HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Tesis Ekonomi: Pertumbuhan Ekonomi dan Distribusi Pendapatan Daerah

Judul Tesis: Pertumbuhan Ekonomi dan Distribusi Pendapatan Daerah di Kabupaten Semarang (Tahun 1999-2003)

 

A. Latar Belakang

Masalah distribusi pendapatan mengandung dua segi, segi pertama yaitu bagaimana menaikkan taraf hidup mereka yang masih berada di bawah garis kemiskinan, sedangkan segi kedua adalah pemeratan pendapatan secara menyeluruh, dalam arti perbedaan pendapatan antar penduduk/antar rumah tangga. Dengan kata lain segi yang pertama merupakan masalah tingkat kemiskinan absolut sedang segi yang kedua lebih berhubungan dengan distribusi pendapatan. Keberhasilan mengatasi segi yang pertama dilihat dari penurunan persentase penduduk yang masih berada di bawah garis kemiskinan, keberhasilan ini dapat memperbaiki distribusi pendapatan secara menyeluruh jika laju pertambahan pendapatan golongan miskin lebih besar dari laju pertambahan pendapatan golongan kaya.

Distribusi pendapatan tidak cukup diatasi jika hanya mengandalkan pertumbuhan ekonomi dengan harapan bahwa pendapatan nasional tersebut akan menetes kebawah, perlu usaha semaksimal mungkin untuk mengatasi masalah distribusi pendapatan ini. Dengan lebih memusatkan perhatian pada kwalitas dari proses pembangunan masalah distribusi pendapatan ini semakin terasa karena adanya pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat selama orde baru yang tidak diikuti dengan pemerataan distribusi pendapatan (Sugiarto, 2002:2).

 

B. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana perkembangan struktur PDRB pada masing-masing sektor di Kabupaten Semarang?
  2. Faktor-faktor apa yang menghambat dan mendukung perkembangan pada sektor pertanian dan sektor industri di Kabupaten Semarang?
  3. Bagaimana sebaran distribusi pendapatan daerah di Kabupaten Semarang dengan dan tanpa sektor industri?

 

C. Landasan Teori

Pengertian pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu perubahan tingkat kegiatan ekonomi yang berlangsung dari tahun ke tahun (Sadono,1985:19), sehingga untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi harus dibandingkan pendapatan nasional dari berbagai tahun yang dihitung berdasarkan harga konstan dan harga berlaku. Perubahan dalam nilai pendapatan nasional hanya disebabkan oleh suatu perubahan dalam suatu tingkat kegiatan ekonomi.

 

Perubahan Struktur Ekonomi

Perubahan di dalam struktur ekonomi biasanya ditunjukan dengan adanya perkembangan kontribusi antara sektor pertanian dan sektor industri terhadap pembentukan PDRB. Dalam GBHN tahun 1993 ditegaskan bahwa pembangunan jangka panjang harus mampu membawa perubahan fundamental dalam struktur ekonomi sehingga produksi nasional yang berasal dari berbagai sektor tetapi diluar sektor pertanian akan semakin besar dan sektor industri yang diharapkan menjadi tulangpunggung perekonomian nasional.

Teori Ketimpangan Pendapatan Wilayah

Menurut Syafrudin dalam (Sutawijaya, 2004:39) Williamson membuat suatu langkah dengan menganalisis hubungan antara distribusi pendapatan dan pertumbuhan ekonomi pada tingkat regional di suatu negara. Williamson menggunakan data tabel silang dari 24 negara dan menemukan bahwa negara dengan kesenjangan pendapatan wilayah terbesar selalu diikuti sekelompok negara dengan tingkat pendapatan per kapita menengah, di mana kesenjangan wilayah yang relatif kecil ditemukan baik di negara yang pertumbuhan ekonominya tinggi maupun negara berkembang.

 

D. Metode Penelitian

Jenis data penelitian ini adalah mengunakan data sekunder dan data primer. Ada dua variabel yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu: (1) Pertumbuhan ekonomi, dan (2) distribusi pendapatan daerah di Kabupaten Semarang Tahun 1999-2003.

Teknik di dalam pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi.

Data utama yang digunakan adalah data sekunder berdasarkan urutan waktu (time series data).

Data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik deskriptif dan teknik perhitungan LQ, shift share dan Indeks Williamson.

 

E. Kesimpulan

  1. Perkembangan struktur PDRB atas dasar harga berlaku dari tahun 1999-2003 di dominasi sektor industri, sektor pertanian, sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi, sektor jasa-jasa. Sedangkan sektor ekonomi yang paling potensial dan strategis untuk dikembangkan guna memacu serta menunjang pertumbuhan ekonomi Kabupaten Semarang ada 2 sektor yaitu sektor industri dan sektor jasa-jasa. Sedangkan pertumbuhan PDRB di Kabupaten Semarang lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan PDRB di Propinsi Jawa Tengah.
  2. Secara umum kontribusi sektor pertanian dan sektor industri mengalami penurunan yang diakibatkan adanya faktor-faktor yang menghambat perkembangannya. Salah satu faktor yang menghambat perkembangan pada sektor pertanian adalah berubahnya fungsi lahan pertanian ke non-pertanian yang tidak terkendali. Sedangkan salah satu faktor yang menghambat perkembangan pada sektor industri adalah stabilitas ekonomi yang belum memadai. Untuk meningkatkan kontribusinya pemerintah daerah perlu melaksanakan berbagai program yang berguna untuk mengatasi faktor-faktor yang menghambat perkembangan sektor pertanian dan industri tersebut.

 

Contoh Tesis Ekonomi

  1. Pengaruh Persepsi Nasabah tentang Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Nasabah pada BMT
  2. Pengaruh Produk, Pelayanan dan Lokasi terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Pasar Swalayan
  3. Penilaian Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi pada Mata Pelajaran Ekonomi
  4. Pertumbuhan Ekonomi dan Distribusi Pendapatan Daerah di Kabupaten Semarang
  5. Retribusi Pelayanan Pasar Banget Ayu dan Peterongan Kota Semarang

 

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?