Judul Skripsi : Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Asimetri Informasi (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004 – 2007)
A. Latar Belakang Masalah
Corporate Governance merupakan sistem yang mampu memberikan perlindungan dan jaminan hak kepada stakeholders, termasuk di dalamnya adalah shareholders, lenders, employees, executives, government, customers dan stakeholders yang lain (Naim, 2000). Dua hal yang menjadi perhatian utama konsep ini adalah, pertama, pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan benar (akurat) dan tepat pada waktunya, kedua, kewajiban perusahaan untuk melakukan pengungkapan (disclosure) secara akurat tepat pada waktunya, dan transparan mengenai semua hal yang berkaitan dengan kinerja perusahaan, kepemilikan dan pemegang kepentingan (stakeholder) (Hastuti, 2005).
Sistem corporate governance memberikan perlindungan efektif bagi pemegang saham dan kreditor sehingga mereka yakin akan memperoleh return atas investasinya dengan benar. Penelitian mengenai efektifitas corporate governance dalam melindungi investor di Indonesia telah banyak dilakukan, antara lain: Midiastuty dan Machfoedz (2003), Veronica dan Bachtiar (2004), Wedari (2004), dan Wilopo (2004), Boediono (2005), Veronica dan Utama (2005), Sugiarta (2004).
B. Rumusan Masalah
Masalah penelitian yang dapat dirumuskan berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya adalah apakah struktur corporate governance berpengaruh terhadap asimetri informasi pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004 – 2007?
C. Tinjauan Pustaka
Definisi Corporate Governance
Corporate Governance merupakan isu yang tidak pernah usang untuk terus dikaji pelaku bisnis, akademisi, pembuat kebijakan, dan lain sebagainya.Pemahaman tentang praktik Corporate Governance terus berevolusi dari waktu ke waktu. Kajian atas Corporate Governance mulai disinggung pertama kalinya oleh Berle dan Means pada tahun 1932 ketika membuat sebuah buku yang menganalisis terpisahnya kepemilikan saham (ownership) dan control (Mintara, 2008).
Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional merupakan saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga (perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi dan kepemilikan institusi lain). Kepemilikan institusional memiliki kemampuan untuk mengendalikan pihak manajemen melalui proses monitoring secara efektif sehingga dapat mengurangi asimetri informasi. Persentase saham tertentu yang dimiliki oleh institusi dapat mempengaruhi proses penyusunan laporan keuangan yang tidak menutup kemungkinan terdapat akrualisasi sesuai kepentingan pihak manajemen (Gideon, 2005).
Asimetri Informasi
Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemilik (pemegang saham). Oleh karena itu sebagai pengelola, manajer berkewajiban memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan.
D. Metode Penelitian Skripsi
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling, yaitu penentuan sampel dengan target atau pertimbangan tertentu (Sekaran, 2003).
Data yang dipergunakan adalah laporan tahunan selama tahun 2004 sampai 2007 serta data harga saham selama periode pengamatan dan estimasi. Data juga merupakan hasil riset dari lembaga riset independen The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) yang berupa Corporate Governance Perception Index (CGPI) dari tahun 2004-2007.
Penelitian ini mengukur asimetri informasi dengan menggunakan relative bid-ask spread
E. Kesimpulan
Tujuan penelitian ini adalah menguji hubungan implementasi corporate governance dengan asimetri informasi perusahaan-perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sesuai dengan teori dan hipotesis yang telah dirumuskan, bahwa terdapat hubungan antara mekanisme corporate governance dengan tingkat asimetri informasi, penelitian ini memberikan bukti adanya hubungan tersebut. Perusahaan-perusahaan yang melaksanakan corporate governance akan memberikan lebih banyak informasi, dalam rangka mengurangi asimetri informasi.
Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Khomsiyah (2003), yang menyatakan semakin tinggi indeks Corporate Governance suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula tingkat pengungkapan informasinya sehingga mengurangi asimetri informasi. Perusahaan-perusahaan yang mengimplementasi Corporate Governance akan memberikan lebih banyak informasi, sebagai wujud tanggung jawab kepada stakeholders yang menggunakan laporan keuangan sebagai salah satu dasar dalam proses pengambilan keputusan. Sesuai dengan yang diprediksi, kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap asimetri informasi. Semakin tinggi tingkat kepemilikan manajerial, maka akan mengurangi asimetri informasi. Namun penelitian ini tidak mampu memberikan dukungan adanya pengaruh kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen dan ukuran dewan komisaris terhadap tingkat asimetri informasi.
Leave a Reply