Judul Tesis : Pengaruh Pembelajaran dengan Pendekatan Inquiri, dan Ekspositori terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Ditinjau dari Kemandirian Siswa (Suatu Studi di SMAN Kabupaten Wonogiri)
A. Latar Belakang Masalah
SMA di Kabupaten Wonogiri sudah banyak yang memulai proses pembelajaran siswa dengan menggunakan berbagai pendekatan, diawali dengan siswa baru (sejak semester satu), pada jenjang kelas yang berbeda. Permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran saat ini adalah rendahnya kemandirian siswa, kurangnya efektivitas, terbatasnya persiapan materi, dan masih besarnya anggapan dalam masyarakat bahwa guru merupakan sumber utama dalam proses pembelajaran, sehingga sumber-sumber lain seperti perpustakaan, laboratorium, media massa, kurang menunjang sehingga kerja kelompok dengan teman jarang dilakukan. Bahkan sebagian di antara guru, mengajar dengan minimnya persiapan, keterbatasan penguasaan materi, penggunaan media dengan seadanya, pembelajaran dengan pendekatan yang kurang bervariasi, pemberian tugas yang kurang melatih kemandirian, dan metode evaluasi yang kurang terencana, sehingga proses pembelajaran terkesan asal dilakukan, akibatnya siswa kurang merespon dan apabila diberi kesempatan bertanya tidak bertanya, di saat yang sama ketika diberi pertanyaan, siswa tidak berusaha untuk menjawab.
Seiring dengan kenyataan itu, bahwa gurunya tidak menciptakan suasana yang memberi kesempatan kepada siswa seluas-luasnya untuk mencari,menyelesaikan masalah dengan menyampaikan pendapat/bertanya, karena keterbatasan kemampuan guru. Permasalahan yang dihadapi tersebut di atas, lebih mengarah pada pendekatan pembelajaran yang kurang memberikan kesempatan pada siswa dalam mencari, berusaha dan memecahkan masalah dengan berfikir, berpendapat, serta bertanggungjawab. Untuk menjawab persoalan-persoalan di atas, peneliti mencoba mengadakan ekperimen khusus dengan proses pembelajaran menggunakan pendekatan inquiri, ekspositori dan bagaimana pengaruhnya proses pembelajaran tersebut terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan jika ditinjau kemandirian siswa .
B. Rumusan Masalah
- Adakah perbedaan pengaruh antara pembelajaran dengan pendekatan inquiri dan pendekatan ekspositori terhadap prestasi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) siswa SMA Negeri Kabupaten Wonogiri ?
- Adakah perbedaan pengaruh antara siswa yang memiliki kemandirian tinggi dengan siswa yang memiliki kemandirian rendah terhadap prestasi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) siswa SMA Negeri Kabupaten Wonogiri?
- Adakah interaksi pengaruh antara pendekatan pembelajaran (inquiri dan ekspitori) dan kemandirian terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) siswa SMA Negeri Kabupaten Wonogiri ?
C. Kajian Teori
Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu usaha yang disengaja,bertujuan,dan terkendali agar orang lain belajar atau terjadi perubahan yang relatif menetap pada diri orang lain.Usaha ini dapat dilakukan oleh seseorang atau tim yang memiliki kemampuan dan kompetensi dalam merancang dan atau mengembangkan sumber belajar yang diperlukan,demikian menurut Yusufhadi Miarso (2007:545). Pembelajaran diartikan sebagai upaya yang sistematis dan disengaja oleh pendidik untuk menciptakan kondisi-kondisi agar peserta didik melakukan kegiatan belajar. Dalam kegiatan pembelajaran tersebut terjadi interaksi edukatif antara peserta didik yang melakukan kegiatan belajar dengan pendidik yang melakukan kegiatan pembelajaran.
Pengertian Inquiri
Pengertian Inquiri dapat diartikan mencari dan menemukan. Pengertian Inquiri dikemukakan oleh beberapa ahli dengan kalimat yang berbeda namun apabila dipahami pengertian sama. Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan .(Wina Sanjaya,2008:196).
Pembelajaran Ekspositori.
Pembelajaran dengan pendekatan Ekspositori merupakan bentuk pembelajaran yang berpusat pada guru ( teacher centered ),yaitu pembelajaran yang menekankan pada proses verbal sebagai bentuk penyampaian materi dari guru kepada siswa. Dalam hal ini guru mendominasi proses pembelajaran dengan penyampaian materi yang dipaksakan diterima secara rata kepada sekelompok siswa . Pembelajaran dengan pendekatan ekspositori guru menyampaikan secara langsung kepada siswa dalam bentuk final ,siswa tinggal menerima tanpa ada partisipasi sedikitpun.
Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi merupakan kecakapan yang dicapai oleh seseorang dalam waktu tertentu setelah melakukan belajar. Belajar sebenarnya suatu proses dalam diri seseorang yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku . Perubahan tingkah laku pada diri seseorang mengandung pengertian yang luas mencakup pengetahuan ,pemahaman ,ketrampilan dan sikap. Bentuk perubahan tingkah laku ada yang dapat diamati dan ada pula yang tidak dapat diamati. Tingkah laku yang dapat diamati karena tampak disebut ‘behavior performance’,sedang yang tidak tampak tetapi hanya kecenderungan disebut “behavior tendency”. Siswa yang menjalani pembelajaran akan dapat diketahui perubahan tingkah lakunya,dapat berupa perubahan pengetahuan,pemahaman bahkan sikapnya. Tingkatan atau capaian hasil belajar dapat dianggap sebagai prestasi.
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SMA
Menurut A.Ubaedllah dan Abdul Rozak (2008: 6), Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) atau Civic memilki banyak pengertian dan istilah .Tidak jauh berbeda dengan pengertian ini,Muhammad Numan Sumantri merumuskan pengertian Civic sebagai Ilmu Kewarganegaraan yang membicarakan hubungan manusia dengan :
- manusia dalam perkumpulan – perkumpulan yang terorganisasi (organisasi sosial,ekonomi,politik
- individuindividu dengan negara .Jauh sebelum itu ,Edmonson A.Ubaedllah dan Abdul Rozak (2008: 6), menyatakan bahwa makna Civic selalu didefinisikan sebagai sebuah studi tentang pemerintahan dan kewarganegaraan yang terkait dengan kewajiban,hak,dan hak-hak istimewa warga negara .
D. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri Kabupaten Wonogiri Kabupaten Wonogiri pada semester dua tahun pelajaran 2008/2009.
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri Kabupaten Wonogiri, dari populasi tersebut peneliti mendapat 40 siswa kelas X SMA N 1 Jatisrono sebagai tempat uji instrumen, 40 siswa kelas X SMA Negeri 1 Wonogiri sebagai kelompok eksperimen dengan menggunakan pembelajaran inquiri dan 40 siswa kelas X SMA Negeri 3 Wonogiri sebagai kelompok kontrol dengan menggunakan pembelajaran Ekspositori.
Pengambilan sampel dengan teknik purposive cluster random sampling. Teknik analisis data menggunakan teknik ANAVA dua jalur dengan Uji prasyarat analisis yaitu Uji normalitas dengan menggunakan metode Lilliefors significant corection dari Kolmogorov- Smirnov Test dan Uji Homogenitas dengan Uji F.
E. Kesimpulan
- Ada perbedaan pengaruh pembelajaran dengan pendekatan inquiri dan ekspositori terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas X SMA Negeri di Kaupaten Wonogiri”, diterima karena diperoleh nilai F = 4,229 dengan p = 0,033 (p <0,05). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan pendekatan inquiri efek pengaruh lebih baik daripada pembelajaran dengan pendekatan ekspositori terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan.
- Ada perbedaan pengaruh kemandirian siswa kelas X SMA Negeri di Kabupaten Wonogiri, karena diperoleh nilai F = 5,200 dengan p = 0,007 (p < 0,05). Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa kemandirian siswa yang tinggi memiliki efek pengaruh yang lebih baik daripada kemandirian siswa yang rendah terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan.
- Tidak terdapat interaksi antara penerapan pembelajaran dengan kemandirian siswa terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan, karena diperoleh nilai F = 2,063 dengan p = 0,155, karena hasil analisis variansi tidak terdapat beda nyata (p > 0,05). Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa tidak ada interaksi antara penerapan pembelajaran dengan kemandirian siswa terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan.
Leave a Reply