Pengertian Pembelajaran Inquiry
Pembelajaran berdasarkan inquiry merupakan seni penciptaan situasi-situasi sedemikian rupa sehingga siswa mengambil peran sebagai ilmuwan. Dalam situasi-situasi ini siswa berinisiatif untuk mengamati dan menanyakan gejala alam, mengajukan penjelasan-penjelasan tentang apa yang mereka lihat, merancang dan melakukan pengujian untuk menunjang atau menentang teori-teori mereka, menganalisis data, menarik kesimpulan dari data eksperimen, merancang dan membangun model, atau setiap kontribusi dari kegiatan tersebut di atas.
Sund, seperti yang dikutip oleh Suryosubroto dalam Trianto (2009) menyatakan bahwa, Inquiry merupakan perluasan proses discovery, yang digunakan lebih mendalam, inkuiry yang dalam bahasa InggrisInquiry berarti pertanyaan, atau pemeriksaan, penyelidikan. Inkuiri sebagai suatu proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau memahami informasi.
Gulo, (2005) menyatakan bahwa, strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
Langkah-Langkah Pembelajaran Inquiry
- Membentuk kelompok-kelompok inkuiri. Masing-masing kelompok dibentuk berdasarkan rentang intelektal dan keterampilan-keterampilan social
- Memperkenalkan topik-topik inkuiri kepada semua kelompok. Tiap kelompok diharapkan memahami dan berminat mempelajarinya.
- Membentuk posisi tentang kebijakan yang bertalian dengan topik, yakni pernyataan apa yang harus dikerjakan. Mungkin terdapat satu atau lebih solusi yang diusulkan terhadap masalah pokok.
- Merumuskan semua istilah yang terkandung di dalam proposisi kebijakan.
- Menyelidiki validitas logis dan konsisten internal pada proposisi dan unsur-unsur penunjangnya.
- Mengumpulkan evidensi (bukti) untuk menunjang unsur-unsur proposes
- Menganalisis solusi solusi yang diusulkan dan mencari posisi kelompok
- Menilai proses kelompok.
Kemudian pendekatan inkuiri terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan besarnya intervensi guru terhadap siswa atau besarnya bimbingan yang diberikan oleh guru kepada siswanya.
Konsep Dasar Strategi Pembelajaran Inquiry
Strategi pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban yang sudah pasti dari suatu masalah yang dipertanyakan (Sanjaya, 2009). Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Menurut Sanjaya (2009) bahwa strategi pembelajaran inquiry, memiliki beberapa ciri utama, yaitu:
- Strategi Inquiry menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya strategi inquiry menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, akan tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.
- Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri yang sifatnya sudah pasti dari sesuatu yang sudah dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sifat percaya diri. Dalam strategi pembelajaran inquiry, guru bukan sebagai sumber belajar tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa.
- Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inquiry adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis.
Prinsip–prinsip Penggunaan Inquiri
Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam penggunaan inquiri menurut Sanjaya (2009).
- Berorientasi pada pengembangan intelektual
Tujuan utama dari strategi inquiri adalah pengembangan kemampuan berfikir. Dengan demikian , strategi pembelajaran ini selain berorientasi pada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar. Karena itu, kriteria keberhasilan dari proses pembelajaran dengan menggunkan strategi inquiri bukan ditentukan sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran, akan tetapi sejauh mana siswa beraktivitas mencari dan menemukan.
- Prinsip Interaksi
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru bahkan antara siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri.
- Prinsip Bertanya
Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunkaan model inquiri adalah guru sebagai penanya. Sebab kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berfikir.
- Prinsip Belajar untuk Berfikir
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah proses berfikir (learning how to think) yakni proses mengembangkan potensi seluruh otak, baik otak kiri maupun otak kanan. Pembelajaran berfikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal.
- Prinsip Keterbukaan
Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya. Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan.
Keunggulan Metode Pembelajaran Inquiry
- SPI merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif kognitif,afektif dan psikomotor secara seimbang,sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
- SPI dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
- SPI merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan.
- SPI dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata.Artinya siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
Kelemahan Metode Pembelajaran Inquiry
- SPI digunakan sebagai strategi pembelajaran,maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa
- Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dalam kebiasaan siswa dalam belajar
- Kadang kadang dalam implementasimnya,memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
- Selama ketentuan keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran,maka SPI akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.
Leave a Reply