Judul Tesis : Pembelajaran Kimia dengan Menggunakan Pendekatan CTL Melalui Metode Eksperimen dan Pemberian Tugas Ditinjau dari Motivasi Berprestasi dan Kreativitas Siswa
A. Latar Belakang Masalah
Dalam jenjang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang mempunyai latar belakang menghasilkan lulusan yang siap kerja maka dengan menggunakan pendekatan CTL para siswa akan lebih mudah dalam menerima informasi dalam proses belajar. Para siwa SMK mempunyai kecenderungan lebih menyukai pelajaran praktik daripada teori. Oleh karena itu dalam proses belajar kali ini menggunakan suatu pendekatan konteks dengan metode ekperimen dan pemberian tugas. Sehingga pelajaran kimia yang diberikan pada siswa SMK akan membantu siswa memahami lebih dalam tentang pelajaran yang dipusatkan pada jurusan siswa masing-masing, karena dalam ilmu kimia terdapat keterkaitan dengan ilmu-ilmu pelajaran yang lain.
Dengan menggunakan metode eksperimen diharapkan siswa akan mendapatkan suatu pengalaman baru pada pelajaran kimia, dan dengan menggunakan metode pemberian tugas diharapkan siswa dapat secara langsung mengetahui proses kimia dalam bidang industri. Selain itu, kreativitas dan motivasi berprestasi para siswa juga sangat diperlukan dalam proses belajar. Untuk itu perlu dilakukan suatu penelitian pendidikan dengan menggunakan pendekatan CTL melalui metode ekperimen dan pemberian tugas.
B. Perumusan Masalah
- Apakah ada pengaruh prestasi belajar siswa yang menggunakan pendekatan CTL dengan metode eksperimen dan pemberian tugas terhadap prestasi belajar siswa?
- Apakah ada pengaruh motivasi berprestasi siswa terhadap prestasi belajar siswa?
- Apakah ada pengaruh kreativitas siswa terhadap prestasi belajar siswa?
C. Landasan Teori
Contextual Teaching and Learning (CTL)
Menurut Brooks & Brooks, 1993 dalam Elaine B. Johnson. Ketika guru menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan komponen-komponen CTL, yang sesuai dengan kebutuhan manusia untuk mencari makna dan kebutuhan otak untuk menjalin pola-pola, secara intuitif merekan mengikuti cara yang sesuai dengan penemuan-penemuan dalam psikologi dan penelitian tentang otak. Menghubungkan isi dari subjek-subjek akademik dengan pengalamanpengalaman para siswa sendiri untuk member makna pada palajaran. Pada waktu yang besamaan, tanpa disadari, mereka telah mengikuti tiga prinsip yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern sebagai prinsip yang menunjang dan mengatur segalanya di alam semesta.
Metode Eksperimen
Metode mengajar menurut Nana Sudjana ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Oleh karena itu peranan metode sebagai alat untuk menciptakan proses belajar dan mengajar. Dengan metode diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan kegiatan mengajar guru. Hal yang penting dalam metode ialah bahwa setiap metode pembelajaran yang digunakan bertalian dengan tujuan belajar yang ingin dicapai.
Metode Pemberian Tugas
Menurut Syaiful Sagala (2003: 220-221) metode pemberian tugas adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar, kemudian harus dipertanggungjawabkannya. Tugas yang diberikan oleh guru dapat memperdalam bahan pelajaran dan dapat pula mengecek bahan yang telah dipelajar. Tugas merancang siswa untuk belajar baik secara individual maupun kelompok.
Motivasi Berprestasi
Menurut Oemar Hamalik (2004) istilah motivasi menunjukkan kepada semua gejala yang terkandung dalam stimulasi tindakan ke arah tujuan tertentu di mana sebelumnya tidak ada gerakan menuju ke arah tujuan tersebut. Motivasi dapat berupa dorongan-dorongan dasar atau internal dan insentif di luar diri individu atau hadiah. Sebagai suatu masalah di dalam kelas, motivasi adala proses membangkitkan, mempertahankan, dan mengontrol minat-minat.
Pengertian Kreativitas
Belajar merupakan usaha manusia untuk membangun pengetahuan dalam dirinya. Dalam proses belajar terjadi perubahan dan peningkatan mutu kemampuan pengetahuan, dan ketrampilan siswa, baik dari segi kognitif, psikomotorik maupun afektif. Pengembangan ketiga ranah ketrampilan berfikir tersebut tergantung pada bagaimana guru menerapkan strategi yang tepat dalam mengajar dan usaha maksimal siswa mengikuti pelajaran secara aktif sehingga timbul keingintahuan dan upaya meningkatkan pengetahuannya.
D. Metodelogi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen.
Populasinya siswa kelas XI SMK Kristen 1 Klaten tahun pelajaran 2010/2011, sebanyak 8 kelas.
Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling sejumlah 2 kelas.
Teknik pengumpulan data prestasi belajar kognitif menggunakan metode tes, sedangkan motivasi berprestasi, kreativitas, dan prestasi belajar afektif menggunakan metode angket.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi tiga jalan dengan sel tak sama.
E. Kesimpulan
1. Pendekatan Contextual Teaching and Learning menggunakan metode pemberian tugas dan eksperimen memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotor siswa pada materi elektrokimia. Prestasi belajar kognitif pada materi elektrokimia yang menggunakan metode pemberian tugas lebih baik dari pada yang diberi dengan metode eksperimen, hal ini ditunjukkan oleh rata-rata nilai prestasi belajar kognitif pada metode pemberian tugas sebesar 79,75 lebih besar dibandingkan metode eksperimen yang rata-ratanya 75,59. Sedangkan untuk prestasi belajar afektif dan psikomotor lebih baik yang menggunakan metode eksperimen dari pada pemberian tugas, hal tersebut ditunjukkan oleh rata-rata nilai prestasi belajar afektif dan psikomotor pada metode eksperimen adalah 84,87 dan 78,97, lebih besar dibandingkan dengan rata-rata prestasi belajar afektif dan psikomotor metode pemberian tugas yaitu 79,97 dan 73,91.
2. Motivasi Berprestasi Siswa memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotor siswa pada materi elektrokimia. Siswa yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dari pada siswa yang mempunyai motivasi berprestasi yang rendah.
3. Kreativitas Siswa memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif siswa pada materi elektrokimia. Siswa yang mempunyai kreativitas tinggi mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dari pada siswa yang mempunyai kreativitas yang rendah.
Leave a Reply