ABSTRAK
Return On Investment merupakan bentuk rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Melalui pendekatan sistem Du Pont ROI sebagai salah satu alat untuk mengukur tingkat efisiensi penggunaan modal perusahaan telah dikembangkan dengan memasukkan unsur profit margin dan turnover of operating assets yang dikombinasikan dengan cara mengalikannya untuk menunjukkan bagaimana rasio-rasio ini saling mempengaruhi untuk menentukan profitabilitas harta. Selain itu melalui pendekatan sistem Du Pont perusahaan dapat mengetahui lebih jauh mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya ROI melalui analisis tingkat efisiensi komponen pembentuk profit margin dan turnover of operating assets sebagai alat pengendalian divisi untuk peningkatan ROI tiap tahunnya. Untuk dapat mengetahui apakah perusahaan telah mencapai tingkat efisiensi dalam menggunakan modalnya adalah dengan membandingkan tingkat ROI pada tahun tersebut dengan standar ROI yang telah ditetapkan perusahaan sebelumnya, dimana dalam hal ini diterapkan pula oleh PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari Cabang Semarang untuk dapat membuktikan kebenaran argumentasi melalui kegiatan penelitian terhadap perusahaan ini.
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah seberapa besar tingkat efisiensi penggunaan modal melalui pendekatan sistem Du Pont pada PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari Cabang Semarang tahun 2001-2004?, dimana penelitian ini mempunyai tujuan untuk mendiskripsikan dan menganalisis tingkat efisiensi penggunaan modal melalui pendekatan sistem Du Pont pada PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari Cabang Semarang tahun 2001-2004. Obyek penelitian ini adalah tingkat efisiensi penggunaan modal melalui pendekatan sistem Du Pont tahun 2001-2001 yang dihitung melalui tingkat ROI atas laporan keuangan perusahaan tahun 2001-2004. Variabel penelitian ini terdiri dari ROI, profit margin dan turnover of operating assets dan subvariabel berupa HPP, biaya operasional, modal kerja, aktiva tetap dan aktiva lain-lain. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi dan metode wawancara. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kuantitatif dan penghitungan rumus Du Pont.
Hasil penelitian menunjukkan dengan pendekatan sistem Du Pont diketahui tingkat ROI PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari Cabang Semarang tahun 2001-2004 adalah sebesar –5,24% yang masih berada jauh di bawah standar ROI yang telah ditetapkan perusahaan sebesar 12%-14%. Kondisi ini menunjukkan perusahaan tidak efisien dalam menggunakan modalnya. Hal ini dikarenakan profit margin perusahaan yang rendah hingga mencapai angka minus atau rugi rata-rata sebesar –7,41% meskipun tingkat perputaran aktivanya telah mencapai tingkat efektif sebesar 1 kali.
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa perusahaan belum efisien dalam menggunakan modalnya secara keseluruhan, karena tingkat efisiensi dalam tahun 2001-2004 adalah sebesar –5,24% dimana diketahui penyebab ketidakefisienan tersebut adalah tingginya harga pokok produksi dan biaya produksi yang tidak diikuti dengan tingginya pendapatan usaha. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah hendaknya perusahaan meningkatkanpendapatan usahanya agar dapat tercipta laba usaha yang maksimal sesuai dengan tujuan perusahaan dan hendaknya perusahaan menekan biaya produksi dan biaya operasional agar tidak sampai terjadi penurunan laba maupun kerugian yang bersifat material agar profitabilitas perusahaan yang tinggi dapat tercapai. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya yang terkait dengan PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari Cabang Semarang maupun bagi para pembaca serta dapat bermanfaat dalam penelitian selanjutnya.
Kata Kunci: ROI, Pendekatan Sistem Du Pont
Contoh Tesis
- Daftar Contoh Tesis Akuntansi
- Daftar Contoh Tesis Akuntansi Perpajakan
- Daftar Contoh Tesis Akuntansi Perusahaan
Contoh Skripsi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan pada dasarnya membutuhkan modal yang cukup dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Tanpa adanya modal aktivitas usaha tidak dapat dijalankan. Menurut Sudarsono dan Edilius (1994:169) modal merupakan barang-barang yang kongkrit yang masih ada dalam rumah tangga perusahaan yang terdapat di neraca sebelah debet maupun berupa daya beli atau nilai tukar dari barang-barang itu yang tercatat di sebelah kredit. Modal tersebut berasal dari kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Modal mempunyai peranan yang sangat penting bagi perusahaan, karena modal digunakan untuk membelanjai operasional sehari-hari perusahaan secara langsung dan kontinu, berputar selama perusahaan tersebut beroperasi sesuai dengan tujuannya memperoleh keuntungan.
Untuk dapat menghindari bahaya adanya krisis keuangan ataupun kelebihan dana, perusahaan perlu mengatur penggunaan modalnya dengan seekonomis dan seefisien mungkin sehingga tercipta kesesuaian antara kebutuhan dan jumlah dana yang tersedia. Penggunaan modal yang dilaksanakan secara efisien berarti bahwa setiap jumlah yang tertanam dalam modal aktif dan modal pasif harus dapat digunakan sebaik mungkin untuk menghasilkan tingkat keuntungan investasi, karena efisiensi penggunaan modal secara langsung akan menentukan besar kecilnya tingkat keuntungan yang dihasilkan dari investasi tersebut.
Perusahaan pada umumnya sangat memperhatikan masalah laba atau keuntungan. Hal ini sangat penting agar perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Rentabilitas atau profitability menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Jumlah keuntungan (laba) yang diperoleh secara teratur serta kecenderungan atau trend keuntungan yang meningkat merupakan faktor yang sangat penting dalam menilai rentabilitas atau profitability suatu perusahaan. Rentabilitas sering digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal dalam suatu perusahaan dengan memperbandingkan antara laba dengan modal yang digunakan dalam operasi, oleh karena itu keuntungan yang besar tidak menjamin atau bukan merupakan ukuran bahwa perusahaan itu rendabel. Oleh karena itu bagi manajemen atau pihak-pihak lain, rentabilitas yang tinggi lebih penting dari pada keuntungan yang besar (Munawir, 2001:33).
Cara untuk menilai rentabilitas suatu perusahaan adalah bermacam-macam dan tergantung pada laba dan aktiva atau modal mana yang akan diperbandingkan satu dengan yang lainnya. Secara keseluruhan pengukuran terhadap rentabilitas perusahaan akan memungkinkan seorang penganalisa untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya dengan volume penjualan yang menghasilkan laba, jumlah aktiva dan investasi tertentu dari pemilik perusahaan. Ratio rentabilitas atau profitability sebagai alat pengukur efisiensi penggunaan modal dalam suatu perusahaan mencakup ratio tentang rentabilitas ekonomi atau Return On Asset (ROA) atau dapat juga disebut Return On Investment (ROI). ROI merupakan salah satu bentuk ratio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan (Munawir, 2001:89).
Salah satu pendekatan yang sering digunakan untuk mengevaluasi profitabilitas suatu perusahaan adalah melalui pendekatan sistem Du Pont. Pendekatan sistem Du Pont dikembangkan oleh manajemen di Du Pont Corporation dan telah banyak digunakan serta banyak mendapat pengakuan dari dunia bisnis di Amerika. Analisa ROA atau ROI dalam suatu perusahaan dapat diuraikan melalui pendekatan sistem Du Pont yang telah dimodifikasi. Perhitungan ROI dengan pendekatan sistem Du Pont dapat digunakan untuk mengendalikan divisi dan prosesnya, dimana jika ROI untuk divisi tertentu mengalami penurunan, melalui sistem Du Pont dapat ditelusuri faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penurunan tingkat
ROI (Sawir,2001:28). ROI dalam pendekatan sistem Du Pont merupakan hasil perkalian antara margin laba bersih (Profit Margin) dengan perputaran aktiva total (Turnover of Operating Assets).
PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari Cabang Semarang merupakan perusahaan perseroan yang bergerak dalam bidang pembuatan kapal baru, pemeliharaan dan perbaikan kapal. Dalam menjalankan usahanya perusahaan ini tidak lepas dari kegiatan penggunaan modal yang sangat dibutuhkan untuk membiayai operasionalnya. Perusahaan ini menggunakan modal aktif seperti kas, piutang, persediaan aktiva lancar lainnya dan aktiva tetap untuk membiayai kegiatan produksi maupun nonproduksi dan terkadang bilamana perlu perusahaan juga menggunakan hutangnya. Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari Cabang Semarang diperoleh informasi bahwa perusahaan ini masih kurang dan belum efisien dalam menggunakan modalnya. Hal ini dapat dilihat dari laporan keuangannya yang menunjukkan besarnya modal aktif yang mengalami fluktuasi berupa kenaikan dan penurunan yang cukup material baik pada komponen aktiva lancar maupun aktiva tetap setiap tahunnya. Hutang perusahaanpun juga mengalami hal yang sama.
Penggunaan modal aktif yang mencakup aktiva lancar dan aktiva tetap pada perusahaan ini kurang cepat dan kurang produktif dalam perputarannya menjadi aktiva kembali. Demikian juga yang terjadi pada pendapatan usaha dan biaya usahanya yang tentu saja mempengaruhi laba perusahaan. Dalam empat tahun terakhir ini, selama tiga tahun berturut-turut pendapatan usaha yang diterima oleh perusahaan ini semakin meningkat namun perusahaan justru mengalami laba minus atau kerugian yang cukup material. Hal tersebut akan mempengaruhi tingkat rentabilitas ekonomi perusahaan, dimana rentabilitas ekonomi (ROI) akan sangat rendah dan semakin menurun. Dengan tingkat ROI yang semakin menurun maka akan menunjukkan perusahaan kurang efisien dalam menggunakan modalnya atau kinerja keuangan dan kinerja manajemen perusahaan kurang berhasil.
Ketidakefisienan dalam penggunaan modal pada PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari Cabang Semarang merupakan suatu fenomena yang apabila terus menerus terjadi akan menimbulkan permasalahan yang cukup serius. Namun hal ini menjadi permasalahan yang sangat menarik untuk dikaji lebih jauh karena kondisi perusahaan yang telah tiga kali mengalami kerugian kemudian mengalami laba dapat menjadi bahan evaluasi dan tolok ukur dalam penilaian efisiensi kinerja keuangan perusahaan serta untuk mengetahui penyebab ketidakefisienan tersebut agar di kemudian hari tidak sampai terulang kembali hal yang sama.
Untuk dapat mengetahui sejauh mana kinerja manajemen perusahaan terutama dalam pengelolaan dan penggunaan modal, perlu dilakukan analisis tingkat ROI perusahaan melalui pendekatan sistem Du Pont. Hal ini diharapkan dapat memberikan gambaran dalam penggunaan modal di masa mendatang agar lebih efisien sehingga rentabilitas yang dicapai perusahaan senantiasa mengalami peningkatan. Berkaitan dengan fenomena yang terjadi pada PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari Cabang Semarang maka dalam penelitian ini penulis mencoba mengangkat judul “ANALISIS TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL MELALUI PENDEKATAN SISTEM DU PONT PADA PT DOK DAN PERKAPALAN KODJA BAHARI CABANG SEMARANG”.
Leave a Reply