HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Pembahasan Lengkap Teori Loyalitas Merek menurut Para Ahli dan Contoh Tesis Loyalitas Merek

Gambaran dari Loyalitas Merek

Pengertian Loyalitas Merek

Loyalitas merek (brand loyalty) merupakan suatu konsep yang sangat penting dalam strategi pemasaran. Keberadaan konsumen yang loyal pada merek sangat diperlukan agar perusahaan dapat bertahan hidup. Brown (1952) (Abraheem: 2012) adalah salah satu pelopor yang menyelidiki bidang loyalitas, ia telah menunjukkan dalam studinya tentang loyalitas bahwa loyalitas adalah urutan (pengulangan) atau pemilihan (pembelian) dari merek yang sama dalam semua kasus pembelian (pemilihan). Loyalitas dapat diartikan sebagai suatu komitmen yang mendalam untuk melakukan pembelian ulang produk atau jasa yang menjadi preferensinya secara konsisten pada masa yang akan datang dengan cara membeli ulang merek yang sama meskipun ada pengaruh situasional dan usaha pemasaran yang dapat menimbulkan perilaku peralihan. Pembicaraan tentang konsistensi perilaku ini membutuhkan pemahaman tentang prinsip-prinsip pembelajaran konsumen (consumer learning) karena teori pembelajaran memfokuskan pada kondisi yang menghasilkan adanya konsistensi perilaku sepanjang waktu. Penjelasan tersebut memberikan gambaran bahwa pembelajaran, kebiasaan, dan loyalitas merupakan konsep yang saling berhubungan. Loyalitas merupakan hasil dari pembelajaran konsumen pada suatu entitas tertentu (merek, produk, jasa, atau toko) yang dapat memuaskan kebutuhannya (Assael, 1998 dalam Rully Arlan T: 2006). Nancy Giddens (2002) menyatakan bahwa loyalitas merek (brand loyalty) adalah pilihan yang dilakukan konsumen untuk membeli merek tertentu dibandingkan merek lain dalam satu kategori produk.

 

Loyalitas merek menurut Mowen dan Minor (Hasanah : 2009) adalah suatu kondisi dimana konsumen mempunyai sikap positif terhadap sebuah merek, mempunyai komitmen pada merek tersebut, dan bermaksud meneruskan pembeliannya di masa mendatang. Definisi ini didasarkan pada dua pendekatan yaitu behavioral dan attitudinal. Jika pendekatan yang dipakai adalah pendekatan keperilakuan (behavioral), maka hal ini mengacu pada perilaku konsumen yang hanya membeli sebuah produk secara berulang-ulang, tanpa menyertakan aspek perasaaan di dalamnya. Sebaliknya jika yang dipakai adalah pendekatan attitudinal maka loyalitas merek mengandung aspek kesukaan konsumen pada sebuah merek. Menurut Jacoby dan Kyner 1973 (Dharmmesta,1999), loyalitas pelanggan digambarkan sebagai respon keperilakuan (pembelian) dan sebagai fungsi proses psikologis (penambilan keputusan,evaluative). Sesuai dengan pendapat Dick dan Basu (1994), loyalitas pelanggan dipandang sebagai kekuatan hubungan antara sikap relatif (relative attitude) individu dan pembelian ulang (repeat patronage). Dick dan Basu (1994) mengembangkan suatu kerangka konseptual baru untuk memahami lebih lengkap faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan sikap relatif-repeat patronage dan konsekuensinya.

Fungsi Loyalitas Merek

Dengan pengelolaan dan pemanfaatan yang benar, brand loyalty dapat menjadi aset strategis bagi perusahaan. Berikut ini adalah beberapa potensi yang dapat diberikan oleh brand loyalty kepada perusahaan: (Durianto, ddk, 2001 : 127).

  • Reduced marketing cost (mengurangi biaya pemasaran)

Dalam kaitanya dengan biaya pemasaran, akan lebih murah mempertahankan pelanggan dibandingkan dengan upaya untuk mempertahankan pelanggan baru, jadi biaya pemasaran akan mengecil jika brand loyalty meningkat. Ciri yang paling nampak dari jenis pelanggan ini adalah mereka membeli suatu produk karena harganya murah.

  • Trade leverage (meningkatkan perdagangan)

Loyalitas yang kuat terhadap suatu merek akan menghasilkan peningkatan perdagangan dan memperkuat keyakinan perantara pemasaran. Dapat disimpulkan bahwa pembeli ini akan membeli suatu merek didasarkan atas kebiasaan mereka selama ini.

  • Attracting new customers (menarik minat pelanggan baru)

Dengan banyaknya pelanggan suatu merek yang merasa puas dan suka pada merek tersebut akan menimbulkan perasaan yakni bagi calon pelanggan untuk mengkonsumsi merek tersebut terutama jika pembelian yang mereka lakukan mengandung resiko tinggi. Disamping itu, pelanggan yang puas umumnya akan merekomendasikan merek tersebut kepada orang yang dekat dengannya sehingga akan menarik pelanggan baru.

  • Provide time to respond to competitive threats (memberi waktu untuk merespon ancaman persaingan)

Brand loyalty akan memberikan waktu pada sebuah perusahaan untuk merespon gerakan pesaing. Jika salah satu pesaing mengembangkan produk yang unggul, pelanggan yang loyal akan memberikan waktu pada perusahaan tersebut untuk memperbaharui produknya dengan cara menyesuaikan atau menetralisirkan.

Teori-teori dari gambar Loyalitas Merek

Manfaat-manfaat Loyalitas merek

Loyalitas merek memiliki beberapa manfaat / nilai bagi perusahaan. Manfaat-manfaat tersebut antara lain (Durianto dkk, 2004):

  • Mengurangi biaya pemasaran (Reduced marketing cost)

Akan lebih murah mempertahankan pelanggan dibandingkan dengan upaya untuk mendapatkan pelanggan baru. Jadi, biaya pemasaran akan mengecil jika loyalitas merek meningkat. Ciri dari jenis pelanggan ini adalah mereka membeli suatu produk karena harganya murah.

  • Meningkatkan perdagangan (Trade leverage)

Loyalitas yang kuat terhadap merek akan menghasilkan peningkatan perdagangan dan memperkuat keyakinan perantara pemasaran. Dapat disimpulkan bahwa pembeli ini dalam membeli suatu merek didasarkan atas kebiasaan mereka selama ini.

  • Menarik minat pelanggan baru (Attracting new customers)

Semakin banyak pelanggan suatu merek yang merasa puas dan suka pada merek tersebut akan menimbulkan perasaan yakin bagi calon pelanggan untuk mengkonsumsi merek tersebut terutama jika pembelian yang mereka lakukan mengandung risiko tinggi. Pelanggan yang puas umumnya akan merekomendasikan merek tersebut kepada orang yang dekat dengannya sehingga akan menarik pelanggan baru.

  • Memberi waktu untuk merespon ancaman persaingan (Provide time to respond competitive threats)

Loyalitas merek akan memberikan waktu pada sebuah perusahaan untuk merespon gerakan pesaing. Jika salah satu pesaing mengembangkan produk yang unggul, pelanggan yang loyal akan memberi waktu pada perusahaan tersebut untuk memperbaharui produknya dengan cara menyesuaikan atau menetralisasikannya.

 

Tingkatan Brand Loyalty

 

  1. Tingkat Loyalitas yang paling dasar adalah pembeli tidak loyal atau sama sekali tidak tertarik pada merek-merek apapun yang ditawarkan. Dengan demikian, merek memainkan peran yang kecil dalam keputusan pembelian. Pada umumnya, jenis konsumen seperti ini suka berpindah- pindah merek atau disebut tipe konsumen switcher atau price buyer (konsumen lebih memperhatikan harga di dalam melakukan pembelian).
  2. Tingkat kedua adalah para pembeli merasa puas dengan produk yang ia gunakan, atau minimal ia tidak mengalami kekecewaan. Pada dasarnya, tidak terdapat dimensi ketidakpuasan yang cukup memadai untuk mendorong suatu perubahan, terutama apabila pergantian ke merek lain memerlukan suatu tambahan biaya. Para pembeli tipe ini dapat disebut pembeli tipe kebiasaan (habitual buyer).
  3. Tingkat ketiga berisi orang-orang yang puas, nemun mereka memikul biaya peralihan (switching cost), baik dalam waktu, uang atau risiko sehubungan dengan upaya untuk melakukan pergantian ke merek lain. Kelompok ini biasanya disebut dengan konsumen loyal yang merasakan adanya suatu pengorbanan apabila ia melakukan penggantiannya ke merek lain. Para pembeli tipe ini disebut (satisfied buyer).
  4. Tingkat keempat adalah konsumen benar-benar menyukai merek terseut. Pilihan mereka terhadap suatu merek dilandasi pada suatu asosiasi, seperti simbol, rangkaian pengalaman dalam menggunakannya, atau kesan kualitas yang tinggi. Para pembeli pada tingkat ini disebut sahabat merek, karena terdapat perasaan emosional dalam menyukai merek.
  5. Tingkat teratas adalah para pelanggan yang setia. Mereka mempunyai suatu kebanggaan dalam menemukan atau menjadi pengguna satu merek. Merek tersebut sangat penting bagi mereka baik dari segi fungsinya, maupun sebagai ekspresi mengenai siapa mereka sebenarnya (commited buyers).

 

Contoh Tesis yang membahas tentang Loyalitas Merek

Contoh Tesis 1 : Pengaruh Kepercayanan Merek Terhadap Loyalitas Merek (Studi Pada Mahasiswa Universitas Negeri Semarang Pengguna SIM Card Merek IM3)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepercayaan dan loyalitas mahasiswa Universitas Negeri Semarang pada SIM Card merek IM3, serta pengaruh kepercayaan merek terhadap loyalitas merek IM3. Penelitian ini melibatkan 549 mahasiswa Universitas Negeri Semarang sebagai sampel penelitian yang diambil dengan menggunakan teknik pengambilan sampel berupa cluster sampling. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dengan pendekatan korelasi. Pengambilan data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan skala kepercayaan merek dan skala loyalitas merek. Pada skala kepercayaan merek dihasilkan koefisien reliabilitas sebesar 0,850 dan dari 40 item didapatkan 33 item yang valid. Pada skala loyalitas merek dihasilkan koefisien reliabilitas sebesar 0,863 dan dari 53 item didapatkan 37 item yang valid. Analisis data menggunakan teknik regresi dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 12 for windows.

Hasil analisis data yang diperoleh menunjukkan ada pengaruh yang signifikan dari kepercayaan merek terhadap loyalitas merek IM3. Hal ini diperoleh hasil uji F Test dimana F hitung sebesar 1485,103 dengan taraf signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05) maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi loyalitas merek. Tingkat kepercayaan dan loyalitas mahasiswa Universitas Negeri Semarang pada SIM Card merek IM3 termasuk dalam kategori sedang cenderung rendah.

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa kepercayaan merek mempengaruhi loyalitas merek IM3. Oleh karena itu, saran yang diberikan kepada PT Indosat sebagai produsen IM3 adalah memperbaiki kualitas IM3 agar lebih unggul dibandingkan merek lainnya terutama dalam hal keekonomisan, luasnya jaringan dan kelancaran dalam berkomunikasi, lebih berinovasi pada produknya, serta promosi yang dapat dijamin kebenarannya. Hal itu perlu dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen pada merek IM3 sehingga loyalitas konsumen yang hanya pada tahap kognitif bisa menjadi loyalitas tindakan.

Contoh Tesis 2 : Studi Tentang Loyalitas Merek (Kasus pada Shampo Sunsilk di Kota Semarang)

Penelitian ini mengajukan 7 hipotesis, yaitu: Iklan fokus merek berpengaruh terhadap kesadaran merek (hipotesis 1); Daya tarik bintang iklan berpengaruh terhadap kesadaran merek (hipotesis 2); Inovasi desain produk berpengaruh terhadap asosiasi merek (hipotesis 3); Daya tarik desain kemasan berpengaruh terhadap asosiasi merek (hipotesis 4); Kesadaran merek berpengaruh terhadap preferensi merek (hipotesis 5); Asosiasi merek berpengaruh terhadap preferensi merek (hipotesis 6) dan Preferensi merek berpengaruh terhadap loyalitas merek (hipotesis 7). Sampel penelitian ini adalah para wanita yang tinggal di Semarang, pernah melihat iklan Sunsilk versi ”Ariel Peter Pan” dan menggunakan Sunsilk. Jumlah responden adalah 167 responden. Teknik analisis data menggunakan SEM (Structural Equation Model) dari paket software AMOS 16. Model penelitian yang diajukan dapat diterima dengan asumsi nilai dari Standardized Residual Covariance tidak ada yang melebihi ± 2,58 dan nilai Determinant of Covariance Matrix 81,741. Pengukuran terhadap konstruk eksogen dan endogen di uji menggunakan analisis konfirmatori dan uji kelayakan full model dianalisis menggunakan SEM dimana nilai dari Goodness of Fit Chi square = 274,835; probabilitas = 0,55; GFI = 0,874; AGFI = 0,842; CFI = 0,986; TLI = 0,984; RMSEA = 0,030; CMIN / DF = 1,150. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa model yang diajukan dapat diterima. Dengan demikian, loyalitas merek Sunsilk dapat dicapai dengan meningkatkan preferensi merek melalui kesadaran merek dan asosiasi merek.

 

Contoh Tesis 3 : Analisis Loyalitas Merek Produk Handphone Merek Nokia (Studi di PT.Garuda Food Putra Putri Jaya ,Gresik )

Di dalam penelitian ini merek produk yang diangkat adalah handphone merek Nokia , kendati Nokia merupakan pemain lama di bidang handphone, tidak menjadi jaminan bahwa Nokia akan menjadi market leader , banyaknya muncul pesaing di bidang industri telekomunikasi menjadikan Nokia harus terus berinovasi untuk dapat bertahan dari serangan dari kompetitornya. Merek yang tergolong sudah lama bermain di kancah pasar handphone ini mengalami penurunan dalam menguasai market share produk handphone . Kecenderungan market share dari tahun 2009 mengalami penurunan , hal ini dapat di lihat dengan tergesernya Nokia oleh pesaing kuatnya yaitu Samsung yang menjadi market leader.Trend ini menggugah peneliti untuk mencari tahu apakah brand Nokia telah di tinggalkan oleh pelanggannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT.Garuda Food Putra Putri Jaya yang membeli dan memakai produk handphone Nokia . Sampel yang diambil adalah sebesar 119 responden. Data yang dipergunakan adalah data primer yaitu data yang berdasarkan kuisioner hasil jawaban responden. Sedangkan analisis data yang dipergunakan adalah Partial Least Square. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan telah didapatkan bahwa : 1).Faktor Trust in a Brand berpengaruh positif terhadap Faktor Brand Loyalty, tidak dapat diterima. 2). Faktor Brand Association berpengaruh positif terhadap Faktor Brand Loyalty, dapat diterima.

 

Contoh Tesis 4 : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merk Terhadap Produk GT RADIAL (Studi kasus pada PT. Gajah Tunggal di Jakarta)

Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna GT Radial di Jakarta. Sampel yang diambil adalah 75 responden. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode survey melalui kuesioner yang diisi oleh konsumen. kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda.

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh persamaan regresi : Y = 0,216 X1 + 0,220 X2 +0,277 X3 +0,271 X4. Berdasarkan analisis data statistik, variabel distribusi memiliki pengaruh paling besar terhadap loyalitas merk yaitu dengan koefisien regresi sebesar 0,277. Diikuti oleh kualitas produk dengan koefisien regresi sebesar 0,271, citra merk dengan koefisien regresi sebesar 0,220. Dan variabel harga memiliki pengaruh paling kecil terhadap loyalitas merk yaitu dengan koefisien regresi sebesar 0,216. Secara individual (melalui uji t), variabel harga, citra merk, distribusi, dan kualitas terbukti secara signifikan mempengaruhi variabel dependen (loyalitas merk). Kemudian melalui uji F, dapat diketahui bahwa variabel independen layak untuk menguji variabel dependen (loyalitas merk). Angka Adjusted R Square sebesar 0,595 menunjukkan bahwa 59,5% variabel loyalitas merk dapat dijelaskan oleh variabel harga, citra merk, distribusi, dan kualitas produk. Sedangkan sisanya sebesar 34,3% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

 

Contoh Tesis 5 : Analisis Pengaruh Dimensi Brand Community Terhadap Loyalitas Merek Sepeda Motor Yamaha (Studi Kasus Pada Komunitas Yamaha Byson Purwokerto)

Di era pasar bebas siapa saja bisa menjadi pesaing bagi kita karena tidak ada batasan pasar lagi. Keadaan tersebut terlihat pada ketatnya persaingan industri otomotif di Indonesia yang memicu para produsen sepeda motor berlomba- lomba untuk memasarkan keunggulan dari masing- masing produknya. Untuk bertahan lama dalam kondisi pasar yang semakin kompetitif, perusahaan memerlukan konsumen yang loyalitasnya tinggi. Permasalahan dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh merayakan sejarah merek, berbagi cerita merek, integrasi dan mempertahankan anggota dan membantu dalam penggunaan merek terhadap loyalitas merek pada Komunitas Yamaha Byson Purwokerto secra parsial maupun simultan.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota Komunitas Yamaha Byson Purwokerto, dengan menggunakan teknik sensus yaitu semua anggota populasi dijadikan sampel sebanyak 46 ressponden. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner dan dokumentasi. Metode analisis yang digunakan adalah uji instrument (uji validitas dan reliabilitas), uji regresi linier berganda, koefisien determinasi, uji F, dan uji t menggunakan SPSS 16 for windows.

Hasil penelitian diperoleh persamaan regresi linier berganda Y = 2,969 + 0,221 + 1,373 – 0,349 – 0,191 . Hasil koefisien determinasi 0,696 artinya variabel merayakan sejarah merek, berbagi cerita merek, integrasi dan mempertahanakan anggota, membantu dalam penggunaan merek, berpengaruh dengan loyalitas merek dengan kontribusi 69,6% serta sisanya sebesar 30,4% dipengaruhi variabel lain diluar penelitian.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh secara parsial dan simultan terhadap variabel merayakan sejarah merek, berbagi cerita merek, integrasi dan mempertahankan anggota, membantu dalam penggunaan merek terhadap loyalitas merek pada Komunitas Yamaha Byson Purwokerto. Saran kepada pihak perusahaan harus lebih memperhatikan komunitas Yamaha yang selama ini didirikan oleh konsumen sehingga dapat meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk tersebut.

 

Contoh Tesis 6 : Pengaruh Strategi Pemasaran Komunitas terhadap Loyalitas Merek Toyota Di Indonesia

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh strategi pemasaran komunitas terhadap loyalitas merek Toyota di Indonesia. Elemen-elemen dari strategi pemasaran komunitas yaitu:

(a) cerminan dan kesadaran kritis,

(b) membangun identitas komunitas, tindakan representasi, dan politis

(c) praktek yang berhubungan dengan budaya

(d) asosiasi spontanitas dari relasi, kolega, maupun kelompok atas ketertarikan khusus terhadap suatu topik

(e) kepemimpinan dalam komunitas

(f) pemberdayaan dan

(g) refleksi kritis.

Elemenelemen dari loyalitas merek yaitu: resiko yang diterima, inersia, kebiasaan, keterlibatan, kepuasan, dan hubungan dengan penyedia produk atau jasa. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 4,000 pelanggan yang berasal dari 29 komunitas Toyota di Indonesia yang menggunakan mobil Toyota dengan jumlah sampel sebanyak 400 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan pengembilan sampel tidak acak dengan pengambilan sampel secara insidental. Hasil penelitian dengan menggunakan structural equation modeling (SEM) menunjukkan bahwa strategi pemasaran komunitas berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas merek Toyota di Indonesia.

 

Contoh Tesis 7 : Pengaruh Citra Merek, Kepercayaan Merek dan Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas Merek Jasa Kurir (Studi Kasus pada Pelanggan Pos Indonesia di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta)

Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian deskriptif kuantitatif, dimana instrumen penelitian ini berupa kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa strata 1 angkatan 2011-2015 di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 190 mahasiswa. Alat ukur terbukti valid dan reliabel untuk instrumen penelitian. Analisis regresi berganda digunakan untuk uji hipotesis penelitian ini.

Hasil penelitian menemukan bahwa: (1) terdapat pengaruh positif antara citra merek terhadap loyalitas merek jasa kurir Pos Indonesia di FE UNY, (2) terdapat pengaruh positif antara kepercayaan merek terhadap loyalitas merek jasa kurir Pos Indonesia di FE UNY, (3) terdapat pengaruh positif antara kepuasan konsumen terhadap loyalitas merek jasa kurir Pos Indonesia di FE UNY, dan (4) terdapat pengaruh positif antara citra merek, kepercayaan merek, dan kepuasan konsumen secara simultan terhadap loyalitas merek jasa kurir Pos Indonesia di FE UNY.

 

Contoh Tesis 8 : Pengaruh Brand Community Terhadap Loyalitas Merek Sepeda Motor Yamaha Vixion” (Deskripsi penelitian di Kec. Ambulu Kab. Jember)

Persaingan yang lebih ketat untuk pasar secara tidak langsung memaksa produsen sepeda motor untuk mempertahankannya kesetiaan pelanggan. Dengan munculnya komunitas baru yang tidak ada tanda lain adalah komunitas mengambil merek dan model kendaraan, produsen mobil percaya bahwa komunitas adalah potensi pasar masa depan. Masalah yang kita hadapi adalah loyalitas merek konsumen akan sangat diperlukan bagi perusahaan untuk mempertahankan pangsa pasarnya. Komunitas Merek bagaimana mempertahankan mobil kesetiaan kepada anggota komunitas merek. Penelitian ini menganalisis pengaruh merek komunitas untuk loyalitas merek.

Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan SPSS versi 11.5. Pengumpulan data ini metode menggunakan kuesioner kepada anggota komunitas Yamaha Vixion di Ambulu. Metode kuesioner digunakan untuk mengetahui lebih lanjut faktor-faktor apa di balik loyalitas merek Yamaha Vixion jadi anggota komunitas memutuskan untuk tetap setia menggunakan Yamaha Vixion. Kuesioner dibagikan 40 kuesioner.

Hasil penelitian menunjukkan enam variabel: legitimasi komunitas merek, oposisi kesetiaan merek, merayakan sejarah merek, berbagi cerita merek, mengintegrasikan dan mempertahankan anggota, dan membantu dalam penggunaan merek, yang merupakan loyalitas merek oposisi yang signifikan, berbagi cerita merek, mengintegrasikan dan mempertahankan anggota, dan membantu dalam penggunaan merek.

 

Contoh Tesis 9 : Pengaruh Loyalitas Merek dan Kepercayaan Merek terhadap Niat Membeli Kembali Melalui Mediasi Timbal Balik Personal Pengguna Blackberry di Surabaya

Menurut data dari Drippler.com, berita agregator tentang gadget, sekitar 75 persen Pengguna Blackberry ingin beralih ke ponsel pintar lainnya seperti Android atau Apple, sedangkan sisanya 25 persen berencana untuk meng-upgrade ke Blackberry lain. Data berasal dari a juta pengguna Drippler. Data dripplers berasal dari informasi tentang jenis smart apa penggunaan telepon dan ponsel apa yang mereka inginkan nanti. Tidak diketahui persis apa itu background motif pengguna Blackberry akan pindah ke platform lain. Dalam studi ini, saya periksa peran mediasi dari timbal balik pribadi dalam hubungan loyalitas merek dan kepercayaan merek dengan niat pembelian masa depan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan non-random sampling metode yang tidak mempertimbangkan jenis peluang dan teknik sampling yang digunakan dalam hal ini sampel penelitian adalah teknik menghakimi. Data 102 pengguna ponsel Blackberry di Surabaya mengungkapkan mempengaruhi loyalitas merek dan kepercayaan niat pengguna Blackberry terhadap suatu merek tidak perlu memiliki niat membeli di masa depan di Surabaya. Namun, pelanggan yang percaya merek yang memiliki timbal balik pribadi yang baik dan pelanggan setia lainnya yang tidak selalu memiliki timbal balik pribadi yang baik.

 

Contoh Tesis 10 : Pengaruh Kepercayaan Merek Terhadap Loyalitas Merek Pada Konsumen Obat Batuk Komix (Studi Pada Masyarakat Kelurahan Wonokarto Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepercayaan merek terhadap loyalitas merek pada konsumen obat batuk Komix, baik secara parsial maupun simultan dan menganalisis variabel yang memberikan pengaruh paling dominan terhadap loyalitas merek pada konsumen obat batuk Komix. Sampel dalam penelitian ini yaitu sebagian dari masyarakat Kelurahan Wonokarto Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri yang pernah mengkonsumsi obat batuk Komix, dan mereka masuk dalam katagori berusia remaja atau dewasa. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sample, dengan sampel sebanyak 100 orang.

Dalam menganalisis pengaruh kepercayaan merek terhadap loyalitas merek pada konsumen obat batuk Komix, hasil analisis regresi linear berganda diperoleh persamaan regresi Y = 0,208 + 0,227 X1 + 0,399 X2 + 0,205 X3. Dari hasil uji t variabel karakteristik merek, karakteristik perusahaan, dan karakteristik konsumen-merek mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas merek. Variabel karakteristik perusahaan mempunyai pengaruh paling dominan, karena koefisien beta menunjukkan nilai lebih besar dibandingkan variabel karakteristik merek dan karakteristik konsumen-merek. Dari hasil uji F menunjukkan keseluruhan variabel secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap loyalitas merek.

 

 

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?