HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Pembahasan Lengkap Teori Diamond Strategy menurut Para Ahli dan Contoh Tesis Diamond Strategy

Gambaran dari Diamond Strategy

Konsep Diamond Strategy

Strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut (Chandler,1962:13 dalam Rangkuti ,2002:4). Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-konsep lain yang bersangkutan sangat menentukan suksesnya strategi apa yang akan disusun.

 

 

 

 

Berdasarkan hasil pernyataan diatas mengenai konsep strategi, dapat disimpulkan bahwa konsep strategi dapat dibagi atas dua yakni:

  1. Distinctive Competence: tindakan yang dilakukan perusahaan agar dapat melakukan kegiatan lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya. Distinctive Competence ini meliputi keahlian tenaga kerja dan kemampuan sumber daya.
  2. Competitive Advantage: kegiatan spesifik yang dikembangkan perusahaan untuk melakukan yang lebih baik dibanding dengan pesaingnya. Strategi yang digunakan untuk memperoleh keunggulan dalam bersaing adalah cost leadership, differensial dan focus.

Pengertian Diamond Strategy

Strategy diamond adalah konsep yang menjawab kegelisahan mengenai formulasi strategi yang baik, menyeluruh atau komprehensif, integratif, dengan meliputi aspek-aspek dasar dari strategi.

Hambrick & Fredrickson (2001) memperkenalkan konsep ini karena merasa kata “strategi” digunakan terlalu luas, sering, dan dangkal, sehingga kehilangan maknanya. Dengan latar belakang seperti itu, muncul pertanyaan tentang bagaimana strategi bisa dilihat secara utuh. Apa yang menjadi fondasi strategi? What makes a strategy?

Tahap-tahap Strategi

  • Perumusan
    1. Menjelaskan tahap pertama darifaktor yang mencakup analisis lingkungan intern maupun ekstern adalah penetapan visi dan misi, perencanaan dan tujuan strategi.
    2. Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang maksudkan untuk membangun visi dan misinya, merupakan tujuan strategi serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik.
    3. Untuk itu ada beberapa langkah yang perlu dilakukan seorang pemimpin
    4. Identifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh pemimpin. Tentukan misi untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut.
    5. Lakukan analisis lingkungan intern dan ekstern untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi.
    6. Tentukan tujuan dan target.
    7. Dalam tahap strategi di atas, seorang pemimpin memulai dengan menentukan visinya ingin menjadi apa di masa datang dalam lingkungan terpilih dan misi apa yang harus ditunaikan atau dilakukan sekarang untuk mencapai cita-cita tersebut.
  • Pelaksanaan
    1. Setelah tahap perumusan strategi diselesaikan maka berikutnya yang merupakan tahap krusial dalam strategi perusahaan adalah tentang pelaksanaan strategi.
    2. Pelaksanaan strategi adalah proses dimana strategi dan kebijaksanaan dijalankan melalui pembangunan struktur, pengembangan program, budget dan prosedur pelaksanaan. Pelaksanaan strategi merupakan tahap yang paling sulit dalam proses strategi mengingat banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi pelaksanaan di lapangan dan mungkin tidak sesuai dengan perkiraan semula. Strategi yang berhasil harus didukung perusahaan yang capable dengan seorang pemimpin yang solid, alokasi sumber daya yang cukup, kebijaksanaan yang tepat, budaya, situasi dan kondisi terhadap keberhasilan pelaksanaan strategi.

Teori-teori dari gambar Diamond Strategy

Pengertian Diamond Cluster

Pendekatan Cluster model Porter merupakan pengembangan dari industrial district atau kawasan industri yang dikembangkan oleh Alfred Marshall pada 1920 (Desrochers dan Sautet, 2004). Berbeda dengan Marshall yang hanya fokus pada perusahaan-perusahaan sejenis, Cluster model Porter tidak membatasi hanya pada satu industri, tetapi lebih luas lagi. Diamond Cluster Model, meliputi industri-industri terkait, serta perusahaan-perusahaan lain yang mempunyai keterkaitan dalam teknologi, input yang sama. Dengan bekerja sama dalam satu klaster, maka perusahaan/industri terkait akan memperoleh manfaat sinergi dan efisiensi yang tinggi dibandingkan bekerja sendirisendiri. Menurut Porter (2002) Klaster dapat terbentuk pada kota, kawasan regional, bahkan negara.

 

 

Empat Determinan Daya Saing Porter

Dari Porter’s Diamond Model di atas merupakan sumber-sumber utama keungulan kompetitif suatu Negara. Karena menurut Porter, daya saing erat kaitannya dengan konsep keunggulan kompetitif. Kondisi faktor disini adalah sumber daya (resources) yang dimiliki suatu negara atas lima kategori sebagai berikut:

  1. Sumber daya manusia (human Resources)
  2. Sumber daya alam (Physical Resources)
  3. Sumber daya teknologi (Knowledge Resources)
  4. Sumber daya modal (Capital Resources)
  5. Sumber daya infrastruktur (Infrastructure Resources)

Contoh Tesis yang membahas tentang Diamond Strategy

Contoh Tesis 1 : Business Plan: Pendirian One-Stop Sports Center di Bintaro dari Segi Keuangan

Tesis ini membahas business plan untuk mendirikan one-stop sports center di Bintaro dalam konteks manajemen keuangan. Penilaian ini adalah penilaian kualitatif berupa Innovation plan yang difokuskan untuk menciptakan konsep-konsep baru tentang inovasi di bidang jasa. Untuk penyusunan strategi, penelitian ini menggunakan Diamond Model Strategy sebagai acuannya. Selain itu, penulisan ini berfokus pada analisis kelayakan investasi terhadap perencanaan bisnis ini. Dalam melakukan analisis kelayakan investasi, tools yang digunakan adalah nilai bersih sekarang, tingkat pengembalian internal, periode pengembalian, periode pengembalian yang di diskon, indeks profitabilitas dan pengembalian akuntansi.

 

Contoh Tesis 2 : Analisa Strategi Diamond Pada Whiz Hotel Yogyakarta

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah strategi yang telah dirumuskan dan diterapkan Whiz Hotel Yogyakarta sebagai salah satu pelaku bisnis dalam industri perhotelan Yogyakarta, benar-benar telah sesuai dengan kondisi lingkungan eksternal bisnis maupun keadaan internal perusahaan untuk mengahadapi persaingan industri yang tinggi dengan ditandai adanya penurunan okupansi (tingkat hunian kamar) pada industri perhotelan di Yogyakarta. Pendekatan analisa yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan tools Strategi Diamond. Kerangka ini meliputi dari lima elemen strategi yang saling berkaitan, yaitu: Arenas, Vehicles, Differentiator, Staging, Economic Logic. Melalui kerangka ini kita dapat mengetahui apakah strategi yang dijalankan sebuah perusahaan telah benar-benar menjadi sebuah strategi yang dapat dimplementasikan secara komprehensif sesuai dengan faktor eksternal yang mempengaruhi persaingan bisnis yang dimasuki oleh sebuah perusahaan maupun faktor internal dan visi misi perusahaan untuk mencapai tujuan yang diharapkan baik saat ini maupun masa yang akan datang. Hasil dari analisis penelitian ini dapat menjelaskan bagaimana Whiz Hotel Yogyakarta terus melakukan perbaikan, peningkatan kualitas (fasilitas, pelayanan, dan sumber daya manusia), kerjasama dan penyesuaian terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi persaingan yang ada, baik faktor eksternal maupun faktor internal perusahaan. Lima elemen strategi pada tools Strategi Diamond yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikatakan telah di miliki oleh Whiz Hotel Yogyakarta guna mengahadapi persaingan bisnis yang ada, namun diharapkan Whiz Hotel Yogyakarta terus konsisten dengan misi dan visi perusahaan untuk mencapai tujuan saat ini maupun di masa yang akan datang.

 

Contoh Tesis 3 : Penerapan Diamond Strategy pada Usaha Kecil dan Menengah di Surabaya

Usaha Kecil dan Menengah merupakan kelompok usaha paling besar di Indonesia. Usaha Kecil dan Menengah memiliki posisi penting, bukan saja dalam penyerapan tenaga kerja dan kesejahteraan masyarakat di daerah, dalam banyak hal mereka menjadi perekat dan menstabilkan masalah kesenjangan sosial. Salah satu UKM yang ada di Surabaya adalah Onde-onde “Oshien” dan masih banyak UKM lain. Setiap UKM yang jika dilihat dalam grafik produk life cycle berada dalam fase growth atau dalam fase berkembang membutuhkan startegi yang tepat untuk mencapai fase dari fase growth ke fase maturity.

Diamond Strategy merupakan strategi bisnis yang dikenalkan oleh Hambrick dan Fredrickson. Diamond Strategy ini adalah strategi yang dipakai oleh perusahaan-perusahaan besar yang berfungsi mengumpulkan dan mempertimbangkan semua bagian dari strategi secara keseluruhan dengan menjawab serangkaian pertanyaan yang terkait mencakup arena, vehicles, differentiatorss, staging and pacing dan economic logic. Dengan Diamond Strategy ini akan dilihat apakah dapat diterapkan pula pada Usaha Kecil dan Menengah yang sedang berkembang tersebut agar mampu mencapai fase maturity yang diinginkan.

 

Contoh Tesis 4 : Analisis Strategi Kebab Turki Baba Rafi Menggunakan Strategy Diamond

Jumlah usaha mikro-kecil-menengah (UMKM) di indonesia sebanyak 57.895.721. Jenis usaha itu didominasi oleh skala usaha mikro sebanyak 57.189.393. Kebab Turki Baba Rafi (KTBR) sebagai entitas usaha ternyata mampu tumbuh dari usaha mikro menjadi usaha kecil, usaha menengah, dan berlanjut menjadi usaha besar. Hal ini menunjukkan bahwa KTBR adalah contoh UMKM yang sukses. Kesuksesan ini perlu terus dijaga dan dikembangkan, apalagi saat ini yang melakukan formulasi strategi ke depan tidak hanya Pendiri, tetapi juga melibatkan tim formulasi strategi yang terdiri atas manajemen atas KTBR. Berdasarkan hal ini, penelitian ini berupaya memperoleh hasil analisis strategi yang telah dilakukan oleh KTBR yang dapat dirinci menjadi strategi KTBR saat berposisi sebagai usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, usaha besar. Selain itu disimpulkan juga kualitas strategi yang digunakan KTBR selama ini. Penelitian ini merupakan studi kasus terhadap KTBR dengan alat analisis strategy diamond. Data diperoleh dengan studi dokumentasi dan wawancara. Analisis yang dilakukan menunjukkan hasil sebagai berikut: (1) Saat berposisi sebagai usaha mikro, strategi KTBR dalam waktu satu tahun berhasil menghantarkan pada skala usaha yang lebih tinggi, yakni usaha kecil walaupun elemen staging tidak terencana dengan baik. (2) Staging dan economic logic yang tidak terencana dengan arenas yang tidak berubah dalam skala usaha kecil ternyata dapat dibantu dengan dua elemen lain (vehicles dan differentiators) yang lebih baik dan mampu mengantarkan pada skala usaha yang lebih tinggi, yakni usaha menengah dalam waktu dua tahun, (3) Dalam posisi usaha menengah, arenas tidak mengalami perubahan biarpun ada penambahan fokus. Strategi ini dalam waktu dua tahun berhasil mengantarkan KTBR naik lagi ke skala usaha besar, (4) Dalam skala usaha besar, lima elemen strategi semakin berkembang dengan kukuh dan mantap, bahkan arenas sudah mulai ekspansi ke luar negeri. Adapun kualitas strategi yang digunakan KTBR selama ini terbukti mampu menumbuhkembangkan dan memantapkan posisi KTBR dalam skala nasional, bahkan internasional. Saat ini KTBR mampu mengelola sumber daya intinya dengan baik dan memanfaatkannya untuk tumbuh dan berkembang dari 2 outlet pada tahun 2003 menjadi 1.254 outlet pada tahun 2015.

 

Contoh Tesis 5 : Peningkatan Produk Kredit Produktif pada Pelaku UMKM di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, TBK

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Latar Belakang dari penelitian ini adalah penetapan BUKU III yang memaksa Bank Jatim wajib menyalurkan kredit produktifnya minimal 60% dari portofolio kredit. Berdasarkan latar belakang tersebut dirumuskan rumusan masalahnya: bagaimana strategi Bank Jatim dalam memasarkan kredit prouktif.

Metode penelitian ini menggunakan teknik analisis berupa Diamond Strategy. Diamond strategy ini memiliki 5 unsur yang dapat menjawab setiap persoalan penelitian yakni arenas, vehicle, differentiator, staging, economic logic. Narasumber yang dilibatkan meliputi manajemen Bank Jatim, pengamat perbankan, nasabah. Metode pengumpulan data melalui wawancara secara mendalam (in dept interview).

 

Contoh Tesis 6 : Pelaksanaan Diamond Strategy Pada Jawa Pos Televisi (JTV)

Televisi saat ini merupakan salah satu pilihan media hiburan bagi masyarakat. Perkembangan Televisi dimulai dari nasional ditandai oleh penyiaran upacara pembukaan Asean Games ke IV pada tanggal 24 Agustus 1962 Oleh Saluran Televisi Republik Indonesia (TVRI). Menurut Nielsen Media dengan penetrasi terbesar yaitu sebesar 96%. Namun di penelitian itu juga ditemukan fakta bahwa akses internet juga meningkat dari tahun tahun sebelumnya. Dari survey tersebut ditemukan juga bahwa akses konten video melalui platform digital juga meningkat. Baik dalam bentuk website atau melalui tv internet berlangganan. Penelitian Nielsen pada tahun 2011 juga menunjukan kecilnya proporsi penonton yang di dapat oleh TV lokal.

 

Diamond strategy merupakan salah satu teori strategi yang diperkenalkan oleh Hambrick dan Frederickson pada tahun 2001. Teori ini sendiri membagi strategi ke dalam 5 dimensi yaitu: Arenas, Vehicles, Differentiators, Staging, Economic Lagic. Hasil penelitian ini menunjukkan bagaimana strategi JTV sebagai salah satu televisi lokal di Kota Surabaya diuraikan dalam kerangkan diamond strategy.

 

Contoh Tesis 7 : Implementasi Diamond Strategy Pada Usaha Kecil dan Menengah Ekonomi Kreatif Subsektor Fashion Produk Daur Ulang di Surabaya

Hasil Survei Industri Mikro dan Kecil 2011 menyatakan bahwa lebih dari 50% pembentukan Growth Domestic Product didominasi oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM), termasuk sektor ekonomi kreatif. Indonesia memiliki 14 subsektor ekonomi kreatif, di mana bidang fashion telah menjadi subsektor yang menghasilkan nilai tambah hingga 44,3% dari total kontribusi sektor ekonomi kreatif, dengan penyerapan tenaga kerja 54,3% yang tersalurkan melalui jumlah usaha sebesar 51,7%. Namun sayang mayoritas UKM yang berdampak positif pada pembangunan ekonomi ini ternyata masih menghadapi beberapa masalah dalam pelaksanaan bisnis karena minimnya perancangan strategi bisnis yang terstruktur.

Hambrick dan Fredericksen pada tahun 2005 telah memperkenalkan kerangka Diamond Strategy yang memberikan lima pokok pertanyaan dasar untuk menetapkan strategi bisnis, khususnya perusahaan besar. Padahal, strukturisasi strategi bisnis berdasarkan panduan pertanyaan tersebut sebenarnya juga dapat menuntun UKM. Oleh sebab itu penelitian ini membahas rancangan strategi bisnis yang komprehensif bagi UKM ekonomi kreatif subsektor fashion melalui Diamond Strategy. Fokus penelitian dibatasi pada green jobs manajemen sampah, mengingat isu lingkungan di Indonesia kian berkembang. Metode yang digunakan adalah content analysis yang didukung uji trusworthiness dengan konsep looking backward melalui wawancara pada lima UKM di bidang fashion serta looking forward melalui analisis strategik dan benchmarking bagi UKM Startic, yaitu UKM yang menghasilkan produk daur ulang fashionable.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa UKM yang telah sukses berkembang pada umumnya telah mengalami berbagai perubahan strategi bisnis yang mencakup aspek-aspek Diamond Strategy, meski belum dipetakan secara terstruktur. Oleh sebab itu, Diamond Strategy dapat dijadikan kerangka strategi bisnis yang holistik bagi UKM-UKM, khususnya produk daur ulang agar dapat merancang aktivitas bisnis yang strategis dan berkelanjutan untuk bersaing tepat sasaran.

 

 

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?