Gambaran dari Pemasaran Terpadu
Pengertian Pemasaran Terpadu
Pemasaran terpadu adalah pendekatan holistik untuk komunikasi dalam pemasaran. Ini memastikan bahwa Anda selalu konsisten dalam pemasaran baik online dan offline. Konsistensi adalah kunci dalam memastikan bahwa konsumen memahami pesan pemasaran Anda yang akan menghasilkan hasil besar dan laba atas investasi Anda. Pemasaran Terpadu membantu dengan mengoptimalkan pengeluaran baik online atau offline dan menempatkan angka dolar yang tepat dengan pendekatan yang paling efektif.
Komunikasi pemasaran terpadu adalah sebuah proses perencanaan marketing komunikasi yang memperkenalkan konsep perencanaan komprehensif untuk mengevaluasi peranan strategis dari berbagai elemen komunikasi pemasaran, seperti public relation, advertising, direct selling, sales promotion, dan interactive marketing, untuk memberikan kejelasan, konsistensi, serta pengaruh komunikasi yang maksimum. Komunikasi Pemasaran Terpadu sering disebut dengan IMC merupakan sebuah proses strategi bisnis dalam mengelola hubungan dengan konsumen yang intinya untuk menggerakkan brand value.
Komunikasi Pemasaran Terpadu adalah Proses pengembangan dan implementasi berbagai bentuk program komunikasi persuasif kepada pelanggan dan calon pelanggan secara berkelanjutan.
Ruang Lingkup Komunikasi Pemasaran
Kegiatan komunikasi pemasaran terpadu akan fokus di pengalaman khalayak termasuk pelanggan, serikat buruh, pemegang saham, pemasok hingga masyarakat lokal. Komunikasi yang dimaksud bisa berupa komunikasi yang telah direncanakan sebelumnya maupun tidak direncanakan. Komunikasi ini juga dapat didasarkan pada produk maupun jasa tertentu. Semua aktivitas ini akan saling berkaitan satu sama lain.
Dalam mempengaruhi khalayak selaku sasaran dari marketing communication, akan digunakan aneka alat tertentu, seperti iklan, pemasaran langsung, personal selling dan lain-lain. Elemen lainnya ialah penggunaan media yang menjadi saluran komunikasi. Pemasar sangat perlu untuk memahami pesan yang hendak dikirimkan pada khalayak sasaran. Semua ini akan dapat berdampak langsung pada pemahaman khalayak sasaran terkait pesan yang disampaikan.
Proses Komunikasi Pemasaran
Proses dari adanya komunikasi pemasaran terintegrasi tak jauh beda dari proses komunikasi secara umum. Akan ada beberapa elemen penting yang mempengaruhi, seperti sumber, pesan, komunikator, saluran, komunikan, efek, decoding, transmisi, encoding, gangguan, respon serta umpan balik. Berikut beberapa elemen dari marketing communication tersebut.
- Pertama ada sumber, yaitu individu ataupun organisasi yang memiliki kepentingan dalam mengirim pesan, gagasan maupun sikap.
- Kedua ada pesan, yaitu informasi yang sudah melalui proses encoding serta siap dikirim.
- Ketiga ada encoding, yaitu suatu proses di mana sumber telah mengartikan gagasan, emosi maupun informasi dalam bentuk pesan. Dalam tahapan ini, sumber telah menggunakan keterampilannya dalam melakukan encoding.
- Keempat ada transmisi, yaitu proses di mana pesan telah membawa simbol yang dikirim dengan menggunakan saluran pada pihak penerima pesan.
- Kelima ada media, yaitu saluran yang dimanfaatkan guna mentransmisikan pesan.
- Keenam ada decoding, yaitu proses yang akan melibatkan penerimaan serta pemberian makna maupun interpretasi pada informasi yang didapat oleh penerima pesan.
- Ketujuh ada penerima pesan atau receiver, yaitu individu maupun kelompok yang sejak awal menjadi sasaran dari penyampaian pesan.
- Kedelapan ada umpan balik atau feedback, yaitu reaksi maupun tanggapan atas pesan yang telah dikirimkan sumber. Reaksi ini bisa berupa non verbal, verbal, negatif maupun positif. Bisa juga berupa tindakan langsung atau tidak langsung.
- Proses komunikasi pemasaran juga bisa mendapat gangguan atau noise, yaitu aneka faktor yang mengganggu komunikasi antara pemberi dan penerima pesan. Gangguan bisa berupa hambatan komunikasi seperti kendala teknis, bahasa dan lain-lain.
Teori-teori dari gambar Pemasaran Terpadu
Ciri-ciri utama Komunikasi Pemasaran Terpadu (KPT)
- Mempengaruhi perilaku
Tujuan KPT adalah untuk mempengaruhi perilaku khalayak sasarannya. Karena itu, komunikasi pemasaran tidak hanya digunakan untuk mempengaruhi kesadaran khalayak atas sebuah merek tapi juga mampu menggerakkan orang untuk bertindak.
- Berawal dari pelanggan dan calon pelanggan
Dalam KPT, penggunaan strategi komunikasi pemasarannya didasarkan pada kebutuhan pelanggan dan calon pelanggan. Oleh karena itu, perlu adanya riset untuk mengetahui keinginan pasar sehingga mampu menyusun metode pemasaran yang tepat dan efektif.
- Menggunakan satu atau segala cara untuk melakukan “kontak”
KPT menggunakan seluruh bentuk komunikasi yang dapat menghubungkan merek atau perusahaan dengan pelanggan atau calon pelanggan. Seluruh bentuk Komunikasi (misalnya iklan, PR, jaringan distribusi, sales promotion, atau direct marketing) merupakan alat penyampaian pesan yang potensial supaya terjadi kontak atau hubungan antara perusahaan dan pelanggan.
- Berusaha Menciptakan Sinergi
Supaya perencanaan pemasaran dapat berjalan dengan baik diperlukan kesinambungan atau koordinasi antara semua elemen komunikasi (iklan, tempat pembelian, promosi penjualan, event, dan lain-lain). Hal ini bertujuan untuk mengahasilkan citra merek yang kuat sehingga mampu menggerakkan konsumen.
- Menjalin hubungan
Komunikasi pemasaran yang sukses membutuhkan terjadinya hubungan antara merek dengan pelanggannya. Dengan adanya hubungan tersebut diharapkan mampu menjadi pengait antara merek dengan konsumen untuk membangkitkan loyalitas konsumen terhadap merek.
Pentingnya Pengembangan Komunikasi Pemasaran Terpadu
- Membentuk identitas merek yang kuat di pasar dan memperkuat semua citra dan pesan komunikasi perusaahaan.
- Membantu perusahaan mengidentifikasi metode yang paling tepat dan efektif untuk mengkomunikasikan dan membangun hubungan dengan customer mereka termasuk dengan para stakeholder (supplier, investor, karyawan,dll).
- Dengan mengkoordinasikan bentuk-bentuk komunikasi marketing perusahaan bisa menghindari duplikasi, yaitu pengulangan metode yang sama.
- Meningkatkan efisiensi dan efektivitas program komunikasi marketing.
- Mengkoordinasikan semua pesan, positioning dan citra, serta identitas perusahaan melalui semua bentuk komunikasi pemasaran.
- Adanya hubungan yang lebih erat antara perusahaan (melalui produk) dengan para konsumennya.
Contoh Tesis yang membahas tentang Pemasaran Terpadu
Contoh Tesis 1 : Implementasi Komunikasi Pemasaran Terpadu Pada Yayasan Nurul Ibad Jakarta Timur
Studi mengenai komunikasi pemasaran terpadu atau Integrated Marketing Communication (IMC) sudah menjadi kajian yang ramai dibicarakan. Tidak hanya lembaga yang berorientasi profit saja, lembaga nirlaba pun perlu mengetahui strategi komunikasi “generasi baru”. Strategi dalam komunikasi pemasaran terpadu ini yang mendorong setiap aspek proses komunikasi untuk menjangkau pelanggan atau masyarakat dengan kesatuan pesan dalam menawarkan suatu manfaat dan ide. Tentunya bukan hal yang mudah apabila mempunyai banyak media, ide, kegiatan serta rencana, akan tetapi harus mempunyai satu kesatuan ”pesan” saja. Proses integrasi kegiatan komunikasi pemasaran diringkas secara sederhana oleh Chriss Fill (1995) melalui model proses integrasi kegiatan komunikasi pemasaran dan Hermawan Kertajaya dalam “3i Marketing Triangle” dan “3² Values-Based Matrix”. Praktik pemasaran produk maupun pemasaran sosial menurut Andreason, penekanannya pada masyarakat luas yang langsung mempengaruhi perilaku serta kebutuhan atau kepentingan target sasaran sebagai dasar pertimbangan . Yayasan Nurul Ibad membangun citra mereknya di benak masyarakat sebagai konsumen melalui pelayanan mereka dengan menggunakan marketing communication mix yang terdiri delapan model komunikasi utama yang dikemukakan oleh Philiph Kotler.
Contoh Tesis 2 : Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing Communications) Kaos Dank! Pekanbaru dalam Meningkatkan Penjualan Produk
Sebelum menerapkan strategi pemasaran, seluruh strategi pemasaran harus dibangun di atas tiga langkah utama dalam pemasaran bertarget yang STPSegmentation, Penargetan dan Pemosisian. Selanjutnya, bagian terpenting dari strategi pemasaran adalah adanya komunikasi pemasaran. Dalam urutan untuk merancang komunikasi pemasaran yang efektif setiap kebutuhan pemasaran untuk dipahami proses komunikasi secara umum. Untuk itu perlu strategi yang bisa diraih semua itu agar dapat menjalankan komunikasi pemasaran yang efektif dan terintegrasi. Salah satunya adalah dengan melakukan Komunikasi Pemasaran Terpadu Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Segmentasi, Targeting dan Positioning (STP) Dank! Pekanbaru dalam meningkatkan penjualan serta untuk mengetahui dan menganalisis Komunikasi Pemasaran Terpadu yang berkaitan dengan periklanan, publik hubungan, promosi penjualan, pemasaran, dan penjualan tatap muka dengan media sosial.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif. Data Teknik pengumpulan yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data dilakukan dengan data aktivitas reduksi / reduksi data, tampilan data / penyajian data, dan gambar kesimpulan / verifikasi. Selanjutnya uji validitas data dilakukan menggunakan a uji kredibilitas.
Hasilnya menunjukkan bahwa The Dank! Pekanbaru memiliki tiga langkah utama pemasaran yang mencakup Segmentasi, Penargetan, dan Pemosisian untuk meningkatkan penjualan dari The Dank! Pekanbaru, tempat segmentasi The Dank! Pekanbaru adalah untuk konsumen yang memiliki ekonomi menengah atas, dengan penargetan atau target pasar untuk semua orang dan semua usia, serta untuk memposisikan dirinya The Dank! Punya hal-hal yang tidak dimiliki oleh produk sejenis lainnya. Adapun yang Terpadu Komunikasi Pemasaran berkaitan dengan periklanan, hubungan masyarakat, penjualan promosi, pemasaran dan penjualan tatap muka dengan media sosial dinilai dengan berlari maksimal.
Contoh Tesis 3 : Personal Selling Sebagai Komunikasi Pemasaran dalam Melayani Komplain Pelanggan (Studi Kasus pada PT. Telekomunikasi Indonesia. Tbk (TELKOM) Divisi Regional VII Witel SulSel )
Personal selling merupakan salah satu bagian dari integrade marketing communication (IMC) dalam dunia pemasaran yang diterapkan pada Customer Sevice (CSR) perusahaan telekomunikasi melalui penjualan pribadi. Selain sebagai penjualan pribadi personal selling juga berperan sebagai kegiatan dalam melayani segala kebutuhan pelanggan yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pelanggan mengenai masalah komplain. Dalam prakteknya, hal yang melatar belakangi terjadinya suatu masalah antara pelanggan dan pihak personal selling yaitu kurangnya pemahaman pihak personal selling mengenai suatu produk yang ditawarkan hingga memicu terjadinya kesalahpahaman. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana personal selling dalam melayani komplain pelanggan. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian studi kasus yang bertujuan untuk memahami individu yang dilakukan secara integrative dan komprehensif agar diperoleh pemahaman mendalam tentang individu tersebut beserta masalah yang dihadapinya dengan tujuan masalahnya dapat terselesaikan dan memperoleh perkembangan diri yang baik.
Dari hasil penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa komunikasi pemasaran dalam kegiatan personal selling yang dilakukan oleh pihak customer service mempunyai pengaruh yang besar dalam memasarkan/melayani komplain pelanggan. Melalui penerapan sikap dan menerapkan komunikasi interpersonal dalam melayani komplain pelanggan.
Dalam menerapkan komunikasi interpersonal (Antarpribadi), personal selling sebagai komunikasi pemasaran harus lebih meningkatkan kualitas komunikasinya agar lebih terarah dan lebih mudah diidentifikasi oleh pelanggan. Selain itu, hal yang terpenting dan yang harus diingat bagi seorang personal selling yaitu sikap. Penulis menyarankan personal selling harus menanamkan rasa keikhlasan dalam melayani pelanggan yang sedang marah ataupun memaki-maki pihak personal selling. Jadikan semua itu motivasi dalam hal masa depan perusahaan. Kerendahan hati, kesabaran dan keikhlasanlah yang harus lebih ditingkatkan agar tidak mudah terpancing oleh kemarahan pelanggan.
Contoh Tesis 4 : Aktivitas Komunikasi Pemasaran Terpadu Dalam Upaya Membangun Ekuitas Merek Hotel Lor In Business Resort & Spa Surakarta
Penelitian ini mencoba untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan oleh Lor In dalam upaya membangun ekuitas merek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan mengambil sampel secara purposive sampling kepada narasumber yang berkompeten dalam menjawab semua pertanyaan pada penelitian ini. Data dalam penelitian ini berasal dari hasil wawancara dengan narasumber terpilih, data-data tertulis, dan pengamatan dari penulis. Setelah dilakukan analisa, diperoleh kesimpulan bahwa kegiatan komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan oleh Public Relations Lor In memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya membangun ekuitas merek yang diinginkan oleh perusahaan. karenanya Lor In berkomitmen untuk melakukan kegiatan komunikasi pemasaran yang lebih agresif. Masyarakat sebagai calon konsumen maupun konsumen tetap atu pelanggan telah menempatkan Lor In dalam puncak pemikiran mereka sebagai produk dengan kualitas yang baik namun dengan harga yang terjangkau, dah hal ini sangat sesuai dengan tag line dari Lor in yaitu “Luxury You Can Effort”
Contoh Tesis 5 : Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Bella Quarta (Studi Deskriptif Kualitatif Kegiatan Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu untuk mempertahankan Loyalitas pada Pelanggan)
Persaingan bisnis yang semakin pesat,menuntut para pelaku bisnis harus memiliki strategi yang bagus dan tepat, agar mampu bertahan sekaligus memenangkan pasar. Dalam menjalankan bisnis sekarang ini urgensi memiliki strategi untuk memenangkan persaingan bisnis cukup tinggi karena semuanya tampak tumbuh sangat cepat sehingga sangat mudah untuk tertinggal. Pesaing tampaknya akan selalu muncul dari segala arah, sedangkan perusahaan besar dapat selalu merubah strategi marketing yang merubah perilaku konsumen dalam pasar. Demikian halnya, dalam dunia fashion, khususnya solo. Muculnya desainer-desainer muda dan baru di kota solo khususnya, menantang para pebisnis fashion, seperti Bella Quarta. Menjalankan strategi komunikasi yang unik dan tidak seperti pengusaha lainnya, dirasa oleh Bella Quarta sebagai strategi yang baik untuk tetap menjaga kepercayaan konsumen. Salah satu diantaranya adalah dengan mendayagunakan para pekerja yang memiliki ketrampilan yang baik sebagai pekerja dalam dunia fashion, baik pekerja yang menjadi tukang jahit, desainer baju, sampai orang-orang yang dilibatkan dalam model fashion show. Dalam komunikasi pemasaran terpadu, ada empat hal penting yang biasa dikenal 4P(price, place, product, promotion). Hal khusus yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai produk, serta bagaimana strategi Bella Quarta dalam bersaing dengan kompetitor untuk memproduksi rancangannya. Dengan memberikan daya kreaktifitas atau kekuatan untuk memahami produk yang akan dipasarkan, diharapkan dapat memberikan nilai tambah terhadap penjualan, serta dengan para pekerja yang handal, maka harapan nyatanya adalah sumberdaya manusia serta nilai tambah sosial dan ekonomi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif yang memberikan gambaran mengenai data-data yang berhubungan dengan produk yang dihasilkan, serta strataegi komunikasi pemasaran terpadu yang digunakan Bella Quarta untuk mempertahankan loyalitas pelanggan.
Contoh Tesis 6 : Peran Komunikasi Pemasaran dan Promosi terhadap Penjualan Smartphone (Studi Kasus PT. OPPO INDONESIA di Medan Tahun 2014)
Setiap produk memerlukan strategi pemasaran untuk manarik minat beli dari masyarakat sebagai pangsa pasar atau konsumen dari produk tersebut. Pemasaran yang dilakukan menggunakan metode komunikasi pemasaran dan pemanfaatan media promosi dalam pelaksanaannya. Komunikasi pemasaran merupakan pertukaran informasi dua arah antara pihak-pihak atau lembaga-lembaga yang terlibat dalam pemasaran. Pihak-pihak yang terlibat akan mendengarkan, bereaksi dan berbicara sehingga tercipta hubungan pertukaran yang memuaskan. Minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Media Promosi merupakan suatu alat untuk mengkomunikasikan suatu produk atau jasa atau image perusahaan ataupun yang lain untuk dapat lebih dikenal masyarakat lebih luas.
OPPO merupakan sebuah merek internasional terdaftar yang berpengalaman mengantarkan produk-produk berkualitas tinggi ke pelanggan di Amerika, Eropa, dan Asia. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Peranan Komunikasi Pemasaran dan Promosi Terhadap Penjualan Smartphone (Studi Kasus PT. OPPO Indonesia di Medan Tahun 2014). Metode penelitiannya adalah metode penelitian kualitatif, pendekatan wawancara mendalam kepada para responden yang menjadi subjek penelitian, serta observasi lapangan untuk mendapatkan data yang menunjang hasil penelitian. Penelitian dilakukan dalam kurun waktu 2 (dua) bulan. Penelitian ini merupakan slah satu syarat untuk menyelesaikan tugas studi pada Departemen Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
Contoh Tesis 7 : Analisis Komunikasi Pemasaran Terpadu PT. Cubes Consulting dalam Membangun Brand Association
Penelitian ini membahas tentang komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan oleh PT Cubes Consulting untuk membangun brand image dari perusahaan tersebut. Penulis mengambil topik ini karena penulis beranggapan bahwa PT Cubes Consutlting sebagai partner SAP, merupakan perusahaan yang masih sangat baru, tetapi sudah bisa memiliki referensi client yang cukup banyak dan berasal dari perusahaan besar. Padahal persaingan di dunia bisnis ini tidaklah mudah, karena banyak juga partner SAP di Indonesia yang sudah terlebih dahulu terjun ke dunia ini dan dilihat dari ukuran bisnis, jelas lebih besar.
Contoh Tesis 8 : Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing Communication) Pada PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera Palembang
Perkembangan dunia asuransi mengalami kemajuan yang cukup signifikan, terutama untuk asuransi konvensional. Hal ini terbukti dengan banyaknya asuransi konvensional seperti Bumiputera, Bringin Life, Prudential, Axa Mandiri, Manulife, Jiwasraya, dan lain-lain. Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera atau biasa disebut Bringin Life adalah salah satu asuransi jiwa yang berdiri sejak 1987 dan berkantor pusat di Jakarta, dibawah kepemilikan Dana Pensiun Bank Rakyat Indonesia. Awalnya asuransi ini hanya melayani nasabah BRI, namun melihat kebutuhan akan asuransi semakin banyak, Bringin Life juga melayani non nasabah BRI (masyarakat umum). Pada Tahun 1993 dibuka untuk pertama kali kantor penjualan untuk melayani tenaga penjualan di wilayah Jakarta dan Surabaya. Pada perkembangan selanjutnya seiring dengan pertumbuhan bisnis yang sangat pesat, Bringin Life terus mengembangkan sayapnya sehingga menjangkau lapisan masyarakat di beberapa kota besar di Indonesia. Tahun 1995, BRIngin Life mendirikan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), dalam rangka melayani masyarakat dalam perencanaan hari tua. Tahun 2003, didirikanlah Unit Usaha Syariah yang telah memiliki beberapa kantor operasional. Pada Bulan Juni 2013 Bringin Life melakukan pengembangan saluran bisnis dengan kembali menjalin kerjasama dengan PT BRI (Persero) Tbk untuk bisnis Bancassurance dengan menempatkan tenaga penjualan Bancassurance Relationship Officer (BRO) di Bank BRI tersebar di wilayah Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang Surabaya, Malang, Denpasar, Palembang dan Makassar, ditujukan untuk menjangkau nasabah perbankan BRI yang sebelumnya belum tersentuh oleh perlindungan Asuransi secara optimal. Sebagai lembaga asuransi yang mengutamakan kepuasan nasabah melalui peningkatan kualitas pelayanan, pengembangan produk, teknologi unggul dan sumber daya manusia yang trampil dan ramah, Bringin Life memiliki sistem pemasaran tersendiri dalam mengembangkan dan memasarkan produknya, terutama dalam menyadarkan masyarakat bahwa betapa pentingnya bersikap waspada dan berjaga-jaga. Untuk itu sangat penting mengembangkan sistem pemasaran terutama dalam hal strategi komunikasi pemasaran. Pengelola pemasaran hingga kini masih ada yang beranggapan bahwa kegiatan promosi yang paling efektif adalah membuat iklan melalui media massa. Anggapan ini menyebabkan fungsi promosi suatu perusahaan umumnya didominasi oleh iklan media massa. Perusahaan bergantung pada biro iklan dalam memberikan bimbingan dan saran kepada manajemen mengenai hampir segala hal yang terkait dengan komunikasi pemasaran.
Contoh Tesis 9 : Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terpadu terhadap Ekuitas Merek
Penelitian ini betujuan untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana pengaruh komunikasi pemasaran terpadu yang terdiri dari promosi penjualan, penjualan personal, dan hubungan masyarakatsecara bersama-sama dan parsial terhadap Ekuitas Merek. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner yang disebar kepada 100 responden yang merupakan pelanggan dan menginap di hotel-hotel di Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel dari komunikasi pemasaran terpadu yaitu promosi penjualan, penjualan personal, dan hubungan masyarakatsecara bersama-sama berpengaruh terhadap Ekuitas Merek. Sedangkan secara parsial diketahui hanya variabel Promosi Penjualan yang berpengaruh signifikan terhadap Ekuitas Merek.
Contoh Tesis 10 : Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Komunitas Mahakam Jazz River (MJR) Dalam Mempromosikan Musik Jazz di Kalangan Remaja Kota Samarinda
Zahratunnisa, menulis skripsi dengan judul “Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Komunitas Mahakam Jazz River Dalam Mempromosikan Musik Jazz Di Kalangan Remaja Kota Samarinda Periode Januari 2015- Maret 2016”, di bawah bimbingan Ibu Inda Fitriyarini S. Sos M. Si selaku dosen pembimbing I dan Ibu Kezia Arum Sary, S.Ds, M.Med. Kom selaku dosen pembimbing II, Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman.
Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi strategi komunikasi pemasaran terpadu komunitas Mahakam Jazz River dalam mempromosikan musik jazz di kalangan remaja kota Samarinda Periode Januari 2015-Maret 2016. Pengumpulan data dilakukan melalui penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan yang meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Narasumber dalam penelitian ini terdiri dari Ketua Komunitas Mahakam Jazz River dan stakeholders dari komunitas Mahakam Jazz River. Penelitian ini dilaksanakan pada komunitas Mahakam Jazz River. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan pengambilan data menggunakan teknik purposive sampling. Fokus penelitian ini adalah perencanaan komunikasi pemasaran terpadu, pelaksanaan komunikasi pemasaran terpadu dan evaluasi komunikasi pemasaran terpadu.
Hasil penelitian ini diketahui bahwa komunitas Mahakam Jazz River menggunakan tiga tahapan dari komunikasi pemasaran terpadu yaitu terdiri dari perencanaan komunikasi pemasaran terpadu yang meliputi analisis situasi, identifikasi khalayak, menentukan tujuan komunikasi, menentukan anggaran serta pengembangan program komunikasi. Tahapan kedua yaitu pelaksanaan komunikasi pemasaran terpadu yang dilaksanakan oleh komunitas Mahakam Jazz River yang meliputi, acara dan pengalaman, penjualan personal dan promosi penjualan. Tahapan terakhir yaitu evaluasi yang dilakukan oleh Mahakam Jazz River dengan melakukan briefing secara berkala didalam ruang lingkup komunitas Mahakam Jazz River.
Leave a Reply