HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Pembahasan Lengkap Pemberdayaan perempuan menurut Para Ahli dan Contoh Tesis Pemberdayaan perempuan

Gambaran dari Pemberdayaan Perempuan

Tujuan Pembangunan Pemberdayaan Perempuan

  1. Untuk meningkatkan status, posisi dan kondisi perempuan agar dapat mencapai kemajuan yang setrara dengan laki-laki
  2. Untuk membangun anak Indonesia yang sehat, cerdas, ceria, dan bertaqwa serta terlindungi.

 

 

 

 

 

Realisasi Pemberdayaan Perempuan

  1. Meningkatkan kedudukan dan peranan perempuan di berbagai bidang kehidupan
  2. Meningkatkan peran perempuan sebagai pengambil keputusan dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender
  3. Meingkatkan kualitas perandan kemandirian organisasi perempuan dengan mempertahankan nilai persatuan dan kesatuan
  4. Meningkatkan komitmen dan kemampuan semua lembaga yang memperjuangkan kesetaraan dan kaeadilan gender
  5. Mengembangkan usaha pemeberdayaan perempuan, kesjahteraan keluarga dan masyarakat serta perlindungan anak.

Kebijakan Dasar Pemberdayaan Perempuan

  1. Pengarusutamaan gender dalam pembangunan nasioanal dilakukan melalui “one door policy” atau kebijakan satu pintu,
  2. Peningkatan kualitas SDM perempuan,
  3. Pembaharuan hukum dan peraturan perundang-undangan
  4. Penghapusan kekerasan terhadap perempuan
  5. Penegakkan hak asasi manusia (HAM) bagi perempuan,
  6. Peningkatan kesejahteraan dan perlindungan anak
  7. Pemampuan lembaga pemerintah dalam pemberdayaan peerempuan.Peningkatan peran serta masyarakat
  8. Perluasan jangkauan pemberdayaan perempuan
  9. Peningkatan penerapan komitmen internasional.

Teori-teori dari Gambar Model Teori Pemberdayaan Perempuan

Strategi Pemberdayaan Perempuan

Pemberdayaan menjadi strategi penting dalam peningkatan peran dan peluang perempuan dalam meningkatkan ekonominya serta merupakan upaya peningkatan dan pengaktualisasian potensi diri mereka agar lebih mampu mandiri dan berkarya. Pemberdayaan dapat dilakukan melalui pembinaan dan peningkatan keterampilan perempuan khususnya dalam penelitian ini adalah di bidang pengembangan home industry.

Implementasi Pemberdayaan Perempuan

Pendekatan pemberdayaan dikenal dengan model Gender and Development. Dalam pendekatan ini bertujuan memahami pembangunan bagi perempuan dalam hal kemandirian dan kekuatan internal dari diri perempuan itu sendiri. Model ini lebih mementingkan pada perkembangan organisasi perempuan yang mengarah pada tingkat kesadaran dan pendidikan rakyat. Sebagai contoh adalah kegiatan pemberdayaan perempuan di Ahmedabad, Gujarat, India. Pemberdayaan ini dilakukan oleh Self-Employed Women’s Association (SEWA). Sebelum adanya pemberdayaan, perempuan di Ahmedabad berkerja sebagai pemulung kertas. Hasil yang diperoleh dari memulung hanya 10 persen dari nilai kertas yang dikumpulkan. Melalui asosiasi SEWA, perempuan di Ahmedabad diberikan bantuan untuk mendapatkan upah yang lebih tinggi dan pelatihan serta mendirikan bank sendiri untuk komunitas mereka. Namun dalam upaya pemberdayaan yang dilakukan, perempuan masih dihadapkan pada banyaknya korupsi dan kendala, ketika orang dengan kepentingan pribadi menghentikan jalan mereka.

 

 

 

 

Tahap-tahap pemberdayaan

Tahap-tahap yang harus dilalui dalam proses belajar dalam rangka pemberdayaan masyarakat menurut Ambar T. Sulistyani (2004:83-84) meliputi.

  1. Tahap penyadaran dan pembentukan perilaku menuju perilaku sadar dan peduli sehingga merasa membutuhkan peningkatan kapasitas diri. Tahap ini merupakan tahap persiapan dalam proses pemberdayaan. Pada tahap ini pihak pemberdaya/aktor/pelaku pemberdayaan berusaha menciptakan prakondisi, supaya dapar memfasilitasi berlangsungnya proses pemberdayaan yang efektif. Sentuhan penyadaran akan lebih membuka keinginan dan kesadaran masyarakat tentang kondisinya saat itu, dengan demikian akan dapat merangsang kesadaran mereka tentang perlunya memperbaiki kondisi untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.
  2. Tahap transformasi kemampuan berupa wawasan pengetahuan, kecakapan keterampilan agar terbuka wawasan dan memberikan keterampilan dasar sehingga dapat mengambil peran di dalam pembangunan. Proses transformasi pengetahuan dan kecakapan keterampilan dapat berlangsung dengan baik, penuh semangat, dan berjalan efektif jika tahap pertama telah terkondisi. Masyarakat akan menjalani proses belajar tentang pengetahuan dan kecakapan keterampilan yang relevan dengan tuntutan kebutuhan. Pada tahap ini masyarakat dapat memberikan peran partisipasi pada tingkat yang rendah yaitu sekedar menjadi pengikut atau objek pembangunan saja, belum mampu menjadi subyek dalam pembangunan.
  3. Tahap peningkatan kemampuan intelektual, kecakapan keterampilan sehingga terbentuklah inisiatif dan kemampuan inovatif untuk mengantarkan pada kemandirian. Tahap ini merupakan tahap pengayaan atau peningkatan kemampuan intelektual dan kecakapan keterampilan yang diperlukan supaya mereka dapat membentuk kemampuan kemandirian. Kemandirian tersebut akan ditandai oleh kemampuan masyarakat dalam membentuk inisiatif, melahirkan kreasikreasi dan melakukan inovasi- inovasi dalam lingkungannya. Apabila masyarakat dapat melakukan tahap ini, maka masyarakat dapat secara mandiri melakukan pembangunan.

Contoh Tesis yang membahas tentang Pemberdayaan Perempuan

Contoh Tesis 1 : Pemberdayaan Kaum Perempuan dalam Menunjang Peningkatan Pendapatan Keluarga Melalui Home Industry di Dusun Pelemadu, Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, D.I.Y.

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk program pemberdayaan yang telah dilakukan oleh PKPEK dan PNM dalam hal pengembangan home industry di Dusun Pelemadu dan mengetahui peningkatan pendapatan home industry yang dimiliki sekaligus dikelola perempuan setelah adanya pemberdayaan serta perubahan proporsi pendapatan perempuan dari hasil home industry dalam menunjang peningkatan pendapatan keluarga sebelum dan setelah adanya pemberdayaan.

Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto yang menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Variabel dalam penelitian ini adalah bentuk program permberdayaan perempuan dan pendapatan keluarga. Subjek penelitiannya adalah delapan orang perempuan pemilik sekaligus pengelola home industry di Dusun Pelemadu yang mengikuti program pemberdayaan. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah metode wawancara, observasi, dokumentasi dan kuesioner. Metode analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisis dengan model interaktif Miles dan Huberman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk program pemberdayaan yang diberikan untuk mengembangkan home industry rempeyek di Pelemadu berupa pelatihan, strategi usaha, pemahaman regulasi dan peraturan pemerintah serta penguatan jaringan usaha dengan pihak lain. Adapun kenaikan rata-rata pendapatan perempuan pemilik sekaligus pengelola home industry setelah adanya pemberdayaan sebesar 97,63 % dan perubahan proporsi pendapatan perempuan dari hasil home industry dalam menunjang peningkatan pendapatan keluarga sebelum dan setelah adanya pemberdayaan per bulan naik rata-rata sebesar 1,4% yaitu dari 94,30% menjadi 95,70%. Dengan demikian adanya pemberdayaan melalui home industry mampu menunjang peningkatan pendapatan keluarga dengan proporsi sebesar 95,70 %. Artinya 95,70 % persen pendapatan keluarga berasal dari home industry yang dimiliki dan dikelola perempuan. Namun dalam hal ini peneliti tidak mengklaim adanya peningkatan pendapatan semata-mata karena pemberdayaan, sebab peneliti tidak menganalisa faktor-faktor di luar pemberdayaan.

 

Contoh Tesis 2 : Strategi Pemberdayaan Perempuan Melalui Pelatihan Keterampilan Bordir

 

Untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis strategi pemberdayaan perempuan melalui pelatihan keterampilan bordir dalam usahanya membangun peran gender perempuan di Desa Yosomulyo Kecamatan Gambiran.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Tehnik penentuan informan dengan menggunakan purposive sampling yaitu tehnik pengumpulan informan dengan cara sengaja. Pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan member check, yaitu dengan menanyakan kembali pertanyaan yang telah terangkum dalam pemahaman peneliti, untuk memastikan kebenaran makna yang telah dibuat.

Pemberdayaan perempuan melalui pelatihan keterampilan bordir adalah suatu program yang masuk dalam agenda PNPM Mandiri pemerintah Kecamatan Gambiran. Program ini bertujuan untuk membangun peran gender para perempuan di Desa Yosomulyo dengan cara memberikan modal berupa pengetahuan dan keterampilan bordir. Dengan pemberian modal ini diharapkan para perempuan dapat memenfaatkan keterampilan tersebut serta dapat memberdayakan dirinya sendiri sehingga memperkecil ketergantungannya terhadap suami.

Untuk mencapai tujuan pemberdayaan tersebut, maka dibutuhkanlah strategi. Strategi dalam pemberdayaan ini ada beberapa, antara lain adalah sosialisasi, pemberian bantuan fisik berupa dana, mesin bordir dan keperluan lainnya, pemberian modal berupa keterampilan serta kerjasama dengan pengusaha bordir.

 

Contoh Tesis 3 : Peran Perempuan dalam Program Pemberdayaan Masyarakat dan Pengaruhnya terhadap Sumbangan Ekonomi Keluarga

 

Program pemberdayaan perempuan kepala keluarga (PEKKA) merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan keberdayaan perempuan kepala keluarga. Kota Cimahi merupakan salah satu kota yang mengimplementasikannya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh karakteristik perempuan, peran perempuan dalam keluarga, serta peran perempuan peserta program PEKKA terhadap sumbangan pendapatan perempuan untuk pemenuhan kebutuhan keluarga.

Hasil dari penelitian menunjukkan tidak terdapat pengaruh nyata baik dari karakteristik responden peserta PEKKA, peran dalam keluarga maupun peran dalam program PEKKA. Data kualitatif menjelaskan bahwa meskipun tidak secara langsung, program PEKKA telah memberikan kesempatan perempuan untuk memiliki penghasilan tambahan bagi keluarga dengan mengadakan kegiatan pelatihan, pendampingan, pemberian modal, dan magang.

 

Contoh Tesis 4 : Strategi Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat (Lp2m) dalam Pengembangan Program Pemberdayaan Perempuan di Kota Padang

 

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses kegiatan program pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh LP2M, mengidentifikasi faktor-faktor yang terkait dengan pencapaian tujuan program pemberdayaan perempuan, dan merumuskan strategi LP2M di Kota Padang dalam pengembangan program pemberdayaan perempuan. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Padang yaitu pada wilayah kerja LP2M, selama 4 (Empat) bulan terhitung bulan September-Desember 2010 menggunakan metode studi kasus.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Pengembangan program pemberdayaan perempuan oleh LP2M di Kota Padang difokuskan pada program penguatan KPUK sebagai wadah pengembangan ekonomi rakyat. Proses kegiatan program dimulai dari Persiapan (Planning) program yang terdiri dari LP2M dalam pengembangan program, Pelaksana program (pendamping dan CO) LP2M, komunitas sasaran, dana Program LP2M, serta penyiapan sarana dan prasarana penunjang. Pada pelaksanaan (Action) program terdiri dari kegiatan Sosialisasi dan Pembentukan KPUK serta LKP, kegiatan penyaluran dana bergulir serta kegiatan-kegiatan pelatihan kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Monitoring dan Evaluasi serta rekomendasi dari peneliti terhadap pengembangan program pemberdayaan perempuan.

Faktor-faktor terkait dalam pencapaian tujuan program pemberdayaan perempuan di Kota Padang adalah faktor sumber daya, faktor komunikasi, faktor organisasi, faktor kegiatan pendampingan, faktor struktur birokrasi, dan faktor sosial, politik, agama, dan budaya yang di ukur dengan menggunakan rating scale. Jumlah skor yang diperoleh berdasarkan jawaban kuisioner adalah 2.306 (83,67%), nilai interval tersebut berada pada kategori “cukup terkait dan sangat terkait” tetapi lebih mendekati “sangat terkait”. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga faktor tersebut sangat terkait dalam pencapaian tujuan program pemberdayaan perempuan di Kota Padang yang khususnya pada program penguatan KPUK sebagai wadah pengembangan ekonomi rakyat.

Alternatif strategi LP2M dalam pengembangan program pemberdayaa perempuan di Kota Padang dilakukan identifikasi terhadap aspek internal dan eksternal. Dari Matriks QSPM maka strategi yang tepat dan paling penting untuk dikembangkan LP2M dalam pengembangan program pemberdayaan perempuan di Kota Padang adalah pada alternatif strategi ketiga yaitu Memperkuat tenaga pendamping dan CO Lokal melalui adanya diskusi kritis, pelatihan, seminar, lokakarya, dan studi banding. Hal ini sesuai dengan strategi yang terpilih berdasarkan Matriks Analisis Faktor Internal dan Eksternal (IFA/EFA).

 

Contoh Tesis 5 : Pemberdayaan Kaum Perempuan dalam Menunjang Peningkatan Pendapatan Keluarga Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus di Home Industry Bulu Mata Sokawera Cilongok Banyumas)

Hasil penelitian ini adalah Pertama, Pemberdayaan perempuan melalui Home Industry Bulu Mata di Desa Sokawera Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas, telah ikut ambil bagian dalam menambah pendapatan keluarga. Kontribusi pendapatan perempuan pengrajin bulu mata terhadap pendapatan keluarga meningkat cukup signifikan, yaitu dari pendapatan suami yang rata-rata hanya Rp. 500.000,- sampai Rp. 750.000,-, meningkat menjadi Rp. 1.250.000,- sampai Rp. 1.750.000,- setelah ditambah pendapatan isteri dari upah menjadi pengrajin bulu mata. Pendapatan perempuan pengrajin bulu mata juga merupakan pendapatan keluarga. Penggunaan pendapatan merupakan penggunaan atau belanja untuk kebutuhan keluarga. Penggunaan untuk kebutuhan keluarga tersebut, antara lain untuk mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari, untuk kebutuhan sekolah dan juga untuk kebutuhan yang sifatnya sosial, seperti arisan, dan bowo. Para perempuan pengrajin bulu mata ini rata-rata bekerja sebagai pengrajin bulu mata sehari selama 5 sampai dengan 8 jam. Namun demikian waktu yang dialokasikan tersebut relatif fleksibel. Kedua, Dalam perspektif ekonomi Islam, pemberdayaan perempuan pada Home Industry Bulu Mata di Desa Sokawera, dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarga sudah sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Islam, di antaranya: (1) Tidak boleh melalaikan tugasnya di sektor domestik; dan (2) Mendapatkan ijin dari suaminya. Para pengrajin bulu mata di Desa Sokawera, walaupun bekerja di luar rumah, akan tetapi ia tetap melaksanakan tugasnya dalam rumah tangga dengan baik, sehingga hak dan kewajiban dalam rumah tangga tidak terabaikan; dan para pengrajin bulu mata telah mendapatkan izin dari suami mereka dan tetap mengutamakan keluarga. Dalam menetapkan upah, Home Industry Bulu Mata Sokawera menggunakan sistem upah satuan, berdasarkan hasil pekerjaannya, semakin banyak hasil pekerjaan yang diselesaikannya, semakin banyak upah dan sebaliknya. Sistem upah ini telah sesuai dengan syariat Islam yang menganjurkan agar gaji yang diterima oleh pengrajin, sesuai dengan tenaga yang telah diberikan. Pengrajin tidak boleh dirugikan, ditipu dan eksploitasi tenaganya, karena mengingat keadaan sosial pengrajin berada pada posisi perekonomian lemah.

 

Contoh Tesis 6 : Pemberdayaan Perempuan Pedesaan dalam Meningkatan Pendapatan Keluarga Perspektif Ekonomi Islam

 

Hasil penelitian ini adalah Pertama, Pemberdayaan perempuan melalui home industry batik tulis telah ambil bagian dalam menambah pendapatan keluarga. Kontribusi pendapatan perempuan terhadap pendapatan keluarga meningkat cukup signifikan, yaitu dari pendapatan suami yang rata-rata hanya Rp. 500.000,- sampai Rp. 750.000,-, meningkat menjadi Rp. 1.250.000,- sampai Rp. 1.750.000,- setelah ditambah pendapatan istri. Perempuan pengrajin batik tulis rata-rata bekerja sehari selama 5 sampai dengan 8 jam. Namun demikian waktu yang dialokasikan tersebut relatif fleksibel. Kedua, Dalam perspektif ekonomi Islam, pemberdayaan perempuan pada home industry batik tulis sudah sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Islam, di antaranya: (1) Tidak boleh melalaikan tugasnya di sektor domestik; dan (2) Mendapatkan ijin dari suaminya. Dalam menetapkan upah, home industry batik tulis menggunakan sistem upah satuan, semakin banyak hasil pekerjaan yang diselesaikan, semakin banyak upah dan sebaliknya. Sistem upah ini telah sesuai dengan syariat Islam yang menganjurkan agar gaji yang diterima oleh pengrajin, sesuai dengan tenaga yang telah diberikan.

 

Contoh Tesis 7 : Pemberdayaan Perempuan dalam Pembangunan Masyarakat Pesisir Pantai (Studi Pada Desa Kuala Lama Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai)

 

Wanita-wanita nelayan mempunyai potensi sebagai motor penggerak pemberdayaan masyarakat pantai. Kurang berperannya salah satu pihak akan dapat memperlambat proses pembangunan. Dalam rangka meningkatkan peran perempuan di Desa Kuala Lama Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai, diperlukan strategi dalam pemberdayaan peran perempuan sesuai kondisi sosial, ekonomi dan budaya setempat atau yang spesifik lokasi. Salah satu strategi akselerasi peran perempuan dalam rangka pemberdayaan perempuan adalah dengan memperhitungkan dan bekerja sama dengan kaum lelaki. Pada intinya pengarus utama-an gender (Gender Mainstreaming) dilaksanakan dengan penekanan pada azas hubungan timbal balik, proporsionalitas, kemitraan dan keharmonisan antara perempuan dan laki-laki. Melalui pendekatan semacam ini, maka persoalan ketidakadilan gender dan marginalisasi perempuan diharapkan secara sistematis dapat diminimalkan.

Metode penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif., dengan maksud sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian baik seseorang, lembaga, maupun masyarakat lainnya pada saat sekarang berdasarkan fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 20 orang perempuan yang berpartisipasi dalam kegiatan pemberdayaan perempuan serta 7 orang lagi diambil melalui wawancara tidak terstruktur. Penarikan sampel berdasarkan pendapat Arikunto yaitu wawancara tidak terstruktur adalah pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan, pewawancara sebagai pengemudi jawaban responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa peran pemerintah kabupaten dalam pemberdayaan perempuan dapat dilihat melalui upaya-upaya yang dilakukan pemerintah kemudian program-program yang di buat untuk perempuan serta pendistribusian anggaran yang disediakan oleh pemerintah kabupaten untuk pemberdayaan perempuan. Peneliti menyimpulkan bahwa pendistribusian anggaran yang masih sangat minim menjadi factor yang sangat penting untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan. Pendistribusian anggaran yang lebih sesuai dengan kebutuhan akan mendorong perkembangan pemberdayaan perempuan lebih mudah dicapai.

 

Contoh Tesis 8 : Strategi Pemberdayaan Perempuan di Desa Panggak Darat Kecamatan Lingga Kabupaten Lingga

 

 

Program Pemberdayaan Perempuan di Desa Panggak Darat adalah salah satu program pemberdayaan perempuan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah melalui Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Kabupaten Lingga untuk memberdayakan perempuan agar lebih berdaya, dengan memberikan dana bantuan langsung kepada pemerintah desa yang kemudian diserahkan kepada kelompok pelatihan pemberdayaan perempuan. Dengan adanya program ini diharapkan perempuan dapat lebih mandiri.

Program kegiatan yang diselenggarakan adalah pelatihan menganyam dan menjahit. Permasalahan yang diangkat adalah (1) Bagaimana Pemberdayaan Perempuan di Desa Panggak Darat Kecamatan Lingga Kabupaten Lingga, (2) Bagaimana strategi yang digunakan dalam pemberdayaan perempuan tersebut, (3) Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pemberdayaan perempuan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemberdayaan perempuan di desa Panggak Darat melalui pelatihan menganyam dan menjahit, serta untuk mengetahui manfaat yang diperoleh setelah mengikuti pelatihan ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, jenis penelitiannya adalah deskriptif. Subjek penelitian adalah kepala bidang pemberdayaan perempuan, anggota pelatihan, dan masyarakat termasuk kepala desa dan ketua Pembina Kesejahteraan Keluarga. Adapun pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa fokus pemberdayaan perempuan adalah Resource-Based View (RBV), yaitu menitik beratkan pada sumber daya manusia dan sumber daya alam di suatu wilayah. Sedangkan strateginya menggunakan strategi yang berbasis aras mezzo, yaitu strategi yang dilakukan atas beberapa kelompok, antara lain kelompok pelatihan menganyam dan menjahit, yang masing-masing kelompok pelatihan terdiri dari 2 kelompok. Pada pelatihan menganyam, setelah beberapa diantara anggota kelompok mengikuti pelatihan pengembangan kreativitas, anggota kelompok membentuk 2 kelompok menganyam dan saling bekerjasama antar kelompok. Sedangkan untuk pelatihan menjahit, dilakukan dengan menghadirkan seorang pelatih untuk mengajarkan tentang cara menjahit yang baik dan benar. Manfaat yang diperoleh setelah mengikuti pelatihan adalah anggota pemberdayaan memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang kemudian bisa dikembangkan untuk membuka usaha sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

 

Contoh Tesis 9 : Pemberdayaan Perempuan oleh Lajnah Wanita dan Putri Al-Irsyad Surabaya

Ini adalah studi kualitatif tentang pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh Lajnah Wanita dan Putri Al-Irsyad Surabaya. Data dikumpulkan menggunakan tiga metode, yaitu penelitian perpustakaan, wawancara dan observasi. Menemukan ini penelitian menunjukkan bahwa organisasi yang sedang diteliti telah melakukan banyak pemberdayaan kegiatan, khususnya di bidang-bidang berikut: ekonomi, agama, kesehatan dan pemberdayaan pendidikan. Ada banyak program yang ditujukan untuk itu memberdayakan perempuan, seperti distribusi beras, ajaran Islam, pengajaran kesehatan, Pendidikan Islam untuk anak-anak dan remaja, dan pengembangan masyarakat.

 

Contoh Tesis 10 : Analisis Gender terhadap Pemberdayaan Perempuan dalam Kelurahan Siaga

 

Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat menambah refrensi bagi keilmuan, terutama berkaitan dengna konsep dan isu-isu gender dan pemberdayaan perempuan dalam program pembangunan, khususnya dalam pelaksanaan keluarahan Siaga. Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberi gambaran kecil tentang pentingnya pemberdayaan perempuan dalam pembangunan khususnya di bidang kesehatan.

 

 

 

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?