HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Contoh Tesis Strategi Peningkatan Kualitas Jasa Tahun 2020

CONTOH TESIS NO.1 STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN JASA

RUMAH SAKIT TINGKAT IV DR. M. YASIN BONE

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas layanan pada Rumah Sakit Tingkat IV Dr. M. Yasin Bone serta mengetahui strategi perbaikan yang perlu dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode SERVQUAL dan Kano. Data diperoleh melalui kuisioner yang disebar kepada pasien rawat inap Rumah Sakit Tingkat IV Dr. M. Yasin Bone. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa kesenjangan di setiap atribut dengan nilai rata-rata kesenjangan per dimensi yaitu dimensi keandalan sebesar -0,7, persentase rata-rata dimensi Tangible -0.62, dimensi daya tanggap memiliki skor kesenjangan rata-rata -0.67, hasil persentase rata-rata kesenjangan yaitu -0,68 dan dimensi empati memiliki persentase rata-rata paling kecil diantara dimensi yang lain yaitu -0,52. Kemudian kategori Must be, attractive, dan one dimensional merupakan hal yang urgent/mesti di perhatikan dalam menentukan strategi perbaikan guna meningkatkan kepuasan konsumen.

BAB I

Kualitas berkaitan erat dengan kepuasan pelanggan. Kualitas memberikan dorongan khusus bagi para pelanggan untuk menjalin ikatan relasi saling menguntungkan dalam jangka panjang dengan perusahaan. Ikatan emosional semacam ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan dan kebutuhan spesifik pelanggan. Pada gilirannya, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, dimana perusahaan memaksimumkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan meminumumkan atau meniadakan pengalaman pelanggan yang kurang menyenangkan. (Tjiptono Chandra, 2016:119)

Teknik Analisis

Pengukuran kualitas jasa dalam model SERVQUAL didasarkan pada skala multi-item yang dirancang untuk mengukur harapan dan persepsi pelanggan, serta gap diantara keduanya pada lima dimensi utama kulitas jasa (reliabilitas, daya tangggap, jaminan, empati, dan bukti fisik).

CONTOH TESIS NO.2 STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS JASA PELAYANAN BERDASARKAN ANALISIS KEPUASAN PASIEN ASKESKIN Dl PUSKESMAS (Studi Kasus di Puskesmas Mulyorejo dan Banyu Urip, Kota Surabaya)

Abstrak

Stereotipe Kesehatan memasuki (~ uskesmas) berkembang sebagai pusat pembuangan limbah kesehatan bagi masyarakat paling rendah dan Puskesmas dianggap sebagai pelayanan kesehatan dengan kualifikasi terendah dibandingkan dengan pelayanan kesehatan pemerintah lainnya. Asumsi tersebut dikarenakan minimnya pelayanan yang tersedia, prosedur administrasi, tenaga kesehatan yang berketerampilan rendah, peralatan yang terbatas, dan kondisi lingkungan yang rendah dibandingkan dengan pelayanan kesehatan yang bertarif rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien Askeskin di Puskesmas. Jenis penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan selama bulan Februari sampai dengan Agustus 2005 di Puskesmas Banyu Urip dan Mulyorejo Kota Surabaya. Terdapat 68 pasien Askeskin yang terpilih. Data dianalisis secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan kebalikan dari stereotipe Puskesmas yang berkembang di masyarakat sebagai kualitas pelayanan kesehatan yang paling rendah. 5 (lima) dimensi kepuasan adalah 89,7% untuk keandalan, 100% untuk jaminan, 91,2% untuk berwujud, 98,5% untuk empati, 98,5% untuk daya tanggap. M disimpulkan bahwa tingkat kepuasan pasien Askeskin sangat baik. Perlu strategi khusus untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan Puskesmas untuk menjaga kepuasan pasien.

BAB I

Pandangan yang DerKembang di masyarakat menggambarkan Puskesrnassebagai pusat pelayanan kesehatan  masyarakat yang diperuntukkan bagi rnasyarakat strata  paling bawah, dan puskesmas lebih sering dianggap masy: 3agai pusat pelayanan kesehatan yang b~  ling rendah diantara  pemberi pelayanan kesehatan pernerintah arakat sel lrmutu p: pelayanan yang tersedia, proseduradministrasi yang lama, keterampilan petugas yang kurang profesional. kebersihan kurang,  dan peralatan tidak  lengkap sesuai dengan tarif pelayanannya yang sangat murah dibandingkan dengan penyedia pelayanan jasa kesehatan yang lainnya.

Teknik Analsis

Penelitian in1 merupakan penelitian deskriptif dengan  pendekatan kuantitatif menggunakan rancangan penelitian (cross sectional).  Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Agustus 2005.

CONTOH TESIS NO.3 STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (Studi Deskriptif tentang Strategi Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik)

Abstrak

Masih banyak keluhan dari masyarakat tentang buruknya pelayanan pemerintah provinsi. Untuk mengatasi masalah itu, Dinas cipta karya dan tata ruang kota surabaya sebagai penawaran jasa berusaha meningkatkan kualitas pelayanan dengan menggunakan beberapa strategi dan terlibat dengan program pemerintah surbaya seperti Surabaya Single Window (SSW). Dengan menerapkan program ini, semoga saja akan membantu meningkatkan pelayanan publik dan memuaskan masyarakat dengan proses yang lebih cepat dengan pemotongan biaya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori tentang strategi apa saja yang terlibat dalam peningkatan pelayanan publik. Alat yang digunakan untuk memperoleh informasi adalah purposive sampling. Sedangkan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi langsung, wawancara mendalam, dokumentasi dan tringulasi. Menurut data tercapai, hal ini menunjukkan strategi yang diterapkan dinas cipta karya dan tata ruang kota surabaya adalah strategi kualitas pelayanan, pelanggan strategi kepuasan, dan meningkatkan nilai organisasi.

BAB I

Desentralisasi pemerintahan dalam konsep otonomi daerah merupakan sebuah cara untuk menciptakan sebuah pelayanan yang responsif dan demokratis. Desentralisasi dimaknai sebagai konsep otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab dengan meletakkan pelaksanaan otonomi pada tingkat daerah yang paling dekat dengan rakyat. Tujuan pemberian otonomi daerah adalah untuk memberdayakan daerah, termasuk masyarakatnya, mendorong prakarsa dan peran serta masyarakat dalam pembangunan. Selain itu, otonomi daerah diharapkan akan lebih meningkatkan efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintah seperti pelayanan.

Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori tentang strategi apa saja yang terlibat dalam peningkatan pelayanan publik. Alat yang digunakan untuk memperoleh informasi adalah purposive sampling.

CONTOH TESIS NO.4 STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS JASA PELAYANAN BERDASARKAN ANALISIS KEPUASAN PASIEN ASKESKIN Dl PUSKESMAS (Studi Kasus di Puskesmas Mulyorejo dan Banyu Urip, Kota Surabaya)

Abstrak

Stereotipe Kesehatan memasuki (~ uskesmas) berkembang sebagai pusat pembuangan limbah kesehatan bagi masyarakat paling rendah dan Puskesmas dianggap sebagai pelayanan kesehatan dengan kualifikasi terendah dibandingkan dengan pelayanan kesehatan pemerintah lainnya. Asumsi tersebut dikarenakan minimnya pelayanan yang tersedia, prosedur administrasi, tenaga kesehatan yang berketerampilan rendah, peralatan yang terbatas, dan kondisi lingkungan yang rendah dibandingkan dengan pelayanan kesehatan yang bertarif rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien Askeskin di Puskesmas. Jenis penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan selama bulan Februari sampai dengan Agustus 2005 di Puskesmas Banyu Urip dan Mulyorejo Kota Surabaya. Terdapat 68 pasien Askeskin yang terpilih. Data dianalisis secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan kebalikan dari stereotipe Puskesmas yang berkembang di masyarakat sebagai kualitas pelayanan kesehatan yang paling rendah. 5 (lima) dimensi kepuasan adalah 89,7% untuk keandalan, 100% untuk jaminan, 91,2% untuk berwujud, 98,5% untuk empati, 98,5% untuk daya tanggap. M disimpulkan bahwa tingkat kepuasan pasien Askeskin sangat baik. Perlu strategi khusus untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan Puskesmas untuk menjaga kepuasan pasien

BAB I

Analisis terhadap  tingkat  kepuasan  pasien Askeskin ini menjadi strategis untuk perbaikan kinerja dalam upaya peningkatan kualitas jasa pelayanan kesehatan  berdasarkan  kepuasan terhadap  jasa pelayanan kesehatan yang  diterima  oleh  pasien Askeskin. Analisis ini secara umum juga akan berpengaruh langsung terhadap  kualitas jasa pelayanan kesehatan pada pasien umum lainnya.

Teknik Analisis

Hasil analisis deskriptif kepuasan pasien Askeskin Karakteristik  responden menurut kelompok Yang didapatakan dijadikan dasar pe~musan strategi umur paling sedikit umur 15-25 tahun. Berdasarkan Peningkatan kualitas jasa PelaYanan kesehatan di pelayanan kesehatan yang saja dirnanfaatkan kedua puskesmas di atas dengan mengacu pada responden, prosentase terbesar adalah mereka yang pengalaman lapangan, teori, dan kepustakaan

CONTOH TESIS NO.5 STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT( Studi Kasus di Puskesmas Sedati Kabupaten Sidoarjo )

Abstrak

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Strategi juga merupakan perluasan misi guna menjembatani organisasi dengan  lingkungannya,  biasanya  dikembangkan  untuk  isu strategis, dimana menjelaskan respon organisasi terhadap pilihan kebijakan pokok. Strategi secara umum akan gagal, pada saat organisasi tidak memiliki konsisten antara apa yang dilakukan dan apa yang diusahakan. Seperti halnya dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang sampai saat  ini  masih  sering  mendapatkan  berbagai  komentar dari masyarakat. Berdasarkan latar belakang yang ada peneliti mengambil rumusan masalah sebagai berikut: bagaimana strategi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas Sedati  Kabupaten  Sidoarjo,  apa  saja  kendala-kendala  yang  mempengaruhi  strategi  peningkatan  kualitas pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas Sedati Kabupaten Sidoarjo.Tujuan penelitianini adalah untuk mengetahui strategi  peningkatan  kualitas  pelayanan  kesehatan  masyarakat  pada  Puskesmas  Sedati  Kabupaten  Sidoarjo.  Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian kualitatif yang  dimaksud  adalah  untuk  mengetahui  fenomena  tentang  apa  yang  dialami  oleh  subyek  penelitian,  dan  penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: kualitas pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas Sedati Kabupaten Sidoarjo  sudah terbilang cukup baik, dan sesuai dengan keinginan masyarakat. peningkatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Sedati Kabupaten Sidoarjo mengalami peningkatan yang bagus dan dapat memenuhi keinginan masyarakat yang akan berobat ke Puskesmas Sedati. kendala-kendala yang terjadi dalam peningkatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Sedati Kabupaten Sidoarjo tidak menjadi hambatan bagi pihak puskesmas untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan yang ada di Pukesmas Sedat.

BAB I

Perilaku masyarakat juga sering tidak mendukung hidup  bersih  dan  sehat.  Hal  ini  dapat  terlihat  dari meluasnya kebiasaan merokok, rendahnya pemberian air susu  ibu  (ASI)  eksklusif,  tingginya  prevalensi  gizi kurang dan gizi lebih pada balita, serta kecenderungan meningkatnya  jumlah  penderita  HIV/AIDS,  penderita penyalahgunaan  narkotika,  psikotropika,  zat  adiktif (Napza), dan kematian akibat kecelakaan.

Teknik Analisis

Teknik analisa data menggunakan model analisis interaktif  Miles  dan  Huberman.  Mode  interaktif  ini terdiri  dari  tiga  hal  utama  :  (1)Reduksi  data;  (2) Penyajian data; dan (3) Penarikan Kesimpulan/verifikasi. Ketiga  kegiatan  tersebut  merupakan  kegiatan  jalin-menjalin   pada   saat   sebelum,   selama,   dan   sesudah pengumpulan data.

CONTOH TESIS NO.6 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN

KONSUMEN DI SPA CLUB ARENA YOGYAKARTA

 

Abstrak

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen di Spa Club Arena Yogyakarta, yang terdiri dari aspek bukti langsung, keandalan, daya tanggap, jaminan, empati. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, dengan instrumen angket. Nilai validitas intrumen sebesar 0,854 dan nilai reliabilitas sebesar 0,964. Subjek penelitian yang digunakan adalah konsumen di Spa Club Arena Yogyakarta yang berjumlah 65 orang. Teknik analisis data menggunakan statistik desktiptif dengan rumus persentase.

Hasil penelitian menunjukkan dari 65 responden diketahui analisis kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen di SPA Club Arena Yogyakarta sebagian besar mempunyai sikap Puas sebesar 43,07 %, sikap tidak puas sebesar 26,15 %, Sangat Tidak Puas 20,0 % dan Sangat Puas 10,77 %. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diartikan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen di Spa Club Arena Yogyakarta adalah Puas.

BAB I

 

Perkembangan dan peningkatan pelayanan Spa Club Arena Yogyakarta dari tahun ke tahun semakin menjadi perhatian masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari ketatnya persaingan kualitas pelayanan di berbagai tempat-tempat Spa yang berada di Yogyakarta. Memberikan layanan yang baik terhadap semua orang adalah tugas yang mulia, terlebih bagi mereka yang bekerja di sektor pelayanan. Sebagai contoh konkrit orang bekerja sebagai terapis atau konsultan program di pusat-pusat kebugaran, memberikan layanan yang baik adalah sebagai tugas utamanya. Spa club arena merupakan salah satu perusahaan jasa pelayanan kebugaran sebagai salah satu cara supaya tubuh semakin sehat. Banyak treatmenttreatment yang ditawarkan oleh Spa club arena Yogyakarta.

 

Kerangka Berpikir

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Teknik Analisis

Instrumen pengumpulan data mempunyai peranan sangat penting dalam suatu penelitian. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah asosiatif kuantitatif dengan menggunakan angket yang sudah reliabel.

 

CONTOH TESIS NO.7 STRATEGI PELAYANAN DI PT. ARMINAREKA PERDANA SURABAYA

Abstrak

Penelitian ini diajukan bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi pelayanan dalam upaya tingkat kepuasan jamaah haji pada pelayanaPendekatan yang digunakann di PT Arminareka Perdana Surabaya. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif Teknik pengumpulan data metode kualitatif menggunakan teknik pengumpulan data observasi dan wawancara secara mendalam. Penelitian dibuat agar dapat memberikan informasi wawasan kepada masyarakat umum, dengan daanya kebijakan mengenai penyelenggaraan ibadah haji umroh. Hasil penelitian ynag dibuat ini menunjukkan bahwa strategi pelayanan dalam upaya kepuasan jamaah sangat tinggi karena para jamaah haji merasakan sangat puas terhadap pelayanan yang dilakukan oleh PT. Armina perdana Surabaya. Para jamaah sangat percaya dengan pelayanan yang diberikan oleh PT. Arminareka Perdana Surabaya. Pelayanan yang diberikan oleh PT. Arminareka Perdana Surabaya adalah pelayanan yang berkualitas dalam artian pelayanan utama dan pelayanan tambahan untuk kepuasan para jamaah Haji dan Umroh.

BAB I

Penyusunan dilakukan agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan oleh suatu lembaga. Jika lembaga agar dapat merai suatu tujuan yang ingin dicapai lembaga tersebut akan melakukan suatu pelayanan yang baik dan sopan. Lembaga membentuk salah satu cara yang akan digunakan dalam hal pelayanan. Lembaga pasti memerlukan beberapa strategi dalam suatu hal pelayanan.

Teknik Analisis

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Dekriptif. Sehingga bersifat uraian dekripsi dari hasil wawancara yang dan dokumentasi dari lapangan. Analisis data merupakan tahap proses mengatur urutan data. Analisiss memiliki tahapan yaitu mengorganisasikan ke dalam suatu pola, kategorisasi, dan uraian dasar.

 

CONTOH TESIS NO.8 STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS JASA PELAYANAN BERDASARKAN ANALISIS KEPUASAN PASIEN ASKESKIN Dl PUSKESMAS

Abstrak

Stereotipe Kesehatan memasuki (~ uskesmas) berkembang sebagai pusat pembuangan limbah kesehatan bagi masyarakat paling rendah dan Puskesmas dianggap sebagai pelayanan kesehatan dengan kualifikasi terendah dibandingkan dengan pelayanan kesehatan pemerintah lainnya. Asumsi tersebut dikarenakan minimnya pelayanan yang tersedia, prosedur administrasi, tenaga kesehatan yang berketerampilan rendah, peralatan yang terbatas, dan kondisi lingkungan yang rendah dibandingkan dengan pelayanan kesehatan yang bertarif rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien Askeskin di Puskesmas. Jenis penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan selama bulan Februari sampai dengan Agustus 2005 di Puskesmas Banyu Urip dan Mulyorejo Kota Surabaya. Terdapat 68 pasien Askeskin yang terpilih. Data dianalisis secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan kebalikan dari stereotipe Puskesmas yang berkembang di masyarakat sebagai kualitas pelayanan kesehatan yang paling rendah. 5 (lima) dimensi kepuasan adalah 89,7% untuk keandalan, 100% untuk jaminan, 91,2% untuk berwujud, 98,5% untuk empati, 98,5% untuk daya tanggap. M disimpulkan bahwa tingkat kepuasan pasien Askeskin sangat baik. Perlu strategi khusus untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan Puskesmas untuk menjaga kepuasan pasien.

BAB I

Pandangan yang DerKembang di masyarakat menggambarkan Puskesrnassebagai pusat pelayanan kesehatan  masyarakat yang diperuntukkan bagi rnasyarakat strata  paling bawah, dan puskesmas lebih sering dianggap masy: 3agai pusat pelayanan kesehatan yang b~  ling rendah diantara  pemberi pelayanan kesehatan pernerintah arakat sel lrmutu p: pelayanan yang tersedia, proseduradministrasi yang lama, keterampilan petugas yang kurang profesional. kebersihan kurang,  dan peralatan tidak  lengkap sesuai dengan tarif pelayanannya yang sangat murah dibandingkan dengan penyedia pelayanan jasa kesehatan yang lainnya.

Teknik Analisis

Hasil analisis deskriptif kepuasan pasien Askeskin Karakteristik  responden menurut kelompok Yang didapatakan dijadikan dasar pe~musan strategi umur paling sedikit umur 15-25 tahun. Berdasarkan Peningkatan kualitas jasa PelaYanan kesehatan di pelayanan kesehatan yang saja dirnanfaatkan kedua puskesmas di atas dengan mengacu pada responden, prosentase terbesar adalah mereka yang pengalaman lapangan, teori, dan kepustakaan.

 

 

CONTOH TESIS NO.9 STRATEGI MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI MAHASISWA BERBASIS KEMAMPUAN DAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

Abstrak

Berdasarkan hasil analisis deskripsi, diketahui faktor-faktor yang harus dipertahankan serta   ditingkatkan.   Untuk   variabel   kemampuan   diketahui   bahwa   keterampilan   dan pengetahuan  karyawan  bagian administrasi  tinggi  namun  perlu  untuk  ditingkatkan  agar menghasilkan  pelayanan  yang  lebih  optimal.  Untuk  variabel  motivasi  diketahui  bahwa harapan  dan  insentif  yang  selama  ini  karyawan  rasakan  tinggi,  hanya  pada  dimensi  motif cukup  tinggi  sehingga  memerlukan  upaya  untuk  meningkatkan  motif  karyawan  dalam bekerja.  Untuk  variabel  kualitas  pelayanan  dari  dimensi  kenadalan,  responsivitas,  jaminan, empati   dan   bukti   fisik   menurut   karyawan   tinggi,   namun   diperlukan   upaya   untuk meningkatkan  lagi  agar  Unsika  mampu  bersaing  ditingkat  nasional  dengan  pelayanan  yang prima atau sangat memuaskan.

BAB I

Dalam  era  persaingan  bisnis  perguruan  tinggi,  pelayanan  administrasi  menjadi  isu yang  perlu  mendapatkan  perhatian  dari  seluruh  komponen  yang  ada  di  perguruan  tinggi. Sebab dalam bisnis perguruan tinggi sistem administrasi dan pelayanan akademik merupakan unsur yang bersentuhan langsung dengan mahasiswa, sehingga yang terfikir pertama kali oleh mahasiswa ketika ditanya tentang kualitas pelayanan maka  yang terfikir pertamakali adalah pelayanan  administrasi.  Oleh  karena  itu  dalam  era  persaingan  pendidikan  tinggi  saat  ini pelayanan   administrasi   menjadi   penentu   peraih   konsumen   (mahasiswa).   Maka   apabila pelayanan  administrasi  tidak  memperhatikan  dimensi  kualitas  pelayanan,  mahasiswa  tidak akan merasa puas atas pelayanan administrasi yang diberikan.Pada penelitian yang dilakukan oleh Rini Kusumandari (2006) yang membahas tentang “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Mahasiswa  Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta”, menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi    kepuasan    mahasiswa terdiri    dari    proses pembelajaran,   lingkungan   kehidupan   kampus,   komunikasi,   pelayanan   administrasi   dan  birokrasi   serta   fasilitas   keamanan   mempunyai   pengaruh   signifkan   terhadap   kepuasan mahasiswa pasca sarjana di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Teknik Analisis

Metode pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, studi pustaka, observasi dan  kuisioner  dengan  menggunakan  skala  likert  1-5  yang  diuji  validitas,  reliabilitas  serta normalitasnya.  Untuk  analisis  deskriftif,  peneliti  menggunakan  rentang  skala  sedangkananalisis  verifikatif  alat  analisis  yang  digunakan  adalah  analisis  jalur  (path  analysis) untuk menganalisis  hubungan  sebab-akibat  antar  suatu  variabel  dengan  variabel  yang  lain  namun terlebih  dahulu  data  ditransformasi  dari  data  ordinal  ke  interval  dengan menggunakan  MSI (Methode of Succesive Interval).

 

 

CONTOH TESIS NO.10 KUALITAS PELAYANAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPUASAN PELANGGAN DI HOTEL STEVIE 6 BANDUNG

Abstrak

Pada saat ini perkembangan hotel di Kota Bandung sangat pesat, yang mana membuat setiap hotel selalu bersaing untuk meningkatkan kualitasnya masingmasing. Perusahaan dapat memberikan kualitas pelayanan yang terbaik dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Kualitas pelayanan mempunyai lima dimensi yang meliputi bukti langsung (tangibles),keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (empathy). Rumusan masalah dalam penelitian ini bagaimana gambaran kualitas pelayanan (service quality) dilihat dari lima dimensi tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy guna meningkatkan kepuasan pelanggan di Hotel Stevie 6 Bandung.

Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah tamu yang menginap di Hotel Stevie 6 Bandung dan gambaran mengenai kualitas pelayanan yang diberikan Hotel Stevie 6 Bandung pada tamu. Penulis menggunakan metode penelitian dengan alat pengumpulan data berupa wawancara, kuesioner dan studi kepustakaan. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling, kemudian hasil pengolahan data menggunakan analisis statistik deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang mendapat nilai tertinggi adalah dimensi tangibles sebesar 78,9% dan nilai yang terendah adalah dimensi responsiveness yang bernilai 73,8%. Berdasarkan hasil dari tanggapan responden peneliti memberikan rekomendasi pada aspek terendah adalah perusahaan dapat memberikan motivasi atau reward kepada karyawan agar mereka dapat memberikan jasa secara cepat dan tepat. Penelitian ini bertujuan dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan di Hotel Stevie 6 Bandung.

BAB I

Perkembangan di Kota Bandung dari tahun ketahun memberi kesempatan kepada investor untuk menanamkan modal di Kota Bandung, sehingga mengakibatkan meningkatnya investasi di kota Bandung yang ditandai dengan semakin banyaknya pembangunan tempat-tempat wisata, belanja dan pusat bisnis lainnya. Dalam hal tersebut akan memicu peningkatan jumlah wisatawan yang datang ke Kota Bandung, sehingga kebutuhan kamar akan semakin bertambah. Yang artinya sektor perhotelan di Kota Bandung akan menjadi sangat potensial untuk salah satu sektor bisnis.

Kerangka Pemikiran

 

 

 

 

 

 

 

 

Teknik Analisis

Analisis data dilakukan dengan tujuan untuk menguji hipotesis dalam rangka penarikan simpulan. Penelitian ini menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan Analisis Dua Rata-rata Populasi Saling Bebas.

CONTOH TESIS NO.11 ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PADA ANGGOTA BMT ANDA KANTOR CABANG AMPEL

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kualitas pelayanan di BMT ANDA sudah cukup bagus dengan dibuktikannya kualitas pelayanan di BMT ANDA Kantor Cabang Ampel dengan adanya kenaikan modal sebesar 26,16% dikarenakan adanya anggota nasabah baru dan pelunasan simpanan pokok dari anggota nasabah serta kenaikan jumlah simpanan pokok khusus. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya apa saja yang dilakukan dalam peningkatan kualitas pelayanan di BMT ANDA Kantor Cabang Ampel. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif Hasil dari penelitian di BMT ANDA Kantor Cabang Ampel bahwa Pelayanan yang diberikan dari BMT ANDA Kantor Cabang Ampel sudah memenuhi konsep dimensi pelayanan yang bagus dan sudah baik sesuai sesuai standar pelayanan. Menawarkan produk simpanan dan pembiayaan sesuai dengan kebutuhan nasabah, dari fasilitas yang menunjang nasabah merasa nyaman dapat dirasakan melalui tempat parkir yang memadai, dekat dengan jalan raya, masjid, pasar, ktersediaan air minum gratis untuk nasabah. Persepsi kepuasan nasabah meliputi berbagai macam dimensi, diantaranya yaitu: dimensi reliability (keandalan), responsif, kompetensi, akses, kesopanan, komunikasi, kemampuan dipercaya, keamanan, memahami nasabah, tangibles (bukti fisik)

BAB I

Memberikan pelayanan yang berkualitas dan bermutu serta memenuhi tingkat kepentingan pelanggan terhadap pelayanan yang mereka terima dapat dibentuk berdasarkan saran dan pengalaman yang mereka peroleh. Kepuasan pelanggan di tentukan oleh persepsi pelanggan atas kualitas produk atau jasa dalam memenuhi harapan pelanggan. Pelanggan adalah orang-orang yang datang kepada anda (para petugas) dengan tujuan dan harapan tertentu serta ingin memperoleh apa yang menyenangkan (Sugiarto, 1995:125).

Metode Penelitian                        

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif Hasil dari penelitian di BMT ANDA Kantor Cabang Ampel bahwa Pelayanan yang diberikan dari BMT ANDA Kantor Cabang Ampel sudah memenuhi konsep dimensi pelayanan yang bagus dan sudah baik sesuai sesuai standar pelayanan.

CONTOH TESIS NO.12 PENGARUH KUALITAS LAYANAN, CITRA MERK DAN INOVASI LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PADA RS KELUARGA SEHAT DI KAB PATI

Abstrak

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh kualitas layanan citra merk dan inovasi layanan terhadap kepuasan konsumen Rumah Sakit Sehat di Pati, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Ada pengaruh positif dan signifikan kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen, artinya semakin tinggi kualitas layanan ditingkatkan, maka kepuasan konsumen Rumah Sakit Sehat di Pati semakin meningkat.
  2. Ada pengaruh positif dan signifikan citra merek terhadap kepuasan konsumen, artinya semakin tinggi kualitas layanan ditingkatkan, maka kepuasan konsumen Rumah Sakit Sehat di Pati semakin meningkat.
  3. Ada pengaruh positif dan signifikan inovasi layanan terhadap kepuasan konsumen, artinya semakin tinggi inovasi layanan ditingkatkan, maka kepuasan konsumen Rumah Sakit Sehat di Pati semakin meningkat.

BAB I

Harapan perusahaan dari mempertahankan konsumen yaitu untuk menstabilkan dan meningkatkan penjualan pada saat penjualan mengalami penurunan, sehingga tingkat kepuasan konsumen menjadi faktor penting dalam perusahaan untuk sukses menciptakan dan mempertahankan konsumen (Purwanto,2007 : 1) selera atau harapan dari konsumen selalu berubah sehingga kualitas pelayanan juga harus berubah dan disesuaikan.

Kerangka Berpikir

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

CONTOH TESIS NO.13 STRATEGI PELAYANAN DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN NASABAH DALAM SISTEM MURABAHAH PADA LEASING FIF (FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE) SYARI’AH TAMAN PALEM JAKARTA BARAT

Abstrak

Hasil  analisis   yang  dilakukan  menyimpulkan  bahwa leasing syariah adalah akad pemindahan  hak  guna  atas  barang  atau  jasa  dalam  batasan  waktu  tertentu  ,  melalui pembayaran  upah  sewa,  tanpa  diikuti  dengan  pemindahan  kepemilikan  atas  barang.jadi strategi pelayanan yang digunakan oleh pihak leasing FIF adalah memberikan produk yang berkualitas, memberikan kualitas pelayanan yang ramah, mengutamakan pada kepentingan atau  pencapaian  kepuasan  nasabah,  memberikan  jaminan  keamanan  dari  produk  maupun pelayanan  yang  diberikan,  sehingga  para  nasabah  percaya  dengan  produk  ataupun  jasa yang ditawarkan dan akan terus menjadi pelanggan setia perusahaan kita.

BAB I

Sistem  keuangan  Islam  merupakan  bagian  dari  konsep  yang  lebih  luas tentang  ekonomi  Islam.  Sistem  keuangan  Islam  bukan  hanya  sekedar  transaksi komersial,  namun  harus  juga  samapai  kepada  lembaga  keuangan  demi  dapat mengimbangi  tuntutan  zaman.  Bentuk  sistem  keuangan  atau  lembaga  keuangan Islam harus menghindari adanya unsur riba, gharar dan maitsir. Dalam mengatasi riba,  Islam  menggantinya  dengan  mekanisme  bagi  hasil  baik  dalam  perbankan syariah, koperasi syariah, asuransi syariah dan lembaga syariah lainnya.

Teknik Analisis

Penelitian   ini   mengguanakan   metode   kualitatif,  yaitu   penulis   menganalisis data  berdasarkan    informasi-informasi    yang    diperoleh    dari    wawancara,  observas  i  dan    sumber-  sumber  lain  yang  terdapat  pada  Leasing  FIF  Syariah  Taman  Palem Lestari Jakarta Barat.

CONTOH TESIS NO.14 ANALISIS PENGARUH  KUALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA SWAMITRA ASMINDO SURAKARTA

Abstrak

Berdasarkan hasil uraian dan penjelasan dalam analisis data sebelumnya diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

  1. Hasil uji   t   yang   dilakukan   dapat   diketahui   bahwa   kualitas   pelayanan berdasarkan dimensi tangible, reliability, responsiveness,   assurance danempathysecara   parsial   mempunyai   pengaruh   yang   signifikan terhadap kepuasan nasabah   pada   Swamitra   Asmindo      Dengan   demikian hipotesis pertama dalam penelitian ini terbukti.
  2. Hasil uji   F   yang dilakukan   dapat   diketahui   bahwa   kualitas   pelayanan berdasarkan   dimensi tangible, reliability,   responsiveness,   assurance danempathy secara  bersama-sama  mempunyai  pengaruh  yang  signifikan terhadap kepuasan nasabah   pada   Swamitra   Asmindo   Dengan   demikian hipotesis dalam penelitian ini terbukti.
  3. Dimensi kualitas   pelayanan      yang   paling   dominan   berpengaruh   terhadap kepuasan nasabah pada Swamitra Asmindo Surakarta adalah dimensi assurance.  Hal ini bisa dilihat dari nilai t hitung yang paling besar yaitu assurance (6.732) dibandingkan dimensi kualitas jasa yang lain seperti reliability(3.311),empathy(2.856), responsiveness (2.523)dantangibles (2.437).

 

BAB I

Perusahaan  jasa  terlebih  pada  lembaga  keuangan,  hendaknya  benar-benar memanfaatkan layanan yang berkualitas untuk dapat unggul dalam persaingan, sebab sekarang  ini  banyak  sekali  lembaga-lembaga  keuangan  yang  menawarkan  produk dengan   kualitas   yang   menjanjikan,   sehingga   konsumen   sangat   selektif   dalam menentukan pilihan. Upaya ditekankan pada program pengembangan kualitas layanan dan   kepuasan   konsumen   (nasabah),   karena   melalui   dua   hal   inilah   keunggulan bersaing  dapat  tercapai.  Masalah  konsumen  merupakan  indiaktor  bagaimana  kondisi perusahaan  jasa  dimasa  yang  akan  datang.  Satu  cara  terbaik  mempertahankan  dan menambah  jumlah  konsumen  (nasabah)  adalah  menjaga  serta  memanage  perhatian pada    konsumen    yang    puas.    Kepuasan    dapat diketahui    dengan    melakukan pengumpulan  informasi  secara  sistematis  tentang  respon  para  konsumen  terhadap layanan yang diberikan perusahaan.

CONTOH TESIS NO.15 KUALITASJASA SEBAGAI MEDIATOR STRATEGI LOKASI, STRATEGI PROSES DAN DESAIN JASA TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA(i)DI GICI BUSINESSSCHOOLBATAM

Abstrak

Berdasarkan  analisa  Regression  Weights  hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa:  (1)  Strategi  Lokasi sebagai  prediktor  positif  terhadapKualitas  Jasa  (2)  Strategi  Proses  sebagai  prediktor  positif  terhadap  Kualitas  Jasa  (3)  Desain  Jasa  sebagai  prediktor  positif  dan  significant  terhadap Kualitas  Jasa  (4) Strategi  Lokasi  sebagai  prediktor  positif  terhadap  Kepuasan  Mahasiswa(i)  (5)  Strategi  Proses  sebagai prediktor  positif  terhadap  Kepuasan  Mahasiswa(i)  (6)  Desain  Jasa  sebagai  prediktor  positif  dan significan  terhadap  Kepuasan  Mahasiswa(i)   (7)   Kualitas  Jasa  sebagai  prediktor  positif  terhadap Kepuasan  Mahasiswa(i).  Variabel  Desain  Jasa  sebagai  prediktor  paling  besar  terhadap  Kualitas  Jasa dengan  nilai  pengaruh  (direct  effects)  0.626  probabilitas  0,002  dan  Kepuasan  Pelanggan  dengan  total pengaruh  (total  effects)  yaitu  0.701  diikuti  oleh  Variabel  Strategi  Proses  dan  Strategi  Lokasi.  Angka Square  Multiple  Correlation menunjukkan  bahwa  83,9%  Variabel  Kualitas  Jasa  dipengaruhi  oleh Variabel Strategi Lokasi, Strategi Proses dan Desain Jasa, sedangkan sisanya sebesar 16,1% dijelaskan oleh  Variabel  lain  diluar  ketiga  Variabel  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini.  Sedangkan  87,1% Variabel  Kepuasan  Pelanggan  dipengaruhi  oleh  Variabel  Strategi  Lokasi,  Strategi  Proses  dan  Desain Jasa dan 12,9% dijelaskan oleh Variabel lain diluar ketiga Variabel yang digunakan padapenelitian ini.Hasil  penelitian  ini  memberikan  implikasi  praktisbahwa  pihak  manajemen  Gici  Business  School  harus lebih  menekankan  agar  Strategi  Lokasi,  Strategi  Proses  dan  Desain  Jasa  tetap  terjaga,karena  ketiga Variabel  tersebut  memiliki  pengaruh  yang  besar  terhadap  Kualitas  Jasa  dan  Kepuasan  Pelanggan  dan Desain  Jasa  memegang  peranan  yang  paling  besar  dalam  mempengaruhi  Kualitas  Jasa  dan  Kepuasan Pelanggan (mahasiswa(i)) Gici Business School. Implikasi praktis dari hasil penelitian ini adalah dapat digunakan  sebagai  acuan  oleh  pihak  manajemen  Gici  Business  School  untuk  meningkatkan  kinerja Kualitas Jasa dan Kepuasan Pelanggan  berdasarkan 20 indikatornya.

BAB I

Strategi  lokasi  menjadi  penting  karena  kesibukan  calon  pelanggannya  yang  mayoritas pekerja  menuntut  untuk  mendapatkan  pemenuhan  jasa  pendidikan  dengan  lokasi  yang  sesuai atau  mudah  dalam  pengaksesannya.

Teknik Analisis

Penelitian  ini  akan  melakukan  pendekatan  penelitian  kuantitatif.  yaitu  metode  untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel.

 

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?