CONTOH TESIS NO.1 STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN JASA
RUMAH SAKIT TINGKAT IV DR. M. YASIN BONE
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas layanan pada Rumah Sakit Tingkat IV Dr. M. Yasin Bone serta mengetahui strategi perbaikan yang perlu dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode SERVQUAL dan Kano. Data diperoleh melalui kuisioner yang disebar kepada pasien rawat inap Rumah Sakit Tingkat IV Dr. M. Yasin Bone. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa kesenjangan di setiap atribut dengan nilai rata-rata kesenjangan per dimensi yaitu dimensi keandalan sebesar -0,7, persentase rata-rata dimensi Tangible -0.62, dimensi daya tanggap memiliki skor kesenjangan rata-rata -0.67, hasil persentase rata-rata kesenjangan yaitu -0,68 dan dimensi empati memiliki persentase rata-rata paling kecil diantara dimensi yang lain yaitu -0,52. Kemudian kategori Must be, attractive, dan one dimensional merupakan hal yang urgent/mesti di perhatikan dalam menentukan strategi perbaikan guna meningkatkan kepuasan konsumen.
BAB I
Kualitas berkaitan erat dengan kepuasan pelanggan. Kualitas memberikan dorongan khusus bagi para pelanggan untuk menjalin ikatan relasi saling menguntungkan dalam jangka panjang dengan perusahaan. Ikatan emosional semacam ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan dan kebutuhan spesifik pelanggan. Pada gilirannya, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, dimana perusahaan memaksimumkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan meminumumkan atau meniadakan pengalaman pelanggan yang kurang menyenangkan. (Tjiptono Chandra, 2016:119)
Teknik Analisis
Pengukuran kualitas jasa dalam model SERVQUAL didasarkan pada skala multi-item yang dirancang untuk mengukur harapan dan persepsi pelanggan, serta gap diantara keduanya pada lima dimensi utama kulitas jasa (reliabilitas, daya tangggap, jaminan, empati, dan bukti fisik).
CONTOH TESIS NO.2 STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS JASA PELAYANAN BERDASARKAN ANALISIS KEPUASAN PASIEN ASKESKIN Dl PUSKESMAS (Studi Kasus di Puskesmas Mulyorejo dan Banyu Urip, Kota Surabaya)
Abstrak
Stereotipe Kesehatan memasuki (~ uskesmas) berkembang sebagai pusat pembuangan limbah kesehatan bagi masyarakat paling rendah dan Puskesmas dianggap sebagai pelayanan kesehatan dengan kualifikasi terendah dibandingkan dengan pelayanan kesehatan pemerintah lainnya. Asumsi tersebut dikarenakan minimnya pelayanan yang tersedia, prosedur administrasi, tenaga kesehatan yang berketerampilan rendah, peralatan yang terbatas, dan kondisi lingkungan yang rendah dibandingkan dengan pelayanan kesehatan yang bertarif rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien Askeskin di Puskesmas. Jenis penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan selama bulan Februari sampai dengan Agustus 2005 di Puskesmas Banyu Urip dan Mulyorejo Kota Surabaya. Terdapat 68 pasien Askeskin yang terpilih. Data dianalisis secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan kebalikan dari stereotipe Puskesmas yang berkembang di masyarakat sebagai kualitas pelayanan kesehatan yang paling rendah. 5 (lima) dimensi kepuasan adalah 89,7% untuk keandalan, 100% untuk jaminan, 91,2% untuk berwujud, 98,5% untuk empati, 98,5% untuk daya tanggap. M disimpulkan bahwa tingkat kepuasan pasien Askeskin sangat baik. Perlu strategi khusus untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan Puskesmas untuk menjaga kepuasan pasien.
BAB I
Pandangan yang DerKembang di masyarakat menggambarkan Puskesrnassebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat yang diperuntukkan bagi rnasyarakat strata paling bawah, dan puskesmas lebih sering dianggap masy: 3agai pusat pelayanan kesehatan yang b~ ling rendah diantara pemberi pelayanan kesehatan pernerintah arakat sel lrmutu p: pelayanan yang tersedia, proseduradministrasi yang lama, keterampilan petugas yang kurang profesional. kebersihan kurang, dan peralatan tidak lengkap sesuai dengan tarif pelayanannya yang sangat murah dibandingkan dengan penyedia pelayanan jasa kesehatan yang lainnya.
Teknik Analsis
Penelitian in1 merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif menggunakan rancangan penelitian (cross sectional). Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Agustus 2005.
CONTOH TESIS NO.3 STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (Studi Deskriptif tentang Strategi Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik)
Abstrak
Masih banyak keluhan dari masyarakat tentang buruknya pelayanan pemerintah provinsi. Untuk mengatasi masalah itu, Dinas cipta karya dan tata ruang kota surabaya sebagai penawaran jasa berusaha meningkatkan kualitas pelayanan dengan menggunakan beberapa strategi dan terlibat dengan program pemerintah surbaya seperti Surabaya Single Window (SSW). Dengan menerapkan program ini, semoga saja akan membantu meningkatkan pelayanan publik dan memuaskan masyarakat dengan proses yang lebih cepat dengan pemotongan biaya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori tentang strategi apa saja yang terlibat dalam peningkatan pelayanan publik. Alat yang digunakan untuk memperoleh informasi adalah purposive sampling. Sedangkan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi langsung, wawancara mendalam, dokumentasi dan tringulasi. Menurut data tercapai, hal ini menunjukkan strategi yang diterapkan dinas cipta karya dan tata ruang kota surabaya adalah strategi kualitas pelayanan, pelanggan strategi kepuasan, dan meningkatkan nilai organisasi.
BAB I
Desentralisasi pemerintahan dalam konsep otonomi daerah merupakan sebuah cara untuk menciptakan sebuah pelayanan yang responsif dan demokratis. Desentralisasi dimaknai sebagai konsep otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab dengan meletakkan pelaksanaan otonomi pada tingkat daerah yang paling dekat dengan rakyat. Tujuan pemberian otonomi daerah adalah untuk memberdayakan daerah, termasuk masyarakatnya, mendorong prakarsa dan peran serta masyarakat dalam pembangunan. Selain itu, otonomi daerah diharapkan akan lebih meningkatkan efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintah seperti pelayanan.
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori tentang strategi apa saja yang terlibat dalam peningkatan pelayanan publik. Alat yang digunakan untuk memperoleh informasi adalah purposive sampling.
CONTOH TESIS NO.4 STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS JASA PELAYANAN BERDASARKAN ANALISIS KEPUASAN PASIEN ASKESKIN Dl PUSKESMAS (Studi Kasus di Puskesmas Mulyorejo dan Banyu Urip, Kota Surabaya)
Abstrak
Stereotipe Kesehatan memasuki (~ uskesmas) berkembang sebagai pusat pembuangan limbah kesehatan bagi masyarakat paling rendah dan Puskesmas dianggap sebagai pelayanan kesehatan dengan kualifikasi terendah dibandingkan dengan pelayanan kesehatan pemerintah lainnya. Asumsi tersebut dikarenakan minimnya pelayanan yang tersedia, prosedur administrasi, tenaga kesehatan yang berketerampilan rendah, peralatan yang terbatas, dan kondisi lingkungan yang rendah dibandingkan dengan pelayanan kesehatan yang bertarif rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien Askeskin di Puskesmas. Jenis penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan selama bulan Februari sampai dengan Agustus 2005 di Puskesmas Banyu Urip dan Mulyorejo Kota Surabaya. Terdapat 68 pasien Askeskin yang terpilih. Data dianalisis secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan kebalikan dari stereotipe Puskesmas yang berkembang di masyarakat sebagai kualitas pelayanan kesehatan yang paling rendah. 5 (lima) dimensi kepuasan adalah 89,7% untuk keandalan, 100% untuk jaminan, 91,2% untuk berwujud, 98,5% untuk empati, 98,5% untuk daya tanggap. M disimpulkan bahwa tingkat kepuasan pasien Askeskin sangat baik. Perlu strategi khusus untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan Puskesmas untuk menjaga kepuasan pasien
BAB I
Analisis terhadap tingkat kepuasan pasien Askeskin ini menjadi strategis untuk perbaikan kinerja dalam upaya peningkatan kualitas jasa pelayanan kesehatan berdasarkan kepuasan terhadap jasa pelayanan kesehatan yang diterima oleh pasien Askeskin. Analisis ini secara umum juga akan berpengaruh langsung terhadap kualitas jasa pelayanan kesehatan pada pasien umum lainnya.
Teknik Analisis
Hasil analisis deskriptif kepuasan pasien Askeskin Karakteristik responden menurut kelompok Yang didapatakan dijadikan dasar pe~musan strategi umur paling sedikit umur 15-25 tahun. Berdasarkan Peningkatan kualitas jasa PelaYanan kesehatan di pelayanan kesehatan yang saja dirnanfaatkan kedua puskesmas di atas dengan mengacu pada responden, prosentase terbesar adalah mereka yang pengalaman lapangan, teori, dan kepustakaan
CONTOH TESIS NO.5 STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT( Studi Kasus di Puskesmas Sedati Kabupaten Sidoarjo )
Abstrak
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Strategi juga merupakan perluasan misi guna menjembatani organisasi dengan lingkungannya, biasanya dikembangkan untuk isu strategis, dimana menjelaskan respon organisasi terhadap pilihan kebijakan pokok. Strategi secara umum akan gagal, pada saat organisasi tidak memiliki konsisten antara apa yang dilakukan dan apa yang diusahakan. Seperti halnya dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang sampai saat ini masih sering mendapatkan berbagai komentar dari masyarakat. Berdasarkan latar belakang yang ada peneliti mengambil rumusan masalah sebagai berikut: bagaimana strategi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas Sedati Kabupaten Sidoarjo, apa saja kendala-kendala yang mempengaruhi strategi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas Sedati Kabupaten Sidoarjo.Tujuan penelitianini adalah untuk mengetahui strategi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat pada Puskesmas Sedati Kabupaten Sidoarjo. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian kualitatif yang dimaksud adalah untuk mengetahui fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian, dan penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: kualitas pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas Sedati Kabupaten Sidoarjo sudah terbilang cukup baik, dan sesuai dengan keinginan masyarakat. peningkatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Sedati Kabupaten Sidoarjo mengalami peningkatan yang bagus dan dapat memenuhi keinginan masyarakat yang akan berobat ke Puskesmas Sedati. kendala-kendala yang terjadi dalam peningkatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Sedati Kabupaten Sidoarjo tidak menjadi hambatan bagi pihak puskesmas untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan yang ada di Pukesmas Sedat.
BAB I
Perilaku masyarakat juga sering tidak mendukung hidup bersih dan sehat. Hal ini dapat terlihat dari meluasnya kebiasaan merokok, rendahnya pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif, tingginya prevalensi gizi kurang dan gizi lebih pada balita, serta kecenderungan meningkatnya jumlah penderita HIV/AIDS, penderita penyalahgunaan narkotika, psikotropika, zat adiktif (Napza), dan kematian akibat kecelakaan.
Teknik Analisis
Teknik analisa data menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman. Mode interaktif ini terdiri dari tiga hal utama : (1)Reduksi data; (2) Penyajian data; dan (3) Penarikan Kesimpulan/verifikasi. Ketiga kegiatan tersebut merupakan kegiatan jalin-menjalin pada saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data.
CONTOH TESIS NO.6 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN
KONSUMEN DI SPA CLUB ARENA YOGYAKARTA
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen di Spa Club Arena Yogyakarta, yang terdiri dari aspek bukti langsung, keandalan, daya tanggap, jaminan, empati. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, dengan instrumen angket. Nilai validitas intrumen sebesar 0,854 dan nilai reliabilitas sebesar 0,964. Subjek penelitian yang digunakan adalah konsumen di Spa Club Arena Yogyakarta yang berjumlah 65 orang. Teknik analisis data menggunakan statistik desktiptif dengan rumus persentase.
Hasil penelitian menunjukkan dari 65 responden diketahui analisis kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen di SPA Club Arena Yogyakarta sebagian besar mempunyai sikap Puas sebesar 43,07 %, sikap tidak puas sebesar 26,15 %, Sangat Tidak Puas 20,0 % dan Sangat Puas 10,77 %. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diartikan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen di Spa Club Arena Yogyakarta adalah Puas.
BAB I
Perkembangan dan peningkatan pelayanan Spa Club Arena Yogyakarta dari tahun ke tahun semakin menjadi perhatian masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari ketatnya persaingan kualitas pelayanan di berbagai tempat-tempat Spa yang berada di Yogyakarta. Memberikan layanan yang baik terhadap semua orang adalah tugas yang mulia, terlebih bagi mereka yang bekerja di sektor pelayanan. Sebagai contoh konkrit orang bekerja sebagai terapis atau konsultan program di pusat-pusat kebugaran, memberikan layanan yang baik adalah sebagai tugas utamanya. Spa club arena merupakan salah satu perusahaan jasa pelayanan kebugaran sebagai salah satu cara supaya tubuh semakin sehat. Banyak treatmenttreatment yang ditawarkan oleh Spa club arena Yogyakarta.
Kerangka Berpikir
Teknik Analisis
Instrumen pengumpulan data mempunyai peranan sangat penting dalam suatu penelitian. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah asosiatif kuantitatif dengan menggunakan angket yang sudah reliabel.
CONTOH TESIS NO.7 STRATEGI PELAYANAN DI PT. ARMINAREKA PERDANA SURABAYA
Abstrak
Penelitian ini diajukan bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi pelayanan dalam upaya tingkat kepuasan jamaah haji pada pelayanaPendekatan yang digunakann di PT Arminareka Perdana Surabaya. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif Teknik pengumpulan data metode kualitatif menggunakan teknik pengumpulan data observasi dan wawancara secara mendalam. Penelitian dibuat agar dapat memberikan informasi wawasan kepada masyarakat umum, dengan daanya kebijakan mengenai penyelenggaraan ibadah haji umroh. Hasil penelitian ynag dibuat ini menunjukkan bahwa strategi pelayanan dalam upaya kepuasan jamaah sangat tinggi karena para jamaah haji merasakan sangat puas terhadap pelayanan yang dilakukan oleh PT. Armina perdana Surabaya. Para jamaah sangat percaya dengan pelayanan yang diberikan oleh PT. Arminareka Perdana Surabaya. Pelayanan yang diberikan oleh PT. Arminareka Perdana Surabaya adalah pelayanan yang berkualitas dalam artian pelayanan utama dan pelayanan tambahan untuk kepuasan para jamaah Haji dan Umroh.
BAB I
Penyusunan dilakukan agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan oleh suatu lembaga. Jika lembaga agar dapat merai suatu tujuan yang ingin dicapai lembaga tersebut akan melakukan suatu pelayanan yang baik dan sopan. Lembaga membentuk salah satu cara yang akan digunakan dalam hal pelayanan. Lembaga pasti memerlukan beberapa strategi dalam suatu hal pelayanan.
Teknik Analisis
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Dekriptif. Sehingga bersifat uraian dekripsi dari hasil wawancara yang dan dokumentasi dari lapangan. Analisis data merupakan tahap proses mengatur urutan data. Analisiss memiliki tahapan yaitu mengorganisasikan ke dalam suatu pola, kategorisasi, dan uraian dasar.
CONTOH TESIS NO.8 STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS JASA PELAYANAN BERDASARKAN ANALISIS KEPUASAN PASIEN ASKESKIN Dl PUSKESMAS
Abstrak
Stereotipe Kesehatan memasuki (~ uskesmas) berkembang sebagai pusat pembuangan limbah kesehatan bagi masyarakat paling rendah dan Puskesmas dianggap sebagai pelayanan kesehatan dengan kualifikasi terendah dibandingkan dengan pelayanan kesehatan pemerintah lainnya. Asumsi tersebut dikarenakan minimnya pelayanan yang tersedia, prosedur administrasi, tenaga kesehatan yang berketerampilan rendah, peralatan yang terbatas, dan kondisi lingkungan yang rendah dibandingkan dengan pelayanan kesehatan yang bertarif rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien Askeskin di Puskesmas. Jenis penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan selama bulan Februari sampai dengan Agustus 2005 di Puskesmas Banyu Urip dan Mulyorejo Kota Surabaya. Terdapat 68 pasien Askeskin yang terpilih. Data dianalisis secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan kebalikan dari stereotipe Puskesmas yang berkembang di masyarakat sebagai kualitas pelayanan kesehatan yang paling rendah. 5 (lima) dimensi kepuasan adalah 89,7% untuk keandalan, 100% untuk jaminan, 91,2% untuk berwujud, 98,5% untuk empati, 98,5% untuk daya tanggap. M disimpulkan bahwa tingkat kepuasan pasien Askeskin sangat baik. Perlu strategi khusus untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan Puskesmas untuk menjaga kepuasan pasien.
BAB I
Pandangan yang DerKembang di masyarakat menggambarkan Puskesrnassebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat yang diperuntukkan bagi rnasyarakat strata paling bawah, dan puskesmas lebih sering dianggap masy: 3agai pusat pelayanan kesehatan yang b~ ling rendah diantara pemberi pelayanan kesehatan pernerintah arakat sel lrmutu p: pelayanan yang tersedia, proseduradministrasi yang lama, keterampilan petugas yang kurang profesional. kebersihan kurang, dan peralatan tidak lengkap sesuai dengan tarif pelayanannya yang sangat murah dibandingkan dengan penyedia pelayanan jasa kesehatan yang lainnya.
Teknik Analisis
Hasil analisis deskriptif kepuasan pasien Askeskin Karakteristik responden menurut kelompok Yang didapatakan dijadikan dasar pe~musan strategi umur paling sedikit umur 15-25 tahun. Berdasarkan Peningkatan kualitas jasa PelaYanan kesehatan di pelayanan kesehatan yang saja dirnanfaatkan kedua puskesmas di atas dengan mengacu pada responden, prosentase terbesar adalah mereka yang pengalaman lapangan, teori, dan kepustakaan.
CONTOH TESIS NO.9 STRATEGI MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI MAHASISWA BERBASIS KEMAMPUAN DAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
Abstrak
Berdasarkan hasil analisis deskripsi, diketahui faktor-faktor yang harus dipertahankan serta ditingkatkan. Untuk variabel kemampuan diketahui bahwa keterampilan dan pengetahuan karyawan bagian administrasi tinggi namun perlu untuk ditingkatkan agar menghasilkan pelayanan yang lebih optimal. Untuk variabel motivasi diketahui bahwa harapan dan insentif yang selama ini karyawan rasakan tinggi, hanya pada dimensi motif cukup tinggi sehingga memerlukan upaya untuk meningkatkan motif karyawan dalam bekerja. Untuk variabel kualitas pelayanan dari dimensi kenadalan, responsivitas, jaminan, empati dan bukti fisik menurut karyawan tinggi, namun diperlukan upaya untuk meningkatkan lagi agar Unsika mampu bersaing ditingkat nasional dengan pelayanan yang prima atau sangat memuaskan.
BAB I
Dalam era persaingan bisnis perguruan tinggi, pelayanan administrasi menjadi isu yang perlu mendapatkan perhatian dari seluruh komponen yang ada di perguruan tinggi. Sebab dalam bisnis perguruan tinggi sistem administrasi dan pelayanan akademik merupakan unsur yang bersentuhan langsung dengan mahasiswa, sehingga yang terfikir pertama kali oleh mahasiswa ketika ditanya tentang kualitas pelayanan maka yang terfikir pertamakali adalah pelayanan administrasi. Oleh karena itu dalam era persaingan pendidikan tinggi saat ini pelayanan administrasi menjadi penentu peraih konsumen (mahasiswa). Maka apabila pelayanan administrasi tidak memperhatikan dimensi kualitas pelayanan, mahasiswa tidak akan merasa puas atas pelayanan administrasi yang diberikan.Pada penelitian yang dilakukan oleh Rini Kusumandari (2006) yang membahas tentang “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta”, menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa terdiri dari proses pembelajaran, lingkungan kehidupan kampus, komunikasi, pelayanan administrasi dan birokrasi serta fasilitas keamanan mempunyai pengaruh signifkan terhadap kepuasan mahasiswa pasca sarjana di Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Teknik Analisis
Metode pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, studi pustaka, observasi dan kuisioner dengan menggunakan skala likert 1-5 yang diuji validitas, reliabilitas serta normalitasnya. Untuk analisis deskriftif, peneliti menggunakan rentang skala sedangkananalisis verifikatif alat analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis) untuk menganalisis hubungan sebab-akibat antar suatu variabel dengan variabel yang lain namun terlebih dahulu data ditransformasi dari data ordinal ke interval dengan menggunakan MSI (Methode of Succesive Interval).
CONTOH TESIS NO.10 KUALITAS PELAYANAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPUASAN PELANGGAN DI HOTEL STEVIE 6 BANDUNG
Abstrak
Pada saat ini perkembangan hotel di Kota Bandung sangat pesat, yang mana membuat setiap hotel selalu bersaing untuk meningkatkan kualitasnya masingmasing. Perusahaan dapat memberikan kualitas pelayanan yang terbaik dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Kualitas pelayanan mempunyai lima dimensi yang meliputi bukti langsung (tangibles),keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (empathy). Rumusan masalah dalam penelitian ini bagaimana gambaran kualitas pelayanan (service quality) dilihat dari lima dimensi tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy guna meningkatkan kepuasan pelanggan di Hotel Stevie 6 Bandung.
Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah tamu yang menginap di Hotel Stevie 6 Bandung dan gambaran mengenai kualitas pelayanan yang diberikan Hotel Stevie 6 Bandung pada tamu. Penulis menggunakan metode penelitian dengan alat pengumpulan data berupa wawancara, kuesioner dan studi kepustakaan. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling, kemudian hasil pengolahan data menggunakan analisis statistik deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang mendapat nilai tertinggi adalah dimensi tangibles sebesar 78,9% dan nilai yang terendah adalah dimensi responsiveness yang bernilai 73,8%. Berdasarkan hasil dari tanggapan responden peneliti memberikan rekomendasi pada aspek terendah adalah perusahaan dapat memberikan motivasi atau reward kepada karyawan agar mereka dapat memberikan jasa secara cepat dan tepat. Penelitian ini bertujuan dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan di Hotel Stevie 6 Bandung.
BAB I
Perkembangan di Kota Bandung dari tahun ketahun memberi kesempatan kepada investor untuk menanamkan modal di Kota Bandung, sehingga mengakibatkan meningkatnya investasi di kota Bandung yang ditandai dengan semakin banyaknya pembangunan tempat-tempat wisata, belanja dan pusat bisnis lainnya. Dalam hal tersebut akan memicu peningkatan jumlah wisatawan yang datang ke Kota Bandung, sehingga kebutuhan kamar akan semakin bertambah. Yang artinya sektor perhotelan di Kota Bandung akan menjadi sangat potensial untuk salah satu sektor bisnis.
Kerangka Pemikiran
Teknik Analisis
Analisis data dilakukan dengan tujuan untuk menguji hipotesis dalam rangka penarikan simpulan. Penelitian ini menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan Analisis Dua Rata-rata Populasi Saling Bebas.
CONTOH TESIS NO.11 ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PADA ANGGOTA BMT ANDA KANTOR CABANG AMPEL
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kualitas pelayanan di BMT ANDA sudah cukup bagus dengan dibuktikannya kualitas pelayanan di BMT ANDA Kantor Cabang Ampel dengan adanya kenaikan modal sebesar 26,16% dikarenakan adanya anggota nasabah baru dan pelunasan simpanan pokok dari anggota nasabah serta kenaikan jumlah simpanan pokok khusus. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya apa saja yang dilakukan dalam peningkatan kualitas pelayanan di BMT ANDA Kantor Cabang Ampel. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif Hasil dari penelitian di BMT ANDA Kantor Cabang Ampel bahwa Pelayanan yang diberikan dari BMT ANDA Kantor Cabang Ampel sudah memenuhi konsep dimensi pelayanan yang bagus dan sudah baik sesuai sesuai standar pelayanan. Menawarkan produk simpanan dan pembiayaan sesuai dengan kebutuhan nasabah, dari fasilitas yang menunjang nasabah merasa nyaman dapat dirasakan melalui tempat parkir yang memadai, dekat dengan jalan raya, masjid, pasar, ktersediaan air minum gratis untuk nasabah. Persepsi kepuasan nasabah meliputi berbagai macam dimensi, diantaranya yaitu: dimensi reliability (keandalan), responsif, kompetensi, akses, kesopanan, komunikasi, kemampuan dipercaya, keamanan, memahami nasabah, tangibles (bukti fisik)
BAB I
Memberikan pelayanan yang berkualitas dan bermutu serta memenuhi tingkat kepentingan pelanggan terhadap pelayanan yang mereka terima dapat dibentuk berdasarkan saran dan pengalaman yang mereka peroleh. Kepuasan pelanggan di tentukan oleh persepsi pelanggan atas kualitas produk atau jasa dalam memenuhi harapan pelanggan. Pelanggan adalah orang-orang yang datang kepada anda (para petugas) dengan tujuan dan harapan tertentu serta ingin memperoleh apa yang menyenangkan (Sugiarto, 1995:125).
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif Hasil dari penelitian di BMT ANDA Kantor Cabang Ampel bahwa Pelayanan yang diberikan dari BMT ANDA Kantor Cabang Ampel sudah memenuhi konsep dimensi pelayanan yang bagus dan sudah baik sesuai sesuai standar pelayanan.
CONTOH TESIS NO.12 PENGARUH KUALITAS LAYANAN, CITRA MERK DAN INOVASI LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PADA RS KELUARGA SEHAT DI KAB PATI
Abstrak
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh kualitas layanan citra merk dan inovasi layanan terhadap kepuasan konsumen Rumah Sakit Sehat di Pati, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Ada pengaruh positif dan signifikan kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen, artinya semakin tinggi kualitas layanan ditingkatkan, maka kepuasan konsumen Rumah Sakit Sehat di Pati semakin meningkat.
- Ada pengaruh positif dan signifikan citra merek terhadap kepuasan konsumen, artinya semakin tinggi kualitas layanan ditingkatkan, maka kepuasan konsumen Rumah Sakit Sehat di Pati semakin meningkat.
- Ada pengaruh positif dan signifikan inovasi layanan terhadap kepuasan konsumen, artinya semakin tinggi inovasi layanan ditingkatkan, maka kepuasan konsumen Rumah Sakit Sehat di Pati semakin meningkat.
BAB I
Harapan perusahaan dari mempertahankan konsumen yaitu untuk menstabilkan dan meningkatkan penjualan pada saat penjualan mengalami penurunan, sehingga tingkat kepuasan konsumen menjadi faktor penting dalam perusahaan untuk sukses menciptakan dan mempertahankan konsumen (Purwanto,2007 : 1) selera atau harapan dari konsumen selalu berubah sehingga kualitas pelayanan juga harus berubah dan disesuaikan.
Kerangka Berpikir
CONTOH TESIS NO.13 STRATEGI PELAYANAN DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN NASABAH DALAM SISTEM MURABAHAH PADA LEASING FIF (FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE) SYARI’AH TAMAN PALEM JAKARTA BARAT
Abstrak
Hasil analisis yang dilakukan menyimpulkan bahwa leasing syariah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa dalam batasan waktu tertentu , melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang.jadi strategi pelayanan yang digunakan oleh pihak leasing FIF adalah memberikan produk yang berkualitas, memberikan kualitas pelayanan yang ramah, mengutamakan pada kepentingan atau pencapaian kepuasan nasabah, memberikan jaminan keamanan dari produk maupun pelayanan yang diberikan, sehingga para nasabah percaya dengan produk ataupun jasa yang ditawarkan dan akan terus menjadi pelanggan setia perusahaan kita.
BAB I
Sistem keuangan Islam merupakan bagian dari konsep yang lebih luas tentang ekonomi Islam. Sistem keuangan Islam bukan hanya sekedar transaksi komersial, namun harus juga samapai kepada lembaga keuangan demi dapat mengimbangi tuntutan zaman. Bentuk sistem keuangan atau lembaga keuangan Islam harus menghindari adanya unsur riba, gharar dan maitsir. Dalam mengatasi riba, Islam menggantinya dengan mekanisme bagi hasil baik dalam perbankan syariah, koperasi syariah, asuransi syariah dan lembaga syariah lainnya.
Teknik Analisis
Penelitian ini mengguanakan metode kualitatif, yaitu penulis menganalisis data berdasarkan informasi-informasi yang diperoleh dari wawancara, observas i dan sumber- sumber lain yang terdapat pada Leasing FIF Syariah Taman Palem Lestari Jakarta Barat.
CONTOH TESIS NO.14 ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA SWAMITRA ASMINDO SURAKARTA
Abstrak
Berdasarkan hasil uraian dan penjelasan dalam analisis data sebelumnya diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
- Hasil uji t yang dilakukan dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan berdasarkan dimensi tangible, reliability, responsiveness, assurance danempathysecara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan nasabah pada Swamitra Asmindo Dengan demikian hipotesis pertama dalam penelitian ini terbukti.
- Hasil uji F yang dilakukan dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan berdasarkan dimensi tangible, reliability, responsiveness, assurance danempathy secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan nasabah pada Swamitra Asmindo Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini terbukti.
- Dimensi kualitas pelayanan yang paling dominan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah pada Swamitra Asmindo Surakarta adalah dimensi assurance. Hal ini bisa dilihat dari nilai t hitung yang paling besar yaitu assurance (6.732) dibandingkan dimensi kualitas jasa yang lain seperti reliability(3.311),empathy(2.856), responsiveness (2.523)dantangibles (2.437).
BAB I
Perusahaan jasa terlebih pada lembaga keuangan, hendaknya benar-benar memanfaatkan layanan yang berkualitas untuk dapat unggul dalam persaingan, sebab sekarang ini banyak sekali lembaga-lembaga keuangan yang menawarkan produk dengan kualitas yang menjanjikan, sehingga konsumen sangat selektif dalam menentukan pilihan. Upaya ditekankan pada program pengembangan kualitas layanan dan kepuasan konsumen (nasabah), karena melalui dua hal inilah keunggulan bersaing dapat tercapai. Masalah konsumen merupakan indiaktor bagaimana kondisi perusahaan jasa dimasa yang akan datang. Satu cara terbaik mempertahankan dan menambah jumlah konsumen (nasabah) adalah menjaga serta memanage perhatian pada konsumen yang puas. Kepuasan dapat diketahui dengan melakukan pengumpulan informasi secara sistematis tentang respon para konsumen terhadap layanan yang diberikan perusahaan.
CONTOH TESIS NO.15 KUALITASJASA SEBAGAI MEDIATOR STRATEGI LOKASI, STRATEGI PROSES DAN DESAIN JASA TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA(i)DI GICI BUSINESSSCHOOLBATAM
Abstrak
Berdasarkan analisa Regression Weights hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Strategi Lokasi sebagai prediktor positif terhadapKualitas Jasa (2) Strategi Proses sebagai prediktor positif terhadap Kualitas Jasa (3) Desain Jasa sebagai prediktor positif dan significant terhadap Kualitas Jasa (4) Strategi Lokasi sebagai prediktor positif terhadap Kepuasan Mahasiswa(i) (5) Strategi Proses sebagai prediktor positif terhadap Kepuasan Mahasiswa(i) (6) Desain Jasa sebagai prediktor positif dan significan terhadap Kepuasan Mahasiswa(i) (7) Kualitas Jasa sebagai prediktor positif terhadap Kepuasan Mahasiswa(i). Variabel Desain Jasa sebagai prediktor paling besar terhadap Kualitas Jasa dengan nilai pengaruh (direct effects) 0.626 probabilitas 0,002 dan Kepuasan Pelanggan dengan total pengaruh (total effects) yaitu 0.701 diikuti oleh Variabel Strategi Proses dan Strategi Lokasi. Angka Square Multiple Correlation menunjukkan bahwa 83,9% Variabel Kualitas Jasa dipengaruhi oleh Variabel Strategi Lokasi, Strategi Proses dan Desain Jasa, sedangkan sisanya sebesar 16,1% dijelaskan oleh Variabel lain diluar ketiga Variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Sedangkan 87,1% Variabel Kepuasan Pelanggan dipengaruhi oleh Variabel Strategi Lokasi, Strategi Proses dan Desain Jasa dan 12,9% dijelaskan oleh Variabel lain diluar ketiga Variabel yang digunakan padapenelitian ini.Hasil penelitian ini memberikan implikasi praktisbahwa pihak manajemen Gici Business School harus lebih menekankan agar Strategi Lokasi, Strategi Proses dan Desain Jasa tetap terjaga,karena ketiga Variabel tersebut memiliki pengaruh yang besar terhadap Kualitas Jasa dan Kepuasan Pelanggan dan Desain Jasa memegang peranan yang paling besar dalam mempengaruhi Kualitas Jasa dan Kepuasan Pelanggan (mahasiswa(i)) Gici Business School. Implikasi praktis dari hasil penelitian ini adalah dapat digunakan sebagai acuan oleh pihak manajemen Gici Business School untuk meningkatkan kinerja Kualitas Jasa dan Kepuasan Pelanggan berdasarkan 20 indikatornya.
BAB I
Strategi lokasi menjadi penting karena kesibukan calon pelanggannya yang mayoritas pekerja menuntut untuk mendapatkan pemenuhan jasa pendidikan dengan lokasi yang sesuai atau mudah dalam pengaksesannya.
Teknik Analisis
Penelitian ini akan melakukan pendekatan penelitian kuantitatif. yaitu metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel.
Leave a Reply