CONTOH TESIS NO.1 Strategi Penerapan Tools Balance Scorecard Terhadap Digital banking Di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Kantor Pusat Jakarta Pusat
Abstrak
Strategi balance scorecard merupakan suatu metode yang digunakan oleh para internal di beberapa perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya. Demikian juga dengan bisnis perbankan yang terus melakukan inovasi untuk meningkatkan komponen – komponen penting di dalamnya. Sesuai dengan manfaatnya, strategi balance scorecard dengan keempat perspektifnya sangat menolong institusi perbankan dalam memperbaiki kinerja untuk mencapai perbankan yang digital yang bertujuan untuk meningkatkan rasio keuangan, kepuasan nasabah, kepuasan kinerja internal serta pertumbuhan pembelajaran di dalamnya. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Jakarta Pusat sudah mengimplementasikan digital banking terhitung 2 (dua) tahun terakhir. Terlihat dari laporan tahunan dan analisis internal, Bank BNI telah mencapai target kinerja yang baik. Akan tetapi, tidak dipungkiri bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan lebih serius terkait implementasi digital banking seperti IT system dan budaya kerja yang lebih agile guna mencapai tagline “BNIituDigital” dan hal ini dapat ditinjau dengan metode The Balance Scorecard Perspectives
BAB I
Keberadaan balance scorecard sangat penting bagi perusahaan. Dengan adanya tool ster sebut telah terbukti membuat perusahaan bank maupun non-bank mampu menciptakan persaingan yang kompetitif. Perusahaan juga tidak takut lagi jika berhadapan dengan competitor yang lebih besar. Karena dengan penggunaan balance scorecard, perusahaan jadi lebih tahu letak kelemahan serta kelebihannya. Dengan begitu, proses pencarian solusi juga menjadi lebih cepat dan akurat. Pada dasarnya, balance scorecard digunakan untuk melihat kemampuan suatu perusahaan dan melihat sudah sejauh mana pergerakan danper kembangan yang telah dicapai sesuai dengan perencanaan sebelumnya dan dapat memberikan pandangan menyeluruh mengenai kinerja suatu perusahaan untuk kedepannya
Teknik Analisis
menggunakan balance scorecard
CONTOH TESIS NO.2 FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN DIGITAL BANKING (STUDI KASUS BANK ABC)
Abstrak
Ancaman terhadap industri perbankan, selain datang dari Fintech (financial technology) bidang pembayaran seperti GoPay, ancaman juga muncul dari Fintech dan Startup bidang pinjaman seperti UangTeman. Revolusi teknologi digital yang dibawa oleh Fintech dan Startup mengubah perilaku masyarakat dalam mengakses jasa keuangan, dari datang ke kantor bank, menjadi akses menggunakan telepon pintar. Tujuan dan metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif sebagai berikut: mengidentifikasi kompetensi inti eksisting Bank ABC menggunakan VRIO (Valuable, Rare, Inimitable, Organized to Capture Value) dan rekomendasi kompetensi masa depan menggunakan industry foresight; untuk merumuskan dan mengkaji alternatif strategi menggunakan Porter’s Five Force, matriks Internal-External, matriks SWOT, dan QSPM; untuk merekomendasikan road map implementasi strategi perbankan digital menggunakan AHP. Hasil penelitian merekomendasikan 3 kompetensi masa depan untuk dimiliki Bank ABC dalam pengembangan perbankan digital dari pengembangan 13 kompetensi inti eksisting dengan implikasi keunggulan kompetitif. Alternatif strategi utama hasil perhitungan AHP adalah reengineering produk bank yang dapat dipasarkan baik oleh Bank ABC maupun Fintech dan Startup. Berdasarkan perhitungan AHP, kompetensi masa depan utama adalah Digitalisasi Dua Arah.
BAB I
Ancaman pada industri perbankan, selain dari Fintech (financial technology) Payment, ancaman muncul juga dari perusahaan pemula (Startup) dan Fintech Lending. Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) menargetkan tingkat inklusi keuangan meningkat menjadi 75% pada tahun 2019, dan upaya peningkatan itu diantaranya dilakukan melalui bantuan Fintech. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan Peraturan OJK (POJK) Nomor 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi untuk Fintech yang berbisnis pinjaman online. Startup dan Fintech didukung oleh pemerintah dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 74 tahun 2017 tentang Peta Jalan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (Road Map E-Commerce) tahun 2017-2019. Salah satu kegiatan dalam road map tersebut adalah meningkatkan akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui Bank/Industri Keuangan Non-Bank sebagai penyalur KUR dengan penilaian risiko kredit yang disesuaikan dengan model bisnis perdagangan berbasis elektronik (e-commerce).
Metode Penelitian
Pada penelitian ini digunakan dua jenis data yaitu primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung, wawancara dan pengisian kuesioner, sedangkan data sekunder berasal dari dokumen-dokumen perusahaan, rujukan yang mendukung dan studi kepustakaan. Penentuan responden dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan contoh dilakukan dengan indepth interview. Melalui pendekatan yang sederhana, manajer dan karyawan dapat meningkatkan persepsi dan pemahaman mengenai kondisi perusahaan saat ini (Ramadhani et al. 2018).
CONTOH TESIS NO.3 FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN DIGITAL BANKING (STUDI KASUS BANK ABC)
Abstrak
Ancaman terhadap industri perbankan, selain datang dari Fintech (financial technology) bidang pembayaran seperti GoPay, ancaman juga muncul dari Fintech dan Startup bidang pinjaman seperti UangTeman. Revolusi teknologi digital yang dibawa oleh Fintech dan Startup mengubah perilaku masyarakat dalam mengakses jasa keuangan, dari datang ke kantor bank, menjadi akses menggunakan telepon pintar. Tujuan dan metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif sebagai berikut: mengidentifikasi kompetensi inti eksisting Bank ABC menggunakan VRIO (Valuable, Rare, Inimitable, Organized to Capture Value) dan rekomendasi kompetensi masa depan menggunakan industry foresight; untuk merumuskan dan mengkaji alternatif strategi menggunakan Porter’s Five Force, matriks Internal-External, matriks SWOT, dan QSPM; untuk merekomendasikan road map implementasi strategi perbankan digital menggunakan AHP. Hasil penelitian merekomendasikan 3 kompetensi masa depan untuk dimiliki Bank ABC dalam pengembangan perbankan digital dari pengembangan 13 kompetensi inti eksisting dengan implikasi keunggulan kompetitif. Alternatif strategi utama hasil perhitungan AHP adalah reengineering produk bank yang dapat dipasarkan baik oleh Bank ABC maupun Fintech dan Startup. Berdasarkan perhitungan AHP, kompetensi masa depan utama adalah Digitalisasi Dua Arah
BAB I
Ancaman pada industri perbankan, selain dari Fintech (financial technology) Payment, ancaman muncul juga dari perusahaan pemula (Startup) dan Fintech Lending. Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) menargetkan tingkat inklusi keuangan meningkat menjadi 75% pada tahun 2019, dan upaya peningkatan itu diantaranya dilakukan melalui bantuan Fintech. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan Peraturan OJK (POJK) Nomor 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi untuk Fintech yang berbisnis pinjaman online. Startup dan Fintech didukung oleh pemerintah dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 74 tahun 2017 tentang Peta Jalan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (Road Map E-Commerce) tahun 2017-2019. Salah satu kegiatan dalam road map tersebut adalah meningkatkan akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui Bank/Industri Keuangan Non-Bank sebagai penyalur KUR dengan penilaian risiko kredit yang disesuaikan dengan model bisnis perdagangan berbasis elektronik (e-commerce).
Metode Penelitian
Pada penelitian ini digunakan dua jenis data yaitu primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung, wawancara dan pengisian kuesioner, sedangkan data sekunder berasal dari dokumen-dokumen perusahaan, rujukan yang mendukung dan studi kepustakaan. Penentuan responden dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan contoh dilakukan dengan indepth interview. Melalui pendekatan yang sederhana, manajer dan karyawan dapat meningkatkan persepsi dan pemahaman mengenai kondisi perusahaan saat ini (Ramadhani et al. 2018).
CONTOH TESIS NO.4 STRATEGI DIGITAL MARKETING DAN IMPLIKASINYA PADA KEUNGGULAN BERSAING UKM DI INDONESIA
Abstrak
Pemasaran digital merupakan alternatif bagi usaha kecil dan menengah (UKM) dengan anggaran promosi yang terbatas. Penggunaan media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan website merupakan alternatif yang dapat digunakan untuk menciptakan brand awareness, engagement, sales bahkan loyalty. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan strategi pemasaran digital pada 21 UKM yang sudah go online dan implikasinya pada keunggulan bersaing UKM tersebut berdasarkan persepsi konsumen My Healthy Yoghurt, Nara Kreatif, Trasty, Martini Natural, Cutteristic, Makaroni Ngehe, Maks, Suwe Ora Jamu, Maskoolin, Mini Boiler Bumiraja, Hijup.com, Selvio, Sribu.com, Batik Trusmi, Brodo, Evrawood, Tess.co.id, Radja Cendol, Nasgor Mafia, Warunk Upnormal, dan Nasi Jamblang Ibu Nur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan analisis kausalitas dengan jumlah anggota populasi sebanyak 21.892.127 konsumen dari 21 UKM tersebut dengan teknik nonprobability sampling menggunakan incidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 2.100 responden. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran digital berimplikasi pada keunggulan bersaing UKM dalam memasarkan produknya sebesar 78% dan sisanya sebesar 22% disebabkan karena factor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti kapabilitas permodalan, pasokan sumberdaya, dan profesionalitas manajerial.
BAB I
Perkembangan teknologi digital memungkinkan para pelaku UKM untuk memasarkan produknya secara online dan melakukan transaksi melalui sistem perbankan secara online pula. Perkembangan teknologi digital telah mengubah pemasaran dari usaha kecil dan menengah (UKM) yang semula dilakukan secara konvensional menjadi secara digital dengan memanfaatkan penggunaan media social dan penggunaan website untuk memasarkan produk mereka. Pemanfaatan media online menjadi pilihan tepat bagi para UKM untuk mengembangkan bisnis yang dijalankannya. Mudahnya akses internet saat ini, besarnya manfaat yang didapatkan, serta murahnya biaya yang dibutuhkan menjadi alasan utama bagi UKM sebelum akhirnya mereka memilih media online sebagai solusi tepat untuk memperluas jangkauan bisnisnya
Teknik Analisis
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan analisis kausalitas dengan jumlah anggota populasi sebanyak 21.892.127 konsumen dari 21 UKM tersebut dengan teknik nonprobability sampling menggunakan incidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 2.100 responden.
CONTOH TESIS NO.5 Efektivitas iklan corporate website sebagai media digital marketing dengan pendekatan epic model : studi kasus nasabah produk digital banking BRI Syariah Cabang Semarang
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas corporate website sebagai media digital marketing produk digital banking BRI Syariah dengan menggunakan pendekatan EPIC Model. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan EPIC Model. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan teknik purposive sampling yang berjumlah 100 responden yaitu nasabah Bank BRI Syariah Cabang Semarang. Data diambil dengan cara menyebarkan angket berupa kuesioner kepada nasabah BRI Syariah Cabang Semarang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa digital marketing produk digital banking BRI Syariah yang dilakukan melalui corporate website dengan pendekatan EPIC Model masuk dalam kategori sangat efktif. Dapat dilihat dari skor rata-rata dari masing-masing dimensi yaitu; Empathy 3,72 ; Persuation 3,52 ; Impact 3,07 ; Communication 3,59. Didapatkan nilai EPIC Rate sebesar 3,47 pada skala keputusan analisis masuk dalam kategori sangat efektif.
BAB I
Digital banking merupakan inovasi baru dari perkembangan financial technology 2.0. Digital banking memiliki potensi yang sangat besar, hal ini di dukung dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan yaitu Peraturan Nomor 12/POJK.03/2018 tentang Penyelenggaraan Layanan Perbankan Digital oleh Bank Umum atau POJK Layanan Perbankan Digital. Peraturan ini juga didukung dengan berkembangnya internet melalui survei yang dilakukan oleh APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) bahwa di tahun 2017 pengguna internet di Indonesia kembali meningkat sebesar 143,26 juta jiwa atau 54,68% dari total populasi 262 juta orang. Selain itu, Bank BRI Syariah merupakan lembaga keuangan syariah yang menggunakan strategi pengembangan corporate website sebagai media digital marketing. Namun sampai tahun 2017 belum berkembang secara maksimal. Hal ini terlihat pada pengguna internet banking dan mobile banking BRI Syariah dibandingkan dengan pengguna internet di Indonesia. Jika pengguna internet banking adalah sebesar 7,9 juta, artinya baru mencapai 5,5%, dan jika pengguna mobile banking adalah 18 juta, artinya baru 12,5% dari seluruh pengguna internet di Indonesia. Oleh karena itu, perlu ada pengukuran seberapa besar efektivitas corporate website dalam mengembangkan produk digital banking.
Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan EPIC Model. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan teknik purposive sampling yang berjumlah 100 responden yaitu nasabah Bank BRI Syariah Cabang Semarang. Data diambil dengan cara menyebarkan angket berupa kuesioner kepada nasabah BRI Syariah Cabang Semarang.
CONTOH TESIS NO.6 Strategi digital pada bprs Al-salaam
Abstrak
Saat ini BPRS Al-Salaam menggunakan Telkomsigma sebagai aplikasi core banking-nya dan beberapa investasi SI/TI lain yang mendukung operasional seperti Sistem Pembiayaan Al- Salaam (khusus motor), website Al-Salaam, aplikasi ticketing, aplikasi word processing dan spreadsheet, dan beberapa aplikasi media sosial. Walaupun demikian BPRS Al-Salaam tidak terlepas dari beberapa masalah internalnya seperti kurangnya SDM pada Divisi TI, tidak seragamnya teknik olah data pada produk yang ada, arah pengembangan aplikasi yang difokuskan pada dukungan operasional tanpa melihat sisi strategis, dan masih ada stakeholder yang belum sadar akan manfaat dari teknologi digital. Selain itu disebutkan juga pada pertemuan BPR/S se-Nasional bahwa ada beberapa tantangan bagi BPR/S yang diakibatkan kebijakan pemerintah dan regulator. Atas dasar itu maka dibutuhkan suatu perumusan serta perencanan strategi yang mampu memanfaatkan teknologi digital (SI/TI) lebih baik lagi, dengan mempertimbangkan nilai strategis serta mempertimbangkan kemampuan yang dimiliki, berlandaskan untuk meraih visi, misi, dan tujuan BPRS Al-Salaam. Pada penelitian strategi digital ini peneliti menggunakan pendekatan metode Ward dan Peppard, dengan menggunakan beberapa tools yaitu: five competitive forces, PEST, Application Portfolio, SWOT, Internal Value Network, Customer Resource Life-Cycle, Balanced Scorecard, dan Critical Successs Factors. Hasil dari penelitian ini yaitu usulan investasi SI/TI pada dokumen Strategi SI, usulan roadmap implementasi pada dokumen Strategi TI, dan beberapa usulan lain untuk mendukung strategi digital pada dokumen Strategi Manajemen SI/TI.
BAB I
Perkembangan teknologi digital yang begitu pesat, menyebabkan dampak yang cukup terlihat pada beberapa industri bisnis yang sudah ada. Hal ini atau dikenal dengan digital disruption juga terjadi pada industri keuangan dan perbankan. Muncul dan berkembangnya serta dilegalkannya bisnis fintech membuat industri keuangan dan perbankan yang sudah ada memiliki pesaing baru. BPRS Al-Salaam merupakan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang sudah lama berdiri dan pada tahun 2014 baru saja membentuk Divisi TI
Teknik Analisis
Adapun teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan SWOT
CONTOH TESIS NO.7 Analisa Perkembangan Jumlah Outlet Kantor Cabang dan Kebutuhan Frontliners di Era Digital Banking (Studi kasus di Bank Syariah Anak Perusahaan dan UUS Bank BUMN di Yogyakarta)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perkembangan jumlah outlet kantor cabang dan kebutuhan frontliners di Era Digital Banking (studi kasus di Bank Syariah Anak Perusahaan dan Unit Usaha Syariah Bank BUMN di Yogyakarta). Hasil penelitian menunjukkan selama tahun 2015 sampai th 2017 jumlah outlet kantor bank syariah di Yogyakarta dan jumlah teller tidak menunjukkan perkembangan tetapi juga tidak ada pengurangan. Sedangkan customer service ada penambahan karena jumlah tenaga marketing bank yang bertambah. Kebutuhan industri perbankan untuk saat ini adalah tenaga pemasar, sedangkan frontliners selama 3 tahun belum ada penambahan kebutuhan tenaga kerja. Sehingga bagi dunia pendidikan bisa menyesuaikan kurikulum pendidikannya agar dapat menyesuaikan kebutuhan industri.
BAB I
Perkembangan teknologi perbankan melalui digital banking mengakibatkan interaksi antara nasabah dan bank mulai berkurang, karena nasabah dapat menggunakan fasilitas teknologi yang cepat dan mudah untuk bertransaksi. Biro Riset BI, mencatat sejak Desember 2015 hingga Agustus 2017 jumlah kantor cabang bank milik bank-bank umum di Indonesia ternyata berkurang sejumlah 314 unit atau dari 32,949 menjadi 32.635. Digitalisasi perbankan tidak hanya berdampak bagi bank konvensional tetapi juga di bank syariah. Bank syariah melakukan perbaikan teknologi untuk mempermudah akses layanan transaksi keuangan nasabahnya, walaupun layanan digital di bank syariah masih terbatas pada layanan secara online melalui atm, cdm, sms banking, mobile banking, internet banking, informasi pemasaran produk, deskripsi produk dan persyaratannya, transfer, pembayaran, penarikan, dan penyetoran dana.
Teknik Analisis
Dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif
CONTOH TESIS NO.8 Perencanaan strategi digital pada bmt Al-mujahidin
Abstrak
Dalam kegiatannya BMT AL-Mujahidin belum memaksimalkan penggunaan teknologi yang mengakibatkan BMT melewatkan peluang layanan perbankan digital, selain itu BMT juga belum memiliki SDM yang berkompeten di bidang SI/TI, sehingga BMT harus mendatangkan pihak ketiga untuk menangani permasalahan yang terjadi. Oleh sebab itu, melihat perkembangan layanan perbankan saat ini, sudah seharusnya BMT Al-Mujahidin berbenah diri dan menciptakan inovasi terhadap perencanaan dan implementasi SI/TI secara berkelanjutan agar tujuan dan sasaran bisnisnya tercapai, sehingga perencanaan strategi digital dirasa perlu untuk mendukung perkembangan BMT Al-Mujahidin.
BAB I
Perkembangan teknologi digital yang sangat pesat merubah cara berbisnis suatu industri, salah satunya industri perbankan. Didukung dengan munculnya istilah SMACIT (social, mobile, analiytics, cloud, dan internet of things) yang menjadikan era perbankan yang dulunya face to face mulai beralih menjadi layanan keuangan digital. Muncul dan berkembangannya perusahaan financial technologi (fintech) juga memaksa industri perbankan formal maupun non formal untuk berbenah diri. BMT merupakan lembaga keuangan yang difokuskan untuk menghimpun dan menyalurkan dana dengan prinsip bagi hasil. Lembaga ini didirikan dengan tujuan untuk memfasilitasi masyarakat yang belum terjangkau oleh pelayanan bank atau BPR.
Teknik Analisis
Pada penelitian perencanaan strategi digital ini, penulis menggunakan framework Peppard dan Ward dengan menggunakan beberapa analisis tools yaitu: Balanced scorecard, CSF, SWOT, Value Chain, PESTEL, Porter’s Five Forces dan Mc Farlan Strategic Grid. Hasil dari penelitian ini berupa Strategi SI, Strategi TI dan Strategi Manajemen SI/TI.
CONTOH TESIS NO.9 INOVASI DIGITAL BANKING DAN KINERJA PERBANKAN DI INDONESIA
Abstrak
Peningkatan penggunaan teknologi informasi dalam peningkatan layanan kepada nasabah secara personal mengarahkan Bank dalam suatu era baru yaitu Digital Banking dengan memanfaatkan teknologi digital melalui perangkat (device) dan aplikasi (software) sebagai delivery channel sesuai POJK Nomor 12/POJK.03/2018. Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh inovasi digital banking terhadap kinerja perbankan di Indonesia. Ukuran kinerja perbankan menggunakan ROA, ROE, dan BOPO sebagai variabel dependen dan digital banking sebagai variabel independen. Sedangkan variabel control yang digunakan adalah firm size dan LDR. Kinerja keuangan menggunakan sampel dari 90 bank umum konvensional di Indonesia pada tahun 2018 dan inovasi digital banking yang dimiliki setiap bank sampai dengan tahun 2018. Pengujian menunjukkan hasil bahwa digital banking berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja perbankan yang dihitung menggunakan ROA, ROE, dan BOPO. Dalam hal ini, inovasi digital banking memberikan kontribusi dalam meningkatkan kinerja perbankan di Indonesia dengan menekan biaya dan meningkatkan pendapatannya.
BAB I
Peningkatan penggunaan teknologi informasi dalam peningkatan layanan kepada nasabah secara personal mengarahkan Bank dalam suatu era baru yaitu era Perbankan Digital (Digital Banking). Layanan ini lebih berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan nasabah dengan memanfaatkan sepenuhnya teknologi digital melalui perangkat (device) dan aplikasi (software) sebagai delivery channel sesuai POJK Nomor 12/POJK.03/2018 Pasal 3 tentang contoh saluran distribusi (delivery channel) Layanan Perbankan Elektronik antara lain Automated Teller Machine (ATM), Cash Deposit Machine (CDM), phone banking, Short Message Services (SMS) banking, Electronic Data CaPTure (EDC), E-Money, E-Payment, internet banking, dan mobile banking. Selain itu, layanan perbankan digital dapat diakses kapan saja dan di mana saja, serta meminimalkan interaksi secara langsung dengan pegawai bank atau nasabah tidak perlu lagi datang ke kantor cabang bank untuk melakukan transaksi perbankan. Perbankan digital bertujuan meningkatkan efisiensi kegiatan operasional dan mutu pelayanan bank kepada nasabahnya.
Teknik Analisis
Data yang terdapat dalam peneltian ini bersifat kuantitatif dengan pengukuran Pengukuran ROA, ROE, BOPO, dan LDR berasal dari data sekunder laporan tahunan setiap bank yang dicantumkan dalam bentuk rasio.
CONTOH TESIS NO.10 PENGARUH PENERAPAN DIGITAL BANKING TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI PADA BNI SYARIAH CABANG BANDA ACEH)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kualitas desain website, kualitas informasi website, accuracy, speed, dan security digital banking mempengaruhi kepuasaan nasabah pada BNI Syariah KC Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengambilan sampel menggunakan metode non-probability Sampling. Alat analisisnya menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian dengan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel kualitas desain website, kualitas informasi website, accuracy, speed, dan security secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah pengguna digital banking pada BNI Syariah. Secara parsial variabel kualitas desain website dan kualitas informasi website tidak berpengaruh terhadap kepuasan nasabah pengguna digital banking pada BNI Syariah. Sedangkan variabel accuracy, speed, dan security berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah
pengguna digital banking pada BNI Syariah.
BAB I
Perbankan merupakan salah satu kompetitor yang sedang mengalami persaingan sengit dalam dunia perdagangan. Selain bersaing dalam menarik minat masyarakat untuk menjadi nasabah, perbankan juga bersaing menciptakan produk serta jasa unggulan agar mampu memuaskan nasabah dan menjadikan nasabah loyal kepada perusahaan. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, perbankan memanfaatkan IT sebagai sarana dalam memikat nasabah. Hal ini dilihat dari kebiasaan dan kecendrungan masyarakat dalam menggunakan teknologi informasi.
Teknik Analisis
Alat analisisnya menggunakan analisis regresi linier berganda.
CONTOH TESIS NO.11 ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA APLIKASI JENIUS BTPN DILIHAT DARI UNSUR PRODUK, HARGA, DAN PROMOSI SEBAGAI PENGENALAN IDE BARU DIGITAL BANKING (STUDI KASUS MASYARAKAT SURABAYA)
Abstrak
Penelitian berjudul Analisis Kepuasan Nasabah Pengguna Aplikasi BTPN Jenius dilihat dari variabel Produk, Harga, dan Promosi sebagai Pengenalan Ide Perbankan Digital Baru (Studi Kasus Masyarakat Surabaya), bertujuan untuk mengetahui pengaruh produk, harga dan Promosi Kepuasan Nasabah Aplikasi BTPN Jenius. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk berpengaruh dominan terhadap kepuasan nasabah pengguna Aplikasi BTPN Jenius Sebagai Pengenalan Ide Baru Perbankan Digital, dengan nilai 37%. Harga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah pengguna Aplikasi BTPN Jenius Sebagai Pengenalan Ide Baru Perbankan Digital, dengan nilai pengaruh sebesar 26,9%. Promosi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah pengguna Aplikasi BTPN Jenius sebagai Pengenalan Ide Baru Perbankan Digital, dengan nilai 33,3%. Produk, Harga dan Promosi secara simultan berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan nasabah pengguna Aplikasi BTPN Jenius Sebagai Pengantar Ide Perbankan Digital Baru, dengan variabel Produk sebagai variabel dominan yang mempengaruhi Kepuasan Konsumen.
BAB I
Kemajuan teknologi mempunyai efek yang sifatnya pengganda, artinya bahwa kemajuan teknologi akan menyebabkan kemajuan pula di bidang lainnya, yang salah satu bidang tersebut adalah dalam sistem tata cara pembayaran. Sejalan dengan perkembangan teknologi dan informasi yang demikian pesat, pola dan sistem pembayaran dalam transaksi keuangan terus mengalami perubahan.
Teknik Analisis
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan populasi menggunakan aplikasi BTPN Jenius di Surabaya, dengan menggunakan rumus dari Taro Yamane diperoleh sampel sebanyak 60 responden. menggunakan analisis data regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS sebagai pengolah datanya.
CONTOH TESIS NO.12 Analisis Perkembangan Jumlah Kantor Cabang Dan Kebutuhan Frontliners Di Era Digital Banking (Studi Kasus Bank Syariah Di Kota Medan)
Abstrak
Penelitian ini dilakukan di 3 bank syariah di Kota Medan yaitu BRI Syariah, BNI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri. Dari tahun 2017 – 2019 tidak ada penambahan atau pengurangan yang fluktuatif pada jumlah kantor cabang dan frontliners di ketiga bank syariah tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa digital banking belum memberi dampak pada perubahan jumlah kantor cabang dan frontliners karena walaupun nasabah bisa melakukan transaksinya sendiri dengan layanan perbankan digital yang diberikan bank, tetapi masih ada nasabah yang lebih nyaman transaksi langsung di kantor cabang atau karena pada saat nasabah bertransaksi dengan layanan perbankan digital terdapat limit dan mengharuskan nasabah untuk transaksi langsung ke kantor cabang dan bertatap muka langsung dengan frontliners. Selain itu, digital Banking saat ini belum dapat membackup semua transaksi nasabah sehingga nasabah masih harus melakukan transaksinya di kantor cabang dan bertemu dengan frontliners.
BAB I
Perkembangan teknologi membawa dampak terhadap perubahan perilaku masyarakat. Dengan melihat adanya perubahan perilaku masyarakat tersebut, industry perbankan pun melakukan transformasi terkait inovasi pada teknologi, seperti layanan, produk, atau proses bisnis. Penelitian ini dilakukan untuk melihat perkembangan jumlah kantor cabang dan kebutuhan frontliners di era digital banking dimana sebagian pekerjaan frontliners diambil alih oleh mesin atau sistem sehingga nasabah bisa bertransaksi secara mandiri tanpa harus ke kantor cabang dan bertatap muka dengan frontliners.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif merupakan penguraian dengan kata – kata hasil penelitian yang diperoleh dari responden melalui teknik pengumpulan data berupa wawancara dan observasi.
CONTOH TESIS NO.13 PERAN DIGITAL BANKING DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN NASABAH KREDIT (STUDI KASUS PT.BANK TABUNGAN NEGARA SYARIAH)
Abstrak
Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat. Hampir semua aspek kehidupan menggunakan teknologi. Begitu pula dalam dunia perbankan. Era digital telah mengubah pola bisnis di area perbankan. Kemudahan teknologi yang digunakan diharapkan mampu memberikan kemudahan dan kecepatan dalam bertransaksi yang dikenal dengan digital banking. Digital banking merupakan layanan perbankan dengan memanfaatkan teknologi digital untuk memenuhi kebutuhan nasabah demi mewujudkan ekonomi digital seperti yang dicita-citakan dengan banyaknya produk baru yang dikeluarkan oleh perbankan melalui teknologi yang mungkin mempermudah transaksi nasabah. Hal ini diharapkan akan memberi kepuasan kepada nasabah dan nasabah menjadi loyal serta tidak mudah berpindah ke bank lain. Terlebih saat ini salah satu kebutuhan nasabah dalam penggunaan kredit cukup tinggi dan sekarang pemberian kredit tersebut sudah bisa didapatkan melalui aplikasi-aplikasi e-commerce dan layanan teknologi yang dimiliki bank lah yang akan mempermudah dalam melakukan transaksi pembayaran tersebut. Tidak terkecuali di BTN Syariah cabang Bogor.Berdasarkan hasil analisa deskriptif kepuasan nasabah atas layanan digital banking BTN Syariah, didapati jumlah dengan rata-rata 3,55 dari hasil ini nasabah masuk kedalam kategori setuju atas ada nya layanan digital banking ini karena nasabah cukup merasa puas dan terbantu. Dari segi usia para pengguna layanan ini banyak terdapat pada rentang usia 31-50 tahun dan nasabah laki laki lah yang dominan, khusus nya dalam menggunakan layanan E-Banking. Walaupun saat ini sudah mencapai 50% nasabah merasa puas dengan layanan yang telah diberikan, namun pihak perbankan harus tetap meningkatkan dan memperbaiki kualitas pelayanannya.
BAB I
Tidak bisa dihindari kemajuan zaman selalu diikuti kemajuan teknologi yang semakin pesat, dari kemajuan teknologi ini keperluan atau kebutuhan manusia semakin menuntut semuanya serba cepat dan mudah. Hal ini juga membuat gaya hidup manusia menjadi tidak bisa terlepas dari perangkat yang serba elektronik. Kini hampir semua perusahaan-perusahaan sudah mengunakan bantuan teknologi tidak terkecuali dunia perbankan, bank-bank berusaha menawarkan layanan dengan akses kemudahan dan kecepatan dalam bertransaksi dengan teknologi yang disebut digital banking.
Teknik Analisis
Dalam penelitian ini menggunakan Regresi sederhana
CONTOH TESIS NO.14 OPTIMALISASI PRODUK BANK SYARIAH DALAM MENGHADAPI DIGITAL BANKING (STUDI KASUS BANK SYARIAH MANDIRI KOTA PALOPO)
Abstrak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecanggihan teknologi mendukung perkembangan suatu produk pada Bank Syariah Mandiri, 1) Dengan adanya perkembangan teknologi pihak perbankan sudah memanfaatkan perkembangan teknologi dengan menggunakan aplikasi-aplikasi online yang mudah di akses oleh masyarakat. internet banking dan mandiri syariah mobile. Internet banking maupun mandiri syariah mobile sebagai sarana yang efisien dalam transaksi perbankan dimana dengan layanan/fitur seperti pembayaran, pembelian, transfer serta pembukaan rekening yang menggunakan aplikasi mandiri syariah mobile. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan bentuk: membuat akun seperti Instagram agar nasabah atau calon nasabah lebih mudah mengetahui atau memamahi produk-produk bank syariah mandiri. 2) Faktor penghambat yaitu tidak semua nasabah bertransaksi menggunakan layanan internet banking/mandiri syariah mobile, terdapat gangguan, seperti gangguan pada jaringan. Faktor pendukung, pada layanan sudah cukup lengkap, seperti ATM, Internet Banking, Mandiri Syariah Mobile yang bisa diakses.
BAB I
Pada era globalisasi saat ini teknologi informasi sangat melekat pada diri manusia. Kemajuan dengan kecanggihan teknologi informasi inilah mampu membuat banyak perubahan sistem dalam melakukan transaksi, mereka ingin sangat mengedepankan aspek kemudahan, fleksibilitas, efisien, dan kesederhanaan, hal ini tentunya adalah tantangan yang besar untuk industri perbankan pengguna teknologi komputer, telekomunikasi, serta informasi mendorong berkembanganya transaksi dengan internet di dunia, semakin besarnya yang memanfaatkan fasilitas internet.
Teknik Analisis
Jenis penelitian yang penulis lakukan dengan menggunakan jenis kualitatif, yaitu dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dan selanjutnya data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif ini berdasarkan pokok masalah yang dikaji.
CONTOH TESIS NO.15 Perencanaan strategi digital pada kliknklin
Abstrak
Hasil dari Perencanaan Strategi Digital ini berupa Strategi Bisnis Sistem Informasi, Strategi Teknologi Informasi dan Strategi Manajemen SI/TI yang dapat menjadi acuan perusahaan dalam mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan sehingga dapat meningkatkan daya saing perusahaan.
BAB I
KliknKlin merupakan startup yang menyediakan layanan jasa laundry untuk kebutuhan business to business (B2B) dan business to customer (B2C) melalui situs web dan aplikasi berbasis mobile. Pada saat ini tidak dapat dipungkiri lagi semakin berkembangnya startup dengan konsep yang sama sehingga membuat persaingan menjadi bertambah ketat. Oleh karena itu untuk bertahan dalam arena persaingan tersebut, startup harus memiliki strategi bisnis yang dijadikan sebagai suatu keunggulan untuk dapat bertahan. Penerapan strategi digital dapat dijadikan strategi bisnis untuk dapat bersaing dengan pesaing yang berada di bidang yang sama. Banyak perusahaan startup yang tidak memiliki perencanaan strategi digital (sistem informasi / teknologi informasi) dalam menggunakan sistem informasi dan teknologi informasinya. Pada penelitian ini membahas mengenai bagaimana bentuk rumusan perencanaan strategi digital untuk perusahaan yang memiliki core bisnis di bidang laundry. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metodologi Perencanaan Strategi Digital versi Ward and Peppard.
Teknik Analisis
Model perencanaan strategi digital ini dilakukan berdasarkan analisis lingkungan bisnis internal dan eksternal, dan analisis lingkungan SI/TI internal dan eksternal. Sedangkan teknik analisis yang digunakan adalah analisis CSF (Critical Success Factor), analisis SWOT, analisis Value Chain, analisis BMC (Business Model Canvas), analisis PESTEL, analisis Porter’s Five Forces dan analisis portofolio McFarlan Strategy Grid
Leave a Reply