CONTOH TESIS NO.1 Era Digital dan Tantangannya
Abstrak
Tantangan pada era digital telah pula masuk ke dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, keamanan, dan teknologi informasi itu sendiri. Era digital terlahir dengan kemunculan digital, jaringan internet khususnya teknologi informasi komputer. Media baru era digital memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan atau internet. Media massa beralih ke media baru atau internet karena ada pergeseran budaya dalam sebuah penyampaian informasi. Kemampuan media era digital ini lebih memudahkan masyarakat dalam menerima informasi lebih cepat. Dengan media internet membuat media massa berbondong-bondong pindah haluan. Semakin canggihnya teknologi digital masa kini membuat perubahan besar terhadap dunia, lahirnya berbagai macam teknologi digital yang semakin maju telah banyak bermunculan. Berbagai kalangan telah dimudahkan dalam mengakses suatu informasi melalui banyak cara, serta dapat menikmati fasilitas dari teknologi digital dengan bebas dan terkendali. Era digital juga membuat ranah privasi orang seolah-olah hilang. Data pribadi yang terekam di dalam otak komputer membuat penghuni internet mudah dilacak, baik dari segi kebiasaan berselancar atau hobi. Era digital bukan persoalan siap atau tidak dan bukan pula suatu opsi namun sudah merupakan suatu konsekuensi. Teknologi akan terus bergerak ibarat arus laut yang terus berjalan ditengah-tengah kehidupan manusia. Maka tidak ada pilihan lain selain menguasai dan mengendalikan teknologi dengan baik dan benar agar memberi manfaat yang sebesarbesarnya.
BAB I
Perkembangan teknologi ke arah serba digital saat ini semakin pesat. Pada era digital seperti ini, manusia secara umum memiliki gaya hidup baru yang tidak bisa dilepaskan dari perangkat yang serba elektronik. Teknologi menjadi alat yang mampu membantu sebagian besar kebutuhan manusia. Teknologi telah dapat digunakan oleh manusia untuk mempermudah melakukan apapun tugas dan pekerjaan. Peran penting teknologi inilah yang membawa peradaban manusia memasuki era digital. Era digital telah membawa berbagai perubahan yang baik sebagai dampak positif yang bisa gunakan sebaik-baiknya. Namun dalam waktu yang bersamaan, era digital juga membawa banyak dampak negatif, sehingga menjadi tantangan baru dalam kehidupan manusia di era digital ini.
Teknik Analisis
Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif analisis.
CONTOH TESIS NO.2 PENERAPAN MEDIA DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI BATIK KELAS X SMA NEGERI 1 BLEGA
Abstrak
Hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa penggunaan media digital dalam pembelajaran apresiasi batik sangat berpengaruh terhadap keaktifan aktivitas siswa selama pembelajaran serta ketuntasan hasil belajar siswa. Terbukti dengan persentase angka yang diperoleh dari kelas X-2 yang merupakan kelas dengan pembelajaran menggunakan media digital yang jauh lebih baik dari pada persentase yang diperoleh pada kelas X-4, yakni kelas yang menerima pembelajaran tanpa menggunakan media digital.
BAB I
Interaksi antara guru dan siswa pasti terjadi didalam proses pembelajaran, utamanya dalam penyampaian materi pelajaran yang sedang berlangsung. Karena itu dibutuhkan media pembelajaran agar penyampaian materi dari guru ke siswa lebih optimal. Atas dasar tersebut peneliti berkeinginan untuk membantu guru dalam menciptakan suatu media pembelajaran yang menarik dan efektif.
Teknik Analisis
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah agar dapat mengetahui dan mendeskripsikan langkah-langkah pembuatan media digital dalam apresiasi batik, mendeskripsikan aktivitas siswa dengan adanya penerapan media digital dalam pembelajaran apresiasi batik serta mendeskripsikan hasil belajar siswa dengan adanya penerapan media digital dalam pembelajaran apresiasi batik. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, yakni segala data yang diperoleh akan dipaparkan dalam bentuk kata-kata. Objek utama dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-2 dan kelas X-4 SMA Negeri 1 Blega. Peneliti membuat media digital yang berbasis komputer dalam pembelajaran apresiasi batik kelas X dilanjutkan dengan melakukan analisis terhadap aktivitas siswa serta hasil belajarnya setelah menerima pembelajaran dengan media tersebut.
CONTOH TESIS NO.3 LITERASI MEDIA DIGITAL MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU (Survei Tingkat Literasi Media Digital pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bengkulu Ditinjau dari Aspek Individual Competence)
Abstrak
Hasil penelitian ini nantinya akan dapat dipergunakan sebagai informasi mengenai tingkat literasi media digital mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bengkulu untuk dasar pemangku kebijakan membentuk kelompok mahasiswa yang literat. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: 1). Pemahaman mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bengkulu mengenai media digital berada pada kategori sedang, 2). Tingkat individual competence mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bengkulu dalam meliterasi media digital berada dalam level basic, 3). Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat individual competence terkait literasi media digital terutama adalah faktor lingkungan keluarga.
BAB I
Survei mengenai Literasi Media Digital Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bengkulu (Survei Tingkat Literasi Media Digital pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bengkulu Ditinjau dari Aspek Individual Competence) ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bengkulu mengenai media digital, dan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat individual competence mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bengkulu dalam meliterasi media digital, serta untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi tingkat individual competence terkait literasi media digital. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei deskriptif dan mempergunakan teknik analisis data statistik deskriptif untuk menganalisis data penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan mahasiswa program sarjana S1 Universitas Muhammadiyah Bengkulu yang terdaftar berstatus aktif pada tahun ajaran 2015-2016.
Teknik Analisis
Tehnik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik quota sampling dan insidental sampling, kemudian data dijaring dengan menggunakan kuesioner atau angket. Dalam proses pemilihan sampel, menggunakan teknik two-step sampling. Pada tahap pertama yang dilakukan adalah memilih secara purposive mahasiswa yang akan dijadikan sampel. Individual Competence Framework yang ditetapkan oleh European Commission Directorate General Information Society and Media; Media Literacy Unit digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur tingkat literasi media. Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan tahap-tahap pengumpulan data, reduksi data dengan menyusun tabel frekuensi, verifikasi dan penarikan kesimpulan.
CONTOH TESIS NO.4 Pemetaan Konten Promosi Digital Bisnis Kuliner kika’s Catering di Media Sosial
Abstrak
Hasil penelitian menunjukan bahwa beberapa hal yang harus menjadi perhatian dalam melakukan kegiatan promosi digital adalah mendefinisikan target konsumen, dan penggunaan konten promosi. Konten yang tepat digunakan pada Instagram adalah visual/image dan hashtag.Sedangkan untuk Facebook adalah photo album, teks, dan fanpage.
BAB 1
Kegiatan promosi adalah salah satu hal terpenting dalam menjalankan sebuah bisnis untuk memasarkan produk/jasa. Sejalan dengan berkembangnya teknologi yang ada saat ini, strategi dalam melakukan pemasaran pun juga mulai berubah ke arah yang lebih modern, yaitu dengan teknologi internet, atau yang kemudian dikenal dengan istilah digital marketing. Beragam jenis media sosial dan karakteristiknya dapat menjadi alternatif untuk melakukan promosi digital bisnis kuliner. Banyaknya kemudahan dan fungsi dalam penggunaan media digital, telah mendorong banyak pengusaha dalam bidang usaha kuliner untuk ikut serta dalam memanfaatkan fasilitas media digital sebagai sarana promosi produk-produknya. Salah satunya adalah dengan menggunakan media sosial sebagai media promosi. Media sosial yang sering digunakan adalah Facebook dan Instagram, berdasarkan survei emarketer yaitu sebesar 87,5% untuk facebook dan 69,2% untuk Instagram, tentang tren penggunaan media sosial. Fakta inilah yang juga disadari oleh Kika’s Catering, salah satu bisnis kuliner yang menggunakan media sosial untuk kegiatan promosinya. Namun beragam jenis media sosial yang ada tentu memiliki sifat, karakteristik, ciri khas, konten, bahkan tujuan yang berbeda pula.
Teknik Analisis
Menggunakan media sosial yang tidak tepat dapat menyebabkan kegiatan promosi menjadi tidak efektif. Konten promosi menjadi hal penting dalam menggunakan media sosial yang digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pemetaan konten promosi digital bisnis kuliner di Facebook dan Instagram.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.
CONTOH TESIS NO.5 Potret Media Informasi Kesehatan Bagi Masyarakat Urban di Era Digital
Abstrak
Hasil penelitian tentang media informasi kesehatan bagi masyarakat urban di era digital meliputi hal-hal berikut (1) Proses pencarian informasi kesehatan melalui media informasi kesehatan yang digunakan masyarakat urban ialah media televisi, media online/ situs portal website yang kredibel tentang informasi kesehatan, dan media sosial berupa sharing info dari Whatsapp Group, LINE Group, dan BBM Group. (2) Adapun hambatan yang dirasakan oleh masyarakat urban dalam mengakses media informasi tersebut ialah hambatan psikologis yang berupa rasa khawatir akan informasi kesehatan tersebut bersifat hoax dan adanya hambatan semantik berupa penggunaan bahasa ilmiah atau istilah medis yang tidak mudah dimengerti.
BAB I
Pada era modern ini, setiap individu dituntut untuk memiliki kemampuan dalam mengakses berbagai macam informasi yang dibutuhkan secara online. Hal ini terjadi berkat kecanggihan teknologi yang melahirkan adanya media digital. Informasi kesehatan selalu dibutuhkan karena menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat. Hal ini tentu tidak terlepas dari beragamnya media informasi kesehatan yang digunakan oleh setiap kalangan masyarakat. Apalagi di era modern ini, ada beragam kemudahan akses informasi yang bisa diperoleh oleh masyarakat urban.
Teknik Analisis
Dalam penelitian ini teknik analisis menggunakan deskriptif kualitatif.
CONTOH TESIS NO.6 Potret Media Informasi Kesehatan Bagi Masyarakat Urban di Era Digital
Abstrak
Hasil penelitian tentang media informasi kesehatan bagi masyarakat urban di era digital meliputi hal-hal berikut (1) Proses pencarian informasi kesehatan melalui media informasi kesehatan yang digunakan masyarakat urban ialah media televisi, media online/ situs portal website yang kredibel tentang informasi kesehatan, dan media sosial berupa sharing info dari Whatsapp Group, LINE Group, dan BBM Group. (2) Adapun hambatan yang dirasakan oleh masyarakat urban dalam mengakses media informasi tersebut ialah hambatan psikologis yang berupa rasa khawatir akan informasi kesehatan tersebut bersifat hoax dan adanya hambatan semantik berupa penggunaan bahasa ilmiah atau istilah medis yang tidak mudah dimengerti.
BAB I
Pada era modern ini, setiap individu dituntut untuk memiliki kemampuan dalam mengakses berbagai macam informasi yang dibutuhkan secara online. Hal ini terjadi berkat kecanggihan teknologi yang melahirkan adanya media digital. Informasi kesehatan selalu dibutuhkan karena menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat. Hal ini tentu tidak terlepas dari beragamnya media informasi kesehatan yang digunakan oleh setiap kalangan masyarakat. Apalagi di era modern ini, ada beragam kemudahan akses informasi yang bisa diperoleh oleh masyarakat urban.
Teknik Analisis
Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis yaitu deskriptif kualitatif.
CONTOH TESIS NO.7 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA KOMIK DIGITAL (CARTOON STORY MAKER) DALAM PEMBELAJARAN TEMA SELALU BERHEMAT ENERG
Abstrak
Hasil dari penelitian ini menunjukkan penggunaan komik digital yang dibuat dengan software Cartoon Story Makerdapat meningkatkan efektivitas pembelajaran pada materi tema selalu berhemat energi. Hasil perhitungan data menunjukkan bahwa Sig Paired Samples Statistics0,000 dan nilai korelasi 0,766. Sedangkan hasil Paired Samples Test Sig 2-tailed = 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media komik digital memberikan pengaruh yang signifikan terhadap proses pembelajaran
BAB I
Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui efektivitaspenggunaan media komik digital untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 3 Linggasari UPK Kembaran Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas. Media komik digital yang digunakan dalam pembelajaran IPA ini menggunakan software Cartoon Story Makerpada tema selalu berhemat energi.
Teknik Analisis
Penelitian yang diusulkan ini dilakukan lewat quasi experiment dengan desain one group pretest-posttest.
CONTOH TESIS NO.8 Efektivitas Penggunaan Media Komik Digital (Cartoon Story Maker) dalam pembelajaran Tema Selalu Berhemat Energi
Abstrak
Hasil dari penelitian ini menunjukkan penggunaan komik digital yang dibuat dengan software Cartoon Story Makerdapat meningkatkan efektivitas pembelajaran pada materi tema selalu berhemat energi. Hasil perhitungan data menunjukkan bahwa Sig Paired Samples Statistics0,000 dan nilai korelasi 0,766. Sedangkan hasil Paired Samples Test Sig 2-tailed = 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media komik digital memberikan pengaruh yang signifikan terhadap proses pembelajaran
BAB I
Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui efektivitaspenggunaan media komik digital untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 3 Linggasari UPK Kembaran Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas. Media komik digital yang digunakan dalam pembelajaran IPA ini menggunakan software Cartoon Story Makerpada tema selalu berhemat energi.
Teknik Analisis
Penelitian yang diusulkan ini dilakukan lewat quasi experiment dengan desain one group pretest-posttest.
CONTOH TESIS NO.9 LITERASI MEDIA DIGITAL MAHASISWA SURAKARTA DALAM MENSIKAPI HOAX DI MEDIA SOSIAL
Abstrak
Penelitian kualitatif deskriptif berjudul Literasi Media Digital Mahasiswa S1 Surakarta Dalam Menghadapi Hoax di Media Sosial “dilatarbelakangi oleh maraknya hoax dalam social media. Dan bahkan yang viral di grup WhatsApp pelajar ini notabene termasuk kalangan intelektual dan pemimpin masa depan Indonesia. Validitas data diperoleh dengan triangulasi data dianalisis secara tidak sopan dengan mengacu pada teori Literasi Media Baru oleh Jenkin et al. (2009).
BAB I
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa S1 Surakarta memiliki tingkat Digital yang cukup baik Literasi Media. Mereka juga dapat mengidentifikasi berita palsu atau hoax, tetapi dalam perilaku sehari-hari mereka seperti itu kurang kritis saat menerima atau mengakses informasi sehingga memungkinkan pemaparan hoax bahkan secara tidak sengaja berpartisipasi di media sosial Whatsapp.
Teknik Analisis
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara, observasi dan penelusuran dokumen
CONTOH TESIS NO.10 Efektifitas Penggunaan Media Digital Storytelling dalam Pembelajaran Menulis Teks Narrative: Studi Kasus di SMP Negeri 1 Widodaren Ngawi
Abstrak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media digital storytelling dalam pembelajaran menulis teks naratif pada siswa kelas VIII A di SMP Negeri Widodaren 1 Ngawi sangat efektif. Efektivitas penggunaan media digital storytelling dalam pembelajaran menulis teks naratif terlihat dari 1) penggunaan media digital storytelling sangat memotivasi anak belajar bahasa Inggris menulis Teks naratif, 2). penggunaan media digital storytelling memacu siswa lebih interaktif, 3). penggunaan media digital storytelling membuat materi pelajaran lebih menarik dan komunikatif, dan 4) penggunaan media digital storytelling dapat meningkatkan prestasi siswa.
BAB I
Salah satu kemajuan ilmu dan teknologi dalam pendidikan adalah munculnya berbagai sarana lab yang berbasis teknologi. Pemanfaatan kemajuan teknologi pendidikan mulai merambah pada peningkatan kompetensi guru, penulisan berbagai buku teks berbasis elektronik, penggunaan sarana berbasis IT dan juga pemanfaatan serta penggunaan media berbasis teknologi pendidikan. Salah satunya adalah penggunaan media digital storytelling. Secara umum, tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan efektivitas penggunaan media digital storytelling dalam pembelajaran menulis teks naratif. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui apakah seberapa efektif penggunaan media digital storytelling dalam pembelajaran ketrampilan menulis teks naratif? Semua informasi termasuk catatan lapangan dan hasil tulisan siswa digunakan sebagai data dalam penelitian ini. Metode penggalian data dilakukan dengan cara simak catat (dokumentasi), observasi, wawancara dan tes. Validitas data dilakukan dengan menggunakan triangulasi metode dan sumber. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan model analisis interaktif.
Teknik Analisis
Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Kasus terjadi pada kelas VIII A SMP Negeri Widodaren 1 Ngawi.
CONTOH TESIS NO.11 PENERAPAN MEDIA DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI BATIK KELAS X SMA NEGERI 1 BLEGA
Abstrak
Hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa penggunaan media digital dalam pembelajaran apresiasi batik sangat berpengaruh terhadap keaktifan aktivitas siswa selama pembelajaran serta ketuntasan hasil belajar siswa. Terbukti dengan persentase angka yang diperoleh dari kelas X-2 yang merupakan kelas dengan pembelajaran menggunakan media digital yang jauh lebih baik dari pada persentase yang diperoleh pada kelas X-4, yakni kelas yang menerima pembelajaran tanpa menggunakan media digital.
BAB I
Interaksi antara guru dan siswa pasti terjadi didalam proses pembelajaran, utamanya dalam penyampaian materi pelajaran yang sedang berlangsung. Karena itu dibutuhkan media pembelajaran agar penyampaian materi dari guru ke siswa lebih optimal. Atas dasar tersebut peneliti berkeinginan untuk membantu guru dalam menciptakan suatu media pembelajaran yang menarik dan efektif. Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah agar dapat mengetahui dan mendeskripsikan langkah-langkah pembuatan media digital dalam apresiasi batik, mendeskripsikan aktivitas siswa dengan adanya penerapan media digital dalam pembelajaran apresiasi batik serta mendeskripsikan hasil belajar siswa dengan adanya penerapan media digital dalam pembelajaran apresiasi batik.
Teknik Analisis
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, yakni segala data yang diperoleh akan dipaparkan dalam bentuk kata-kata. Objek utama dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-2 dan kelas X-4 SMA Negeri 1 Blega. Peneliti membuat media digital yang berbasis komputer dalam pembelajaran apresiasi batik kelas X dilanjutkan dengan melakukan analisis terhadap aktivitas siswa serta hasil belajarnya setelah menerima pembelajaran dengan media tersebut.
CONTOH TESIS NO.12 ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BARU TERHADAP POLA INTERAKSI SOSIAL ANAK DI KABUPATEN SUKOHARJO
Abstrak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penggunaan media baru di kalangan anak usia 8–12 tahun di Kabupaten Sukoharjo dalam kategori sedang (1,89) dan interaksi sosialnya dalam kategori tinggi (2,45). Asumsi yang menyatakan bahwa semakin tinggi penggunaan media baru maka interaksi sosial anak akan cenderung semakin rendah dapat diterima kebenarannya dengan koefisien korelasi sebesar 0,54 pada derajat kebebasan 0,05 atau tingkat kepercayaan 95%.
BAB I
Berbagai teknologi komunikasi pada dasarnya diciptakan untuk membuat hidup manusia menjadi semakin mudah dan nyaman, tetapi perangkat tersebut digunakan oleh khalayak dengan berbagai motivasi dan kepentingan sehingga tidak jarang menimbulkan dampak buruk yang tidak diinginkan. Sekalipun belum ada pembuktian secara ilmiah, bahwa maraknya perilaku sosial menyimpang adalah akibat penyalahgunaan teknologi media komunikasi namun suatu kenyataan bahwa kedua fenomena tersebut terjadi pada waktu yang bersamaan. Saat ini banyak dijumpai adanya siswa sekolah dasar (SD) dengan usia antara 6–12 tahun yang sudah mahir mengoperasikan dan memiliki berbagai bentuk media baru. Data Yayasan Pengembangan Media Anak (YPMA) tahun 2010 menyebutkan bahwa anak-anak di Indonesia menonton TV sekitar 7–8 jam per hari (YPMA, 2010:17). Maraknya penggunaan media baru oleh anak-anak dapat berpengaruh terhadap perilakunya, termasuk dalam hubungannya dengan orang tua, anggota keluarga lain, teman sekolah, teman bermain, dan orang lain di sekitarnya. Theresa Orange dan Louise O’Flynn dalam buku The Media Diet for Kids (2005) menyebutkan beberapa perilaku yang didapat dari penggunaan TV antara lain perilaku anti sosial, apatis, anak mengetahui seks secara samar-samar, dewasa dini, dan terjadinya ketidakseimbangan energi.
Teknik Analisis
Jenis penelitian ini adalah eksplanatif korelasi kausal dengan metode survei menggunakan instrumen utama kuesioner. Populasi adalah anak usia 8–12 tahun murid Sekolah Dasar atau sederajat di Kabupaten Sukoharjo yang berjumlah 11.263 siswa dan tersebar di 554 SD dan MI. Jumlah sampel sebanyak 80 siswa.
CONTOH TESIS NO.13 PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI TREND MEDIA DAKWAH PENDIDIKAN ISLAM DI ERA DIGITAL
Abstrak
Tulisan ini berupaya menjelaskan trend dakwah di era digital dengan penggunaan media sosial, mediaini membuat banyak pendakwah tergelitik untuk menyalurkan dakwah mereka dengan memanfaatkan fasilitas internet para pendakwah milenial membuat konten-konten keIslaman yang dikemas dengan santai dalam cerita kehidupan sehari-hari serta dibumbui hal-hal lucu, strategi ini banyak menjaring jutaan penonton terbukti dalam keterangan jumlah penonton diyoutube. Dakwah adalah salah satu kegiatan yang bertujuan untuk mengajak orang lain dalam kebaikan, mengingatkan seseorang akan hari akhir, sedangkan media dakwah adalah alat untuk mengajak orang lain kejalan yang lebih baik. Pondok pesantren an-nawawi berjan purworejo merupakan salah satu pondok yang menerapkan strategi dakwah dengan memanfaatkan media sosial seperti: Instagram dan Youtube yang dikemas dengan trend terbaru berupa gambar maupun video yang sasarannya adalah kaum milenial, hal tersebut dilakukan karena semakin maraknya akun-akun media sosial yang cenderung radikal bahkan terkontaminasi Isis yang dengan mudahnya menghukumi haram tanpa meninjau terlebihdahulu penetapan kaidah fiqh yang benar. Penelitian ini menggunakan studi kasus terhadap respon mahasiswa-mahasiswi, yang nyantri dipondok pesantren an-nawawi berjan purworejo terhadap pesan dakwah yang terkandung didalam konten-konten media sosial Instagram facebook, twitter maupun Youtube Pondok pesantren An Nawawi berjan Purworejo.
BAB I
Era digital adalah era dimana semua akses dapat secara cepat terjangkau oleh para pengguna media sosial akses cepat tersebut disebut dengan Viral, faktor inilah yang membuat para pendakwah berupaya memanfaatkan media sosial sebagai media dalam menyampaikan dakwah mereka, dimana penggunaaan media ini lebih up to datedan lebih efektifdari media dakwah lain(Faisol, 2017). Mereka akan sangat cepat terkenal dikhalayak masyarakat contohnya seperti: gus miftah, gus baha dan sebagainya mereka mempunyai chanel-chanel media sosial yang pengikutnya ribuan bahkan jutaan. Pemanfaatan platfon-platfon media sosial seperti; facebook, twitter, Instagram dan youtube nyatanya memberikan dampak yang signifikan terhadap keterkenalan seorang tokoh pendakwah media sosial.
Teknik Analisis
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif, kualitatif dengan pengumpulan data secara tringulasi, objek dari penelitian ini adalah akun media sosial pondok pesantren An-Nawawi berjan purworejo. Pendekatan penelitian ini dinamakan pendekatan Deskriptif Kualitatif. Alasan peneliti menggunakan pendekatan metode kualitatif diantaranya adalah peneliti sebelumnya sudah mengetahui kondisi yang ada di lokasi penelitian. Dan ini menambah kemantapan peneliti untuk mempermudah melakukan penelitian dengan jenis penelitian kualitatifatau penelitian yang di dalamnya mengutamakan untuk pendeskripsian secara analisis sesuatu peristiwa atau proses sebagaimana adanya dalam lingkungan yang alami untuk memperoleh makna yang mendalamdari hakekat proses tersebut.
CONTOH TESIS NO.14 Perilaku Pengguna Media Sosial beserta Implikasinya Ditinjau dari Perspektif Psikologi Sosial Terapan
Abstrak
Media sosial menjadi alat baru bagi banyak bidang untuk menjalankan fungsi dan karya, seperti media kampanye politik, periklanan, dan pengajaran. Namun penggunaan media sosial saat ini juga menimbulkan dampak yang berlebihan yang dapat menjadi masalah yang serius jika tidak ditangani secepatnya. Ada beberapa perilaku penggunaan media sosial yang perlu dicermati, seperti selfie, cyber bullying, belanja online, personalisasi pengguna, dan budaya bersama. Melalui kajian psikologi sosial, diharapkan pembaca memiliki wawasan yang lebih komprehensif dalam melihat fenomena hegemoni media sosial sebagai bagian dari realitas sosial kontemporer.
BAB I
Media sosial bahkan menjadi “senjata baru” bagi banyak bidang. Kampanye politik pada Pemilu 2014 lalu banyak melibatkan peran media sosial. Perusahaan-perusahaan saat ini memberikan perhatian khusus untuk mengelola media sosial dan menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan mereka secara daring(dalam jaringan). Iklan menjadi berubah dari cara tradisional yang diproduksi oleh perusa-haan dan tentu dengan biaya yang tidak sedikit.Hal tersebut merupakan sebuah tantangan sekaligus kenyataan yang tidak bisa dipungkiri. Kehadiran media sosial dan semakin berkembangnya jumlah pengguna dari hari ke hari memberikan faktamenarik betapa kekuatan internet bagi kehidupan (Nasrullah, 2015).
Teknik Analisis
Dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif.
CONTOH TESIS NO.15 LITERASI MEDIA DIGITAL MAHASISWA SURAKARTA DALAM MENSIKAPI HOAXDI MEDIA SOSIAL
Abstrak
Penelitian kualitatif deskriptif berjudul “Literasi Media Digital Mahasiswa S1 Surakarta Dalam Menghadapi Hoax di Media Sosial” dilatarbelakangi oleh maraknya hoax di media sosial. Bahkan yang viral di grup WhatsApp pelajar ini kebetulan termasuk para intelektual dan calon pemimpin Indonesia. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara, observasi dan penelusuran dokumen. Validitas data diperoleh dengan triangulasi, data dianalisis secara tidak teratur dengan mengacu pada teori New Media Literacy oleh Jenkin et al. (2009). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa S1 Kota Surakarta memiliki tingkat Literasi Media Digital yang cukup baik. Mereka juga dapat mengidentifikasi berita palsu atau hoax, tetapi dalam perilaku sehari-hari mereka kurang kritis saat menerima atau mengakses informasi sehingga memungkinkan terpaparnya hoax bahkan secara tidak sengaja berpartisipasi di media sosial Whatsapp.
BAB I
Banjir informasi akibat revolusi media sosial hasil kemajuan tehnologi komunikasi membuat siapapun bisa memproduksi atau mengakses informasi secara mudah dan murah. Sayangnya tanpa diimbangi peningkatan dayakritis dan nalaratau logika yang baik. Tak sedikit yang terpancing judul-judul provokatif dan membaginya tanpa tahu tulisan tersebut sudah dikomodifikasi sebagai pesanhasutan atauhoax. Padahal pesan Hasutan dan Hoax memang dibuat dengan tujuan merusak kredibilitas pemerintah disamping mendapatkan uang (Tempo 2-8 Januari 2016).
Teknik Analisis
Dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif.
Leave a Reply