HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Contoh Tesis Perkembangan Sosial Emosional Tahun 2020

CONTOH TESIS NO.1 PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL MELALUI MEDIA POWER POINT PADA ANAK USIA DINI 5-6 TAHUN DI TK SD MODEL SLEMAN

Abstrak

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan sosial emosional anak meningkat melalui media power point, sebelum diadakan tindakan terdapat 35% dalam setiap indikator dengan kriteria skor 3. Hal tersebut dibuktikan dengan peningkatan kemampuan sosial emosional yang didapat pada Siklus I terdapat 51,6%, dan pada Siklus II peningkatan kemampuan sosial emosional menjadi 91,6%. Adapun langkah-langkah dalam penerapan media power point saat pembelajaran yaitu (1) guru melakukan appersepsi, (2) guru menggunakan media power point pada anak untuk menjelaskan materi, (3) anak mempraktikkan kegiatan sesuai yang dicontohkan.

BAB I

Kemampuan sosial emosional anak usia dini perlu dikembangkan karena sosial emosional merupakan kemampuan awal bagi anak untuk berinteraksi dengan lingkungannya yang lebih luas. Hal ini sesuai dengan pendapat Rita Eka Izzaty dkk (2008: 92) bahwa banyak keluarga dan pendidik anak usia dini menekankan pentingnya perkembangan sosial emosional selama masa kanak-kanak awal atau tahun-tahun prasekolah. Berdasarkan pendapat tersebut dibutuhkan pengembangan sosial emosional anak pada waktu awal sekolah karena sebelum memasuki lingkungan sekolah anak hanya mengenal lingkungan keluarga oleh sebab itu saat anak memasuki lingkungan sekolah dibutuhkan upaya pengembangan kemampuan sosial emosional agar anak dapat menyesuikan diri dengan lingkungan yang baru.

Kerangka Berpikir

Teknik Analisis

Data yang diperoleh dalam penelitian ini dikumpulkan dan dianalisis. Semua data yang diperoleh melalui observasi dan dokumentasi dirangkum dalam satu rangkuman perkembangan anak dan dianalisi dengan membandingkan perkembangan anak yang seharusnya dicapai.

CONTOH TESIS NO.2 PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK DITINJAU DARI PEMBERIAN SYAIR LAGU DI TK TARBIYATUL ATHFAL KRAPYAK JEPARA

Abstrak

Hasil perhitungan uji t diperoleh nilai thitung = 2,849 dengan sig = 0,007 jadi Ho diterima. Dapat simpulkan ada perbedaan skor rata-rata kemampuan social emosional anak usia dini di TK Tarbiyatul athfal Krapyak Jepara antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberi treatment yang berbeda, dimana kelompok kontrol yang diberi treatment syair lagu anak memiliki kemampuan sosial emosional yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok yang tidak diberikan treatment syair lagu. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemberian syair lagu anak memberikan peningkatan yang signifikan terhadap perkembangan sosial emosional anak di TK Tarbiyatul Athfal Krapyak.

BAB I

Anak usia taman kanak-kanak sangat tertarik pada rekan-rekannya. Dengan menetapkan hubungan produktif, sosial positif dan hubungan kerja dengan anak-anak lain yang sebaya memberikan pondasi bagi pengembangan rasa kompetensi sosial. Proses sosial emosi melibatkan perubahan dalam hubungan seseorang dengan orang lain, perubahan emosi, dan perubahan dalam kepribadian. Senyum seorang anak karena sentuhan ibu, serangan anak laki-laki pada teman bermainnya, semua itu mencerminkan perkembangan sosial emosi.

Kerangka Berpikir

Teknik Analisis

Untuk melihat adanya pengaruh pemberian lagu terhadap aspek perkembangan sosial dan emosional, maka dalam penelitian ini menggunakan rumus uji-t karena dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh.

 

CONTOH TESIS NO.3 MENGEMBANGKAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI METODE BERCERITA DI KELOMPOK B.1 RA AL-ULYA BANDAR LAMPUNG

Abstrak

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada siklus I dan siklus II maka dapat penulis simpulkan bahwa metode bercerita dapat mengembangkan social emosional anak pada kelompok B.1 di RA Al-Ulya Bandar Lampung. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan kemampuan sosial emosional anak, anak didik yang berkembang sangat baik/BSB pada siklus I pertemuan ke-1 mencapai 0%, pada pertemuan ke-2 mencapai 5 %, pertemuan ke-3 mencapai 5 %, sedangkan pada pertemuan ke-4 mencapai 5%. Kemudian pada siklus II pertemuan ke-5 mencapai 19 %, pada pertemuan ke-6 mencapai 23%, pertemuan ke-7 48%, dan pada pertemuan ke-8 mencapai 86%.

BAB I

Perkembangan sosial emosional anak adalah kepekaan anak untuk memahami perasaan orang lain ketika berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Tingkat interaksi anak dengan orang lain dimulai dari orang tua, saudara, teman bermain hingga masyarakat luas. Dapat dipahami bahwa perkembangan social emosional tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dengan kata lain membahas perkembangan emosi harus bersinggungan dengan perkembangan sosial, begitu pula sebaliknya membahas perkembangan sosial harus melibatkan emosional, sebab keduanya terintegrasi dalam bingkai kejiwaan yang utuh.

Teknik Analisis

Analisis data penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus, dimana dalam satu siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi.

CONTOH TESIS NO.4  MENGEMBANGKAN KECERDAS EMOSIONAL ANAK PERAN DI KELOMPOK B DESA PASAR PINO KECAMATAN PINO RAYA KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Abstrak

Permasalahan penelitian tindakan kelas ini adalah: Apakah melalui latihan bermain peran dapat mengembangkan kecerdasan sosial emosional anak. Adapun tujuan penelitian tindakan kelas ini, yaitu untuk mengetahui apakah latihan bermain peran dapat mengembangkan kecerdasan social emosional anak. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, penelitian tindakan kelas dengan menggunakan 2 siklus, setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi, refleksi. Alat penumpulan data dengan teknik observasi, dokumentasi dan tes lisan. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah teknik persentase. Subjek penelitian adalah Anak PAUD Mangkudum Indah yang berjumlah 11 orang. Pada siklus 1 keberhasilannya menunjukan aspek kekompakan anak dalam bermain peran polisi mendapat kriteria sangat baik 3 orang anak (27%), aspek keseriusan anak dalam mengikuti latihan bermain peran polisi mendapat kriteria sangat baik 4 orang anak (36%), aspek kebenaran anak dalam menirukan peran sebagai pak polisi mendapat sangat kriteria baik 4 orang anak (36%), dan aspek kesabaran anak dalam menungu giliran bermain peran polisi mendapat kriteria sangat baik 3 orang anak (27%). Pada siklus 2 keberhasilannya menunjukan aspek kekompakan anak dalam bermain peran polisi mendapat kriteria sangat baik 9 orang anak (81%), aspek keseriusan anak dalam mengikuti latihan bermain peran polisi mendapat kriteria sangat baik 9 orang anak (81%), aspek kebenaran anak dalam menirukan peran sebagai pak polisi mendapat kriteria baik 11 orang anak (100%). Aspek kesabaran anak dalam menunggu giliran bermain peran polisi mendapat kriteria sangat baik 9 orang anak (81%). Dengan demikian latihan bermain peran dapat mengembangkan kecerdasan sosial emosional anak kelompok B PAUD Mangkudum Indah Desa Pasar Pino Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan. sehingga saran kepada guru bahwa bermain peran merupakan alternatife yang dapat digunakan untuk mengembangkan kecerdasan social emosional anak.

BAB I

Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 Ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan perose pembelajaran agar peserta didik dapat berperan aktif dan positif dalam mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual agama, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Teknik Analisis

Data yang dikumpulkan akan diolah dengan cara memberi makna pada data tersebut dan dipergunakan persentase.

CONTOH TESIS NO.5 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI MELALUI METODE PROYEK DI TK NURUL IHSAN ILMI MEDAN TEMBUNG

Abstrak

Hasil analisis data pada Pra Tindakan nilai rata-rata (43,38%) diperoleh data bahwa kemampuan sosial emosional anak yaitu sebanyak 1 orang anak atau (8,33%) tergolong berkembang sangat baik dan 3 orang anak atau ( 25%) tergolong berkembang sesuai harapan ,mulai berkembang (33,33%) belum berkembang(33,33%). Hasil analisis data pada siklus I diperoleh data bahwa kemampuan sosial emosional anak yaitu sebanyak 5 orang anak atau (41,66%) tergolong berkembang sangat baik, 4 orang anak atau (33,33%) tergolong berkembang sesuai harapan, 2 orang anak atau (16,66%) tergolong mulai berkembang dan 1orang anak atau (8,33%) . Dari data hasil observasi tersebut hingga perlu dilakukan pembelajaran melalui metode proyek dengan menggunakan bahan menanam kacang hijau yang lebih baik pada sikus II. Dari hasil analisis siklus II diperoleh hasil bahwa kemampuan sosial emosional anak meningkat yaitu terdapat 9 orang anak atau (75%) yang tergolong Berkembang Sangat Baik, 2 orang anak atau (16,66%) yang tergolong Berkembang Sesuai Harapan dan 1 orang anak atau (8,33%) tergolong Mulai Berkembang.

BAB I

Kemampuan sosial anak usia dini diarahkan untuk pengembangan sosial yang baik, seperti kerja sama, tolong menolong, berbagi, simpati, empati dan saling membutuhkan satu sama lain. Untuk itu, sasaran pengembangan perilaku sosial pada anak usia dini adalah untuk berketerampilan berkomunikasi, keterampilan memiliki rasa senang dan periang, menjalin, persahabatan, memiliki etika tata karma yang baik. Dengan demikian, materi perkembangan sosial yang diterapan taman kanak- kanak meliputi : disiplin, kerja sama, tolong menolong, empati, dan tanggung jawab.

Teknik Analisis

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindak Kelas ( PTK ) yaitu suatu kegiatan yang dilakukan dikelas. Menurut suharsimi arikunto mengatakan PTK adalah suatu pengamataan terhadap kegiatan pembelajaran berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Jenis penilitian ini memilki prosedur (tahapan), setiap prosedur memiliki empat kegitan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan (tindakan), pengamatan (obsevasi), dan refleksi.

CONTOH TESIS NO.6 PERKEMBANGAN EMOSI DAN SOSIAL PADA ANAK USIA DINI

Abstrak

Perkembangan manusia merupakan proses yang kompleks, yang dapat dibagi menjadi empat ranah utama, yaitu perkembangan fisik, intelektual (termasuk kognitif dan bahasa), serta emosi dan sosial (termasuk perkembangan moral). Pada tulisan ini penulis akan mengkaji tentang perkembangan sosial dan emosi pada anak usia dini. Perkembangan sosial-emosional adalah kepekaan anak untuk memahami perasaan orang lain ketika berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan sosial-emosional ini sejatinya tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Ketika membahas perkembangan sosial anak maka harus bersinggungan dengan perkembangan emosi anak, dan sebaliknya.

BAB I        

Perkembangan manusia sendiri merupakan proses yang kompleks, yang dapat dibagi menjadi empat ranah utama, yaitu perkembangan fisik, intelektual yang termasuk kognitif dan bahasa, serta emosi dan sosial, yang di dalamnya juga termasuk perkembangan moral (Wiyani, 2013 : 55).

Teknik Analisis

Pada tulisan ini penulis akan mengkaji tentang perkembangan sosial dan emosi pada anak usia dini. Perkembangan sosial-emosional adalah kepekaan anak untuk memahami perasaan orang lain ketika berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan sosial-emosional ini sejatinya tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

CONTOH TESIS NO.7 UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI

Abstrak

Pendidikan dalam keluarga akan membangun karakter seorang anak, yang tentunya akan mempengaruhi perkembangan lingkungan sosial. Karenanya, perkembangan emosi harus selalu diperhatikan. Salah satu metode khas dalam versi Islam adalah qhashas atau cerita. Yang efektif sebagai cara memberikan pertemuan mengobrol dengan anak-anak. Keasyikan dalam menyelami substansi cerita akan menghasilkan apa yang oleh Maslow disebut simpatik yang paling mendalam tanpa disadari. Cerita-cerita tersebut akan mempengaruhi perkembangan pribadinya (sosial-emosional). Telah membentuk sikap nilai-nilai moral.

BAB I

Sejak  dilahirkan  sampai  tahun-tahun  pertama,  anak  mengalami perkembangan  yang  sangat  pesat.  Para  ahli  mengungkapkan  bahwa perkembangan  pada  tahun-tahun  awal  lebih  kritis  dibanding  dengan perkembangan-perkembangan   selanjutnya   sehingga   dapat   dikatakan bahwa masa kanak-kanak merupakan gambaran awal seseorang sebagai seorang manusia.

Teknik Analisis

Salah satu metode khas dalam versi Islam adalah qhashas atau cerita

 

CONTOH TESIS NO.8 ANALISIS PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI DI RAUDATUL ATHFAL NURUL ISLAM KELURAHAN TANJUNG PASIR KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI

Abstrak

Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode kualitatifjenis data yang gunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya faktor yang menyebabkan terhambatnya perkembangan sosial emosional anak usia dini, dan beberapa upaya yang telah dilakukan oleh guru untuk mengembangkan perkembangan sosial emosional anak usia dini di kelas B.

BAB I

Perkembangan anak usia dini mencakup berbagai aspek. Secara umum perkembangan anak usia dini mencakup perkembangan fisik, sosial, emosi, dan kognitif. Namun beberapa ahli mengembangkan menjadi aspek-aspek perkembangan yang lebih terperinci. Didalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146 Tahun 2004 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini pada Pasal 5 dinyatakan, bahwa aspek-aspek pengembangan dalam kurikulum PAUD mencakup nilai agama, nilai moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni.

Teknik Analisis

Miles dan Huberman ( 1984) mengumukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu: Reduksi data, Penyajian data, Kesimpulan.

CONTOH TESIS NO.9 UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL MELALUIKEGIATAN BERMAIN PERANPADA ANAK KELOMPOK A TK ISLAM AL-ANIS, JIWAN, NGEMPLAK, KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan perkembangan sosial emosional kelompok A TK Islam Al-Anis, Jiwan, Ngemplak, Kartasura Tahun Pelajaran 2012/2013 melalui kegiatan bermain peran. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Dalam penelitian yang menjadi subjek ini adalah anak didik kelompok ATK Islam Al-Anis, Jiwan, Ngemplak, Kartasura tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 26 anak , terdiri dari 14 laki-laki dan 12 perempuan. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus masing-masing siklus terdiri atas tahap perencanaan, tahap tindakan, pengamatan, refleksi. Data perkembangan sosial emosional anak dikumpulkan melalui metode observasi, catatan lapangan, dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah diskriptif kualitatif dengan analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, penyimpulan hasil analisis. Hasil penelitian sebelum pelaksanaan siklus diperoleh hasil sebesar 39.74%, siklus I mencapai 58.33%, dan siklus II mencapai 81.89%. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan bermain peran dapat meningkatkan perkembangan sosial emosional kelompok A TK Islam Al-Anis, Jiwan, Ngemplak, Kartasura Tahun Pelajaran 2012/2013.

BAB I

Pada dasarnya, setiap anak tidak akan terlepas dari perkembangan social emosional. Terkadang perkembangan sosial emosional anak sering dikesampingkan oleh kita sebagai orang yang lebih tahu mengenai pendidikan.Oleh karena itu, kita sebagai pendidik maupun orang tua seharusnya lebih memperhatikan perkembangan anak di masa dini ini terutama perkembangan sosial emosional anak. Perkembangan sosial yang dini memainkan peranan yang penting dalam menentukan hubungan sosial di masa depan dan pola perilaku terhadap orang-orang lain. Kurangnya kesempatan anak untuk bergaul secara baik dengan orang lain pun juga dapat menghambat perkembangan sosialnya. Sehingga penting adanya pengalaman sosial awal bagi anak, karena perilaku sosial atau pun tidak sosial terbina pada masa kanak-kanak awal.

Teknik Analisis

Teknik analisis data yang digunakan adalah diskriptif kualitatif dengan analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, penyimpulan hasil analisis.

CONTOH TESIS NO.10 Peningkatan Kemampuan Sosial Emosional Melalui Permainan Kolaboratif pada Anak KB

Abstrak

Penelitian  ini  berawal  dari  temuan  bahwa anak-anakpada  Kelompok  Bermain  Tuanku Tambusai  cenderung mengalami  hambatan  dalam  perkembangan  sosial  emosionalnya.  Pada observasi  yang  dilakukan  terlihat anak  belum  bersedia  bermain  dengan  teman  sebaya  dalam satu  kelompok,  anak  masih  menunjukkan  sikap ego  atau  menang  sendiri,  anak  tidak  dapat menjalin  kerja  sama  antar  anggota  kelompoknya,  masih  menunjukkan  sikap  saling  berebut dalam  bermain,  dan  anak  tidak  bertanggung  jawab  dalammelakukan  tugasnya.Berdasarkan temuan tersebut peneliti bermaksud untukmengembangkan kemampuan sosial emosional anak dengan penerapan permainankolaboratif. Metodepenelitian yangdigunakan adalah penelitian tindakan.  Metode  dilakukan  dengan  menggunakan  siklus  model  Kemmisdan  Taggart  yang terdiri dari 4 tahap (perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi).Data perkembangan sosial emosional anak dalampembelajaran diperoleh dari observasi dan dokumentasi yang dianalisisdengan persentase. Penelitian dilakukan dua siklus, setiap siklus dilaksanakan dalamtiga kali pertemuan.Hasil penelitian menunjukkan melaluipermainan kolaboratif dapat meningkatkan perkembangan sosial emosional padaanak-anak Kelompok Bermain Tuanku Tambusai.

BAB I

Kelompok Bermain (KB) adalah salah satubentuklayanan  pendidikan  bagianak  usia  dini sebelum   memasuki   tahap   pendidikan   dasar. Pendidikan  disarankan untuk  mengembangkan potensi  anak  seoptimal  mungkin  dengan  tahap tumbuhkembang anak melalui kegiatan bermain sambil   belajar.   Dalam   memberikanpelayanan pendidikan,   guru   KB   memegang   peranan   di dalammenentukan pencapaian tujuan pendidikan yang  berlangsung  di  dalam  kelas.Untuk  itu, upaya  yang  dapat  dilakukan  guru  dengan  anak adalah meningkatkanperkembangan sosial emosional.

Teknik Analisis

Analisis data dilakukan terhadap data yang telah direduksi baik data perencanaan, pelaksanaan, maupun data evaluasi. Analisis data dilakukan  dengan  cara  terpisah-pisah.

CONTOH TESIS NO.11 ANALISIS PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSIONAL TERCAPAI DAN TIDAK TERCAPAI SISWA USIA DASAR

Abstrak

Artikel  ini  mengkaji  perkembangan  sosial-emosional  siswa  usia  dasar.  Adapun  rumusan  masalah pada penelitian ini yaitu (1) bagaimana perkembangan sosial-emosional tercapai dan tidak tercapai siswa  kelas  IV  MI  Nurul  Ummah  di  dalam  pembelajaran,  (2)  bagaimana  perkembangan  sosial-emosional tercapai dan tidak tercapai siswa kelas IV MI Nurul Ummah diluar pembelajaran, dan (3)  bagaimana  upaya  guru  dalam  mengembangkan  sosial-emosional  siswa  kelas  IV  MI  Nurul Ummah.  Penelitian  ini  menggunakan  pendekatan  kualitatif  dengan  latar  pengamatan  terhadap perkembangan  sosial-emosional  siswa  kelas  IV  MI  Nurul  Ummah.  Adapun  hasil  penelitian  ini menunjukkan  bahwa  (1)  perkembangan  sosial-emosional  siswa  di  dalam  pembelajaran  yang tercapai,  yaitu  siswa  menunjukkan  sikap  peduli,  partisipasi,  komunikasi,  interaktif,  kemampuan teamwork, dan menampilkan rasa percaya diri, sedangkan yang tidak tercapai, yaitu pendiam, sulit beradaptasi, pribadi yang tertutup, dan sulit berkomunikasi dengan orang yang dianggapnya asing;(2)   perkembangan   sosial-emosional   siswa   di   luar pembelajaran   yang   tercapai,   yaitu   siswa menunjukkan  sikap  empati,  peduli,  membantu  teman,  tidak  menunjukkan  sikap  keakuan,  dan mampu mengontrol emosi saat berinteraksi  maupun bermain, sedangkan yang tidak tercapai, yaitu bermain  hanya  dengan  teman  dekatnya,  kurang  peduli  dengan  apa  yang  terjadi  di  sekitarnya, berbicara  seperlunya  saja,  dan  lebih  senang  belajar  daripada  bermain;  (3)  upaya  yang  dilakukan guru   dalam   mengembangkan   sosial-emosional   siswa   yakni;   menata   posisi   duduk   siswa, memandang siswa secara egaliter dan memberi bimbingan kepada siswa.

BAB I

Mengamati  pentingnya  penelaahan  dan  analisa  terhadap  kajian  di  atas,  penulis  akan  tertarik untuk  menganalisis  perkembangan  sosial  emosional  anak  di  dalam  dan  di  luar  pembelajaran  agar mengisi  ‘kekosongan’  ruang  analisis  pada  literatur review  sebelumnya,  yang  terangkum  dalam judul:  Analisis  Perkembangan  Sosial-Emosional  Tercapai  dan  Tidak  Tercapai  Siswa  Usia  Dasar (Studi Kasus Siswa Kelas IV MI Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta).

Teknik Analisis

analisis data dilakukan secara berkesinambungan   dari   awal   sampai   akhir   penelitian,   melalui   teknik   reduksi   data, penyajian   data,   dan   simpulan.   Untuk   menetapkan   keabsahan   data   (trustworthiness), diperlukan teknik pemeriksaan  yaitu kredibilitas (credibility), keteralihan (transferability), ketergantungan (dependability), dan ketegasan (confirmability).

CONTOH TESIS NO.12 Perkembangan Aspek Sosial-Emosional dan Kegiatan Pembelajaran yang Sesuai untuk Anak Usia 4-6 Tahun

Abstrak

Perkembangan  sosial  emosional  merupakan  salah  satu  aspek  perkembangan  yang  sangat penting  bagi  setiap  anak  karena  merupakan  salah  satu  faktor  penentu  kesuksesannya  di masa depan. Masa usia dini merupakan masa keemasan untuk setiap aspek perkembangan, termasuk aspek sosial emosional. Maka dari itu, proses tumbuh kembang anak harus selalu diperhatikan  agar  berjalan  dengan  optimal.Penelitian  ini  adalah  penelitian  kajian  pustaka (library  research).Adapun  tujuan  dari  studi  ini  adalahuntuk  menjelaskan;1)  teori perkembangan sosial emosional, 2) karakteristik perkembangan sosial emosional anak usia 4-6  tahun,  3)  resiliensi  pada  anak,  dan  4)  kegiatan  pembelajaran  yang  sesuai  untuk  anak usia  4-6  tahundalam  mengoptimalkan  perkembangan  sosial  emosionalnya. Penjelasan mengenai  empat  pokok  pembahasan  di  atasakan  sangat  mambantu  orangtua danguru dalam memahami dan meningkatkan kemampuan sosial emosional anak.

BAB I

Perkembangan  sosial  diartikan sebagai  kemampuan  anak  dalam  berinteraksi dengan  teman  sebaya,  orang  dewasa,  dan  masyarakat  luas  agar  dapat  meyesuaikan  diri dengan baik sesuai dengan harapan bangsa dan negara (Mayar, 2013: 459). Perkembangan sosial  ini  mengikuti  suatu  pola  perilaku  sosial.  Dimana  pola  ini  berlaku  pada  semua  anak yang  berada  dalam  satu  kelompok  budaya.  Perkembangan  ini  dimulai  sejak  bayi  mampu berinteraksi  dengan  keluarganya.  Pengalaman  sosial  yang  dialami  anak  saat  usia  dini sangat memengaruhi pembentukkan karakter anak di masa yang akan datang (Aqib, 2009: 40-41)

Teknik Analisis

Mendongeng    adalah    suatu    kegiatan    yang    bersifat    professional,    karena membutuhkan  keahlian  khusus,  seperti  mengatur  gaya  dan  intonasi  ketika  bercerita  agar membuat  anak  tertarik  untuk  mendengarkan  dan memahami  cerita  atau  dongeng  yang disampaikan.

CONTOH TESIS NO.13 PERKEMBANGAN SOSIAL -EMOSIONAL ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN PANTI ASUHAN

Abstrak

Permasalahan  dalam  penelitianini bagaimana kahtingkat  perkembangan  sosial-emosional anak usia dini lingkungan panti asuhan Yayasan Swasta Mandiri, kota Bengkulu.Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan tingkat perkembangan sosial emosional  anak  usia  dini  di  lingkungan  panti  asuhan. Analisa  data  menggunakan statistik  presentase. Metode  penelitian  yang  digunakan  deskriptif  kuantitatif . Metode  pengumpulan  data adalahobservasi dan  wawancara. Hasil  penelitianmenunjukkanbahwa perkembangan sosial-emosional anak usia dini di lingkugan Panti  Asuhan  Yayasan  Swasta  Mandiri  kota  Bengkulu dalam  kategori  cukup berkembang,  dengan  rincian  ;  kesadaran  diri  dalam  kategori  cukup; perilaku tanggung  jawab  dalam  kategori  cukup  dan  ;  perilaku  prososial  masih  dalam kategori   kurang   atau   rendah. Kendala   yang   dihadapi   panti   asuhan   dalam mengembangkan  sosial-emosional  anak adalahtenaga  pengasuh yang  kurang berpendidikan dan kebutuhan  dasaranak  yang  kurang  terpenuhi  dengan  baik. Direkomendasikan kepada  panti  asuhan  untuk  mengundang  narasumber agar dapatmemberikan  pelatihan  dan  wawasan  kepada  pengasuh  dan  kepada  peneliti berikutnya direkomendasikan untuk meneliti tentang analisis kebutuhananak usia dini di lingkungan panti asuhan Yayasan Swasta Mandiri kota Bengkulu.

CONTOH TESIS NO.14 PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSIONAL ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN PANTI ASUHAN YAYASAN SWASTA MANDIRI KOTA BENGKULU

Abstrak

Permasalahan  dalam  penelitianini bagaimanakahtingkat  perkembangan  sosial-emosional anak usia dini lingkungan panti asuhan Yayasan Swasta Mandiri, kota Bengkulu.Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan tingkat perkembangan sosial emosional  anak  usia  dini  di  lingkungan  panti  asuhan. Analisa  data  menggunakan statistik  presentase. Metode  penelitian  yang  digunakan  deskriptif  kuantitatif . Metode  pengumpulan  data adalahobservasi dan  wawancara. Hasil  penelitianmenunjukkanbahwa perkembangan sosial-emosional anak usia dini di lingkugan Panti  Asuhan  Yayasan  Swasta  Mandiri  kota  Bengkulu dalam  kategori  cukup berkembang,  dengan  rincian  ;  kesadaran  diri  dalam  kategori  cukup; perilaku tanggung  jawab  dalam  kategori  cukup  dan  ;  perilaku  prososial  masih  dalam kategori   kurang   atau   rendah. Kendala   yang   dihadapi   panti   asuhan   dalam mengembangkan  sosial-emosional  anak adalahtenaga  pengasuh yang  kurang berpendidikan dan kebutuhan  dasaranak  yang  kurang  terpenuhi  dengan  baik. Direkomendasikan kepada  panti  asuhan  untuk  mengundang  narasumber agar dapatmemberikan  pelatihan  dan  wawasan  kepada  pengasuh  dan  kepada  peneliti berikutnya direkomendasikan untuk meneliti tentang analisis kebutuhananak usia dini di lingkungan panti asuhan Yayasan Swasta Mandiri kota Bengkulu.

BAB I

Perkembangan   anak   pada   masausia   dinimemberikan   dampak terhadap   kemampuan   intelektual,   karakter   personal   dan   kemampuannya bersosialisasi    dengan    lingkungan.    Kesalahan    penanganan    pada    masa perkembangan  anak  usia  dini  akan  menghambat  perkembangan  anak  yang seharusnya  optimal  dari  segi  fisik  maupun  psikologi.Pada  Permendikbud Nomor  137  tahun  2014 tentang  Standard  Nasional  Pendidikan  Anak  Usia Dini Pasal   10   ayat   10   dijelaskan   bahwa   terdapat   enam   lingkup   aspek perkembangan  anak  usia  dini,  yaitu  perkembangan  nilai  agama  dan  moral, perkembangan  fisik  motorik,  perkembangan  kognitif,  perkembangan  bahasa, perkembangan sosial emosional dan seni.

Teknik Analisis

Data  penelitian  dianalisis  dengan  menggunakan  statistik  diskriptif.

CONTOH TESIS NO.15 PENGARUH KETERLIBATAN ORANGTUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL EMOSINAL ANAK

Abstrak

Penelitian  ini  bertujuan  untuk  memperolehinformasi  tentang  pengaruh keterlibatan orang tua dalam bidang pendidikan terhadap perilaku sosial emosional anak usia 5-6 tahundi Kecamatan  Cipicung.  Penelitian  ini merupakan  penelitian  kuantitatif  dengan jenispenelitian Ex  Post  Facto.  Populasi  dalam  penelitian  ini  adalah  orang  tua  dan  anak  usia  5-6  tahun  di Taman   Kanak-kanak   Kecamatan   Cipicung   dengan   sampel   yang   diambil   dari   seluruh populasi.  Data  dikumpulkan  melalui  angketdan  observasi.  Analisis  menggunakan  analisis regresi  dengan  bantuan  SPSS  21.0  for  Windows  dengan  taraf  signifikansi  0,05.  Hasil penelitian  menunjukan  bahwa  terdapat  pengaruh  signifikan  keterlibatan  orangtua  terhadap perilaku  sosial  emosional  anak  usia  5-6  tahun  dengan  nilai  Sig<  0,05dengan  koefisien determinasi sebesar 54.3 %dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.

BAB I

Aspek    perkembangan    anak    salah satunya yaitu perkembangan sosial emosional   yang   mencakup   perilaku   anak dalam  lingkungannya.  Perkembangan  sosial emosional  anak  merupakan  dua  aspek  yang berbeda  tetapi  tidak  dapat  dipisahkan  satu sama   lain.   Dengan   kata   lain,   membahas perkembangan  emosi  harus  bersinggungan dengan perkembangan sosial anak. Demikian     pula     sebaliknya,     membahas perkembangan  sosial  anak  harus  melibatkan perkembangan    emosional    anak.    Perilaku sosial    sangat    erat    hubungannya    dengan perilaku  emosionalnya  walaupun  memiliki pola yang berbeda.

Metode Penelitian

Penelitian   ini   merupakan penelitian kuantitiafdengan jenispenelitian ex  post facto.Data    hasil    penelitian    dianalisis    dengan bantuan  program  SPSS  21.0 for  windows,dengan menggunakan  ujiregresipada  tarif signifikansi 0,05.

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?