CONTOH TESIS NO.1 PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL MELALUI MEDIA POWER POINT PADA ANAK USIA DINI 5-6 TAHUN DI TK SD MODEL SLEMAN
Abstrak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan sosial emosional anak meningkat melalui media power point, sebelum diadakan tindakan terdapat 35% dalam setiap indikator dengan kriteria skor 3. Hal tersebut dibuktikan dengan peningkatan kemampuan sosial emosional yang didapat pada Siklus I terdapat 51,6%, dan pada Siklus II peningkatan kemampuan sosial emosional menjadi 91,6%. Adapun langkah-langkah dalam penerapan media power point saat pembelajaran yaitu (1) guru melakukan appersepsi, (2) guru menggunakan media power point pada anak untuk menjelaskan materi, (3) anak mempraktikkan kegiatan sesuai yang dicontohkan.
BAB I
Kemampuan sosial emosional anak usia dini perlu dikembangkan karena sosial emosional merupakan kemampuan awal bagi anak untuk berinteraksi dengan lingkungannya yang lebih luas. Hal ini sesuai dengan pendapat Rita Eka Izzaty dkk (2008: 92) bahwa banyak keluarga dan pendidik anak usia dini menekankan pentingnya perkembangan sosial emosional selama masa kanak-kanak awal atau tahun-tahun prasekolah. Berdasarkan pendapat tersebut dibutuhkan pengembangan sosial emosional anak pada waktu awal sekolah karena sebelum memasuki lingkungan sekolah anak hanya mengenal lingkungan keluarga oleh sebab itu saat anak memasuki lingkungan sekolah dibutuhkan upaya pengembangan kemampuan sosial emosional agar anak dapat menyesuikan diri dengan lingkungan yang baru.
Kerangka Berpikir
Teknik Analisis
Data yang diperoleh dalam penelitian ini dikumpulkan dan dianalisis. Semua data yang diperoleh melalui observasi dan dokumentasi dirangkum dalam satu rangkuman perkembangan anak dan dianalisi dengan membandingkan perkembangan anak yang seharusnya dicapai.
CONTOH TESIS NO.2 PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK DITINJAU DARI PEMBERIAN SYAIR LAGU DI TK TARBIYATUL ATHFAL KRAPYAK JEPARA
Abstrak
Hasil perhitungan uji t diperoleh nilai thitung = 2,849 dengan sig = 0,007 jadi Ho diterima. Dapat simpulkan ada perbedaan skor rata-rata kemampuan social emosional anak usia dini di TK Tarbiyatul athfal Krapyak Jepara antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberi treatment yang berbeda, dimana kelompok kontrol yang diberi treatment syair lagu anak memiliki kemampuan sosial emosional yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok yang tidak diberikan treatment syair lagu. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemberian syair lagu anak memberikan peningkatan yang signifikan terhadap perkembangan sosial emosional anak di TK Tarbiyatul Athfal Krapyak.
BAB I
Anak usia taman kanak-kanak sangat tertarik pada rekan-rekannya. Dengan menetapkan hubungan produktif, sosial positif dan hubungan kerja dengan anak-anak lain yang sebaya memberikan pondasi bagi pengembangan rasa kompetensi sosial. Proses sosial emosi melibatkan perubahan dalam hubungan seseorang dengan orang lain, perubahan emosi, dan perubahan dalam kepribadian. Senyum seorang anak karena sentuhan ibu, serangan anak laki-laki pada teman bermainnya, semua itu mencerminkan perkembangan sosial emosi.
Kerangka Berpikir
Teknik Analisis
Untuk melihat adanya pengaruh pemberian lagu terhadap aspek perkembangan sosial dan emosional, maka dalam penelitian ini menggunakan rumus uji-t karena dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh.
CONTOH TESIS NO.3 MENGEMBANGKAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI METODE BERCERITA DI KELOMPOK B.1 RA AL-ULYA BANDAR LAMPUNG
Abstrak
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada siklus I dan siklus II maka dapat penulis simpulkan bahwa metode bercerita dapat mengembangkan social emosional anak pada kelompok B.1 di RA Al-Ulya Bandar Lampung. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan kemampuan sosial emosional anak, anak didik yang berkembang sangat baik/BSB pada siklus I pertemuan ke-1 mencapai 0%, pada pertemuan ke-2 mencapai 5 %, pertemuan ke-3 mencapai 5 %, sedangkan pada pertemuan ke-4 mencapai 5%. Kemudian pada siklus II pertemuan ke-5 mencapai 19 %, pada pertemuan ke-6 mencapai 23%, pertemuan ke-7 48%, dan pada pertemuan ke-8 mencapai 86%.
BAB I
Perkembangan sosial emosional anak adalah kepekaan anak untuk memahami perasaan orang lain ketika berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Tingkat interaksi anak dengan orang lain dimulai dari orang tua, saudara, teman bermain hingga masyarakat luas. Dapat dipahami bahwa perkembangan social emosional tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dengan kata lain membahas perkembangan emosi harus bersinggungan dengan perkembangan sosial, begitu pula sebaliknya membahas perkembangan sosial harus melibatkan emosional, sebab keduanya terintegrasi dalam bingkai kejiwaan yang utuh.
Teknik Analisis
Analisis data penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus, dimana dalam satu siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi.
CONTOH TESIS NO.4 MENGEMBANGKAN KECERDAS EMOSIONAL ANAK PERAN DI KELOMPOK B DESA PASAR PINO KECAMATAN PINO RAYA KABUPATEN BENGKULU SELATAN
Abstrak
Permasalahan penelitian tindakan kelas ini adalah: Apakah melalui latihan bermain peran dapat mengembangkan kecerdasan sosial emosional anak. Adapun tujuan penelitian tindakan kelas ini, yaitu untuk mengetahui apakah latihan bermain peran dapat mengembangkan kecerdasan social emosional anak. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, penelitian tindakan kelas dengan menggunakan 2 siklus, setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi, refleksi. Alat penumpulan data dengan teknik observasi, dokumentasi dan tes lisan. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah teknik persentase. Subjek penelitian adalah Anak PAUD Mangkudum Indah yang berjumlah 11 orang. Pada siklus 1 keberhasilannya menunjukan aspek kekompakan anak dalam bermain peran polisi mendapat kriteria sangat baik 3 orang anak (27%), aspek keseriusan anak dalam mengikuti latihan bermain peran polisi mendapat kriteria sangat baik 4 orang anak (36%), aspek kebenaran anak dalam menirukan peran sebagai pak polisi mendapat sangat kriteria baik 4 orang anak (36%), dan aspek kesabaran anak dalam menungu giliran bermain peran polisi mendapat kriteria sangat baik 3 orang anak (27%). Pada siklus 2 keberhasilannya menunjukan aspek kekompakan anak dalam bermain peran polisi mendapat kriteria sangat baik 9 orang anak (81%), aspek keseriusan anak dalam mengikuti latihan bermain peran polisi mendapat kriteria sangat baik 9 orang anak (81%), aspek kebenaran anak dalam menirukan peran sebagai pak polisi mendapat kriteria baik 11 orang anak (100%). Aspek kesabaran anak dalam menunggu giliran bermain peran polisi mendapat kriteria sangat baik 9 orang anak (81%). Dengan demikian latihan bermain peran dapat mengembangkan kecerdasan sosial emosional anak kelompok B PAUD Mangkudum Indah Desa Pasar Pino Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan. sehingga saran kepada guru bahwa bermain peran merupakan alternatife yang dapat digunakan untuk mengembangkan kecerdasan social emosional anak.
BAB I
Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 Ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan perose pembelajaran agar peserta didik dapat berperan aktif dan positif dalam mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual agama, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Teknik Analisis
Data yang dikumpulkan akan diolah dengan cara memberi makna pada data tersebut dan dipergunakan persentase.
CONTOH TESIS NO.5 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI MELALUI METODE PROYEK DI TK NURUL IHSAN ILMI MEDAN TEMBUNG
Abstrak
Hasil analisis data pada Pra Tindakan nilai rata-rata (43,38%) diperoleh data bahwa kemampuan sosial emosional anak yaitu sebanyak 1 orang anak atau (8,33%) tergolong berkembang sangat baik dan 3 orang anak atau ( 25%) tergolong berkembang sesuai harapan ,mulai berkembang (33,33%) belum berkembang(33,33%). Hasil analisis data pada siklus I diperoleh data bahwa kemampuan sosial emosional anak yaitu sebanyak 5 orang anak atau (41,66%) tergolong berkembang sangat baik, 4 orang anak atau (33,33%) tergolong berkembang sesuai harapan, 2 orang anak atau (16,66%) tergolong mulai berkembang dan 1orang anak atau (8,33%) . Dari data hasil observasi tersebut hingga perlu dilakukan pembelajaran melalui metode proyek dengan menggunakan bahan menanam kacang hijau yang lebih baik pada sikus II. Dari hasil analisis siklus II diperoleh hasil bahwa kemampuan sosial emosional anak meningkat yaitu terdapat 9 orang anak atau (75%) yang tergolong Berkembang Sangat Baik, 2 orang anak atau (16,66%) yang tergolong Berkembang Sesuai Harapan dan 1 orang anak atau (8,33%) tergolong Mulai Berkembang.
BAB I
Kemampuan sosial anak usia dini diarahkan untuk pengembangan sosial yang baik, seperti kerja sama, tolong menolong, berbagi, simpati, empati dan saling membutuhkan satu sama lain. Untuk itu, sasaran pengembangan perilaku sosial pada anak usia dini adalah untuk berketerampilan berkomunikasi, keterampilan memiliki rasa senang dan periang, menjalin, persahabatan, memiliki etika tata karma yang baik. Dengan demikian, materi perkembangan sosial yang diterapan taman kanak- kanak meliputi : disiplin, kerja sama, tolong menolong, empati, dan tanggung jawab.
Teknik Analisis
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindak Kelas ( PTK ) yaitu suatu kegiatan yang dilakukan dikelas. Menurut suharsimi arikunto mengatakan PTK adalah suatu pengamataan terhadap kegiatan pembelajaran berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Jenis penilitian ini memilki prosedur (tahapan), setiap prosedur memiliki empat kegitan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan (tindakan), pengamatan (obsevasi), dan refleksi.
CONTOH TESIS NO.6 PERKEMBANGAN EMOSI DAN SOSIAL PADA ANAK USIA DINI
Abstrak
Perkembangan manusia merupakan proses yang kompleks, yang dapat dibagi menjadi empat ranah utama, yaitu perkembangan fisik, intelektual (termasuk kognitif dan bahasa), serta emosi dan sosial (termasuk perkembangan moral). Pada tulisan ini penulis akan mengkaji tentang perkembangan sosial dan emosi pada anak usia dini. Perkembangan sosial-emosional adalah kepekaan anak untuk memahami perasaan orang lain ketika berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan sosial-emosional ini sejatinya tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Ketika membahas perkembangan sosial anak maka harus bersinggungan dengan perkembangan emosi anak, dan sebaliknya.
BAB I
Perkembangan manusia sendiri merupakan proses yang kompleks, yang dapat dibagi menjadi empat ranah utama, yaitu perkembangan fisik, intelektual yang termasuk kognitif dan bahasa, serta emosi dan sosial, yang di dalamnya juga termasuk perkembangan moral (Wiyani, 2013 : 55).
Teknik Analisis
Pada tulisan ini penulis akan mengkaji tentang perkembangan sosial dan emosi pada anak usia dini. Perkembangan sosial-emosional adalah kepekaan anak untuk memahami perasaan orang lain ketika berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan sosial-emosional ini sejatinya tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
CONTOH TESIS NO.7 UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI
Abstrak
Pendidikan dalam keluarga akan membangun karakter seorang anak, yang tentunya akan mempengaruhi perkembangan lingkungan sosial. Karenanya, perkembangan emosi harus selalu diperhatikan. Salah satu metode khas dalam versi Islam adalah qhashas atau cerita. Yang efektif sebagai cara memberikan pertemuan mengobrol dengan anak-anak. Keasyikan dalam menyelami substansi cerita akan menghasilkan apa yang oleh Maslow disebut simpatik yang paling mendalam tanpa disadari. Cerita-cerita tersebut akan mempengaruhi perkembangan pribadinya (sosial-emosional). Telah membentuk sikap nilai-nilai moral.
BAB I
Sejak dilahirkan sampai tahun-tahun pertama, anak mengalami perkembangan yang sangat pesat. Para ahli mengungkapkan bahwa perkembangan pada tahun-tahun awal lebih kritis dibanding dengan perkembangan-perkembangan selanjutnya sehingga dapat dikatakan bahwa masa kanak-kanak merupakan gambaran awal seseorang sebagai seorang manusia.
Teknik Analisis
Salah satu metode khas dalam versi Islam adalah qhashas atau cerita
CONTOH TESIS NO.8 ANALISIS PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI DI RAUDATUL ATHFAL NURUL ISLAM KELURAHAN TANJUNG PASIR KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI
Abstrak
Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode kualitatifjenis data yang gunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya faktor yang menyebabkan terhambatnya perkembangan sosial emosional anak usia dini, dan beberapa upaya yang telah dilakukan oleh guru untuk mengembangkan perkembangan sosial emosional anak usia dini di kelas B.
BAB I
Perkembangan anak usia dini mencakup berbagai aspek. Secara umum perkembangan anak usia dini mencakup perkembangan fisik, sosial, emosi, dan kognitif. Namun beberapa ahli mengembangkan menjadi aspek-aspek perkembangan yang lebih terperinci. Didalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146 Tahun 2004 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini pada Pasal 5 dinyatakan, bahwa aspek-aspek pengembangan dalam kurikulum PAUD mencakup nilai agama, nilai moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni.
Teknik Analisis
Miles dan Huberman ( 1984) mengumukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu: Reduksi data, Penyajian data, Kesimpulan.
CONTOH TESIS NO.9 UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL MELALUIKEGIATAN BERMAIN PERANPADA ANAK KELOMPOK A TK ISLAM AL-ANIS, JIWAN, NGEMPLAK, KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan perkembangan sosial emosional kelompok A TK Islam Al-Anis, Jiwan, Ngemplak, Kartasura Tahun Pelajaran 2012/2013 melalui kegiatan bermain peran. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Dalam penelitian yang menjadi subjek ini adalah anak didik kelompok ATK Islam Al-Anis, Jiwan, Ngemplak, Kartasura tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 26 anak , terdiri dari 14 laki-laki dan 12 perempuan. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus masing-masing siklus terdiri atas tahap perencanaan, tahap tindakan, pengamatan, refleksi. Data perkembangan sosial emosional anak dikumpulkan melalui metode observasi, catatan lapangan, dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah diskriptif kualitatif dengan analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, penyimpulan hasil analisis. Hasil penelitian sebelum pelaksanaan siklus diperoleh hasil sebesar 39.74%, siklus I mencapai 58.33%, dan siklus II mencapai 81.89%. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan bermain peran dapat meningkatkan perkembangan sosial emosional kelompok A TK Islam Al-Anis, Jiwan, Ngemplak, Kartasura Tahun Pelajaran 2012/2013.
BAB I
Pada dasarnya, setiap anak tidak akan terlepas dari perkembangan social emosional. Terkadang perkembangan sosial emosional anak sering dikesampingkan oleh kita sebagai orang yang lebih tahu mengenai pendidikan.Oleh karena itu, kita sebagai pendidik maupun orang tua seharusnya lebih memperhatikan perkembangan anak di masa dini ini terutama perkembangan sosial emosional anak. Perkembangan sosial yang dini memainkan peranan yang penting dalam menentukan hubungan sosial di masa depan dan pola perilaku terhadap orang-orang lain. Kurangnya kesempatan anak untuk bergaul secara baik dengan orang lain pun juga dapat menghambat perkembangan sosialnya. Sehingga penting adanya pengalaman sosial awal bagi anak, karena perilaku sosial atau pun tidak sosial terbina pada masa kanak-kanak awal.
Teknik Analisis
Teknik analisis data yang digunakan adalah diskriptif kualitatif dengan analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, penyimpulan hasil analisis.
CONTOH TESIS NO.10 Peningkatan Kemampuan Sosial Emosional Melalui Permainan Kolaboratif pada Anak KB
Abstrak
Penelitian ini berawal dari temuan bahwa anak-anakpada Kelompok Bermain Tuanku Tambusai cenderung mengalami hambatan dalam perkembangan sosial emosionalnya. Pada observasi yang dilakukan terlihat anak belum bersedia bermain dengan teman sebaya dalam satu kelompok, anak masih menunjukkan sikap ego atau menang sendiri, anak tidak dapat menjalin kerja sama antar anggota kelompoknya, masih menunjukkan sikap saling berebut dalam bermain, dan anak tidak bertanggung jawab dalammelakukan tugasnya.Berdasarkan temuan tersebut peneliti bermaksud untukmengembangkan kemampuan sosial emosional anak dengan penerapan permainankolaboratif. Metodepenelitian yangdigunakan adalah penelitian tindakan. Metode dilakukan dengan menggunakan siklus model Kemmisdan Taggart yang terdiri dari 4 tahap (perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi).Data perkembangan sosial emosional anak dalampembelajaran diperoleh dari observasi dan dokumentasi yang dianalisisdengan persentase. Penelitian dilakukan dua siklus, setiap siklus dilaksanakan dalamtiga kali pertemuan.Hasil penelitian menunjukkan melaluipermainan kolaboratif dapat meningkatkan perkembangan sosial emosional padaanak-anak Kelompok Bermain Tuanku Tambusai.
BAB I
Kelompok Bermain (KB) adalah salah satubentuklayanan pendidikan bagianak usia dini sebelum memasuki tahap pendidikan dasar. Pendidikan disarankan untuk mengembangkan potensi anak seoptimal mungkin dengan tahap tumbuhkembang anak melalui kegiatan bermain sambil belajar. Dalam memberikanpelayanan pendidikan, guru KB memegang peranan di dalammenentukan pencapaian tujuan pendidikan yang berlangsung di dalam kelas.Untuk itu, upaya yang dapat dilakukan guru dengan anak adalah meningkatkanperkembangan sosial emosional.
Teknik Analisis
Analisis data dilakukan terhadap data yang telah direduksi baik data perencanaan, pelaksanaan, maupun data evaluasi. Analisis data dilakukan dengan cara terpisah-pisah.
CONTOH TESIS NO.11 ANALISIS PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSIONAL TERCAPAI DAN TIDAK TERCAPAI SISWA USIA DASAR
Abstrak
Artikel ini mengkaji perkembangan sosial-emosional siswa usia dasar. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini yaitu (1) bagaimana perkembangan sosial-emosional tercapai dan tidak tercapai siswa kelas IV MI Nurul Ummah di dalam pembelajaran, (2) bagaimana perkembangan sosial-emosional tercapai dan tidak tercapai siswa kelas IV MI Nurul Ummah diluar pembelajaran, dan (3) bagaimana upaya guru dalam mengembangkan sosial-emosional siswa kelas IV MI Nurul Ummah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan latar pengamatan terhadap perkembangan sosial-emosional siswa kelas IV MI Nurul Ummah. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) perkembangan sosial-emosional siswa di dalam pembelajaran yang tercapai, yaitu siswa menunjukkan sikap peduli, partisipasi, komunikasi, interaktif, kemampuan teamwork, dan menampilkan rasa percaya diri, sedangkan yang tidak tercapai, yaitu pendiam, sulit beradaptasi, pribadi yang tertutup, dan sulit berkomunikasi dengan orang yang dianggapnya asing;(2) perkembangan sosial-emosional siswa di luar pembelajaran yang tercapai, yaitu siswa menunjukkan sikap empati, peduli, membantu teman, tidak menunjukkan sikap keakuan, dan mampu mengontrol emosi saat berinteraksi maupun bermain, sedangkan yang tidak tercapai, yaitu bermain hanya dengan teman dekatnya, kurang peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya, berbicara seperlunya saja, dan lebih senang belajar daripada bermain; (3) upaya yang dilakukan guru dalam mengembangkan sosial-emosional siswa yakni; menata posisi duduk siswa, memandang siswa secara egaliter dan memberi bimbingan kepada siswa.
BAB I
Mengamati pentingnya penelaahan dan analisa terhadap kajian di atas, penulis akan tertarik untuk menganalisis perkembangan sosial emosional anak di dalam dan di luar pembelajaran agar mengisi ‘kekosongan’ ruang analisis pada literatur review sebelumnya, yang terangkum dalam judul: Analisis Perkembangan Sosial-Emosional Tercapai dan Tidak Tercapai Siswa Usia Dasar (Studi Kasus Siswa Kelas IV MI Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta).
Teknik Analisis
analisis data dilakukan secara berkesinambungan dari awal sampai akhir penelitian, melalui teknik reduksi data, penyajian data, dan simpulan. Untuk menetapkan keabsahan data (trustworthiness), diperlukan teknik pemeriksaan yaitu kredibilitas (credibility), keteralihan (transferability), ketergantungan (dependability), dan ketegasan (confirmability).
CONTOH TESIS NO.12 Perkembangan Aspek Sosial-Emosional dan Kegiatan Pembelajaran yang Sesuai untuk Anak Usia 4-6 Tahun
Abstrak
Perkembangan sosial emosional merupakan salah satu aspek perkembangan yang sangat penting bagi setiap anak karena merupakan salah satu faktor penentu kesuksesannya di masa depan. Masa usia dini merupakan masa keemasan untuk setiap aspek perkembangan, termasuk aspek sosial emosional. Maka dari itu, proses tumbuh kembang anak harus selalu diperhatikan agar berjalan dengan optimal.Penelitian ini adalah penelitian kajian pustaka (library research).Adapun tujuan dari studi ini adalahuntuk menjelaskan;1) teori perkembangan sosial emosional, 2) karakteristik perkembangan sosial emosional anak usia 4-6 tahun, 3) resiliensi pada anak, dan 4) kegiatan pembelajaran yang sesuai untuk anak usia 4-6 tahundalam mengoptimalkan perkembangan sosial emosionalnya. Penjelasan mengenai empat pokok pembahasan di atasakan sangat mambantu orangtua danguru dalam memahami dan meningkatkan kemampuan sosial emosional anak.
BAB I
Perkembangan sosial diartikan sebagai kemampuan anak dalam berinteraksi dengan teman sebaya, orang dewasa, dan masyarakat luas agar dapat meyesuaikan diri dengan baik sesuai dengan harapan bangsa dan negara (Mayar, 2013: 459). Perkembangan sosial ini mengikuti suatu pola perilaku sosial. Dimana pola ini berlaku pada semua anak yang berada dalam satu kelompok budaya. Perkembangan ini dimulai sejak bayi mampu berinteraksi dengan keluarganya. Pengalaman sosial yang dialami anak saat usia dini sangat memengaruhi pembentukkan karakter anak di masa yang akan datang (Aqib, 2009: 40-41)
Teknik Analisis
Mendongeng adalah suatu kegiatan yang bersifat professional, karena membutuhkan keahlian khusus, seperti mengatur gaya dan intonasi ketika bercerita agar membuat anak tertarik untuk mendengarkan dan memahami cerita atau dongeng yang disampaikan.
CONTOH TESIS NO.13 PERKEMBANGAN SOSIAL -EMOSIONAL ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN PANTI ASUHAN
Abstrak
Permasalahan dalam penelitianini bagaimana kahtingkat perkembangan sosial-emosional anak usia dini lingkungan panti asuhan Yayasan Swasta Mandiri, kota Bengkulu.Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan tingkat perkembangan sosial emosional anak usia dini di lingkungan panti asuhan. Analisa data menggunakan statistik presentase. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kuantitatif . Metode pengumpulan data adalahobservasi dan wawancara. Hasil penelitianmenunjukkanbahwa perkembangan sosial-emosional anak usia dini di lingkugan Panti Asuhan Yayasan Swasta Mandiri kota Bengkulu dalam kategori cukup berkembang, dengan rincian ; kesadaran diri dalam kategori cukup; perilaku tanggung jawab dalam kategori cukup dan ; perilaku prososial masih dalam kategori kurang atau rendah. Kendala yang dihadapi panti asuhan dalam mengembangkan sosial-emosional anak adalahtenaga pengasuh yang kurang berpendidikan dan kebutuhan dasaranak yang kurang terpenuhi dengan baik. Direkomendasikan kepada panti asuhan untuk mengundang narasumber agar dapatmemberikan pelatihan dan wawasan kepada pengasuh dan kepada peneliti berikutnya direkomendasikan untuk meneliti tentang analisis kebutuhananak usia dini di lingkungan panti asuhan Yayasan Swasta Mandiri kota Bengkulu.
CONTOH TESIS NO.14 PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSIONAL ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN PANTI ASUHAN YAYASAN SWASTA MANDIRI KOTA BENGKULU
Abstrak
Permasalahan dalam penelitianini bagaimanakahtingkat perkembangan sosial-emosional anak usia dini lingkungan panti asuhan Yayasan Swasta Mandiri, kota Bengkulu.Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan tingkat perkembangan sosial emosional anak usia dini di lingkungan panti asuhan. Analisa data menggunakan statistik presentase. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kuantitatif . Metode pengumpulan data adalahobservasi dan wawancara. Hasil penelitianmenunjukkanbahwa perkembangan sosial-emosional anak usia dini di lingkugan Panti Asuhan Yayasan Swasta Mandiri kota Bengkulu dalam kategori cukup berkembang, dengan rincian ; kesadaran diri dalam kategori cukup; perilaku tanggung jawab dalam kategori cukup dan ; perilaku prososial masih dalam kategori kurang atau rendah. Kendala yang dihadapi panti asuhan dalam mengembangkan sosial-emosional anak adalahtenaga pengasuh yang kurang berpendidikan dan kebutuhan dasaranak yang kurang terpenuhi dengan baik. Direkomendasikan kepada panti asuhan untuk mengundang narasumber agar dapatmemberikan pelatihan dan wawasan kepada pengasuh dan kepada peneliti berikutnya direkomendasikan untuk meneliti tentang analisis kebutuhananak usia dini di lingkungan panti asuhan Yayasan Swasta Mandiri kota Bengkulu.
BAB I
Perkembangan anak pada masausia dinimemberikan dampak terhadap kemampuan intelektual, karakter personal dan kemampuannya bersosialisasi dengan lingkungan. Kesalahan penanganan pada masa perkembangan anak usia dini akan menghambat perkembangan anak yang seharusnya optimal dari segi fisik maupun psikologi.Pada Permendikbud Nomor 137 tahun 2014 tentang Standard Nasional Pendidikan Anak Usia Dini Pasal 10 ayat 10 dijelaskan bahwa terdapat enam lingkup aspek perkembangan anak usia dini, yaitu perkembangan nilai agama dan moral, perkembangan fisik motorik, perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, perkembangan sosial emosional dan seni.
Teknik Analisis
Data penelitian dianalisis dengan menggunakan statistik diskriptif.
CONTOH TESIS NO.15 PENGARUH KETERLIBATAN ORANGTUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL EMOSINAL ANAK
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memperolehinformasi tentang pengaruh keterlibatan orang tua dalam bidang pendidikan terhadap perilaku sosial emosional anak usia 5-6 tahundi Kecamatan Cipicung. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenispenelitian Ex Post Facto. Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua dan anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak-kanak Kecamatan Cipicung dengan sampel yang diambil dari seluruh populasi. Data dikumpulkan melalui angketdan observasi. Analisis menggunakan analisis regresi dengan bantuan SPSS 21.0 for Windows dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh signifikan keterlibatan orangtua terhadap perilaku sosial emosional anak usia 5-6 tahun dengan nilai Sig< 0,05dengan koefisien determinasi sebesar 54.3 %dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
BAB I
Aspek perkembangan anak salah satunya yaitu perkembangan sosial emosional yang mencakup perilaku anak dalam lingkungannya. Perkembangan sosial emosional anak merupakan dua aspek yang berbeda tetapi tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dengan kata lain, membahas perkembangan emosi harus bersinggungan dengan perkembangan sosial anak. Demikian pula sebaliknya, membahas perkembangan sosial anak harus melibatkan perkembangan emosional anak. Perilaku sosial sangat erat hubungannya dengan perilaku emosionalnya walaupun memiliki pola yang berbeda.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitiafdengan jenispenelitian ex post facto.Data hasil penelitian dianalisis dengan bantuan program SPSS 21.0 for windows,dengan menggunakan ujiregresipada tarif signifikansi 0,05.
Leave a Reply