HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Contoh Tesis Implementasi SAK EMKM Tahun 2020

CONTOH TESIS NO.1 Kesiapan UMKM Terhadap Implementasi SAK EMKM (Studi UMKM Di Kabupaten Blora)

Abstrak

Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesiapan UMKM dalam menerapkan SAK EMKM.

BAB I

UKM memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Dalam perkembangannya UKM memiliki beberapa kendala. Salah satunya adalah penyusunan laporan keuangan yang belum sesuai dengan standar akuntansi di Indonesia. SAK ETAP merupakan standar bagi UKM dalam penyusunan laporan keuangan. Namun, banyak penelitian yang menunjukkan bahwa sebagian besar UKM di Indonesia belum mampu menerapkan SAK ETAP karena standarnya terlalu rumit. Oleh karena itu DSAK IAI menerbitkan standar akuntansi keuangan baru untuk UKM yaitu SAK EMKM yang berlaku efektif pada 01 Januari 2018. Standar baru tersebut dimaksudkan untuk membantu kebutuhan dalam penyusunan laporan keuangan.

Teknik Analisis

Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Peneliti mengumpulkan data penelitian ini dari wawancara dan dokumentasi. Analisis dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua UKM di Kabupaten Blora belum siap menerapkan SAK EMKM. Absennya UKM belum melakukan penyusunan laporan keuangan.

CONTOH TESIS NO.2 ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN DAN TINGKAT KESIAPAN UMKM DALAM IMPLEMENTASI SAK EMKM DALAM PELAPORAN KEUANGAN DI KOTA PADANG

Abstrak

Hasil penelitan menunjukkan bahwa pelaku UMKM di Kota Padang cukup siap terkait presepsi dan fasilitas pendukung dalam implementasi SAK EMKM, namun masih belum memahami penggunaan SAK EMKM sebagai dasar dalam penyusunan laporan keuangan karena masih kurangnya sosialisasi yang dilakukan.

BAB I

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan kesiapan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam mengimplementasikan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM) sebagai dasar penyusunan Laporan Keuangan di Kota Padang pada tahun 2018. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode non probability sampling. Dari 286 kuesioner yang disebar di Kota Padang, terdapat 235 kuesioner yang dapat digunakan dalam penelitian ini.

Teknik Analisis

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Deskriptif Kualitatif.

CONTOH TESIS NO.3 Kesiapan UMKM Dalam Implementasi SAK EMKM Pengrajin Mebel DesaCatak Gayam, Mojowarno

Abstrak

Hasil penelitian pada 3 UMKM pengrajin mebel yaitu UD DJ, UD Abadi Jaya Mebel, dan Mebel Morodadi ditemukan bahwa ketiga UMKM tersebut belum siap menerapkan SAK EMKM dalam laporan keuangan mereka. Hal tersebut dikarenakan ketiganya belum mengetahui dan memahami tentang SAK EMKM, belum pernah membuat laporan keuangan yang berpedoman pada standar akuntansi keuangan, tidak ada pegawai khusus untuk menyelenggarakan pembukuan.

BAB I

SAK EMKM merupakan standar akuntansi yang dikhususkan untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik seperti UMKM. SAK EMKM mulai diberlakukan sejak tanggal 1 Januari 2018. SAK EMKM diterbitkan untuk mempermudah UMKM dalam menyusun laporan keuangan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kesiapan UMKM dalam mengimplementasikan SAK EMKM

Teknik Analisis

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk menggambarkan kondisi riil UMKM pengrajin mebel. Data yang digunakan yaitu, data primer yang diperoleh melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi pada 3 UMKM pengrajin mebel Desa Catak Gayam Kecamatan Mojowarno yang mewakili kriteria sebagai usaha mikro, kecil, dan menengah. Teknik analisis data menggunakan analisis model Miles dan Huberman.

CONTOH TESIS NO.4 Analisis Persepsi Pelaku UMKM dan Sosialisasi SAK EMKM terhadap Diberlakukannya Laporan Keuangan yang Berbasis SAK EMKM

Abstrak

Hasil  dari  penelitian  ini  Persepsi  pelaku  usaha  mikro  kecil  dan menengah  tidak  berpengaruh  signifikan  terhadap  penggunaan  SAK  EMKM.Sosialisasi  SAK EMKM berpengaruh signifikan terhadap penggunaan SAK EMKM. Persepsi pelaku usaha mikro kecil dan menengah dan sosialisasi SAK EMKM berpengaruh signifikan terhadap penggunaan SAK EMKM. Besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah 53,9%  yang ditunjukkan oleh R Square yang berarti penggunaan SAK EMKM.dipengaruhi oleh persepsi pelaku usaha mikro kecil dan menengah dan sosialisasi SAK EMKM sebesar 53,9% sementara 46,1 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

BAB I

Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  persepsi  pelaku  UMKM  terhadap  diberlakukannya Laporan  keuangan  yang  berbasis  SAK  EMKM  1  Januari  2018  serta  mensosialisasikan  SAK EMKM terhadap pelaku UMKM yang belum mengetahui SAK EMKM.Saat ini pelaku UMKM banyak   menghadapi   berbagai   masalah,   salah   satu   masalahnya   yaitu   sulitnya   UMKM mendapatkan pinjaman dana yang berupa kredit bank sebagai tambahan modal usaha. Hal ini disebabkan  lemahnya  Sumber  daya  manusia  (SDM)  dalam  menyusun  laporan  keuangan.Kemampuan UMKM dalam menghadapi kemajuan persaingan global memang sangat diperlukan karena  hal  ini  dapat  menjaga  kestabilan  UMKM  dan  perkonomian  di  Indonesia.

Teknik Analisis

Populasi penelitian ini adalah pelaku usaha UMKM Kecamatan Sagulung yang terdaftar di Dinas PMP-KUKM  Kota  Batam  berjumlah  340.  Sampel  yang  diambil  dalam  penelitian  ini  pelaku  usaha UMKM  Kecamatan  Sagulung  yang  terdaftar  di  Dinas  PMP-KUKM  Kota  Batam  ditentukan dengan  menggunakan  rumus  Slovin  yang  berjumlah  100.  Data  penelitian  akan  diolah  dengan menggunakan  SPSS  versi  22.

CONTOH TESIS NO.5 PEMAHAMAN PELAKU UMKM TERHADAP SAK EMKM : SURVEY PADA UMKM YANG TERDAFTAR DI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA PEKANBARU

Abstrak

Penelitian ini dilakukan di Koperasi Kota Pekanbaru dan Dinas UKM, bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman UMKM yang terdaftar di Koperasi dan UKM Kota Pekanbaru Kantor menuju EMKM SAK. Hasil penelitian menemukan bahwa pemahaman tentang UMKM Pelaku terdaftar di Dinas Koperasi Kota Pekanbaru dan UKM masih berada pada level yang memadai.

BAB I

Seiring perkembangannya, terdapat kebutuhan mengenai ketersediaan standar akuntansi yang lebih sederhana dari SAK Umum berbasis IFRS dan SAK ETAP bagi UMKM dikarenakan keterbatasan sumber daya manusia dalam menghasilkan laporan keuangan menggunakan kedua pilar SAK tersebut. Karena itu, DSAK IAI melakukan pengembangan standar akuntansi yang dapat memenuhi kebutuhan UMKM dengan menghadirkan SAK yang dapat mendukung kemajuan UMKM di Indonesia. Hingga pada akhirnya pada tahun 2016, DSAK IAI mengesahkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2018 sebagai upaya mendukung kemajuan perekonomian Indonesia. SAK EMKM memuat pengaturan akuntansi yang lebih sederhana dari SAK ETAP.

Teknik Analisis

Populasi dalam penelitian ini adalah semua UMKM yang memiliki IUMK di Koperasi Kota Pekanbaru dan Dinas UKM sebanyak 1.102 sedangkan 92 sampel diperoleh dengan menggunakan Rumus Slovin dan metode pemilihan sampel yang digunakan pengambilan sampel insidental. Dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data Teknik pengumpulannya adalah observasi dan angket. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara kuantitatif dengan membuat rentang skor

CONTOH TESIS NO.6 Implementasi SAK EMKM pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Tiara Catering

Abstrak

Hasil penelitian yang dilakukan menyimpulkan bahwa laporan keuangan UKM Tiara Catering belum menerapkan SAK EMKM. Hal ini dikarenakan UKM hanya menyediakan laporan penerimaan dan pengeluaran yang  sederhana dalam laporan keuangannya. Faktor yang menyebabkan SAK EMKM belum diterapkan dalam penyajian laporan keuangan adalah pemilik merasa belum professional untuk membuat laporan keuangan sesuai standar akuntansi, kurangnya kedisiplinan dalam melaksanakan pembukuan akuntansi usaha, serta kurangnya peran serta pemerintah dalam melakukan sosialisai mengenai penyusunan laporan keuangan sesuai standar akuntansi keuangan yang berlaku khususnya SAK EMKM.

BAB I

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah merupakan standar akuntansi keuangan yang lebih sederhana dibandingkan dengan SAK ETAP karena mengatur transaksi yang umum dilakukan oleh EMKM dan dasar pengukurannya murni menggunakan biaya historis sehingga EMKM cukup mencatat aset dan liabilitas sebesar biaya perolehannya. Adanya SAK EMKM dengan prinsip kesederhanaan diharapkan memberikan kemudahan bagi UKM dalam menyajikan laporan keuangan untuk membangun kualitas UKM dalam kegiatan ekonomi yang sangat penting bagi Indonesia. Penelitian ini ditujukan untuk usaha kecil menengah Tiara Catering yang belum menerapkan penyusunan laporan keuangan sesuai standar akuntansi keuangan, maka dari itu tujuan penelitian ini untuk mengetahui kesesuaian laporan keuangan yang dimiliki oleh UKM Tiara Catering dengan laporan keuangan SAK EMKM serta kendala yang dihadapi dalam penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM.

Teknik Analisis

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui wawancara, penelitian kepustakaan, observasi dan studi dokumentasi.

CONTOH TESIS NO.7 Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah (SAK EMKM) pada Laporan Keuangan di Era Revolusi Industri 4.0 (Studi Kasus Pada UMKM di Kota Madiun)

Abstrak

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pelaku UMKM di Kota Madiun belum mengimplementasikan SAK EMKM dalam menyusun laporan keuangan dan belum tahu kalau Kementerian Koperasi dan UKM melalui Deputi Bidang Sumber Daya Manusia mengembangkan sebuah aplikasi yang disebut LAMIKRO (Laporan Akutansi Usaha Mikro) untuk membantu pelaku usaha mikro membuat sistem laporan keuangan sederhana dan mudah digunakan. Selain itu para pelaku UMKM masih mengalami kendala – kendala dalam mengimplementasikan SAK EMKM dan aplikasi.

BAB I

UMKM memiliki peranan dalam perekonomian nasional yang terhitung cukup besar yakni 99,9% dan penyerapan tenaga kerja mencapai 97% maka para pelaku UMKM dalam era revolusi industri 4.0 merupakan era baru yang harus dijadikan peluang emas untuk meningkatkan kinerja usahanya. Kemajuan teknologi informasi pelaku bisnis bisa memasarkan produk dan membuat laporan keuangan. Dalam membuat laporan keuangan pelaku UMKM sudah ada standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM) yang efektif digunakan 1 Januari 2018 dan aplikasi Lamikro yang bisa di akses oleh pelaku bisnis. Aplikasi lamikro ini memudahkan para pelaku bisnis untuk menyusun laporan keuangan secara mandiri karena cukup mengunduh dan mencatat transaksi melalui telepon seluler yang secara otomatis aplikasi tersebut akan menghitung sendiri laba dan rugi.

Teknik Analisis

Tehnik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif – kualitatif yang menggambarkan dan menginterprestasikan arti data-data yang telah terkumpul.

CONTOH TESIS NO.8 Implementasi SAK EMKM pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Delicious Cake Pontianak

Abstrak

Pada tahun 2018, DSAK IAI mengesahkan SAK Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (EMKM) sebagai upaya mendukung kemajuan perekonomian di Indonesia. Namun pada kenyataannya masih banyak UMKM yang belum menerapkan SAK EMKM tersebut. Karena latar belakang tersebut, dengan menggunakan UMKM Delicious Cake Pontianak peneliti bertujuan untuk mengimplementasikan SAK EMKM pada usaha ini dan mencari tau mengapa usaha ini belum mampu menerapkan SAK EMKM. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pencatatan keuangan UMKM Delicious Cake Pontianak masih sangat sederhana. Hanya berupa laporan arus kas masuk dan keluar saja. Dengan menggunakan teori resistensi juga diketahui bahwa UMKM ini melakukan bentuk resistensi tertutup yang secara tidak sadar dilakukan oleh pemilik. Faktor penyebab resistensi ini adalah kurangnya pengetahuan pemilik, belum adanya keperluan, dan karena bagian keuangan dipegang oleh pemilik sendiri.

BAB I

Setiap usaha diharapkan mempunyai laporan keuangan untuk menganalisis kinerja keuangan sehingga dapat memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas yang bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Namun praktek akuntansi keuangan pada UMKM masih rendah dan memiliki banyak kelemahan (Suhairi : 2004). Penelitian yang dilakukan Salmiah et.al (2015) dengan judul penerapan akuntansi pada UMKM Binaan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Pekanbaru dan kesesuaiannya dengan SAK ETAP menemukan bahwa 83% UMKM tidak memahami isi SAK ETAP, 70% responden tidak menggunakan software akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi yang tepat waktu dan relevan, dan 70% responden sebagai pelaku UMKM tidak memberikan informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan sehingga informasinya tidak lengkap. Hal ini terjadi karena minimnya pengetahuan, pemahaman serta kesadaran akan pentingnya penerapan akuntansi secara lengkap dan sesuai dengan SAK ETAP bagi pelaku UMKM terutama dalam proses penyusunan laporan keuangan dalam rangka memperoleh informasi tentang kegiatan usaha selama satu periode akuntansi.

Teknik Analisis

Peneliti menggunakan metode studi kasus eksplanatoris. Penelitian ini dilakukan dengan tahapan (1) menyiapkan dan mengorganisasikan data yang didapat dari pengamatan, wawancara, dan dokumentasi, (2) reduksi data, (3) penyajian data.

CONTOH TESIS NO.9 ANALISIS PEMAHAMAN DAN KESIAPAN PENGELOLA UMKM DALAM IMPLEMENTASI LAPORAN KEUANGAN BERBASIS SAK EMKM (Studi Empiris pada UMKM di Kota Medan)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman dan kesiapan pengelola UMKM dalam mengimplementasikan laporan keuangan berbasis Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM) di Kota Medan pada tahun 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelola UMKM di Kecamatan Medan Denai telah paham atas dasar-dasar akuntansi yakni dengan persentase usaha mikro 78.1% dan usaha kecil 58.2%, namun tidak paham (mikro 91.2% dan kecil 77.5%) mengenai SAK EMKM. Pengelola UMKM juga tidak siap (mikro 56.52% dan kecil sebesar 46% ) dalam implementasi laporan keuangan berbasis SAK EMKM. Sehingga, kedepannya perlu dilakukan sosialisasi lagi mengenai SAK EMKM oleh pihak yang bertanggung jawab kepada para pengelola UMKM.

BAB I

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan kegiatan usaha berskala kecil, yang dapat dikelola oleh sekumpulan orang maupun kelompok perorangan yang bertujuan mendirikan suatu usaha. Setiap usaha diharapkan mempunyai laporan keuangan untuk menganalisis kinerja keuangan sehingga dapat memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas yang bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Namun praktek akuntansi keuangan pada UMKM di Indonesia masih rendah dan memiliki banyak kelemahan.

Teknik Analisis

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisa, serta menginterpretasikan seluruh data. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 22 pengelola UMKM di Kecamatan Medan Denai. Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari penyebaran kuesioner dan data sekunder diperoleh dari data Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif.

CONTOH TESIS NO.10 Implementasi Penerapan SAK EMKM serta Dampaknya pada Kualitas Pelaporan Keuangan UMKM

Abstrak

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi pengusaha akan laporan keuangan masih sangat rendah sehingga mengakibatkan kualitas laporan keuangan yang dibuat oleh pengusaha UMKM tidak berpengaruh pada besaran kredit yang diperoleh UMKM. Prospek impelementasi SAK EMKM terhadap kualitas pelaporan keuangan saat ini masih sangat minim karena pengusaha masih rendah dalam memahami pembukuan sesuai dengan SAK EMKM.

BAB I

Pemerintah juga telah menerbitkan kebijakanpembiayaan kepada UMKM yang disebut denganKredit  Usaha  Rakyat  (KUR).  Target    yangditetapkan pemerintah atas penyaluran KUR padatahun 2016 sebesar Rp 100-120 triliun dengan sukubunga yang dibebankan kepada debitur sebesar 9%efektif  per  tahun.  Jumlah  penyaluran  tersebutmerupakan peningkatan yang besar pada periode

sebelumnya yang hanya disalurkan paling banyakRp 40 Triliun. Tujuan dari KUR menurut PermenkoNo.8  tahun  2015  tentang  Pelaksanaan  KreditUsaha Rakyat salah satunya adalah meningkatkankapasitas  daya  saing  usaha  mikro,  kecil  danmenengah serta mendorong pertumbuhan ekonomidan penyerapan tenaga kerja.

Teknik Analisis

Penelitian ini menggunakan pengumpulan data primer dengan menggunakan alat kuesioner dengan responden adalah pengusaha UMKM di wilayah Kota Semarang sebagai sampel penelitian.

CONTOH TESIS NO.11 Penerapan Laporan Keuangan Berbasis SAK EMKM pada UMKM Amplang NA

Abstrak

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada beberapa elemen SAK EMKM yang masih belum diterapkan oleh Amplang NA. Laporan keuangan tahun 2017 yang sebelumnya hanya sebatas pendapatan dan belanja, kini telah sesuai dengan SAK EMKM. Kendala utama yang dihadapi dalam penerapan SAK EMKM, yaitu kurangnya informasi mengenai SAK EMKM yang berlaku khusus untuk UMKM.

BAB I

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendukung pembangunan nasional adalah melalui Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan laporan keuangan pada amplang NA, mengetahui penerapan laporan keuangan berbasis SAK EMKM pada Amplang NA dan mengetahui kendala-kendala dalam penerapan laporan keuangan berbasis SAK EMKM pada Amplang NA. Ini adalah penelitian kualitatif dan menggunakan metode deskriptif.

Teknik Analisis

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh melalui wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap pemilik dan pengurus serta melalui observasi langsung di Amplang NA. Selain itu data sekunder diperoleh melalui alat bukti dokumenter yang dimiliki oleh Amplang NA.

CONTOH TESIS NO.12 PENERAPAN ANALISIS FAKTOR REDUCTION DALAM DETERMINASI IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO KECIL DAN MENENGAH (SAK EMKM)

Abstrak

Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  hubungan  latar  belakang pendidikan,   persepsi   kegunaan,   persepsi   kemudahan   penggunaan, sosialisasi dan kualitas sumber daya manusia dengan penerapan (SAK-EMKM)   menggunakan   metode   analisis   faktor   dengan   mereduksi variabel menjadi beberapa faktor. Pengumpulan data dalam penelitian ini  dengan  kuesioner  yang  diberikan  kepada  pemilik  umkm  di  kota mataram dan melalui  teknik  purposive  sampling  diperoleh  sampel sebanyak   40    UMKM. Analisis    faktor    sendiri bertujuan    untuk mereduksi   dimensi   sekumpulan   data   dan   dirancang   dengan   jelas dengan  tujuan   untuk  mengidentifikasi  faktor-faktor   tertentu   yang tidak   dapat   diamati   dari   variabel   yang   diamati,   sehingga   hasil penelitian  ini  menemukan  bahwa  dari  kelima  variabel  independent yang  diamati  dalam  penelitian  ini  terbentuk  dua  faktor yaitu  faktor pertama   terbentuk   dari   variabel   persepsi   kegunaan   dan   variabel persepsi  kemudahan  penggunaan  dari  SAK  EMKM  jika  diberi  nama faktor  menjadi  persepsi  pelaku  UMKMdengan korelasi  yang positif terhadap  Implementasi  Standar  Akuntansi  Keuangan  Entitas  Mikro Kecil  dan  Menengah  (SAK  EMKM)  kemudianfaktor  kedua  terbentuk dari  variabel  latar  belakang  pendidikan  dan  kualitas  SDM  jika  diberi nama  faktor  tersebut  dapat  diberi  nama  faktor  SDM  (sumber  daya manusia)dengankorelasinya   adalahpositif   terhadap   Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM).

BAB I

Data  Kementerian  Koperasi,  Usaha  Kecil dan  Menengah  mencatat  perkembangan  jumlah UMKM  di  Indonesia  selama  3  tahun  terakhir mengalami   peningkatan   cukup   signifikan sebagaimana  halnya  di  Nusa  Tenggara  Barat (NTB)  berdasarkan  data  Dinas  Koperasi  UKM Provinsi  NTB  yang  dikutip  dari  situs http://diskop.ntbprov.go.id/mencatat  jumlah  UMKM pada  tahun  2016  sebesar  646.424  unit,  tahun 2017  sebesar  648.413  unit  dan  di  tahun  2018 sebesar  648.573  unit.  Perkembangan  sektor UMKM tersebut memperlihatkan bahwa UMKM memiliki  potensi  besar  untuk  dikelola  dan dikembangkan  dengan  baik  sehingga  dapat mewujudkan  UMKM  yang  tangguh  (Dewi  et al., 2017). Menurut (Anisykurlillah & Rezqika, 2019)  bahwa  perkembangan  UMKM  yang cukup  signifikan  tersebut  akan  menimbulkan masalah ketika terjadi persaingan yang semakin tinggi dan ketat yang membuat pelaku UMKM membutuhkan  dana  besar  untuk  melakukan inovasi   dalam   pengembangan   usahanya mengingat saat ini Indonesia sudah menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Teknik Analisis

Analisis    faktor    sendiri bertujuan    untuk mereduksi   dimensi   sekumpulan   data   dan   dirancang   dengan   jelas dengan  tujuan   untuk  mengidentifikasi  faktor-faktor   tertentu   yang tidak   dapat   diamati   dari   variabel   yang   diamati,   sehingga   hasil penelitian  ini  menemukan  bahwa  dari  kelima  variabel  independent yang  diamati  dalam  penelitian  ini  terbentuk  dua  faktor yaitu  faktor pertama   terbentuk   dari   variabel   persepsi   kegunaan   dan   variabel persepsi  kemudahan  penggunaan  dari  SAK  EMKM  jika  diberi  nama faktor  menjadi  persepsi  pelaku  UMKMdengan korelasi  yang positif terhadap  Implementasi  Standar  Akuntansi  Keuangan  Entitas  Mikro Kecil  dan  Menengah  (SAK  EMKM)

CONTOH TESIS NO.13 ANALISIS KESIAPAN LIMA PELAKU USAHA KECIL MITRA PUSAT LAYANAN USAHA TERPADU DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM IMPLEMENTASI SAK EMKM

Abstrak

Hasil penelitian menunjukan bahwa Pengimplementasian Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah pada laporan keuangan CV. Geha Pratama termasuk dalam kategori sangat baik. Artinya CV. Geha Pratama sudah menerapkan standar akuntansi keuangan sesuai dengan pedoman SAK EMKM dalam laporan keuangnya.Dalam perbandingan konsep perlakuan akuntansi di CV. Geha Pratama dengan SAK EMKM tidak terdapat perbedaan yang signifikan sehinga dapat dikatakan laporan keuangan CV. Geha Pratama memenuhi kreteria laporan keuangan yang berkualitas diantaranya relevan,andal, dapat dibandingkan dan mudah dipahami.

BAB I

Penelitian ini dilakukan pada CV. Geha Pratama yang bergerak dibidang perdagangan serta percetakan. Adanya fenomena yang terjadi adalah proses siklus akuntansi tidak melakukan pencatatan jurnal serta pengelompokan terhadap akun-akun yang ada dan Perusahaan melakukan pencatatan keuangan belum sepenuhnya menerpakan standar akuntansi yang ada. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kualitas laporan keuangam pada CV. Geha Pratama dan untuk mengetahui penyusunan laporan keuangan sesuai SAK EMKM pada CV. Geha Pratama.

Teknik Analisis

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan penelitian ini yaitu dengan studi lapangan yang dilakukan penelitian ini yaitu dengan studi lapangan yang dilakukan dengan cara observasi lapangan langsung, wawancara,dokumentasi, dan studi kepustakan.

CONTOH TESIS NO.14 ANALISIS APLIKASI IMPLEMENTASI SAK EMKMUNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN UMKM PADA UMKM KOTA BOGOR

Abstrak

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga responden UMKM di Kota Bogor, tingkat pengetahuan  dan  pemahaman  pengusaha  UMKM  di Kota  Bogor tentang Standar Akuntansi  Keuangan  Entitas  Mikro  Kecil  dan  Menengah  (SAK-EMKM)  masih  rendah. Siomay  Bandung  Pak  Entis  dan  pengusaha  Toko  Harapan  tidak  melakukan  pencatatan keuangan  secara  berkesinambungan,  hanya  pengusaha  cap  warung  saja  yang  telah melakukan  pencatatan  keuangan  dan  penyusunan  laporan  keuangan  laba  rugi  sebatas pengetahuannya. Aplikasi dari Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil  dan  Menengah  (SAK  EMKM)  untuk  meningkatkan  perkembangan  UMKM  pada UMKM Kota Bogor sebagian besar belum di terapkan. Ketiga pengusaha UMKM    tersebut tidak memenuhi konsep entitas bisnis karena harta pribadi dan usaha tidak dipisahkan. Hanya satu pengusaha  UMKM  yaitu  Cap  Warung  yang  telah    menyusun  laporan  keuangan  yaitu  berupa laporan laba rugi saja. Dan sistem pencatatan keuangannya masih berbasis kas.

BAB I

Potensi  yang  besar  dari  UMKM tersebut     sering     terkendala     masalah permodalan untuk mengembangkan usaha. Masih rendahnya kualitas laporan keuangan  UMKM  sehingga  perbankan masih meragukan relevansi dan keandalan  kualitas  laporan  keuangannya (Rizki Rudiantoro dkk, 2012). Terkendala    akses    perbankan    untuk mendapatkan pembiayaaan (Osa 2010).

Teknik Analisis

Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif komparatif. Tahapan kegiatan yang akan dilakukan adalah dari pemaparan penyajian laporan keuangan kemudian mengamati, membandingkan dan menganalisis penyajian unsur-unsur laporan dan penyajian laporan keuangan menurut SAK EMKM dan membuat kesimpulan tentang implementasi SAK EMKM.

CONTOH TESIS NO.15 Pengaruh Sosialisasi SAK EMKM, Pemahaman Akuntansi, dan Tingkat Kesiapan Pelaku UMKM Terhadap Implementasi SAK EMKM Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Pada UMKM di Kabupaten Buleleng

Abstrak

Penelitian ini memiliki tujuan menganalisis bagaimana variabel dependen yaitu implementasi SAK EMKM dipengaruhi oleh variabel independen yaitu sosialisasi SAK EMKM, pemahaman akuntansi, dan tingkat kesiapan pelaku UMKM. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif yang menggunakan analisis data statistik, seperti analisis statistik deskriptif, uji validitas dan reliabilitas yang merupakan bagian dari uji kualitas data, uji normalitas, multikolinieritas, dan heteroskedastisitas yang termasuk uji asumsi klasik dan analisis regresi linier berganda yang terdiri dari uji t dan uji koefisien determinasi. Populasi penelitian sebanyak 196 Usaha Menengah di Kabupaten Buleleng dengan jumlah sampel sebanyak 127 responden dengan melakukan penyebaran kuesioner melalui media google form. Hasil yang diperoleh menunjukkan Implementasi SAK EMKM dipengaruhi secara positif oleh sosialisasi SAK EMKM, pemahaman akuntansi, dan tingkat kesiapan pelaku UMKM.

BAB I

UMKM saat ini sangat berperan penting dalam pertumbuhan perekonomian negara, dilihat dari kedudukan UMKM yaitu sebagai pelopor di bidang ekonomi dengan bermacam sektor usaha. Dalam mengembangkan berbagai kegiatan ekonomi serta memberdayakan masyarakat, UMKM berperan dengan menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat serta mampu menciptakan pasar ekonomi yang baru. Bahkan dalam kegiatan perdagangan ke luar negeri, UMKM sudah mampu untuk menjaga neraca pembayaran.

Teknik Analisis

Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif yang menggunakan analisis data statistik, seperti analisis statistik deskriptif, uji validitas dan reliabilitas yang merupakan bagian dari uji kualitas data, uji normalitas, multikolinieritas, dan heteroskedastisitas yang termasuk uji asumsi klasik dan analisis regresi linier berganda yang terdiri dari uji t dan uji koefisien determinasi. Populasi penelitian sebanyak 196 Usaha Menengah di Kabupaten Buleleng dengan jumlah sampel sebanyak 127 responden dengan melakukan penyebaran kuesioner melalui media google form.

 

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?