CONTOH TESIS NO.1 Kesiapan UMKM Terhadap Implementasi SAK EMKM (Studi UMKM Di Kabupaten Blora)
Abstrak
Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesiapan UMKM dalam menerapkan SAK EMKM.
BAB I
UKM memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Dalam perkembangannya UKM memiliki beberapa kendala. Salah satunya adalah penyusunan laporan keuangan yang belum sesuai dengan standar akuntansi di Indonesia. SAK ETAP merupakan standar bagi UKM dalam penyusunan laporan keuangan. Namun, banyak penelitian yang menunjukkan bahwa sebagian besar UKM di Indonesia belum mampu menerapkan SAK ETAP karena standarnya terlalu rumit. Oleh karena itu DSAK IAI menerbitkan standar akuntansi keuangan baru untuk UKM yaitu SAK EMKM yang berlaku efektif pada 01 Januari 2018. Standar baru tersebut dimaksudkan untuk membantu kebutuhan dalam penyusunan laporan keuangan.
Teknik Analisis
Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Peneliti mengumpulkan data penelitian ini dari wawancara dan dokumentasi. Analisis dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua UKM di Kabupaten Blora belum siap menerapkan SAK EMKM. Absennya UKM belum melakukan penyusunan laporan keuangan.
CONTOH TESIS NO.2 ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN DAN TINGKAT KESIAPAN UMKM DALAM IMPLEMENTASI SAK EMKM DALAM PELAPORAN KEUANGAN DI KOTA PADANG
Abstrak
Hasil penelitan menunjukkan bahwa pelaku UMKM di Kota Padang cukup siap terkait presepsi dan fasilitas pendukung dalam implementasi SAK EMKM, namun masih belum memahami penggunaan SAK EMKM sebagai dasar dalam penyusunan laporan keuangan karena masih kurangnya sosialisasi yang dilakukan.
BAB I
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan kesiapan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam mengimplementasikan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM) sebagai dasar penyusunan Laporan Keuangan di Kota Padang pada tahun 2018. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode non probability sampling. Dari 286 kuesioner yang disebar di Kota Padang, terdapat 235 kuesioner yang dapat digunakan dalam penelitian ini.
Teknik Analisis
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Deskriptif Kualitatif.
CONTOH TESIS NO.3 Kesiapan UMKM Dalam Implementasi SAK EMKM Pengrajin Mebel DesaCatak Gayam, Mojowarno
Abstrak
Hasil penelitian pada 3 UMKM pengrajin mebel yaitu UD DJ, UD Abadi Jaya Mebel, dan Mebel Morodadi ditemukan bahwa ketiga UMKM tersebut belum siap menerapkan SAK EMKM dalam laporan keuangan mereka. Hal tersebut dikarenakan ketiganya belum mengetahui dan memahami tentang SAK EMKM, belum pernah membuat laporan keuangan yang berpedoman pada standar akuntansi keuangan, tidak ada pegawai khusus untuk menyelenggarakan pembukuan.
BAB I
SAK EMKM merupakan standar akuntansi yang dikhususkan untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik seperti UMKM. SAK EMKM mulai diberlakukan sejak tanggal 1 Januari 2018. SAK EMKM diterbitkan untuk mempermudah UMKM dalam menyusun laporan keuangan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kesiapan UMKM dalam mengimplementasikan SAK EMKM
Teknik Analisis
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk menggambarkan kondisi riil UMKM pengrajin mebel. Data yang digunakan yaitu, data primer yang diperoleh melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi pada 3 UMKM pengrajin mebel Desa Catak Gayam Kecamatan Mojowarno yang mewakili kriteria sebagai usaha mikro, kecil, dan menengah. Teknik analisis data menggunakan analisis model Miles dan Huberman.
CONTOH TESIS NO.4 Analisis Persepsi Pelaku UMKM dan Sosialisasi SAK EMKM terhadap Diberlakukannya Laporan Keuangan yang Berbasis SAK EMKM
Abstrak
Hasil dari penelitian ini Persepsi pelaku usaha mikro kecil dan menengah tidak berpengaruh signifikan terhadap penggunaan SAK EMKM.Sosialisasi SAK EMKM berpengaruh signifikan terhadap penggunaan SAK EMKM. Persepsi pelaku usaha mikro kecil dan menengah dan sosialisasi SAK EMKM berpengaruh signifikan terhadap penggunaan SAK EMKM. Besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah 53,9% yang ditunjukkan oleh R Square yang berarti penggunaan SAK EMKM.dipengaruhi oleh persepsi pelaku usaha mikro kecil dan menengah dan sosialisasi SAK EMKM sebesar 53,9% sementara 46,1 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
BAB I
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pelaku UMKM terhadap diberlakukannya Laporan keuangan yang berbasis SAK EMKM 1 Januari 2018 serta mensosialisasikan SAK EMKM terhadap pelaku UMKM yang belum mengetahui SAK EMKM.Saat ini pelaku UMKM banyak menghadapi berbagai masalah, salah satu masalahnya yaitu sulitnya UMKM mendapatkan pinjaman dana yang berupa kredit bank sebagai tambahan modal usaha. Hal ini disebabkan lemahnya Sumber daya manusia (SDM) dalam menyusun laporan keuangan.Kemampuan UMKM dalam menghadapi kemajuan persaingan global memang sangat diperlukan karena hal ini dapat menjaga kestabilan UMKM dan perkonomian di Indonesia.
Teknik Analisis
Populasi penelitian ini adalah pelaku usaha UMKM Kecamatan Sagulung yang terdaftar di Dinas PMP-KUKM Kota Batam berjumlah 340. Sampel yang diambil dalam penelitian ini pelaku usaha UMKM Kecamatan Sagulung yang terdaftar di Dinas PMP-KUKM Kota Batam ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin yang berjumlah 100. Data penelitian akan diolah dengan menggunakan SPSS versi 22.
CONTOH TESIS NO.5 PEMAHAMAN PELAKU UMKM TERHADAP SAK EMKM : SURVEY PADA UMKM YANG TERDAFTAR DI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA PEKANBARU
Abstrak
Penelitian ini dilakukan di Koperasi Kota Pekanbaru dan Dinas UKM, bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman UMKM yang terdaftar di Koperasi dan UKM Kota Pekanbaru Kantor menuju EMKM SAK. Hasil penelitian menemukan bahwa pemahaman tentang UMKM Pelaku terdaftar di Dinas Koperasi Kota Pekanbaru dan UKM masih berada pada level yang memadai.
BAB I
Seiring perkembangannya, terdapat kebutuhan mengenai ketersediaan standar akuntansi yang lebih sederhana dari SAK Umum berbasis IFRS dan SAK ETAP bagi UMKM dikarenakan keterbatasan sumber daya manusia dalam menghasilkan laporan keuangan menggunakan kedua pilar SAK tersebut. Karena itu, DSAK IAI melakukan pengembangan standar akuntansi yang dapat memenuhi kebutuhan UMKM dengan menghadirkan SAK yang dapat mendukung kemajuan UMKM di Indonesia. Hingga pada akhirnya pada tahun 2016, DSAK IAI mengesahkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2018 sebagai upaya mendukung kemajuan perekonomian Indonesia. SAK EMKM memuat pengaturan akuntansi yang lebih sederhana dari SAK ETAP.
Teknik Analisis
Populasi dalam penelitian ini adalah semua UMKM yang memiliki IUMK di Koperasi Kota Pekanbaru dan Dinas UKM sebanyak 1.102 sedangkan 92 sampel diperoleh dengan menggunakan Rumus Slovin dan metode pemilihan sampel yang digunakan pengambilan sampel insidental. Dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data Teknik pengumpulannya adalah observasi dan angket. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara kuantitatif dengan membuat rentang skor
CONTOH TESIS NO.6 Implementasi SAK EMKM pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Tiara Catering
Abstrak
Hasil penelitian yang dilakukan menyimpulkan bahwa laporan keuangan UKM Tiara Catering belum menerapkan SAK EMKM. Hal ini dikarenakan UKM hanya menyediakan laporan penerimaan dan pengeluaran yang sederhana dalam laporan keuangannya. Faktor yang menyebabkan SAK EMKM belum diterapkan dalam penyajian laporan keuangan adalah pemilik merasa belum professional untuk membuat laporan keuangan sesuai standar akuntansi, kurangnya kedisiplinan dalam melaksanakan pembukuan akuntansi usaha, serta kurangnya peran serta pemerintah dalam melakukan sosialisai mengenai penyusunan laporan keuangan sesuai standar akuntansi keuangan yang berlaku khususnya SAK EMKM.
BAB I
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah merupakan standar akuntansi keuangan yang lebih sederhana dibandingkan dengan SAK ETAP karena mengatur transaksi yang umum dilakukan oleh EMKM dan dasar pengukurannya murni menggunakan biaya historis sehingga EMKM cukup mencatat aset dan liabilitas sebesar biaya perolehannya. Adanya SAK EMKM dengan prinsip kesederhanaan diharapkan memberikan kemudahan bagi UKM dalam menyajikan laporan keuangan untuk membangun kualitas UKM dalam kegiatan ekonomi yang sangat penting bagi Indonesia. Penelitian ini ditujukan untuk usaha kecil menengah Tiara Catering yang belum menerapkan penyusunan laporan keuangan sesuai standar akuntansi keuangan, maka dari itu tujuan penelitian ini untuk mengetahui kesesuaian laporan keuangan yang dimiliki oleh UKM Tiara Catering dengan laporan keuangan SAK EMKM serta kendala yang dihadapi dalam penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM.
Teknik Analisis
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui wawancara, penelitian kepustakaan, observasi dan studi dokumentasi.
CONTOH TESIS NO.7 Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah (SAK EMKM) pada Laporan Keuangan di Era Revolusi Industri 4.0 (Studi Kasus Pada UMKM di Kota Madiun)
Abstrak
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pelaku UMKM di Kota Madiun belum mengimplementasikan SAK EMKM dalam menyusun laporan keuangan dan belum tahu kalau Kementerian Koperasi dan UKM melalui Deputi Bidang Sumber Daya Manusia mengembangkan sebuah aplikasi yang disebut LAMIKRO (Laporan Akutansi Usaha Mikro) untuk membantu pelaku usaha mikro membuat sistem laporan keuangan sederhana dan mudah digunakan. Selain itu para pelaku UMKM masih mengalami kendala – kendala dalam mengimplementasikan SAK EMKM dan aplikasi.
BAB I
UMKM memiliki peranan dalam perekonomian nasional yang terhitung cukup besar yakni 99,9% dan penyerapan tenaga kerja mencapai 97% maka para pelaku UMKM dalam era revolusi industri 4.0 merupakan era baru yang harus dijadikan peluang emas untuk meningkatkan kinerja usahanya. Kemajuan teknologi informasi pelaku bisnis bisa memasarkan produk dan membuat laporan keuangan. Dalam membuat laporan keuangan pelaku UMKM sudah ada standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM) yang efektif digunakan 1 Januari 2018 dan aplikasi Lamikro yang bisa di akses oleh pelaku bisnis. Aplikasi lamikro ini memudahkan para pelaku bisnis untuk menyusun laporan keuangan secara mandiri karena cukup mengunduh dan mencatat transaksi melalui telepon seluler yang secara otomatis aplikasi tersebut akan menghitung sendiri laba dan rugi.
Teknik Analisis
Tehnik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif – kualitatif yang menggambarkan dan menginterprestasikan arti data-data yang telah terkumpul.
CONTOH TESIS NO.8 Implementasi SAK EMKM pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Delicious Cake Pontianak
Abstrak
Pada tahun 2018, DSAK IAI mengesahkan SAK Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (EMKM) sebagai upaya mendukung kemajuan perekonomian di Indonesia. Namun pada kenyataannya masih banyak UMKM yang belum menerapkan SAK EMKM tersebut. Karena latar belakang tersebut, dengan menggunakan UMKM Delicious Cake Pontianak peneliti bertujuan untuk mengimplementasikan SAK EMKM pada usaha ini dan mencari tau mengapa usaha ini belum mampu menerapkan SAK EMKM. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pencatatan keuangan UMKM Delicious Cake Pontianak masih sangat sederhana. Hanya berupa laporan arus kas masuk dan keluar saja. Dengan menggunakan teori resistensi juga diketahui bahwa UMKM ini melakukan bentuk resistensi tertutup yang secara tidak sadar dilakukan oleh pemilik. Faktor penyebab resistensi ini adalah kurangnya pengetahuan pemilik, belum adanya keperluan, dan karena bagian keuangan dipegang oleh pemilik sendiri.
BAB I
Setiap usaha diharapkan mempunyai laporan keuangan untuk menganalisis kinerja keuangan sehingga dapat memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas yang bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Namun praktek akuntansi keuangan pada UMKM masih rendah dan memiliki banyak kelemahan (Suhairi : 2004). Penelitian yang dilakukan Salmiah et.al (2015) dengan judul penerapan akuntansi pada UMKM Binaan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Pekanbaru dan kesesuaiannya dengan SAK ETAP menemukan bahwa 83% UMKM tidak memahami isi SAK ETAP, 70% responden tidak menggunakan software akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi yang tepat waktu dan relevan, dan 70% responden sebagai pelaku UMKM tidak memberikan informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan sehingga informasinya tidak lengkap. Hal ini terjadi karena minimnya pengetahuan, pemahaman serta kesadaran akan pentingnya penerapan akuntansi secara lengkap dan sesuai dengan SAK ETAP bagi pelaku UMKM terutama dalam proses penyusunan laporan keuangan dalam rangka memperoleh informasi tentang kegiatan usaha selama satu periode akuntansi.
Teknik Analisis
Peneliti menggunakan metode studi kasus eksplanatoris. Penelitian ini dilakukan dengan tahapan (1) menyiapkan dan mengorganisasikan data yang didapat dari pengamatan, wawancara, dan dokumentasi, (2) reduksi data, (3) penyajian data.
CONTOH TESIS NO.9 ANALISIS PEMAHAMAN DAN KESIAPAN PENGELOLA UMKM DALAM IMPLEMENTASI LAPORAN KEUANGAN BERBASIS SAK EMKM (Studi Empiris pada UMKM di Kota Medan)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman dan kesiapan pengelola UMKM dalam mengimplementasikan laporan keuangan berbasis Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM) di Kota Medan pada tahun 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelola UMKM di Kecamatan Medan Denai telah paham atas dasar-dasar akuntansi yakni dengan persentase usaha mikro 78.1% dan usaha kecil 58.2%, namun tidak paham (mikro 91.2% dan kecil 77.5%) mengenai SAK EMKM. Pengelola UMKM juga tidak siap (mikro 56.52% dan kecil sebesar 46% ) dalam implementasi laporan keuangan berbasis SAK EMKM. Sehingga, kedepannya perlu dilakukan sosialisasi lagi mengenai SAK EMKM oleh pihak yang bertanggung jawab kepada para pengelola UMKM.
BAB I
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan kegiatan usaha berskala kecil, yang dapat dikelola oleh sekumpulan orang maupun kelompok perorangan yang bertujuan mendirikan suatu usaha. Setiap usaha diharapkan mempunyai laporan keuangan untuk menganalisis kinerja keuangan sehingga dapat memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas yang bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Namun praktek akuntansi keuangan pada UMKM di Indonesia masih rendah dan memiliki banyak kelemahan.
Teknik Analisis
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisa, serta menginterpretasikan seluruh data. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 22 pengelola UMKM di Kecamatan Medan Denai. Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari penyebaran kuesioner dan data sekunder diperoleh dari data Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif.
CONTOH TESIS NO.10 Implementasi Penerapan SAK EMKM serta Dampaknya pada Kualitas Pelaporan Keuangan UMKM
Abstrak
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi pengusaha akan laporan keuangan masih sangat rendah sehingga mengakibatkan kualitas laporan keuangan yang dibuat oleh pengusaha UMKM tidak berpengaruh pada besaran kredit yang diperoleh UMKM. Prospek impelementasi SAK EMKM terhadap kualitas pelaporan keuangan saat ini masih sangat minim karena pengusaha masih rendah dalam memahami pembukuan sesuai dengan SAK EMKM.
BAB I
Pemerintah juga telah menerbitkan kebijakanpembiayaan kepada UMKM yang disebut denganKredit Usaha Rakyat (KUR). Target yangditetapkan pemerintah atas penyaluran KUR padatahun 2016 sebesar Rp 100-120 triliun dengan sukubunga yang dibebankan kepada debitur sebesar 9%efektif per tahun. Jumlah penyaluran tersebutmerupakan peningkatan yang besar pada periode
sebelumnya yang hanya disalurkan paling banyakRp 40 Triliun. Tujuan dari KUR menurut PermenkoNo.8 tahun 2015 tentang Pelaksanaan KreditUsaha Rakyat salah satunya adalah meningkatkankapasitas daya saing usaha mikro, kecil danmenengah serta mendorong pertumbuhan ekonomidan penyerapan tenaga kerja.
Teknik Analisis
Penelitian ini menggunakan pengumpulan data primer dengan menggunakan alat kuesioner dengan responden adalah pengusaha UMKM di wilayah Kota Semarang sebagai sampel penelitian.
CONTOH TESIS NO.11 Penerapan Laporan Keuangan Berbasis SAK EMKM pada UMKM Amplang NA
Abstrak
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada beberapa elemen SAK EMKM yang masih belum diterapkan oleh Amplang NA. Laporan keuangan tahun 2017 yang sebelumnya hanya sebatas pendapatan dan belanja, kini telah sesuai dengan SAK EMKM. Kendala utama yang dihadapi dalam penerapan SAK EMKM, yaitu kurangnya informasi mengenai SAK EMKM yang berlaku khusus untuk UMKM.
BAB I
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendukung pembangunan nasional adalah melalui Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan laporan keuangan pada amplang NA, mengetahui penerapan laporan keuangan berbasis SAK EMKM pada Amplang NA dan mengetahui kendala-kendala dalam penerapan laporan keuangan berbasis SAK EMKM pada Amplang NA. Ini adalah penelitian kualitatif dan menggunakan metode deskriptif.
Teknik Analisis
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh melalui wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap pemilik dan pengurus serta melalui observasi langsung di Amplang NA. Selain itu data sekunder diperoleh melalui alat bukti dokumenter yang dimiliki oleh Amplang NA.
CONTOH TESIS NO.12 PENERAPAN ANALISIS FAKTOR REDUCTION DALAM DETERMINASI IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO KECIL DAN MENENGAH (SAK EMKM)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan latar belakang pendidikan, persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, sosialisasi dan kualitas sumber daya manusia dengan penerapan (SAK-EMKM) menggunakan metode analisis faktor dengan mereduksi variabel menjadi beberapa faktor. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan kuesioner yang diberikan kepada pemilik umkm di kota mataram dan melalui teknik purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 40 UMKM. Analisis faktor sendiri bertujuan untuk mereduksi dimensi sekumpulan data dan dirancang dengan jelas dengan tujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor tertentu yang tidak dapat diamati dari variabel yang diamati, sehingga hasil penelitian ini menemukan bahwa dari kelima variabel independent yang diamati dalam penelitian ini terbentuk dua faktor yaitu faktor pertama terbentuk dari variabel persepsi kegunaan dan variabel persepsi kemudahan penggunaan dari SAK EMKM jika diberi nama faktor menjadi persepsi pelaku UMKMdengan korelasi yang positif terhadap Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM) kemudianfaktor kedua terbentuk dari variabel latar belakang pendidikan dan kualitas SDM jika diberi nama faktor tersebut dapat diberi nama faktor SDM (sumber daya manusia)dengankorelasinya adalahpositif terhadap Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM).
BAB I
Data Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah mencatat perkembangan jumlah UMKM di Indonesia selama 3 tahun terakhir mengalami peningkatan cukup signifikan sebagaimana halnya di Nusa Tenggara Barat (NTB) berdasarkan data Dinas Koperasi UKM Provinsi NTB yang dikutip dari situs http://diskop.ntbprov.go.id/mencatat jumlah UMKM pada tahun 2016 sebesar 646.424 unit, tahun 2017 sebesar 648.413 unit dan di tahun 2018 sebesar 648.573 unit. Perkembangan sektor UMKM tersebut memperlihatkan bahwa UMKM memiliki potensi besar untuk dikelola dan dikembangkan dengan baik sehingga dapat mewujudkan UMKM yang tangguh (Dewi et al., 2017). Menurut (Anisykurlillah & Rezqika, 2019) bahwa perkembangan UMKM yang cukup signifikan tersebut akan menimbulkan masalah ketika terjadi persaingan yang semakin tinggi dan ketat yang membuat pelaku UMKM membutuhkan dana besar untuk melakukan inovasi dalam pengembangan usahanya mengingat saat ini Indonesia sudah menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Teknik Analisis
Analisis faktor sendiri bertujuan untuk mereduksi dimensi sekumpulan data dan dirancang dengan jelas dengan tujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor tertentu yang tidak dapat diamati dari variabel yang diamati, sehingga hasil penelitian ini menemukan bahwa dari kelima variabel independent yang diamati dalam penelitian ini terbentuk dua faktor yaitu faktor pertama terbentuk dari variabel persepsi kegunaan dan variabel persepsi kemudahan penggunaan dari SAK EMKM jika diberi nama faktor menjadi persepsi pelaku UMKMdengan korelasi yang positif terhadap Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM)
CONTOH TESIS NO.13 ANALISIS KESIAPAN LIMA PELAKU USAHA KECIL MITRA PUSAT LAYANAN USAHA TERPADU DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM IMPLEMENTASI SAK EMKM
Abstrak
Hasil penelitian menunjukan bahwa Pengimplementasian Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah pada laporan keuangan CV. Geha Pratama termasuk dalam kategori sangat baik. Artinya CV. Geha Pratama sudah menerapkan standar akuntansi keuangan sesuai dengan pedoman SAK EMKM dalam laporan keuangnya.Dalam perbandingan konsep perlakuan akuntansi di CV. Geha Pratama dengan SAK EMKM tidak terdapat perbedaan yang signifikan sehinga dapat dikatakan laporan keuangan CV. Geha Pratama memenuhi kreteria laporan keuangan yang berkualitas diantaranya relevan,andal, dapat dibandingkan dan mudah dipahami.
BAB I
Penelitian ini dilakukan pada CV. Geha Pratama yang bergerak dibidang perdagangan serta percetakan. Adanya fenomena yang terjadi adalah proses siklus akuntansi tidak melakukan pencatatan jurnal serta pengelompokan terhadap akun-akun yang ada dan Perusahaan melakukan pencatatan keuangan belum sepenuhnya menerpakan standar akuntansi yang ada. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kualitas laporan keuangam pada CV. Geha Pratama dan untuk mengetahui penyusunan laporan keuangan sesuai SAK EMKM pada CV. Geha Pratama.
Teknik Analisis
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan penelitian ini yaitu dengan studi lapangan yang dilakukan penelitian ini yaitu dengan studi lapangan yang dilakukan dengan cara observasi lapangan langsung, wawancara,dokumentasi, dan studi kepustakan.
CONTOH TESIS NO.14 ANALISIS APLIKASI IMPLEMENTASI SAK EMKMUNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN UMKM PADA UMKM KOTA BOGOR
Abstrak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga responden UMKM di Kota Bogor, tingkat pengetahuan dan pemahaman pengusaha UMKM di Kota Bogor tentang Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK-EMKM) masih rendah. Siomay Bandung Pak Entis dan pengusaha Toko Harapan tidak melakukan pencatatan keuangan secara berkesinambungan, hanya pengusaha cap warung saja yang telah melakukan pencatatan keuangan dan penyusunan laporan keuangan laba rugi sebatas pengetahuannya. Aplikasi dari Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah (SAK EMKM) untuk meningkatkan perkembangan UMKM pada UMKM Kota Bogor sebagian besar belum di terapkan. Ketiga pengusaha UMKM tersebut tidak memenuhi konsep entitas bisnis karena harta pribadi dan usaha tidak dipisahkan. Hanya satu pengusaha UMKM yaitu Cap Warung yang telah menyusun laporan keuangan yaitu berupa laporan laba rugi saja. Dan sistem pencatatan keuangannya masih berbasis kas.
BAB I
Potensi yang besar dari UMKM tersebut sering terkendala masalah permodalan untuk mengembangkan usaha. Masih rendahnya kualitas laporan keuangan UMKM sehingga perbankan masih meragukan relevansi dan keandalan kualitas laporan keuangannya (Rizki Rudiantoro dkk, 2012). Terkendala akses perbankan untuk mendapatkan pembiayaaan (Osa 2010).
Teknik Analisis
Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif komparatif. Tahapan kegiatan yang akan dilakukan adalah dari pemaparan penyajian laporan keuangan kemudian mengamati, membandingkan dan menganalisis penyajian unsur-unsur laporan dan penyajian laporan keuangan menurut SAK EMKM dan membuat kesimpulan tentang implementasi SAK EMKM.
CONTOH TESIS NO.15 Pengaruh Sosialisasi SAK EMKM, Pemahaman Akuntansi, dan Tingkat Kesiapan Pelaku UMKM Terhadap Implementasi SAK EMKM Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Pada UMKM di Kabupaten Buleleng
Abstrak
Penelitian ini memiliki tujuan menganalisis bagaimana variabel dependen yaitu implementasi SAK EMKM dipengaruhi oleh variabel independen yaitu sosialisasi SAK EMKM, pemahaman akuntansi, dan tingkat kesiapan pelaku UMKM. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif yang menggunakan analisis data statistik, seperti analisis statistik deskriptif, uji validitas dan reliabilitas yang merupakan bagian dari uji kualitas data, uji normalitas, multikolinieritas, dan heteroskedastisitas yang termasuk uji asumsi klasik dan analisis regresi linier berganda yang terdiri dari uji t dan uji koefisien determinasi. Populasi penelitian sebanyak 196 Usaha Menengah di Kabupaten Buleleng dengan jumlah sampel sebanyak 127 responden dengan melakukan penyebaran kuesioner melalui media google form. Hasil yang diperoleh menunjukkan Implementasi SAK EMKM dipengaruhi secara positif oleh sosialisasi SAK EMKM, pemahaman akuntansi, dan tingkat kesiapan pelaku UMKM.
BAB I
UMKM saat ini sangat berperan penting dalam pertumbuhan perekonomian negara, dilihat dari kedudukan UMKM yaitu sebagai pelopor di bidang ekonomi dengan bermacam sektor usaha. Dalam mengembangkan berbagai kegiatan ekonomi serta memberdayakan masyarakat, UMKM berperan dengan menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat serta mampu menciptakan pasar ekonomi yang baru. Bahkan dalam kegiatan perdagangan ke luar negeri, UMKM sudah mampu untuk menjaga neraca pembayaran.
Teknik Analisis
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif yang menggunakan analisis data statistik, seperti analisis statistik deskriptif, uji validitas dan reliabilitas yang merupakan bagian dari uji kualitas data, uji normalitas, multikolinieritas, dan heteroskedastisitas yang termasuk uji asumsi klasik dan analisis regresi linier berganda yang terdiri dari uji t dan uji koefisien determinasi. Populasi penelitian sebanyak 196 Usaha Menengah di Kabupaten Buleleng dengan jumlah sampel sebanyak 127 responden dengan melakukan penyebaran kuesioner melalui media google form.
Leave a Reply