CONTOH TESIS NO.1 ANALISA NILAI VALUASI PERUSAHAAN STARTUPBERDASARKAN FAKTOR KEUANGAN DAN NON KEUANGAN(STUDI KASUS PERUSAHAAN STARTUPXYZ)
Abstrak
Berdasarkan analisis faktor non finansial, Startup XYZ memiliki beberapa hal yang dapat menambah nilai valuasi perusahaan terhadap investor dalam berinvestasi seperti: Tim Founder yang memiliki tenaga ahli dan berpengalaman di bidangnya, memiliki calon pelanggan dan pengguna yang jelas BESAR dan BESAR dan saat ini sedang menjajaki kerjasama dengan salah satu perusahaan susu terbesar di Indonesia, sebelumnya sudah mendapat dana hibah dari Kemenristekdikti, Startup XYZ telah memiliki hak cipta aplikasi sejak 19 November 2015, sedangkan untuk sertifikat merek masih dalam proses penanganan. Dilihat dari kompetitor Dengan kriteria mirip XYZ, tidak tertutup kemungkinan XYZ akan menjadi aplikasi yang setara dengan perusahaan sejenis di dunia, setidaknya untuk target pasar di Indonesia.
BAB I
Startup bisa mengalami sukses atau kegagalan yang sangat drastis. Hal inilah yang membedakan startup dengan perusahaan bisnis pada umumnya .. XYZ merupakan salah satu startup asal Bali yang menawarkan produk aplikasi audio stimulation untuk mengoptimalkan perkembangan otak pada janin selama masa kehamilan. Potensi XYZ untuk memangsa pasar Indonesia cukup terbuka lebar, namun jika tidak diimbangi dengan perhitungan valuasi perusahaan yang tepat, XYZ bisa kehilangan kesempatan untuk mendapatkan bantuan dari investor. Penelitian ini berlangsung selama tahun 2016 di Startup XYZ.
Teknik Analisis
Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif seperti tim Founder, calon pelanggan, posisi pendanaan sebelumnya, hak cipta, pesaing, dan data kuantitatif seperti laporan keuangan Startup. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka. Metode analisis data dengan cara analisis kuantitatif adalah analisis proyeksi laporan keuangan berdasarkan metode tahapan skala. Analisis kualitatif yaitu dengan melakukan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa nilai valuasi perusahaan Startup XYZ adalah sebesar Rp 4.705.427.801,00.
CONTOH TESIS NO.2 Analisis Faktor yang Mempengaruhi Adopsi Scrum pada Startup Digital di Yogyakarta
Abstrak
Scrum merupakan kerangka kerja pengembangan perangkat lunak yang populer pada kalangan startup digital. Penelitian ini bertujuan untuk memvalidasi faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi Scrum pada startup digital di Yogyakarta dengan menggunakan SACDM (Scrum Adoption Challenge Detection Model). Penelitian ini dilakukan dengan jumlah responden sebanyak 100 tim pengembang yang mengadopsi Scrum. Pengumpulan data menggunakan angket dan kuesioner secara offline dan online dengan menggunakan SmartPLS 3.0 sebagai alat analisis data. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa faktor tim berpengaruh positif dan signifikan (O = 0.342; t-statistik 4.463; p < 0.05) terhadap adopsi Scrum, faktor individual berpengaruh positif dan signifikan (O = 0.246; t-statistik 4.099; p < 0.05) terhadap adopsi Scrum, faktor teknologi berpengaruh positif dan signifikan (O = 0.223; t-statistik 3.196; p < 0.05) terhadap adopsi Scrum, dan faktor organisasi berpengaruh positif dan signifikan (O = 0.273; t-statistik 4.032; p < 0.05) terhadap adopsi Scrum. Berdasarkan pengujian model struktural dengan menggunakan nilai R-Square (?”) menunjukkan bahwa variabel faktor tim, faktor individu, faktor teknologi dan faktor organisasi memberikan nilai pengaruh sebesar 93,1% terhadap adopsi Scrum. Besarnya nilai tersebut menujukkan bahwa faktor-faktor tersebut berpengaruh positif terhadap penggunaan Scrum.
BAB I
Startup Indonesia yang begitu atraktif dan potensial menjadi magnet yang kuat bagi investor untuk menanamkan modal. Sebagaimana dikatakan oleh Rizal (2014) bahwa investor tidak segan menggelontorkan dananya pada startup-startup baru di Indonesia walau masih sekedar konsep. Dikarenakan pasar Indonesia memiliki daya beli yang cukup tinggi. Hal ini diperkuat oleh laporan rekap startup di Indonesia selama tahun 2017 yang dilakukan oleh (DailySocial, 2017). Ada beberapa fakta menarik yang ditemukan salah satunya bahwa total investasi yang dikeluarkan oleh investor adalah sekitar US$3 miliar dan investor lokal menjadi yang paling aktif memberikan pendanaan ke startup.
Teknik Analisis
Penelitian ini dilakukan dengan jumlah responden sebanyak 100 tim pengembang yang mengadopsi Scrum. Pengumpulan data menggunakan angket dan kuesioner secara offline dan online dengan menggunakan SmartPLS 3.0 sebagai alat analisis data.
CONTOH TESIS NO.3 Studi kuantitatif deskriptif tentang persepsi terhadap digital-startup
Abstrak
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak lima orang pekerja berada pada kategori sangat tinggi dengan presentase 7,14% dan sebanyak tiga puluh tujuh orang pekerja berada pada kategori tinggi dengan presentase 52,85% yang berbanding terbalik dengan pekerja yang berada pada kategori sedang dan rendah yaitu sebanyak dua puluh tujuh orang dan satu orang dengan presentase 38,57% dan 1,44%. Pekerja yang berada pada kategori sangat tinggi dan tinggi menunjukkan bahwa mereka memiliki persepsi yang positif terhadap digital-startup. Hal itu berarti bahwa persepsi para pekerja memiliki persepsi yang positif terhadap digital-startup.
BAB I
Persepsi terhadap digital-startup bagi para pekerja sangatlah berperan penting dalam pengambilan keputusan dari pekerja tersebut untuk bergabung dengan digital-startup atau tidak. Persepsi memiliki empat aspek yaitu proses perolehan informasi ketika menerima stimulus indrawi, proses penafsiran informasi ketika menerima stimulus indrawi, proses pemilihan dari informasi yang didapat ketika menerima stimulus indrawi, dan proses pengaturan informasi ketika menerima stimulus indrawi. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui secara kuantitatif deskriptif bagaimana gambaran persepsi pada pekerja digital-startup mengenai digital-startup.
Teknik Analisis
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis deskriptif. Subjek penelitian (N=70) adalah pekerja digital-startup yang ada di Surabaya dengan beberapa kriteria khusus (purposive sampling). Data diambil dengan menggunakan metode skala Likert tentang persepsi terhadap digital-startup yang dibuat oleh peneliti.
CONTOH TESIS NO.4 Identifikasi Faktor-Faktor Kesuksesan Start Up Digital di Kota Bandung
Abstrak
Menurut penelitian dari Center for Human Genetic Research (CHGR), jumlah start up digital di Indonesia pada tahun 2020 akan mencapai 13.000 start up. Indonesia, dengan jumlah start up digital saat ini mencapai 1.939 perusahaan telah menduduki peringkat enam dunia sebagai negara dengan jumlah start up terbanyak. Akan tetapi, data memperlihatkan bahwa tingkat kegagalan start up cenderung sangat tinggi. Menurut penelitian dari Shikar Ghosh tingkat kegagalan start up digital mencapai angka 95%. Sementara menurut data dari salah satu incubator start up di Bandung, tingkat kegagalan start up digital mencapai 62,2%. Sebuah start-up dapat belajar pada kesuksesan start-up terdahulu sebagai acuan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari faktor-faktor apa saja yang menentukan kesuksesan suatu start up digital, khususnya di Kota Bandung. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan enam orang narasumber yang terdiri dari pengelola/pemilik start up digital yang sukses, pengelola inkubator digital, dan pakar/coach pengembangan start up digital di Kota Bandung. Metode yang digunakan adalah pengolahan literatur, observasi ke inkubator, dan wawancara mendalam terhadap narasumber. Dalam penelitian ini terdapat 11 faktor penentu kesuksesan start up digital yang diperoleh dari literatur yang akan dianalisis, yaitu: synergy, product, process, managerial innovation, communication, culture, experience, information technology, innovation skills, functional skills, implementation skills. Hasil penelitian menunjukkan, 10 dari 11 variabel yang diteliti merupakan faktor-faktor yang berpengaruh dalam kesuksesan sebuah start up digital. Faktor yang tidak berpengaruh adalah faktor information technology. Berdasarkan hasil penelitian menyarankan beberapa saran bagi pengusaha start up, lembaga incubator dan penelitian selanjutnya. Hal ini di maksudkan agar pengelolaan start up digital dapat lebih sempurna terutama di lembaga inkubator agar tingkat kesuksesan start up digital semakin meningkat
BAB I
Peluang perkembangan start up secara global maupun dalam negeri tidak sejalan dengan tingkat keberhasilan start up. Sebuah start up dikategorikan gagal ketika tidak mampu tumbuh dan menghasilkan profit. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Shikar Ghosh seorang peneliti senior Harvard Schooal menyatakan bahwa tingkat kegagalan start up adalah sebesar 95% (Gage, 2012). Patel dalam Forbes.com menyebutkan bahwa dari 10 start-up digital yang berhasil dibuat, maka Sembilan diantaranya akan mengalami kegagalan. Singkatnya ada 90% kemungkinan sebuah start-up untuk gagal. Kegagalan pertama adalah berada pada titik 120 hari (seratus dua puluh hari) pertama (Patel, 2015) (Prasetiawan & Tricahyono, 2017). Dukungan pemerintah dalam perkembangan start up digital bukan hanya melalui Gerakan Nasional 1000 start up, melalui Kemenristek Dikti, pemerintah memberikan dana hibah kepada start up melalui Inkubator. Inkubator yang menjadi penyalur dana hibah tersebut berada di Kota Bandung yakni CUBIC dan Bandung Techno Park. Pertumbuhan start up di Kota Bandung menurut data dari Komunitas Start Up Bandung tahun 2019 mencapai 250 start up. Namun tingkat kegagalan start up digital di Kota Bandung juga masih cukup tinggi. Salah satu incubator di Kota Bandung melaporkan bahwa tingkat kegagalan start up mencapai 62% (Anggara, 2018). Bahkan data dari inkubator lain di Kota Bandung melaporkan tingkat keberhasilan yang hanya 14%.
Teknik Analisis
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan enam orang narasumber yang terdiri dari pengelola/pemilik start up digital yang sukses, pengelola inkubator digital, dan pakar/coach pengembangan start up digital di Kota Bandung. Metode yang digunakan adalah pengolahan literatur, observasi ke inkubator, dan wawancara mendalam terhadap narasumber. Dalam penelitian ini terdapat 11 faktor penentu kesuksesan start up digital yang diperoleh dari literatur yang akan dianalisis, yaitu: synergy, product, process, managerial innovation, communication, culture, experience, information technology, innovation skills, functional skills, implementation skills.
CONTOH TESIS NO.5 MODEL MANAJEMEN LAYANAN RELASI BISNIS PENDEKATAN STRATEGI LAYANAN ITIL STUDI KASUSPADA PERUSAHAANSTARTUPDIGITAL X DI INDONESIA
Abstrak
Saat ini start up di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cepat, seiringdengan meningkatnya jumlah pengguna internet dan daya beli. Selain itu, semakinpopulernya layananonlinemampu menciptakan pangsa pasar Indonesia tidak hanya lahanuntukstartupIndonesia tetapi juga menjadi target star up dari luar Indonesia. Transaksi yang terjadi melalui bisnis start up dapat meningkatkan perekonomian Indonesia. Tetapi pertumbuhan yang cepat tidak berarti bahwa start up akan mudah tumbuh. Dalamperjalanannya ada berbagai kegagalan yang dialami oleh berbagaistartupdi dunia tidakterkecuali di Indonesia. Beberapa kesalahan mendasar daristartupdigital seperti tidakmembuka diri terhadap pihak lain yang terkait dengan hubungan bisnis, tidak berpikir lebihbanyak tentang manajemen hubungan bisnis, tidak mengikuti tren yang terkait denganhubungan perusahaan dengan pelanggan, kurangnya pengetahuan dalam pemasaran,terutama hubungan dengan pelanggan. Atas dasar ini, tujuan dari penelitian ini adalahuntuk mengusulkan model manajemen relasi bisnis berdasarkan Kerangka StrategiLayanan Teknologi Informasi (ITIL) dalam memulai usaha bisnis di Indonesia. Model yangdiusulkan diperoleh dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil analisisdiperoleh bahwa terdapat dua variabel dominan yaituMaintain Customer Relationship(MCR) danMonitor Customer Complaint(MCC).
BAB I
Startupdi Indonesia saat ini mengalami pertumbuhan yang pesat sejalan denganmeningkatnya jumlah pengguna internet dan daya beli masyarakat. Selain itu pula semakinpopulernya jasa Online membuat pangsa pasar Indonesia pun tidak hanya menjadi lahanbagistartupIndonesia juga merupakan sasaranstartupdari luar Indonesia. Transaksi yangterjadi melalui bisnisstartupmeningkatkan ekonomi Indonesia. Oleh karena ituPemerintah saat ini memberikan perhatian yang lebih padastartupdi Indonesia. Hal inidapat dilihat pada aktivitas kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat untukmenghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-US, Presiden Joko Widodo menyempatkandiri berkunjung ke Silicon Valley, San Fransisco, Amerika Serikat.
Teknik Analisis
Model yang diusulkan diperoleh dengan menggunakan analisis regresi berganda.
CONTOH TESIS NO.6 Studi kuantitatif deskriptif tentang persepsi terhadap digital-startup
Abstrak
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak lima orang pekerja berada pada kategori sangat tinggi dengan presentase 7,14% dan sebanyak tiga puluh tujuh orang pekerja berada pada kategori tinggi dengan presentase 52,85% yang berbanding terbalik dengan pekerja yang berada pada kategori sedang dan rendah yaitu sebanyak dua puluh tujuh orang dan satu orang dengan presentase 38,57% dan 1,44%. Pekerja yang berada pada kategori sangat tinggi dan tinggi menunjukkan bahwa mereka memiliki persepsi yang positif terhadap digital-startup. Hal itu berarti bahwa persepsi para pekerja memiliki persepsi yang positif terhadap digital-startup.
BAB I
Persepsi terhadap digital-startup bagi para pekerja sangatlah berperan penting dalam pengambilan keputusan dari pekerja tersebut untuk bergabung dengan digital-startup atau tidak. Persepsi memiliki empat aspek yaitu proses perolehan informasi ketika menerima stimulus indrawi, proses penafsiran informasi ketika menerima stimulus indrawi, proses pemilihan dari informasi yang didapat ketika menerima stimulus indrawi, dan proses pengaturan informasi ketika menerima stimulus indrawi. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui secara kuantitatif deskriptif bagaimana gambaran persepsi pada pekerja digital-startup mengenai digital-startup.
Teknik Analisis
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis deskriptif. Subjek penelitian (N=70) adalah pekerja digital-startup yang ada di Surabaya dengan beberapa kriteria khusus (purposive sampling). Data diambil dengan menggunakan metode skala Likert tentang persepsi terhadap digital-startup yang dibuat oleh peneliti.
CONTOH TESIS NO.7 Peran Pengusaha Startup Dalam Rangka Memajukan Perekonomian Bangsa
Abstrak
Di era perkembangan teknologi digital di Indonesia banyak masyarakat yang belum mengenal apa itu startup dan banyak yang belum bisa memanfaatkan teknologi yang semakin lama semakin berkembang, dengan adanya teknologi yang semakin maju masyarakat harus di perkenalkan bagaimana dapat memanfaatkannya dan melihat peluang untuk di jadikan bisnis sehingga dapat menjadi seorang pengusaha startup, dan dapat mengurangi pengangguran yang ada di Indonesia sehingga kita dapat berperan penting untuk memajukan perekonomian bangsa. Serta mengetahui faktor pendukung dalam menjalankan bisnis startup, keuntungan dalam berbisnis startup, dan jenis bisnis startup.
BAB I
Perguruan Tinggi adalah sebuah sarana yang akan dilanjutkan setelah selesai pendidikan menengah atas yang menuju ke pendidikan yang lebih tinggi yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia. Dan juga terdapat tridarma didalamnya yang berupa pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Oleh sebab itu Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, perguruan tinggi memiliki riset serta membuat prototipe dan inovasi yang dapat diterapkan oleh industri yang berguna bagi masyarakat. Sehingga perguruan tinggi diwajibkan untuk memiliki sebuah inkubator bisnis teknologi atau disebut (IBT) yang sangat product f dalam membangun atau memulai wirausaha atau perusahaan yang baru (startup) dengan berbasis teknologi.
Teknik Analisis
Teknik Analisis penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif.
CONTOH TESIS NO.8 KESADARAN PENERAPAN PRINSIP BUSINESS ENTITY: STUDI PADA STARTUP DI YOGYAKARTA
Abstrak
Startup menjadi bisnis yang muncul di era modern sekarang ini dan cenderung dimanfaatkan dengan media online. Sebagian besar pelaku usaha startup adalah dari kalangan muda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesadaran pelaku usaha terutama start up yang biasanya dijalankan oleh generasi muda, dalam penerapan konsep business entity. Pendekatan kualitatif digunakan di dalam penelitain ini, dengan desain studi kasus untuk mengetahui kesadaran start-up dalam menerapkan business entity. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam pada pelaku startup. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelaku startup sudah memiliki kesadaran pentingnya menerapkan konsep business entity namun belum bisa diterapkan pada KEVAmedia karena kendala sumber daya manusia yang masih terbatas, sehingga pembagian tugas belum bisa dilaksanakan. Keberadaan investor juga menjadi salah satu alasan startup untuk menyusun laporan keuangan sesuai kaidah akuntansi dan menerapkan konsepkonsep dalam akuntansi.
BAB I
Perusahaan startup cenderung bergantung pada modal pribadi yang disetorkan oleh pemilik perusahaan. Hal itu terjadi karena perusahaan startup mengalami kesulitan dalam pengumpulan dana atau pengumpulan modal dari para calon investor ataupun pasar modal. Pada awal operasinya, perusahaan startup lebih banyak menggunakan dana ekuitas (setoran modal pemilik).
Teknik Analisis
Pendekatan kualitatif digunakan di dalam penelitain ini, dengan desain studi kasus untuk mengetahui kesadaran start-up dalam menerapkan business entity.
CONTOH TESIS NO.9 Pengembangan PerusahaanBerbasis Nilai Islam pada DigitalStartup
Abstrak
Banyak studi menunjukkan bahwa pengembangan perusahaan ditentukan oleh nilai inovasi, kemampuan beradaptasi, dan kedinamisan organisasi. Penelitian ini bertujuanuntuk menjelaskan pengembangan perusahaan berbasis nilaiislampada digital startup, dimana faktor keberhasilan perusahaan tidak hanya ditentukan pada nilai inovasi,kemampuan beradaptasi, dan kedinamisan organisasi, akanditentukan oleh peran pentingnilai-nilai islam yang dibangun oleh perusahaan. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai islam yang menjadi landasandalam menjalankan operasionalisasi perusahaan adalah nilai Tauhid, Qonaah, kompeten, dan akhlak. Pada PT. Badr Interactive, nilai-nilai tersebut terbangun melaluipilar regulatif, normatif, dan kognisi kultural perusahaan. Secara umum nilai-nilai islam berperan pada aspek human resource, marketing, social responsibility, dan corporate culture. Pengaruh nilaiislamdalam keempat aspek ini kemudian menghasilkan output kualitas produk aplikasi yang bagus, teamwork yang baik, ketahanan karyawan yang kuat, kebutuhan rohani karyawan dan strategi marketing yang terencana. Semua aspek tersebut merupakan indikator keberhasilan perusahaan digital startup.
BAB I
Startup merupakan perusahaan rintisan yang berbasis internet. Perusahaan startup mampu memenuhi kebutuhan digital masyarakat Indonesia, hal ini ditandai dengan 5 perusahaan startup yang menyandang gelar unicorn yang dirilis oleh lembaga riset AS, CB Insight yang artinya produk startup banyak diminati oleh masyarakat. Mudo (2015) mengungkapkan jumlah startup di Indonesia mencapai sekitar 1500-an dan semakin meningkat setiap tahunnya. Peningkatan ini terjadi karena melihat peluang pada masyarakat Indonesia yang setiap tahunnya mengalami peningkatan pengguna internet. Namun untuk dapat berkembang, perusahaan startup tidak semudah yang dibayangkan, dibutuhkan berbagai cara pengembangannya.
Teknik Analisis
Pendekatan kualitatif digunakan di dalam penelitain ini, dengan desain studi kasus untuk mengetahui kesadaran start-up dalam menerapkan business entity.
CONTOH TESIS NO.10 Analisa Valuasi Startup Menggunakan Metode The Dave Berkus Untuk Menentukan Nilai Perusahaan PT. Farmindo
Abstrak
- Farmindo Teknologi Nusantara dengan produk “PONKOD” Alat Bantu Panjat Kelapaadalah tenant dari Inkubator BisnisTeknologi tahun 2017 yang bergerak dalam bidang telnologi pertanian yaitu sebuah produk peralatan untuk membantupetani kelapa untuk memanen/memetik buah kelapan dengan mudah dan aman. Dengan “PONKOD” Alat Bantu Panjat Kelapa, kini siapa saja memanjat dengan mudah.Nilai valuasi perusahaan tentunya akan menjadi daya tarik bagi para investor untuk menanamkan modal pada perusahaan PT. Farmindo Teknologi Nusantara. Untuk menghitung nilai valuasi startup harus mengetahui faktor-faktor non keuangan yang mempengaruhi nilai dari perusahaan dengan menghitung secara kualitatif dan kuantitatif nilai perusahaan menggunakan Metode The Dave Berkus. Metode The Dave Berkus, yaitu metode untuk menilai kualitas atau karakteristik yang terpenting dari perusahaan Startup dan mengharuskan investor untuk memperkirakan secara subjektif kontribusi nilai (elemen)yang ada pada perusahaan secara kualitatif dan kuantitatif, sehingga dari rentang nilai dari The Dave Berkus akan di jumlahkan sehingga mendapatkan hasil pra-pendapatan dari perusahaan.
BAB I
Perkembangan teknologi perlahan mengubah pola tatanan lama ke pola tatanan baru. Situasi tersebut diakibatkan oleh perubahan zaman dari mulai tatanan tradisional menuju digitalisasi. Tidak hanya dalam bidang teknologi, perkembangan zaman menjalar ke dalam semua bidang seperti bisnis, ekonomi, hiburan, komunikasi, bahkan pendidikan. Perkembangan teknologi yang tumbuh dengan sangat cepat perlu mendapatkan perhatian masyarakat dan pemerintah agar dampak yang ditimbulkan dapat dioptimalkan dengan baik melalui berbagai kegiatan yang aktual.
Teknik Analisis
Data penelitian ini dikumpulkan dengan metode simak. Analisis data dilakukan dengan metode kontekstual, serta dilakukan dengan teknik baca markah. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa Startup Digital “Ruangguru” dapat digunakan sebagai sarana belajar mandiri untuk pengayaan pembelajaran yang ada di sekolah
CONTOH TESIS NO.11 ANALISIS FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN TERHADAP IMPLEMENTASI BRANDING PADA RUMAH KREATIF DOLLY SAIKI POINT SURABAYA
Abstrak
Penelitian ini mengenai faktor penghambat maupun keberhasilan terhadap implementasi strategi brandingdi Rumah Kreatif Dolly Saiki Point Surabaya. Rumah Kreatif Dolly Saiki Point Surabaya ingin dikenal sebagai tempat oleh-oleh khas Surabaya dengan memanfaatkan media online pada era digital dan juga secara langsung melalui pengalaman konsumen. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif dengan pendekatan deskriptif kualitatif melalui teknik observasi, wawancara, studi pustaka serta dokumentasi. Lokasi penelitian dilakukan di Dolly saiki Point itu sendiri di daerah Putat Jaya Gang Lebar, Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan brandingdapat dilihat melalui pembuatan media sosial ataupun web serta peningkatan penjualan salah satu produk anchor tenantdi Rumah Kreatif Dolly Saiki Point Surabaya. Dalam penelitian ini juga ditemukan hambatan yang ada dikarenakan kurangnya dukungan dari pemerintah kota Surabaya sebagai pemilik Rumah Kreatif Dolly Saiki Point Surabaya.
BAB I
UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) terus berkembang di berbagai daerah Indonesia sekarang ini dan telah menjadi potensi untuk keberlangsungan hidup untuk beberapa kalangan menengah ke bawah. Tidak memiliki modal yang besar dan harus mampu produksi secara mandiri adalah tugasdari pemilik UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) agar mendapatkan pendapatan melalui penjualan mereka. Potensi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) dapat dikatakan sangat menunjang pertumbuhan ekonomi nasional. Selain untuk menambah lapangan pekerjaan baru, UMKM (Usaha Mikro kecil Menengah) dapat menyelamatkan angka kemiskinan di Indonesia. Dengan modal yang tidak besar, usaha yang berbasis dari inisiatif seseorang melalui keterampilan dan kerajinan ini bisa dimulai serta dapat dikatakan sebagai sebuah sebuah bisnis baru. Selain dapat memberantas kemiskinan, melalui terbentuknya UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) bermanfaat untuk mengurangi pengangguran ataupun seseorang yang mengalami PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) oleh sebuah perusahaan.
Teknik Analisis
Penelitian ini menerapkan metode deskriptif dengan pendekatan deskriptif kualitatif melalui teknik observasi, wawancara, studi pustaka serta dokumentasi. Lokasi penelitian dilakukan di Dolly saiki Point itu sendiri di daerah Putat Jaya Gang Lebar, Surabaya.
CONTOH TESIS NO.12 PERAN INKUBATOR BISNIS DALAM MENGEMBANGKAN DIGITAL STARTUP LOKAL DI INDONESIA
Abstrak
Perkembangan internet menyebabkan arus informasi berpindah dengan cepat tanpa mengenal batas geografis. Begitu pula dengan perkembangan industri digital yang selama ini didominasi oleh Amerika Serikat. Berbagai kisah sukses perusahaan digital seperti Google, Facebook, Amazon, dll menginspirasi lahirnya startup-startup baru di berbagai belahan dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Meskipun kondisi industri digital di Indonesia masih dalam fase awal, di mana dukungan infrastruktur dan ekosistem masih sangat minim, namun optimisme dari pelaku industri digital di Indonesia sangat kuat, baik dari sisi startup maupun dari investor. Masalah muncul ketika investor, baik lokal maupun asing, berkeinginan untuk melakukan investasi kepada digital startup lokal di Indonesia, yakni ketidaksiapan startup lokal untuk menerima pendanaan dalam jumlah yang relatif besar untuk pengembangan bisnisnya. Hal ini menimbulkan keraguan bagi investor apakah startup dapat mengelola dana yang diperoleh dan menghasilkan keuntungan di masa mendatang bagi investor. Selain itu, berbagai risiko dan kendala yang harus dihadapi oleh startup lokal seperti karakteristik konsumen di Indonesia, regulasi yang belum mendukung, dll membuat investor menahan diri untuk berinvestasi dalam jumlah besar di Indonesia, meskipun investor sudah sangat siap. Oleh karena itu, lahirlah inisiatif dari investor dan stakeholders dalam industri teknologi digital untuk menggiatkan inkubator bisnis, dengan tujuan dapat mempersiapkan startup lokal agar mampu berkembang lebih optimal. Hasil penelitian ini mengungkapkan berbagai manfaat nyata yang diterima oleh startup lokal untuk meningkatkan kapasitasnya. Seiring dengan keinginan pemerintah untuk mendorong perkembangan industri kreatif, inkubator bisnis diharapkan memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan kapasitas pelaku startup lokal dan menjalin kolaborasi dengan stakeholders lain dalam membangun ekosistem industri yang mendukung sehingga industri digital Indonesia memiliki daya saing yang kompetitif. Dengan demikian, kontribusi industri digital serta industri kreatif pada perekonomian Indonesia dapat lebih tinggi, baik dalam hal pendapatan maupun penyerapan tenaga kerja.
BAB I
Kisah sukses digital startup global seperti Google, Facebook, Twitter, dll menginspirasi banyak generasi muda untuk mendirikan startup mereka dan menyelesaikan permasalahan yang ada di sekitar mereka. Hal ini juga terjadi di Indonesia yang iklim industri teknologinya masih tergolong baru berkembang. Meskipun demikian, antusiasme pelaku industri digital sangat tinggi yang dibuktikan dengan banyaknya startup digital yang lahir setiap tahun
Teknik Analisis
Teknik Analisis ini menggunakan metode penelitian kualitatif.
CONTOH TESIS NO.13 ANALISIS STRATEGI BISNIS DAN SI / TI PADA PERUSAHAAN RINTISAN BERBASIS TEKNOLOGI
Abstrak
Selain sebagai sarana penunjang dalam berkomunikasi, perkembangan teknologi juga berpengaruh terhadap pergeseran gaya hidup masyarakat perkotaan. Hal tersebut menjadi motivasi utama para inovator yang ingin menciptakan solusi atas berbagai persoalan melalui inovasi teknologi. Ini senada dengan semakin berkembangnya perusahaan rintisan di bidang teknologi. Salah satu perusahaan rintisan yang tergabung dalam ADITIF akan menjadi obyek penelitian ini. Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui kondisi internal dan eksternal perusahaan, baik dari sisi bisnis maupun SI/TI dan selanjutnya dilakukan evaluasi serta diajukan rekomendasi strategi yang sesuai dengan budaya perusahaan rintisan. Beberapa usulan strategi yang dihasilkan dari penelitian ini mecakup strategi SI yang berupa usulan portofolio aplikasi administratif untuk mendukung proses bisnis perusahaan, strategi TI yang berupa usulan pemanfaatan cloud computing secara maksimal, dan strategi manajemen SI/TI yang berupa daftar usulan kegiatan bisnis yang dapat meningkatkan kematangan keselarasan strategi.
BAB I
Pemerintah Indonesia melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) juga memberikan dukungan penuh dalam upaya menumbuhkembangkan inovasi dan kreatifitas individu, komunitas, dan masyarakat umum, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui subsektor ekonomi kreatif [2]. Selain itu, berkembangnya era ekonomi kreatif yang didukung pengembangan berbagai produk digital ini merupakan langkah yang sejalan dengan visi pemerintah Indonesia untuk menghadapi era revolusi industri keempat (Industri 4.0).
Teknik Analisis
Ini senada dengan semakin berkembangnya perusahaan rintisan di bidang teknologi. Salah satu perusahaan rintisan yang tergabung dalam ADITIF akan menjadi obyek penelitian ini.
CONTOH TESIS NO.14 Peningkatan Potensi Siswa pada Kelompok Ilmiah Remaja di SMAN 1 Jember melalui Pelatihan Startup Guna Menyukseskan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital
Abstrak
Jumlah pengangguran tertinggi berasal dari lulusan Sekolah Menengah Atas. Pengangguran karena Senior Mahasiswa lulusan SLTA karena tidak dibekali dengan ketrampilan bekerja dalam proses pembelajarannya, berbeda dengan Siswa Sekolah Menengah Kejuruan dibekali dengan keterampilan bekerja karena siswa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan berorientasi untuk dapat bekerja segera setelah lulus. Hal ini diperlukan untuk merubah pola pikir siswa SMA dari pencari kerja menjadi pencipta pekerjaan. Salah satu solusi yang bisa ditawarkan adalah membekali siswa SMA dengan konsep start-up melalui pengembangan keterampilan di ekstrakurikuler seperti Kelompok Ilmiah Remaja (KIR). Pelaksanaan pelatihan start-up Hasil digital menunjukkan bahwa maket aplikasi kreasi mereka layak untuk dikembangkan dalam bentuk aplikasi berbasis website dan android.
BAB I
Kelompok ekstrakurikuler di SMAN 1 Jember selama ini sudah termasuk menjadi SMA terdepan dalam meraih prestasi dibidang karya ilmiah tingkat propinsi maupun nasional, namun karya-karya yang telah diraih masih belum dikembangkan kearah digital sesuai dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat. Padahal saat ini, siswasiswa SMA sudah tidak asing lagi dengan gadget sehingga jika siswa-siswa diarahkan ke bidang digital dalam pengembangan ide-ide mereka maka akan memberikan keuntungan dalam penggunaan gadget kearah yang positif[5]. Selain itu, siswa-siswa SMA ini juga nantinya dapat ikut berpartisipasi dalam menciptakan lapangan kerja sehingga pola pikir mereka dapat berubah dari yang pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja sejalan dengan upaya kebijakan pemerintah. Berikut adalah Gambar 1 foto a. merupakan gambaran situasi mitra di Kelompok Ilmiah Remaja SMA Negeri 1 Jember proses penjelasan awal ketua pengabdian mengenai STARTUP dengan ketua umum dan prestasi foto b. pertemuan rutin yang diadakan setiap Jumat belum mengarah ke pembuatan inovasi digital.
Metode Penelitian
Kegiatan pengabdian ini akan dilaksanakan dalam beberapa tahapan sebagai solusi yang ditawarkan yaitu penanaman pola pikir enterpreneurship,Pelatihan Pengenalan Startup Digital, pelatihan brainstorming ide startup digital, penugasan membuat ide dan mockup dari ide yang telah dicreate
CONTOH TESIS NO.15 CO-WORKING SPACESEBAGAI SOLUSI KEBUTUHAN RUANG KERJA BERDASARKAN KARAKTERISTIK STARTUPKREATIF
Abstrak
Startupkreatif saat ini berkembang pesat di Indonesia, begitu juga di kota Bandung. Karakteristik pengguna utamanya dari sektor startupkreatif mempunyai keunikan dan preferensi ruang yang dapat mengembangkan ide-ide segar dan baru. Karakteristik penggunaakan memengaruhirancangan desain interior khususnya dalam karakteristik desain. Penelitian ini akan menganalisa keterkaitan rancangan ruang yang dapat mewadahi pengguna dengan karakteristik startupkreatif dan bagaimana menghadirkan desain interior yang dapat menstimuli dan menciptakan ide-ide kreatif bagi pengguna. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, dengan melakukan pengamatan lapangan serta penyebaran questionnaire. Penelitian ini mempergunakan sampel pengguna co-working spacedi Bandung, serta startupkreatif yang bergerak dalam 5 bidang dominan di Bandung. Hasil penelitian menunjukkan ruang yang dibutuhkan berupa co-working spacedengan preferensi pada elemen interior.
BAB I
Kondisi ekonomi saat ini telah memasuki era ekonomi gelombang ke-empatyang dikenal dengan nama era ekonomi kreatif. Diikuti dengan perkembangan startupdi Indonesia yang setiap tahun, bahkan setiap bulan banyak bermunculan startup-startupbaru di Indonesia. Startupmerupakan industri rintisan dengan organisasi yang dirancang untuk menemukan model bisnis baru yang menghasilkan keuntungan besar (Blank, 2014). Sekarang ini setidaknya terdapat lebih dari 1.500 startuplokalyang berkancah di bidang Industri Kreatif yang ada di Indonesia.
Teknik Analisis
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, dengan melakukan pengamatan lapangan serta penyebaran questionnaire. Penelitian ini mempergunakan sampel pengguna co-working spacedi Bandung, serta startupkreatif yang bergerak dalam 5 bidang dominan di Bandung.
Leave a Reply