HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Contoh Tesis Faktor Keberhasilan Startup Digital Tahun 2020

CONTOH TESIS NO.1 ANALISA NILAI VALUASI PERUSAHAAN STARTUPBERDASARKAN FAKTOR KEUANGAN DAN NON KEUANGAN(STUDI KASUS PERUSAHAAN STARTUPXYZ)

Abstrak

Berdasarkan analisis faktor non finansial, Startup XYZ memiliki beberapa hal yang dapat menambah nilai valuasi perusahaan terhadap investor dalam berinvestasi seperti: Tim Founder yang memiliki tenaga ahli dan berpengalaman di bidangnya, memiliki calon pelanggan dan pengguna yang jelas BESAR dan BESAR dan saat ini sedang menjajaki kerjasama dengan salah satu perusahaan susu terbesar di Indonesia, sebelumnya sudah mendapat dana hibah dari Kemenristekdikti, Startup XYZ telah memiliki hak cipta aplikasi sejak 19 November 2015, sedangkan untuk sertifikat merek masih dalam proses penanganan. Dilihat dari kompetitor Dengan kriteria mirip XYZ, tidak tertutup kemungkinan XYZ akan menjadi aplikasi yang setara dengan perusahaan sejenis di dunia, setidaknya untuk target pasar di Indonesia.

BAB I

Startup bisa mengalami sukses atau kegagalan yang sangat drastis. Hal inilah yang membedakan startup dengan perusahaan bisnis pada umumnya .. XYZ merupakan salah satu startup asal Bali yang menawarkan produk aplikasi audio stimulation untuk mengoptimalkan perkembangan otak pada janin selama masa kehamilan. Potensi XYZ untuk memangsa pasar Indonesia cukup terbuka lebar, namun jika tidak diimbangi dengan perhitungan valuasi perusahaan yang tepat, XYZ bisa kehilangan kesempatan untuk mendapatkan bantuan dari investor. Penelitian ini berlangsung selama tahun 2016 di Startup XYZ.

Teknik Analisis

Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif seperti tim Founder, calon pelanggan, posisi pendanaan sebelumnya, hak cipta, pesaing, dan data kuantitatif seperti laporan keuangan Startup. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka. Metode analisis data dengan cara analisis kuantitatif adalah analisis proyeksi laporan keuangan berdasarkan metode tahapan skala. Analisis kualitatif yaitu dengan melakukan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa nilai valuasi perusahaan Startup XYZ adalah sebesar Rp 4.705.427.801,00.

CONTOH TESIS NO.2 Analisis Faktor yang Mempengaruhi Adopsi Scrum pada Startup Digital di Yogyakarta

Abstrak

Scrum merupakan kerangka kerja pengembangan perangkat lunak yang populer pada kalangan startup digital. Penelitian ini bertujuan untuk memvalidasi faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi Scrum pada startup digital di Yogyakarta dengan menggunakan SACDM (Scrum Adoption Challenge Detection Model). Penelitian ini dilakukan dengan jumlah responden sebanyak 100 tim pengembang yang mengadopsi Scrum. Pengumpulan data menggunakan angket dan kuesioner secara offline dan online dengan menggunakan SmartPLS 3.0 sebagai alat analisis data. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa faktor tim berpengaruh positif dan signifikan (O = 0.342; t-statistik 4.463; p < 0.05) terhadap adopsi Scrum, faktor individual berpengaruh positif dan signifikan (O = 0.246; t-statistik 4.099; p < 0.05) terhadap adopsi Scrum, faktor teknologi berpengaruh positif dan signifikan (O = 0.223; t-statistik 3.196; p < 0.05) terhadap adopsi Scrum, dan faktor organisasi berpengaruh positif dan signifikan (O = 0.273; t-statistik 4.032; p < 0.05) terhadap adopsi Scrum. Berdasarkan pengujian model struktural dengan menggunakan nilai R-Square (?”) menunjukkan bahwa variabel faktor tim, faktor individu, faktor teknologi dan faktor organisasi memberikan nilai pengaruh sebesar 93,1% terhadap adopsi Scrum. Besarnya nilai tersebut menujukkan bahwa faktor-faktor tersebut berpengaruh positif terhadap penggunaan Scrum.

BAB I

Startup Indonesia yang begitu atraktif dan potensial menjadi magnet yang kuat bagi investor untuk menanamkan modal. Sebagaimana dikatakan oleh Rizal (2014) bahwa investor tidak segan menggelontorkan dananya pada startup-startup baru di Indonesia walau masih sekedar konsep. Dikarenakan pasar Indonesia memiliki daya beli yang cukup tinggi. Hal ini diperkuat oleh laporan rekap startup di Indonesia selama tahun 2017 yang dilakukan oleh (DailySocial, 2017). Ada beberapa fakta menarik yang ditemukan salah satunya bahwa total investasi yang dikeluarkan oleh investor adalah sekitar US$3 miliar dan investor lokal menjadi yang paling aktif memberikan pendanaan ke startup.

Teknik Analisis

Penelitian ini dilakukan dengan jumlah responden sebanyak 100 tim pengembang yang mengadopsi Scrum. Pengumpulan data menggunakan angket dan kuesioner secara offline dan online dengan menggunakan SmartPLS 3.0 sebagai alat analisis data.

CONTOH TESIS NO.3 Studi kuantitatif deskriptif tentang persepsi terhadap digital-startup

Abstrak

Hasil penelitian menunjukkan sebanyak lima orang pekerja berada pada kategori sangat tinggi dengan presentase 7,14% dan sebanyak tiga puluh tujuh orang pekerja berada pada kategori tinggi dengan presentase 52,85% yang berbanding terbalik dengan pekerja yang berada pada kategori sedang dan rendah yaitu sebanyak dua puluh tujuh orang dan satu orang dengan presentase 38,57% dan 1,44%. Pekerja yang berada pada kategori sangat tinggi dan tinggi menunjukkan bahwa mereka memiliki persepsi yang positif terhadap digital-startup. Hal itu berarti bahwa persepsi para pekerja memiliki persepsi yang positif terhadap digital-startup.

BAB I

Persepsi terhadap digital-startup bagi para pekerja sangatlah berperan penting dalam pengambilan keputusan dari pekerja tersebut untuk bergabung dengan digital-startup atau tidak. Persepsi memiliki empat aspek yaitu proses perolehan informasi ketika menerima stimulus indrawi, proses penafsiran informasi ketika menerima stimulus indrawi, proses pemilihan dari informasi yang didapat ketika menerima stimulus indrawi, dan proses pengaturan informasi ketika menerima stimulus indrawi. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui secara kuantitatif deskriptif bagaimana gambaran persepsi pada pekerja digital-startup mengenai digital-startup.

Teknik Analisis

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis deskriptif. Subjek penelitian (N=70) adalah pekerja digital-startup yang ada di Surabaya dengan beberapa kriteria khusus (purposive sampling). Data diambil dengan menggunakan metode skala Likert tentang persepsi terhadap digital-startup yang dibuat oleh peneliti.

CONTOH TESIS NO.4 Identifikasi Faktor-Faktor Kesuksesan Start Up Digital di Kota Bandung

Abstrak

Menurut penelitian dari Center for Human Genetic Research (CHGR), jumlah start up digital di Indonesia pada tahun 2020 akan mencapai 13.000 start up. Indonesia, dengan jumlah start up digital saat ini mencapai 1.939 perusahaan telah menduduki peringkat enam dunia sebagai negara dengan jumlah start up terbanyak. Akan tetapi, data memperlihatkan bahwa tingkat kegagalan start up cenderung sangat tinggi. Menurut penelitian dari Shikar Ghosh tingkat kegagalan start up digital mencapai angka 95%. Sementara menurut data dari salah satu incubator start up di Bandung, tingkat kegagalan start up digital mencapai 62,2%. Sebuah start-up dapat belajar pada kesuksesan start-up terdahulu sebagai acuan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari faktor-faktor apa saja yang menentukan kesuksesan suatu start up digital, khususnya di Kota Bandung. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan enam orang narasumber yang terdiri dari pengelola/pemilik start up digital yang sukses, pengelola inkubator digital, dan pakar/coach pengembangan start up digital di Kota Bandung. Metode yang digunakan adalah pengolahan literatur, observasi ke inkubator, dan wawancara mendalam terhadap narasumber. Dalam penelitian ini terdapat 11 faktor penentu kesuksesan start up digital yang diperoleh dari literatur yang akan dianalisis, yaitu: synergy, product, process, managerial innovation, communication, culture, experience, information technology, innovation skills, functional skills, implementation skills. Hasil penelitian menunjukkan, 10 dari 11 variabel yang diteliti merupakan faktor-faktor yang berpengaruh dalam kesuksesan sebuah start up digital. Faktor yang tidak berpengaruh adalah faktor information technology. Berdasarkan hasil penelitian menyarankan beberapa saran bagi pengusaha start up, lembaga incubator dan penelitian selanjutnya. Hal ini di maksudkan agar pengelolaan start up digital dapat lebih sempurna terutama di lembaga inkubator agar tingkat kesuksesan start up digital semakin meningkat

BAB I

Peluang perkembangan start up secara global maupun dalam negeri tidak sejalan dengan tingkat keberhasilan start up. Sebuah start up dikategorikan gagal ketika tidak mampu tumbuh dan menghasilkan profit. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Shikar Ghosh seorang peneliti senior Harvard Schooal menyatakan bahwa tingkat kegagalan start up adalah sebesar 95% (Gage, 2012). Patel dalam Forbes.com menyebutkan bahwa dari 10 start-up digital yang berhasil dibuat, maka Sembilan diantaranya akan mengalami kegagalan. Singkatnya ada 90% kemungkinan sebuah start-up untuk gagal. Kegagalan pertama adalah berada pada titik 120 hari (seratus dua puluh hari) pertama (Patel, 2015) (Prasetiawan & Tricahyono, 2017). Dukungan pemerintah dalam perkembangan start up digital bukan hanya melalui Gerakan Nasional 1000 start up, melalui Kemenristek Dikti, pemerintah memberikan dana hibah kepada start up melalui Inkubator. Inkubator yang menjadi penyalur dana hibah tersebut berada di Kota Bandung yakni CUBIC dan Bandung Techno Park. Pertumbuhan start up di Kota Bandung menurut data dari Komunitas Start Up Bandung tahun 2019 mencapai 250 start up. Namun tingkat kegagalan start up digital di Kota Bandung juga masih cukup tinggi. Salah satu incubator di Kota Bandung melaporkan bahwa tingkat kegagalan start up mencapai 62% (Anggara, 2018). Bahkan data dari inkubator lain di Kota Bandung melaporkan tingkat keberhasilan yang hanya 14%.

Teknik Analisis

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan enam orang narasumber yang terdiri dari pengelola/pemilik start up digital yang sukses, pengelola inkubator digital, dan pakar/coach pengembangan start up digital di Kota Bandung. Metode yang digunakan adalah pengolahan literatur, observasi ke inkubator, dan wawancara mendalam terhadap narasumber. Dalam penelitian ini terdapat 11 faktor penentu kesuksesan start up digital yang diperoleh dari literatur yang akan dianalisis, yaitu: synergy, product, process, managerial innovation, communication, culture, experience, information technology, innovation skills, functional skills, implementation skills.

CONTOH TESIS NO.5 MODEL MANAJEMEN LAYANAN RELASI BISNIS PENDEKATAN STRATEGI LAYANAN ITIL STUDI KASUSPADA PERUSAHAANSTARTUPDIGITAL X DI INDONESIA

Abstrak

Saat  ini start up di  Indonesia  mengalami  pertumbuhan  yang  cepat,  seiringdengan  meningkatnya  jumlah  pengguna  internet  dan  daya  beli.  Selain  itu,  semakinpopulernya layananonlinemampu menciptakan pangsa pasar Indonesia tidak hanya lahanuntukstartupIndonesia tetapi juga  menjadi target star up dari luar Indonesia. Transaksi yang terjadi melalui bisnis start up dapat meningkatkan perekonomian Indonesia. Tetapi pertumbuhan  yang  cepat  tidak  berarti  bahwa start up akan  mudah  tumbuh.  Dalamperjalanannya ada berbagai kegagalan yang dialami oleh berbagaistartupdi dunia tidakterkecuali  di  Indonesia.  Beberapa  kesalahan  mendasar  daristartupdigital  seperti  tidakmembuka diri terhadap pihak lain yang terkait dengan hubungan bisnis, tidak berpikir lebihbanyak  tentang  manajemen  hubungan  bisnis, tidak  mengikuti  tren  yang  terkait  denganhubungan  perusahaan  dengan  pelanggan,  kurangnya  pengetahuan  dalam  pemasaran,terutama  hubungan  dengan  pelanggan.  Atas  dasar ini,  tujuan dari  penelitian  ini adalahuntuk  mengusulkan  model  manajemen  relasi  bisnis  berdasarkan  Kerangka  StrategiLayanan Teknologi Informasi (ITIL) dalam memulai usaha bisnis di Indonesia. Model yangdiusulkan  diperoleh  dengan  menggunakan  analisis  regresi  berganda.  Hasil  analisisdiperoleh  bahwa  terdapat  dua  variabel  dominan  yaituMaintain  Customer  Relationship(MCR) danMonitor Customer Complaint(MCC).

BAB I

Startupdi  Indonesia  saat  ini  mengalami  pertumbuhan  yang  pesat  sejalan  denganmeningkatnya jumlah pengguna internet dan daya beli masyarakat. Selain itu pula semakinpopulernya jasa Online membuat pangsa pasar Indonesia pun tidak hanya menjadi lahanbagistartupIndonesia juga merupakan sasaranstartupdari luar Indonesia. Transaksi yangterjadi  melalui  bisnisstartupmeningkatkan  ekonomi  Indonesia. Oleh  karena  ituPemerintah saat ini memberikan perhatian yang lebih padastartupdi Indonesia. Hal inidapat dilihat pada  aktivitas kunjungan  Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat untukmenghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-US, Presiden Joko Widodo menyempatkandiri  berkunjung  ke  Silicon  Valley,  San  Fransisco,  Amerika  Serikat.

Teknik Analisis

Model yang diusulkan  diperoleh  dengan  menggunakan  analisis  regresi  berganda.

CONTOH TESIS NO.6 Studi kuantitatif deskriptif tentang persepsi terhadap digital-startup

Abstrak

Hasil penelitian menunjukkan sebanyak lima orang pekerja berada pada kategori sangat tinggi dengan presentase 7,14% dan sebanyak tiga puluh tujuh orang pekerja berada pada kategori tinggi dengan presentase 52,85% yang berbanding terbalik dengan pekerja yang berada pada kategori sedang dan rendah yaitu sebanyak dua puluh tujuh orang dan satu orang dengan presentase 38,57% dan 1,44%. Pekerja yang berada pada kategori sangat tinggi dan tinggi menunjukkan bahwa mereka memiliki persepsi yang positif terhadap digital-startup. Hal itu berarti bahwa persepsi para pekerja memiliki persepsi yang positif terhadap digital-startup.

BAB I

Persepsi terhadap digital-startup bagi para pekerja sangatlah berperan penting dalam pengambilan keputusan dari pekerja tersebut untuk bergabung dengan digital-startup atau tidak. Persepsi memiliki empat aspek yaitu proses perolehan informasi ketika menerima stimulus indrawi, proses penafsiran informasi ketika menerima stimulus indrawi, proses pemilihan dari informasi yang didapat ketika menerima stimulus indrawi, dan proses pengaturan informasi ketika menerima stimulus indrawi. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui secara kuantitatif deskriptif bagaimana gambaran persepsi pada pekerja digital-startup mengenai digital-startup.

Teknik Analisis

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis deskriptif. Subjek penelitian (N=70) adalah pekerja digital-startup yang ada di Surabaya dengan beberapa kriteria khusus (purposive sampling). Data diambil dengan menggunakan metode skala Likert tentang persepsi terhadap digital-startup yang dibuat oleh peneliti.

CONTOH TESIS NO.7 Peran Pengusaha Startup Dalam Rangka Memajukan Perekonomian Bangsa

Abstrak

Di era perkembangan teknologi digital di Indonesia banyak masyarakat yang belum mengenal apa itu startup dan banyak yang belum bisa memanfaatkan teknologi yang semakin lama semakin berkembang, dengan adanya teknologi yang semakin maju masyarakat harus di perkenalkan bagaimana dapat memanfaatkannya dan melihat peluang untuk di jadikan bisnis sehingga dapat menjadi seorang pengusaha startup, dan dapat mengurangi pengangguran yang ada di Indonesia sehingga kita dapat berperan penting untuk memajukan perekonomian bangsa. Serta mengetahui faktor pendukung dalam menjalankan bisnis startup, keuntungan dalam berbisnis startup, dan jenis bisnis startup.

BAB I

Perguruan Tinggi adalah sebuah sarana yang akan dilanjutkan setelah selesai pendidikan menengah atas yang menuju ke pendidikan yang lebih tinggi yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia. Dan juga terdapat tridarma didalamnya yang berupa pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Oleh sebab itu Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, perguruan tinggi memiliki riset serta membuat prototipe dan inovasi yang dapat diterapkan oleh industri yang berguna bagi masyarakat. Sehingga perguruan tinggi diwajibkan untuk memiliki sebuah inkubator bisnis teknologi atau disebut (IBT) yang sangat product f dalam membangun atau memulai wirausaha atau perusahaan yang baru (startup) dengan berbasis teknologi.

Teknik Analisis

Teknik Analisis penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif.

CONTOH TESIS NO.8 KESADARAN PENERAPAN PRINSIP BUSINESS ENTITY: STUDI PADA STARTUP DI YOGYAKARTA

Abstrak

Startup menjadi bisnis yang muncul di era modern sekarang ini dan cenderung dimanfaatkan dengan media online. Sebagian besar pelaku usaha startup adalah dari kalangan muda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesadaran pelaku usaha terutama start up yang biasanya dijalankan oleh generasi muda, dalam penerapan konsep business entity. Pendekatan kualitatif digunakan di dalam penelitain ini, dengan desain studi kasus untuk mengetahui kesadaran start-up dalam menerapkan business entity. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam pada pelaku startup. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelaku startup sudah memiliki kesadaran pentingnya menerapkan konsep business entity namun belum bisa diterapkan pada KEVAmedia karena kendala sumber daya manusia yang masih terbatas, sehingga pembagian tugas belum bisa dilaksanakan. Keberadaan investor juga menjadi salah satu alasan startup untuk menyusun laporan keuangan sesuai kaidah akuntansi dan menerapkan konsepkonsep dalam akuntansi.

BAB I

Perusahaan startup cenderung bergantung pada modal pribadi yang disetorkan oleh pemilik perusahaan. Hal itu terjadi karena perusahaan startup mengalami kesulitan dalam pengumpulan dana atau pengumpulan modal dari para calon investor ataupun pasar modal. Pada awal operasinya, perusahaan startup lebih banyak menggunakan dana ekuitas (setoran modal pemilik).

Teknik Analisis

Pendekatan kualitatif digunakan di dalam penelitain ini, dengan desain studi kasus untuk mengetahui kesadaran start-up dalam menerapkan business entity.

CONTOH TESIS NO.9 Pengembangan PerusahaanBerbasis Nilai Islam pada DigitalStartup

Abstrak

Banyak  studi menunjukkan  bahwa  pengembangan  perusahaan  ditentukan oleh nilai inovasi,  kemampuan  beradaptasi,  dan  kedinamisan  organisasi.  Penelitian  ini  bertujuanuntuk  menjelaskan  pengembangan  perusahaan  berbasis  nilaiislampada  digital  startup, dimana faktor   keberhasilan   perusahaan   tidak   hanya   ditentukan   pada   nilai   inovasi,kemampuan beradaptasi, dan kedinamisan organisasi, akanditentukan oleh peran pentingnilai-nilai islam yang   dibangun  oleh  perusahaan.  Dengan  menggunakan pendekatan kualitatif, hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  nilai islam yang  menjadi  landasandalam menjalankan  operasionalisasi perusahaan adalah nilai Tauhid,  Qonaah,  kompeten,  dan akhlak. Pada PT.  Badr  Interactive,  nilai-nilai  tersebut terbangun  melaluipilar  regulatif, normatif,  dan kognisi kultural  perusahaan.  Secara  umum  nilai-nilai islam berperan  pada aspek human resource, marketing, social responsibility, dan corporate culture. Pengaruh nilaiislamdalam  keempat  aspek  ini  kemudian  menghasilkan  output  kualitas  produk  aplikasi yang  bagus,  teamwork  yang  baik,  ketahanan  karyawan  yang  kuat,  kebutuhan  rohani karyawan dan strategi  marketing  yang  terencana.  Semua aspek  tersebut  merupakan indikator keberhasilan perusahaan digital startup.

BAB I

Startup merupakan perusahaan  rintisan  yang  berbasis  internet. Perusahaan  startup mampu  memenuhi  kebutuhan  digital  masyarakat  Indonesia,  hal  ini  ditandai  dengan  5 perusahaan  startup  yang  menyandang  gelar unicorn yang  dirilis  oleh  lembaga  riset  AS, CB Insight  yang  artinya  produk  startup  banyak  diminati  oleh  masyarakat. Mudo  (2015) mengungkapkan jumlah  startup  di  Indonesia  mencapai  sekitar  1500-an  dan  semakin meningkat setiap tahunnya. Peningkatan ini terjadi karena melihat peluang pada masyarakat Indonesia  yang  setiap  tahunnya  mengalami peningkatan  pengguna  internet. Namun  untuk dapat  berkembang, perusahaan  startup  tidak  semudah  yang  dibayangkan, dibutuhkan berbagai cara pengembangannya.

Teknik Analisis

Pendekatan kualitatif digunakan di dalam penelitain ini, dengan desain studi kasus untuk mengetahui kesadaran start-up dalam menerapkan business entity.

CONTOH TESIS NO.10 Analisa Valuasi Startup Menggunakan Metode The Dave Berkus Untuk Menentukan Nilai Perusahaan PT. Farmindo

Abstrak

  1. Farmindo Teknologi Nusantara dengan produk “PONKOD” Alat Bantu Panjat Kelapaadalah tenant dari Inkubator BisnisTeknologi  tahun  2017  yang  bergerak  dalam  bidang  telnologi pertanian    yaitu    sebuah    produk    peralatan    untuk    membantupetani    kelapa    untuk memanen/memetik buah kelapan dengan mudah dan aman. Dengan “PONKOD” Alat Bantu Panjat  Kelapa,  kini  siapa  saja  memanjat  dengan  mudah.Nilai  valuasi  perusahaan  tentunya akan  menjadi  daya  tarik  bagi  para  investor  untuk  menanamkan  modal pada  perusahaan  PT. Farmindo  Teknologi  Nusantara.  Untuk  menghitung  nilai  valuasi  startup  harus  mengetahui faktor-faktor  non  keuangan  yang  mempengaruhi  nilai  dari  perusahaan  dengan  menghitung secara  kualitatif  dan  kuantitatif  nilai  perusahaan  menggunakan  Metode The  Dave  Berkus. Metode The Dave Berkus, yaitu metode untuk menilai kualitas atau karakteristik yang terpenting dari  perusahaan Startup dan  mengharuskan  investor  untuk  memperkirakan  secara  subjektif kontribusi  nilai  (elemen)yang  ada  pada  perusahaan  secara  kualitatif  dan  kuantitatif,  sehingga dari  rentang  nilai  dari The  Dave  Berkus akan  di  jumlahkan  sehingga  mendapatkan  hasil  pra-pendapatan dari perusahaan.

BAB I

Perkembangan teknologi perlahan mengubah pola tatanan lama ke pola tatanan baru. Situasi tersebut diakibatkan oleh perubahan zaman dari mulai tatanan tradisional menuju digitalisasi. Tidak hanya dalam bidang teknologi, perkembangan zaman menjalar ke dalam semua bidang seperti bisnis, ekonomi, hiburan, komunikasi, bahkan pendidikan. Perkembangan teknologi yang tumbuh dengan sangat cepat perlu mendapatkan perhatian masyarakat dan pemerintah agar dampak yang ditimbulkan dapat dioptimalkan dengan baik melalui berbagai kegiatan yang aktual.

Teknik Analisis

Data penelitian ini dikumpulkan dengan metode simak. Analisis data dilakukan dengan metode kontekstual, serta dilakukan dengan teknik baca markah. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa Startup Digital “Ruangguru” dapat digunakan sebagai sarana belajar mandiri untuk pengayaan pembelajaran yang ada di sekolah

CONTOH TESIS NO.11 ANALISIS FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN TERHADAP IMPLEMENTASI BRANDING PADA RUMAH KREATIF DOLLY SAIKI POINT SURABAYA

Abstrak

Penelitian ini mengenai faktor penghambat maupun keberhasilan terhadap implementasi strategi brandingdi  Rumah  Kreatif  Dolly  Saiki  Point  Surabaya.  Rumah  Kreatif  Dolly  Saiki  Point  Surabaya  ingin  dikenal sebagai  tempat  oleh-oleh  khas  Surabaya  dengan  memanfaatkan  media  online  pada  era  digital  dan  juga secara  langsung  melalui  pengalaman  konsumen.    Penelitian  ini  menerapkan  metode  deskriptif  dengan pendekatan  deskriptif  kualitatif  melalui  teknik  observasi,  wawancara,  studi  pustaka  serta  dokumentasi. Lokasi  penelitian  dilakukan  di  Dolly  saiki  Point  itu  sendiri  di  daerah  Putat  Jaya  Gang  Lebar,  Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan brandingdapat dilihat melalui pembuatan media sosial ataupun  web  serta  peningkatan  penjualan  salah  satu  produk anchor  tenantdi  Rumah  Kreatif  Dolly  Saiki Point Surabaya. Dalam penelitian ini juga ditemukan hambatan yang ada dikarenakan kurangnya dukungan dari pemerintah kota Surabaya sebagai pemilik Rumah Kreatif Dolly Saiki Point Surabaya.

BAB I

UMKM  (Usaha  Mikro Kecil  Menengah)  terus berkembang  di  berbagai  daerah  Indonesia  sekarang ini  dan  telah  menjadi potensi untuk keberlangsungan hidup untuk beberapa kalangan menengah ke bawah. Tidak  memiliki  modal  yang  besar  dan  harus  mampu produksi  secara  mandiri  adalah  tugasdari  pemilik UMKM    (Usaha    Mikro    Kecil    Menengah)    agar mendapatkan  pendapatan  melalui  penjualan  mereka. Potensi   UMKM   (Usaha   Mikro   Kecil   Menengah) dapat   dikatakan   sangat   menunjang   pertumbuhan ekonomi  nasional.  Selain  untuk  menambah  lapangan pekerjaan    baru,    UMKM    (Usaha    Mikro    kecil Menengah)  dapat  menyelamatkan  angka  kemiskinan di  Indonesia.  Dengan  modal  yang  tidak  besar,  usaha yang    berbasis    dari    inisiatif    seseorang    melalui keterampilan  dan  kerajinan  ini  bisa  dimulai  serta dapat  dikatakan  sebagai  sebuah  sebuah  bisnis  baru. Selain    dapat    memberantas    kemiskinan,    melalui terbentuknya UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) bermanfaat untuk mengurangi pengangguran  ataupun  seseorang  yang  mengalami PHK   (Pemutusan   Hubungan   Kerja)   oleh   sebuah perusahaan.

Teknik Analisis

Penelitian  ini  menerapkan  metode  deskriptif  dengan pendekatan  deskriptif  kualitatif  melalui  teknik  observasi,  wawancara,  studi  pustaka  serta  dokumentasi. Lokasi  penelitian  dilakukan  di  Dolly  saiki  Point  itu  sendiri  di  daerah  Putat  Jaya  Gang  Lebar,  Surabaya.

CONTOH TESIS NO.12 PERAN INKUBATOR BISNIS DALAM MENGEMBANGKAN DIGITAL STARTUP LOKAL DI INDONESIA

Abstrak

Perkembangan internet menyebabkan arus informasi berpindah dengan cepat tanpa mengenal batas geografis. Begitu pula dengan perkembangan industri digital yang selama ini didominasi oleh Amerika Serikat. Berbagai kisah sukses perusahaan digital seperti Google, Facebook, Amazon, dll menginspirasi lahirnya startup-startup baru di berbagai belahan dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Meskipun kondisi industri digital di Indonesia masih dalam fase awal, di mana dukungan infrastruktur dan ekosistem masih sangat minim, namun optimisme dari pelaku industri digital di Indonesia sangat kuat, baik dari sisi startup maupun dari investor. Masalah muncul ketika investor, baik lokal maupun asing, berkeinginan untuk melakukan investasi kepada digital startup lokal di Indonesia, yakni ketidaksiapan startup lokal untuk menerima pendanaan dalam jumlah yang relatif besar untuk pengembangan bisnisnya. Hal ini menimbulkan keraguan bagi investor apakah startup dapat mengelola dana yang diperoleh dan menghasilkan keuntungan di masa mendatang bagi investor. Selain itu, berbagai risiko dan kendala yang harus dihadapi oleh startup lokal seperti karakteristik konsumen di Indonesia, regulasi yang belum mendukung, dll membuat investor menahan diri untuk berinvestasi dalam jumlah besar di Indonesia, meskipun investor sudah sangat siap. Oleh karena itu, lahirlah inisiatif dari investor dan stakeholders dalam industri teknologi digital untuk menggiatkan inkubator bisnis, dengan tujuan dapat mempersiapkan startup lokal agar mampu berkembang lebih optimal. Hasil penelitian ini mengungkapkan berbagai manfaat nyata yang diterima oleh startup lokal untuk meningkatkan kapasitasnya. Seiring dengan keinginan pemerintah untuk mendorong perkembangan industri kreatif, inkubator bisnis diharapkan memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan kapasitas pelaku startup lokal dan menjalin kolaborasi dengan stakeholders lain dalam membangun ekosistem industri yang mendukung sehingga industri digital Indonesia memiliki daya saing yang kompetitif. Dengan demikian, kontribusi industri digital serta industri kreatif pada perekonomian Indonesia dapat lebih tinggi, baik dalam hal pendapatan maupun penyerapan tenaga kerja.

BAB I

Kisah sukses digital  startup  global seperti Google, Facebook, Twitter, dll menginspirasi  banyak  generasi  muda  untuk  mendirikan  startup mereka  dan  menyelesaikan  permasalahan  yang  ada  di  sekitar  mereka.  Hal  ini  juga  terjadi  di  Indonesia  yang  iklim  industri  teknologinya  masih  tergolong  baru  berkembang.  Meskipun   demikian,   antusiasme   pelaku   industri   digital   sangat   tinggi   yang   dibuktikan dengan banyaknya startup digital yang lahir setiap tahun

Teknik Analisis

Teknik Analisis ini menggunakan metode penelitian kualitatif.

CONTOH TESIS NO.13 ANALISIS STRATEGI BISNIS DAN SI / TI PADA PERUSAHAAN RINTISAN BERBASIS TEKNOLOGI

Abstrak

Selain sebagai sarana penunjang dalam berkomunikasi, perkembangan teknologi juga berpengaruh terhadap pergeseran gaya hidup masyarakat perkotaan. Hal tersebut menjadi motivasi utama para inovator yang ingin menciptakan solusi atas berbagai persoalan melalui inovasi teknologi. Ini senada dengan semakin berkembangnya perusahaan rintisan di bidang teknologi. Salah satu perusahaan rintisan yang tergabung dalam ADITIF akan menjadi obyek penelitian ini. Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui kondisi internal dan eksternal perusahaan, baik dari sisi bisnis maupun SI/TI dan selanjutnya dilakukan evaluasi serta diajukan rekomendasi strategi yang sesuai dengan budaya perusahaan rintisan. Beberapa usulan strategi yang dihasilkan dari penelitian ini mecakup strategi SI yang berupa usulan portofolio aplikasi administratif untuk mendukung proses bisnis perusahaan, strategi TI yang berupa usulan pemanfaatan cloud computing secara maksimal, dan strategi manajemen SI/TI yang berupa daftar usulan kegiatan bisnis yang dapat meningkatkan kematangan keselarasan strategi.

BAB I

Pemerintah Indonesia  melalui Badan Ekonomi  Kreatif (Bekraf)  juga  memberikan  dukungan  penuh  dalam  upaya menumbuhkembangkan inovasi   dan   kreatifitas   individu, komunitas,   dan   masyarakat   umum,   serta   meningkatkan pertumbuhan  ekonomi  melalui  subsektor  ekonomi  kreatif [2].  Selain  itu,  berkembangnya  era  ekonomi  kreatif  yang didukung    pengembangan    berbagai    produk    digital    ini merupakan  langkah  yang  sejalan  dengan  visi  pemerintah Indonesia  untuk  menghadapi  era  revolusi  industri  keempat (Industri 4.0).

Teknik Analisis

Ini    senada    dengan    semakin    berkembangnya perusahaan rintisan di bidang teknologi. Salah satu perusahaan rintisan  yang  tergabung  dalam  ADITIF  akan  menjadi  obyek penelitian  ini.

CONTOH TESIS NO.14 Peningkatan Potensi Siswa pada Kelompok Ilmiah Remaja di SMAN 1 Jember melalui Pelatihan Startup Guna Menyukseskan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital

Abstrak

Jumlah pengangguran tertinggi berasal dari lulusan Sekolah Menengah Atas. Pengangguran karena Senior Mahasiswa lulusan SLTA karena tidak dibekali dengan ketrampilan bekerja dalam proses pembelajarannya, berbeda dengan Siswa Sekolah Menengah Kejuruan dibekali dengan keterampilan bekerja karena siswa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan berorientasi untuk dapat bekerja segera setelah lulus. Hal ini diperlukan untuk merubah pola pikir siswa SMA dari pencari kerja menjadi pencipta pekerjaan. Salah satu solusi yang bisa ditawarkan adalah membekali siswa SMA dengan konsep start-up melalui pengembangan keterampilan di ekstrakurikuler seperti Kelompok Ilmiah Remaja (KIR). Pelaksanaan pelatihan start-up Hasil digital menunjukkan bahwa maket aplikasi kreasi mereka layak untuk dikembangkan dalam bentuk aplikasi berbasis website dan android.

BAB I

Kelompok ekstrakurikuler di SMAN 1 Jember selama ini sudah termasuk menjadi SMA terdepan dalam meraih prestasi dibidang karya ilmiah tingkat propinsi maupun nasional, namun karya-karya yang telah diraih masih belum dikembangkan kearah digital sesuai dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat. Padahal saat ini, siswasiswa SMA sudah tidak asing lagi dengan gadget sehingga jika siswa-siswa diarahkan ke bidang digital dalam pengembangan ide-ide mereka maka akan memberikan keuntungan dalam penggunaan gadget kearah yang positif[5]. Selain itu, siswa-siswa SMA ini juga nantinya dapat ikut berpartisipasi dalam menciptakan lapangan kerja sehingga pola pikir mereka dapat berubah dari yang pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja sejalan dengan upaya kebijakan pemerintah. Berikut adalah Gambar 1 foto a. merupakan gambaran situasi mitra di Kelompok Ilmiah Remaja SMA Negeri 1 Jember proses penjelasan awal ketua pengabdian mengenai STARTUP dengan ketua umum dan prestasi foto b. pertemuan rutin yang diadakan setiap Jumat belum mengarah ke pembuatan inovasi digital.

Metode Penelitian

Kegiatan pengabdian ini akan dilaksanakan dalam beberapa tahapan sebagai solusi yang ditawarkan yaitu penanaman pola pikir enterpreneurship,Pelatihan Pengenalan Startup Digital, pelatihan brainstorming ide startup digital, penugasan membuat ide dan mockup dari ide yang telah dicreate

CONTOH TESIS NO.15 CO-WORKING SPACESEBAGAI SOLUSI KEBUTUHAN RUANG KERJA BERDASARKAN KARAKTERISTIK STARTUPKREATIF

Abstrak

Startupkreatif  saat  ini  berkembang  pesat  di  Indonesia,  begitu  juga  di  kota Bandung.  Karakteristik pengguna utamanya   dari   sektor startupkreatif   mempunyai   keunikan   dan   preferensi   ruang   yang   dapat mengembangkan  ide-ide  segar  dan  baru.  Karakteristik  penggunaakan  memengaruhirancangan  desain  interior khususnya dalam karakteristik desain. Penelitian ini akan menganalisa keterkaitan rancangan ruang yang dapat mewadahi  pengguna  dengan  karakteristik startupkreatif  dan  bagaimana  menghadirkan  desain  interior  yang dapat menstimuli  dan  menciptakan  ide-ide  kreatif  bagi  pengguna.  Metode  penelitian  yang  digunakan  adalah penelitian  kualitatif,  dengan  melakukan  pengamatan  lapangan  serta  penyebaran questionnaire.  Penelitian  ini mempergunakan  sampel  pengguna co-working  spacedi  Bandung,  serta startupkreatif  yang  bergerak  dalam  5 bidang  dominan  di  Bandung. Hasil  penelitian  menunjukkan ruang  yang  dibutuhkan  berupa co-working  spacedengan preferensi pada elemen interior.

BAB I

Kondisi  ekonomi  saat  ini  telah  memasuki  era  ekonomi  gelombang  ke-empatyang  dikenal dengan  nama  era  ekonomi  kreatif. Diikuti  dengan  perkembangan startupdi  Indonesia  yang setiap  tahun,  bahkan  setiap  bulan  banyak  bermunculan startup-startupbaru  di  Indonesia. Startupmerupakan  industri  rintisan  dengan  organisasi  yang  dirancang  untuk  menemukan model   bisnis   baru   yang   menghasilkan   keuntungan   besar   (Blank,   2014).   Sekarang   ini setidaknya  terdapat  lebih  dari  1.500 startuplokalyang  berkancah  di  bidang  Industri  Kreatif yang ada di Indonesia.

Teknik Analisis

Metode  penelitian  yang  digunakan  adalah penelitian  kualitatif,  dengan  melakukan  pengamatan  lapangan  serta  penyebaran questionnaire.  Penelitian  ini mempergunakan  sampel  pengguna co-working  spacedi  Bandung,  serta startupkreatif  yang  bergerak  dalam  5 bidang  dominan  di  Bandung.

 

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?