CONTOH TESIS NO 1. MONITORING DAN EVALUASI KEBIJAKAN PROGRAM BANTUAN PANGAN NON TUNAI (BPNT) DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KOTA BATU
Abstrak
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pemantauan dan evaluasi Program BPNT di Batu telah menerapkan prinsip-prinsip pemantauan dan evaluasi dan telah berjalan cukup baik oleh fasilitator BSP dan program BPNT dianggap telah tepat sasaran, sehingga untuk mempercepat implementasi pengentasan kemiskinan. Program BPNT telah diberikan kepada KPM Kota Batu sebanyak 5.649 KPM pada 2018 kemudian menurun pada 2019 yaitu sebanyak 3.992 KPM. Faktor penghambat dalam memonitor dan mengevaluasi program BPNT adalah pertama-tama kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) kedua, yaitu waktu.
BAB 1
Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) diharapkan dapat mengurangi beban pengeluaran yang dikeluarkan oleh penduduk miskin dalam hal pemenuhan kebutuhan pokok. Hal ini didukung dalam tujuan utama Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dimana Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dapat mengurangi beban pengeluaran melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan, memberikan nutrisi yang lebih seimbang serta mendorong tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Bantuan sosial secara non tunai ini diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dalam rangka program penanggulangan kemiskinan yang dimana berupa pelayanan dasar, jaminan sosial, perlindungan sosial, rehabilitasi sosial dan pemberdayaan social (PerPres No.63 Tahun 2017 Tentang Penyaluran Bantuan Sosial Secara Non Tunai, n.d.). Pemberian bantuan ini juga sejalan dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 2009 tentang Kesehjahteraan Sosial dalam memenuhi pangan masyarakat. Sehingga dengan adanya Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) ini diharapkan dapat memenuhi hak kesehjahteraan masyarakat miskin dalam hal meningkatkan ketahanan pangan di tingkat Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sekaligus sebagai mekanisme perlindungan sosial serta penanggulangan dan atau pemutus rantai kemiskinan.
Teknik Analisis Data
Analisa data dalam penelitian ini adalah kualitatif yang dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung. Dalam penelitian ini menggunakan model analisis data Miles dan Huberman yang dimana mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisa kualitatif dilakukan secara interaktif atau interactive model dan berlangsung secara terus menerus (Sugiyono, 2015).
CONTOH TESIS NO 2. Faktor-faktor yang Behubungan dengan Kemiskinan di Desa Jati Mulyo Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemiskinan, dan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kemiskinan di Desa Jati Mulyo, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Jati Mulyo, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan dengan 70 responden rumah tangga prasejahtera. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret-April 2018. Data dikumpulkan dengan metode survei menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan uji statistik nonparametrik korelasi rank spearman untuk menguji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Jati Mulyo jika dilihat dari pengeluaran per kapita per tahun setara nilai beras adalah sebesar 233 kilogram nilai beras per kapita per tahun termasuk dalam rumah tangga prasejahtera kategori miskin sekali. Faktor-faktor yang berhubungan nyata dengan tingkat kemiskinan adalah tingkat pendidikan dan pekerjaan utama sedangkan yang tidak berhubungan nyata dengan tingkat kemiskinan adalah jumlah anggota keluarga dan usia kepala rumah tangga.
BAB I
Kemiskinan di perkotaan dan perdesaan harus dilihat secara berbeda. Kondisi geografis, demografis, dan struktur ekonomi daerah sedikit banyak memengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat. Apalagi ukuran kemiskinan selalu dipandang dari faktor ekonomi yang diukur dari tingkat pendapatan (income) atau tingkat pengeluaran (konsumsi) masyarakat. Negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, ukuran kemiskinan dilihat dari tingkat pemenuhan kebutuhan dasar. Muncul konsep garis kemiskinan yang mengacu pada rata-rata pengeluaran per kapita per bulan. Struktur ekonomi di wilayah perkotaan dominan oleh sektor nontradable, yaitu sektor ekonomi yang tidak dapat diperdagangkan seperti keuangan dan jasa. Sementara wilayah perdesaan memiliki sumber daya alam yang lebih dominan dalam sektor tradable, yaitu pertanian, pertambangan, dan industri. Pertumbuhan sektor nontradable biasanya lebih tinggi ketimbang sektor tradable. Pertumbuhan pendapatan masyarakat di wilayah yang dominan sektor nontradable-nya lebih tinggi ketimbang pendapatan para petani di pedesaan. Akibatnya, kesenjangan pendapatan antara kota dan desa semakin lebar (Basri dan Munandar, 2009). Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk miskin untuk Kabupaten Lampung Selatan menempati peringkat teratas pada Tahun 2018 sebanyak 148.530 jiwa. Kemudian menurut BKKN Provinsi Lampung pada Tahun 2018 Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan mempunyai jumlah rumah tangga prasejahtera tertinggi dengan jumlah rumah tangga prasejahtera sebanyak 5.794 KK, dan jumlah desa yang berada di Kecamatan Jati Agung sebanyak 21 desa, Desa Jati Mulyo Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan mempunyai jumlah rumah tangga prasejahtera sebanyak 753 KK.
Model Penelitian
Berdasar- kan uraian Kerangka Pemikiran:
Teknik Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif untuk menjawab tujuan pertama. Studi deskriptif merupakan alat untuk menemukan makna-makna baru, menjelaskan kondisi keberadaan, menentukan frekuensi kemunculan sesuatu, dan mengkategorikan informasi
CONTOH TESIS No. 3 IMPLEMENTASI PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN (P2KP) DI KECAMATAN MEDAN MAIMUN
Abstract
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh koefisien korelasi product momen (r) bernilai 0,20092 dimana nilai r-tabel untuk n=164 yaitu 0,148. Sehingga dengan ketentuan bila rxy > r-tabel maka hipotesis alternatif diterima atau melalui perhitungan koefisien determinasi diperoleh bahwa efektivitas implementasi Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) terhadap penurunan jumlah keluarga miskin di Kecamatan Medan Maimun memiliki tingkat efektivitas yang rendah hanya sebesar 4,0368%. Dimana hubungan ini diperoleh berdasarkan indikator-indikator yang diolah penulis meliputi efektivitas, pengembangan masyarakat, pengembangan ekonomi, perlindungan lingkungan dan kemiskinan, serta faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
BAB I
Belajar dari pengalaman pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di masa lalu yang masih memberikan porsi yang sangat besar kepada birokrasi, maka digulirkan intervensi ekstrim Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) yang melompati jenjang birokrasi peran Pemda. Program ini merupakan kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan Bank Dunia melalui pinjaman Loan IDA credit yang merupakan salah satu program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat di perkotaan. Intervensinya ditekankan pada penciptaan lapangan kerja dan penyediaan dana pinjaman bergulir serta pengembangan prasarana dan sarana dasar lingkungan dengan penyediaan pendampingan pihak Konsultan Manajemen Wilayah dan Fasilitator Kelurahan (KMW dan Faskel).
Teknik Analisis Data
Penulis menggunakan analisis data kuantitatif, yaitu analisis yang digunakan untuk menguji hubungan atau pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain dengan menggunakan perhitungan statistik. Dalam penelitian ini, penulis bersikap netral sehingga tidak mempengaruhi data. Untuk itu penulis hanya melihat, bertanya, mendengar, mencatat, merekam, dan memperhatikan lalu berusaha menjabarkan atau menginterpretasikan data tersebut untuk dianalisis sehingga dapat memberikan kesimpulan setelah dilakukan pengecekan ulang atas data tersebut.
CONTOH TESIS No. 4 UPAYA PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT LOKAL (Belajar dari Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan di Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak)
Abstract
Pemerintah membuat kebijakan untuk memecahkan masalah yang mempengaruhi orang-orang di masyarakat. Membuat kebijakan berarti memutuskan apa yang bisa dan tidak masalah, memilih masalah mana yang harus dipecahkan, dan memutuskan bagaimana menyelesaikannya untuk memberi manfaat bagi masyarakat. Program P2KP (Proyek Kemiskinan Perkotaan), salah satu program untuk mengatasi masalah kemiskinan di perkotaan. Program P2KP pengentasan kemiskinan dilaksanakan di daerah perkotaan berdasarkan tiga pilar pemberdayaan. Pertama, pemberdayaan fisik; kedua, pemberdayaan ekonomi; ketiga, social Pemberdayaan. Studi ini menemukan bahwa program P2KP berhasil diimplementasikan di Indonesia pemberdayaan fisik dan sosial. Itu perlu untuk menyelidiki penelitian lebih lanjut menjawab bahwa program tidak berhasil dilaksanakan dalam pemberdayaan ekonomi.
BAB I
P2KP dirancang sebagai program yang berbeda dibandingkan dengan program-program penanggulangan kemiskinan lainnya yang pernah dilakukan di Indonesia. Paling tidak terdapat tiga aspek penting yang perlu memperoleh perhatian(Lihat: Fathurrohman, 2007:3-4). Pertama, program ini berupaya menanggulangi kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat dalam bentuk gerakan bersama dalam komunitas. Kedua, P2KP memadukan tiga aspek pemberdayaan, yakni daya fisik, daya ekonomi, dan daya sosial, ke dalam sebuah konsep yang dinamakan Tridaya. Ketiga, program pemberdayaan yang ditawarkan P2KP dilakukan sebagai proses pembelajaran dan penguatan kesadaran kritis masyarakat.
Teknik Analisis Data
Pendekatan penelitian yang akan digunakan adalah metode kualitatif. Hal ini dikarenakan penelitian ini berupaya untuk menghasilkan gambaran mengenai dampak program pengentasan kemiskinan P2KP di Kelurahan Bintoro Kecamatan Demak Kabupaten Demak berdasarkan pada tiga sumber informasi pengelola kegiatan, pemangku kepentingan dan penduduk miskin itu sendiri, yang dikenal sebagai triangulation [Lihat:Katleen de Marris, 2004:59-60, Stephen D Lapan, 2004:242-243; lihat juga, Neuman 2000, 21-23; Moleong 2000: 112].
CONTOH TESIS No. 5 PENGARUH KEBIJAKAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TERHADAP PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KECAMATAN BAJENG KABUPATEN GOWA
Abstract
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di kecamatan Bajeng kabupaten Gowa berjalan dengan sangat baik. Hal ini ditunjukkan dengan skor rata-rata yang di dapatkan dari item pertanyaan sebesar 224 atau sebesar 82,6% yang menandakan bahwa Program Keluarga Harapan dalam pelaksanaannya menempati kategori sangat tinggi/sangat baik dan dengan melihat kenyataan dilapangan ditemukan bahwa Program keluarga Harapan sesuai dengan prinsip tauhid, prinsip keseimbangan, prinsip khilafah dan prinsip keadilan yang terdapat dalam Prinsip Ekonomi Islam. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa PKH berpengaruh positif dan signifikan terhadap penanggulangan kemiskinan yakni sebesar 38,4% sedangkan 61,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain.
BAB I
Program Keluarga Harapan (PKH) di gulirkan di Kabupaten Gowa untuk merespons permasalahan yang ada, seperti yang terdapat di Kecamatan Bajeng. Dengan adanya Program Keluarga Harapan (PKH) ini, diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat miskin yang ada di Kabupaten Gowa khususnya yang terdapat di Kecamatan Bajeng untuk ikut berperan serta terhadap program PKH yang nantinya akan memberikan dampak yang logis bagi kehidupan mereka terutama pada peningkatan kualitas hidup melalui kesehatan dan pendidikan yang nantinya diharapkan dapat menanggulangi kemiskinan yang selama ini menjerat rumah tangga sangat miskin (RTSM). Dapat disadari sepenuhnya bahwa PKH ini dilakukan melalui pendekatan kesejahteraan bagi keluarga miskin dengan cara memberikan bantuan tunai langsung kepada rumah tangga sangat miskin (RTSM) dengan persyaratan yang telah ditentukan.
Kerangka Berpikir
Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial dengan sistem SPSS. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik jawaban responden pada setiap variabel. Dan analisis statistik infrensial digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.
CONTOH TESIS NO. 6 Karakteristik Kemiskinan dan Penanggulangannya di Kabupaten Sidoarjo
Abstract
Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis dan menjabarkan karakteristik kemiskinan serta kebijakan dan program penanggulangannya di Kabupaten Sidoarjo. Lokasi penelitian eksploratif ini dilaksanakan di Kabupaten Sidoarjo. Argumentasi dasar yang digunakan karena Kabupaten Sidoarjo memiliki angka kemiskinan paling rendah di Jawa Timur serta pernah mendapatkan penghargaan pro poor award dari pemerintah RI pada tahun 2011 dan 2012. Subjek penelitian ini sebanyak tiga puluh orang dengan key informan Wakil Bupati Sidoarjo.Pengumpulan data dilakukan melalui interview kepada seluruh informant. Data yang terkumpul kemudian dikoding dan dianalisis dengan teknik penganalisisan grounded dari Strauss dan Corbin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemiskinan di Kabupaten Sidoarjo lebih bersifat kultural baik di wilayah rural maupun urban (perkotaan).Pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan yang ada selama ini masih belum optimal dan tepat sasaran.
BAB I
Pada aspek kemiskinan desa-kota, kebijakan-kebijakan juga harus disesuaikan dengan kondisi kemiskinan pada wilayah desa-kota. Lipton (1992) menyatakan bahwa sumber kemiskinan di negaranegara berkembang berakar dari kebijakan pembangunan kota yang bias. Lipton melihat kebijakan redistribusi kota-desa (urban rural reditribution) sebagai kebijakan yang paling penting dari empat pilihan kebijakan yang mungkin diambil oleh pemerintah negara-negara berkembang. Keempat pilihan kebijakan tersebut adalah (1) kebijakan percepatan pertumbuhan ekonomi plus mekanisme “tetesan ke bawah” (trikcle down); (2) Kebijakan reditribusi di lingkungan pedesaan (intra rural redsitribution); (3) kebijakan pertumbuhan khusus penduduk miskin di daerah pedesaan; dan (4) kebijakan redistribusi desa-kota.
Teknik Analisis
Jenis dan pendekatan penelitian kualitatif ini adalah eksploratif.Penelitian kualitatif digunakan untuk memperoleh gambaran yang mendalam tentang karakteristik kemiskinan serta kebijakan penanggulangannya di Sidoarjo.
CONTOH TESIS NO 7 TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KEGIATAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya tingkat partisipasi masyarakat dalam mendukung kegiatan ekonomi Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) dan mengetahui indikator yang belum terpenuhi oleh masyarakat sebagai wujud partisipasinya. Data yang digunakan berupa kuesioner, yang disebarkan kepada 81 orang responden yang menerima dana bergulir P2KP. Data kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil kuesioner menunjukkan semua indikator bernilai di atas 60%, dan hasil rata-rata lima indikator yang digunakan 72.89%. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat Kelurahan Pancoran Mas cukup aktif.
BAB I
Tingkat partisipasi masyarakat terhadap P2KP, dapat diukur dalam beberapa indikator seperti yang dikemukakan Fatma (2007) yaitu pengorganisasian pelaksanaan P2KP, sosialisasi, pemberian pelatihan, pengorganisasian masyarakat dan pembentukan pengorganisasian kelompok (KSM), pendampingan dan pengawasan. Sedangkan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Soekamto, dkk. (2006) kadar partisipasi masyarakat dapat diukur melalui 3 dimensi, yaitu pengembangan kegiatan sosial ekonomi, asas gotong royong dan keswadayaan, tersedianya dana untuk modal usaha, guna dikembangkan oleh masyarakat miskin itu sendiri.
Teknik Analisis Data
Data yang digunakan berupa kuesioner, yang disebarkan kepada 81 orang responden yang menerima dana bergulir P2KP. Data kemudian dianalisis secara deskriptif.
CONTOH TESIS NO. 8 ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA, PENDAPATAN PERKAPITA DAN INVESTASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI LAMPUNG DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM TAHUN 2010-2018
Abstrak
Hasil dari penelitian ini adalah variabel indeks pembangunan manusia tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemiskinan, karena dengan kualitas sumber daya manusia yang rendah akan menyebabkan pendidikan dan keshatan yang menurun sehingga berimbas pada kemiskinan yang meningkat. Kemudian pendapatan perkapita berpengaruh terhadap kemiskinan. Selanjutnya investasi berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan. Jika masyarakat memiliki pendapatan tinggi maka kebutuhan hidup akan terpenuhi dan masyarakat dapat berinvestasi yang akan memberi dampak positif dalam meninggkatkan pendapatan masyarakat dan lapangan kerja sehingga kemiskinan menurun. Dalam pandangan Ekonomi Islam bahwa kemiskinan yang tinggi akan menyebabkan biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan pembangunan ekonomi menjadi lebih besar sehingga akan menghambat pembangunan ekonomi, maka Islam menganjurkan manusia untuk berinvestasi, berdagang dan berbisnis. Islam juga memudahkan segala sumber rejeki baik dari sumber daya alam maupun sumber daya manusia, karena pada hakikatnya rejeki itu datangnya dari Allah SWT bukan dari manusia.
BAB I
Kemiskinan menjadi tanggung jawab bersama baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, terutama bagi pemerintah daerah untuk segera mencari solusi bagaimanan cara menanggulangi angka kemiskinan yang cukup tinggi tersebut dan pemanfaatan potensi-potensi secara maksimal. Berbagai program kemiskinan dan kebijakan pemerintah telah dilaksanakan akan tetapi angka kemiskinan masih juga tinggi jika dibandingkan dengan provinsi lain. Manusia memiliki peran penting dalam membangun suatu negara menjadi yang lebih baik, pembangunan manusia sangat perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah sehingga dapat memicu kemajuan pada pembangunan negara, dengan melalui alokasi dana yang digunakan untuk peningkatan bidang pendidikan, kesehatan dan lain-lain.
Kerangka Pemikiran
Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode kuntitatif dan jenis data yang digunakan yaitu data sekunder yang didapat dari BPS Nasional. Jenis data yang digunakan adalah data time series yaitu tahun 2010-2018. Untuk proses analisis data menggunakan data analisis regresi linier berganda dengan variabel indeks pembangunan manusia (X1), pendapatan perkapita (X2), investasi (X3) dan kemiskinan (Y).
CONTOH TESIS NO. 9 ANALISIS KEMISKINAN DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA
Abstrak
Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif menggunakan kuantitatif pendekatan di mana sampel diambil melalui rumus Slovin. Metode analisis data yang digunakan adalah a perhitungan garis kemiskinan yang dirancang agar tidak lepas dari BPS yang sebenarnya perhitungan. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa mayoritas populasi di Labuan Desa Toposo, Kecamatan Labuan, Kabupaten Donggala masih hidup di bawah garis kemiskinan.
BAB I
Kemiskinan di pedesaan hamper sepenuhnya melekat pada kegiatan pertanian rakyat. Berdasarkan data statistik Susenas, sebanyak 63,20 % dari jumlah total penduduk miskin Indonesia berada di pedesaan dan lebih kurang 57% dari total penduduk Indonesia menggantungkan hidup pada sector pertanian, dengan tingkat pendapatan yang relatif rendah jika dibandingkan dengan penduduk yang tinggal di perkotaan. Perbedaan pendapatan tersebut berkaitan erat dengan produktivitas para petani Indonesia yang tidak dapat dilepaskan dari berbagai faktor, antara lain luas lahan yang dimiliki, kebijakan pemerintah dalam hal pemberian insentif kepada petani dan tidak meratanya penguasaan aset (Berita Resmi Statistik BPS, 2011). Untuk itu pertanyaan penelitian yang dibangun adalah, bagaimana kondisi kemiskinan berdasarkan pengeluaran konsumsi komoditi makanan dan komoditi non makanan di Desa Labuan Toposo Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala.
Teknik Analisis
Penelitian secara teknis memerlukan suatu metode/jenis penelitian yang dapat membantu dan memudahkan penulis dalam memperoleh data yang diperlukan sesuai dengan tujuan penelitian. Sesuai dengan tujuan penulisan tesis ini, untuk mengetahui dan menganalisis kondisi kemiskinan yang terdapat di Desa Labuan Toposo Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala berdasarkan pengeluaran konsumsi makanan dan konsumsi non makanan di daerah tersebut.
CONTOH TESIS NO. 10 STRATEGI PEMERINTAHAN DAERAH DALAM MENGATASI KEMISKINAN DI DESA TELUK PULAI KECAMATAN PASIR LIMAU KAPAS
Abstrak
Penelitian ini dilatar belakangi oleh inovasi-inovasi yang dilakukan desa untuk memberikan kesejahteraan dan mengatasi kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Strategi yang digunakan dalam mengatasi kemiskinan di DesaTeluk Pulai Kecamatan Pasir Limau Kapas, (2) Dampak dari strategi mengatasi kemiskinan yang digunakan. Untuk mendapatkan tujuan dari penelitian ini digunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian yang terdiri dari perangkat desa Teluk Pulai. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dekumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang digunakan untuk mengatasi kemiskinan adalah pemerintah melakukan koordinasi dengan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya meningkatkan usaha kerja, masyarakat di ajak untuk bekerja sama dalam meningkatkan kualitas kehidupan yang lebih baik.
BAB I
Kemiskinan merupakan fenomena sosial klasik yang sudah melekat dalam masyarakat. Keyakinan tentang kenyataan bahwa kemiskinan tidak bisa dientaskan, melainkan hanya dikurangi jumlah dan diminimalkan derita simiskin, demikian halnya dengan yang terjadi pada masyarakat. Bila dilihat dalam konteks agama sebenarnya jauh lebih jelas. Dalam Islam dibedakansecara tegas antara mereka yang disebut sebagai „miskin? dan mereka yang masuk golongan „fakir?, orang miskin adalah mereka yang tidak atau kurang memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan primer dalam kehidupannya, sementara orang fakiradalah mereka yang memiliki potensi yang belum direalisasikan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
Teknik Analisis Data
Sumber data utama dalam penelitian kualitatif dalam bentuk kata-kata atau ucapan dari prilaku orang-orang yang diamati dalam penelitian ini, sedangkan bahan tambahan adalah non manusia. Milles dan Huberman dalam buku basrowi mengemukakan bahwa pada prinsipnya analisis data kulaitatif dilakukan bersama dengan proses pengumpulan data yang digunakan mencakup tiga kegiatan yaitu sebagai berikut;
- Reduksi Data
- Penyajian Data
- Penarik Kesimpulan
CONTOH TESIS NO.11 IMPLEMENTASI STRATEGI TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH (TKPKD) DALAM PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KABUPATEN PASAMAN BARAT
Abstract
Dari hasil peneliian yang dilakukan, diketahui bahwa dalam Implementasi Strategi TKPKDbelum tepat sasaran sesuai dengan Standar Operasional Prosedur. Hal ini terjadi karena masih banyak kendala yang ditemui dilapangan seperti pemberian bantuan kepada masyarakat kurang mampu melalui program individu: belum semua mendapatkannya, melalui program masarakat/kelompok: masih banyak masyarakat kurang mampu yang idak mendapatkannya, sedangkan masyarakat sudah tergolong mampu mendapatkan bantuan tersebut.
BAB I
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2010 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Kabupaten/Kota Penanggulangan Kemiskinan adalah Kebijakan dan program pemerintah dan pemerintah daerah yang dilakukan secara sistematis, terencana, dan bersinergi dengan dunia usaha dan masyarakat untuk mengurangi jumlah penduduk miskin dalam rangka meningkatkan derajat kesejahteraan rakyat. Kabupaten Pasaman Barat ada peranan sebuah tim dari pemerintah daerahnya yang disebut dengan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) yang bertujuan untuk menyampaikan informasi mengenai program penanggulangan kemiskinan. Dan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD).
Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif metode deskriptif data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kulitatif. Dengan metode penelitian kualitatif ini kita dapat menemukan dan memahami realita yang terjadi di lapangan sebagaimana yang terjadi sehingga dengan cara demikian kita dapat mendeskripsikan fenomena yang diteliti secara utuh dan jelas. Penggunaan metode kualitatif deskriptif dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui temuan dalam penelitian ini secara mendalam tentang Implementasi Strategi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Dalam Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Di Kabupaten Pasaman Barat.
CONTOH TESIS NO. 12 ANALISIS PENGARUH PENGANGGURAN, PERTUMBUHAN EKONOMI, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2010 -2018
Abstrak
Di Provinsi Kalimantan timur, kemiskinan adalah masalah yang masih belum bisa diatasi. Kemiskinan di provinsi Kalimantan timur dari tahun ke tahun masih tinggi, yang mana tidak sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang juga tinggi di Kalimantan timur dibandingkan dengan Provinsi Kalimantan lainnya. Kemiskinan tersebut tinggi disebabkan oleh tingkat pengangguran yang juga tinggi serta pengeluaran pemerintah juga ikut berpengaruh terhadap kemiskinan di Kalimantan Timur. Tujuan pada peneltian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengangguran,pertumbuhan ekonomi, dan pengeluaran pemerintah terhadap kemiskinan di Provinsi Kalimantan Timur. Data yang digunakan merupakan data sekunder bersifat kuantitatif yang berasal dari badan pusat statistika Kalimantan Timur dan odjk kementerian keuangan. Metode analisis menggunakan analisis data panel dan fixed effect model. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan pengangguran, pertumbuhan ekonomi, dan pengeluaran pemerintah berpengaruh terhadap kemiskinan di Provinsi Kalimantan Timur. Variabel pengangguran berpengaruh positif dan signifikn terhadap kemiskinan, variabel pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan, sedangkan variabel pengeluaran pemerintah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan di Kalimantan Timur.
BAB I
Pengeluaran pemerintah merupakan salah satu komponen kebijakan fiskal yang memiliki tujuan dalam peningkatan laju investasi, kesempatan kerja untuk kestabilan ekonomi, dan juga menciptakan distribusi pendapatan yang merata. Pengeluaran pemerintah merupakan salah satu instrumen penting yang memegang peranan dalam mengurangi kemiskinan. Dalam penelitian yang dilakukan Kalsen (2005) diperoleh hasil yaitu jenis pengeluaran pemerintah yang memiliki pengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap kemiskinan yaitu pengeluaran pemerintah untuk pendidikan, kesehatan, infrastruktur, teknologi, perumahan, subsidi, dan transfer. Pengeluaran pemerintah yang tinggi diharapkan mampu membuka dan menyerap tenaga kerja sehingga bisa menekan angka pengangguran dan pada akhirnya bisa menurunkan angka kemiskinan.
Kerangka Pemikiran
Teknik Analisis
Metode analisis menggunakan analisis data panel dan fixed effect model.
CONTOH TESIS NO. 13 IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS MISKIN SEBAGAI UPAYA MENGATASI KEMISKINAN (Studi Di Desa Roko-Roko Kecamatan Wawonii Tenggara Kabupaten Konawe Kepulauan)
Abstract
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program beras miskin sebagai upaya mengatasi kemiskinan di Desa Roko-Roko belum berjalan dengan baik seperti yang diharapkan. Hal ini dikarenakan faktor-faktor yang sangat memengaruhi keberhasilan implementasi seperti factor komunikasi, faktor sumber daya, faktor disposisi, dan faktor struktur birokrasi. Dalam implementasi program Raskin belum berjalan optimal karena masih kurangnya komunikasi dalam bentuk sosialisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Desa dengan masyarakat, aparat pelaksana program Raskin belum mampu menjalankan tugasnya dengan baik, ketetapan harga tidak sesuai dengan pedoman umum Raskin atau ketetapan pemerintah. Dan adapun kendala dalam implementasi program Raskin yaitu jadwal Pembagian Raskin yang sering terlambat dan pembagian Raskin yang tidak tepat sasaran.
BAB I
Persoalan kemiskinan yang dihadapi oleh negara ini belum dapat diselesaikan, salah satu penyebab dari kemiskinan tersebut yaitu karena belum meratanya pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Untuk menyikapi masalah kemiskinan pemerintah pusat mengupayakan banyak program yang dapat menghambat laju pertumbuhan jumlah penduduk miskin.Menurut Kementrian Komunikasi Dan Informatika RI Direktorat Jendral Informasi Dan Komunikasi Publik (2011), ada 3 klaster yang diluncurkan dalam program penanggulangan kemiskinan yaitu klaster I (satu) merupakan kelompok program penanggulangan kemiskinan bantuan sosial terpadu berbasis keluarga, yang terdiri dari program keluarga harapan (PKH), bantuan operasional sekolah (BOS), program bantuan siswa miskin (BSM), program jaminan kesehatan masyarakat (JAMKESMAS), program beras untuk keluarga miskin (Raskin). Klaster II (dua) merupakan kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat yang terdiri dari program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) dan program perluasan dan pengembangan kesempatan kerja/padat karya produktif. Klaster III (tiga) merupakan kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha mikro dan kecil yang terdiri dari program kredit usaha rakyat (KUR) dan usaha bersama (KUBE).
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, catatan lapangan, dan bahan lainnya sehingga mudah dipahami dan dapat diinformasikan kapada orang lain. Dalam hal ini kegiatan yang digunakan dalam menganalisis data yang ada adalah dengan metode kualitatif deskriptif yaitu suatu prosedur penelitian yang menghasilkan dan deskriptif berupa kata-kata yang tertulis atau lisan yang telah diamati (Moleong, 2005).
CONTOH TESIS NO.14 PENGARUH BELANJA DAERAH, PENDAPATAN ASLI DAERAH DANPERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP KEMISKINAN PADAPEMERINTAH KABUPATEN DAN KOTA DISUMATERA UTARA
Abstrak
Hasil penelitian ini sesuai dengan uji hipotesis menunjukkan bahwa secara parsial (uji t) Pengeluaran Daerah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kemiskinan di Pemerintah Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara dan Pendapatan Asli Daerah dan Pertumbuhan Ekonomi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kemiskinan di Kabupaten dan Kota Pemerintah di Sumatera Utara. Namun secara simultan (uji f) menunjukkan bahwa Pengeluaran Daerah, Pendapatan Asli Daerah dan Pertumbuhan Ekonomi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kemiskinan di Kabupaten dan Kabupaten di Sumatera Utara.
BAB I
Berbagai kegiatan pembangunan nasional dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan umum. Salah satunya dengan mengarahkan berbagai kegiatan pembangunan ke daerah-daerah, khususnya pembangunan pada daerah yang relatif memiliki penduduk dengan tingkat kesejahteraan yang rendah. Pembangunan sendiri dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan sesuai prioritas dan kebutuhan masing-masing daerah dengan akar dan sasaran yang telah ditetapkan melalui program pembangunan jangka pendek dan jangka panjang nasional. Indikator utama keberhasilan pembangunan nasional salah satunya adalah menurunnya jumlah penduduk miskin indonesia. Kemiskinan merupakan musuh dari tujuan otonomi daerah. Dimana, pemberian otonomi yang luas kepada pemerintah daerah dimaksudkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkat pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat.
Kerangka Konseptual
Teknik Analisis
Model Analisis Data yang digunkan penelitian ini menggunkan regresi linier berganda.Dan Untuk Memprediksi nilai variabel positif dan negatif daari variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.
CONTOH TESIS NO.15 ANALISIS DETERMINAN TINGKAT KEDALAMAN KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2012-2018
Abstrak
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa variabel pengangguran dan belanja modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kedalaman kemiskinan di Provinsi Jawa Timur. Sedangkan PDRB berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap tingkat kedalaman kemiskinan di Provinsi Jawa Timur dan rata-rata lama sekolah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kedalaman kemiskinan di Provinsi Jawa Timur.
BAB I
Tingkat pengangguran dan tingkat kemiskinan memiliki korelasi. Tingginya tingkat kemiskinan diiringi dengan tingginya tingkat pengangguran.Secara ekonomi, pengangguran mempengaruhi daya saing dan daya beli masyarakat sehingga secara langsung akan berpengaruh terhadap tingkat pendapatan (Rahmawati,2016). Kondisi menganggur menyebabkan turunnya kesejahteraan masyarakat karena dengan menggangur pendapatan masyarakat rendah sehingga daya beli masyarakat juga rendah sehingga mereka memiliki keterbasan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya sehingga terjebak dalam kemiskinan yang menyebabkan bertambahnya penduduk miskin. Hal ini menggambarkan pengaruhnya tingkat pengangguran terhadap kemiskinan.
Kerangka Pemikiran
Teknik Analisis
Metode analisis dalam penelitian ini menggunaka regresi data panel yaitu gabungan data antara time series dan data cross section. Data time series menggunakan waktu 7 tahun dari tahun 2012 sampai 2018. Sedangkan data cross section menggunakan 38 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. Alat yang digunakan penelitian ini dalam pengolahan data adalah Eviews 9.
Leave a Reply