Gambaran dari Program Penanggulangan Kemiskinan
Definisi Program Penanggulangan Kemiskinan
Pengentasan kemiskinan adalah seperangkat tindakan, baik ekonomi maupun kemanusiaan, yang dimaksudkan untuk mengangkat orang keluar dari kemiskinan secara permanen.
Langkah-langkah, seperti yang dipromosikan oleh Henry George dalam ekonomi klasiknya Progress and Poverty, adalah langkah-langkah yang meningkatkan, atau dimaksudkan untuk meningkatkan, cara-cara yang memungkinkan orang miskin untuk menciptakan kekayaan bagi diri mereka sendiri sebagai cara untuk mengakhiri kemiskinan selamanya. Di zaman modern, berbagai ekonom dalam gerakan Georgisme mengusulkan langkah-langkah seperti pajak bumi dan bangunan untuk meningkatkan akses ke alam untuk semua. Kemiskinan terjadi di negara berkembang dan negara maju. Sementara kemiskinan jauh lebih luas di negara-negara berkembang, kedua jenis negara melakukan langkah-langkah pengentasan kemiskinan.
Faktor-faktor Kemiskinan
- Tingkat Pendidikan yang Masih Rendah
- Masih Terbatasnya Lapangan Pekerjaan
- Malas Bekerja
- Beban Hidup Keluarga
- Keterbatasan Sumber Daya
Aplikasi Penerapan Penanggulangan Kemiskinan
Aplikasi Analisis Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan merupakan alat sederhana (simple tools) dan mudah digunakan (user friendly) yang berfungsi mendukung proses analisis kebijakan penanggulangan kemiskinan di daerah (provinsi dan kabupaten/kota).
Contoh Tesis yang Membahas tentang Program Penanggulangan Kemiskinan
Contoh Tesis 1 : EFEKTIFITAS PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN PERKOTAAN TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN MASYARAKAT DI KOTA SURABAYA
Masih tingginya tingkat kemiskinan yang ada hingga saat ini tentunya menjadi beban dalam upaya pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia. Karena, upaya untuk mengentaskan kemiskinan masih tetap menjadi tantangan yang belum dijawab dengan baik, meskipun telah dikembangkan berbagai modal bantuan keuangan yang notabene ditujukan untuk meningkatkan modal keuangan masyarakat.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari lembagalembaga yang ada di dalam masyarakat seperti Badan Keswadayaan Masyarakat di 15 kelurahan yang menjadi sampel penelitian ini sebagai pelaksana Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan dan Badan Pusat Statistik. Teknik analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah uji beda dua rata-rata yang menunjukkan perbedaan antara pendapatan sebelum dan sesudah menerima bantuan dana Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan. Melalui analisa uji beda dua rata-rata dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara pendapatan sebelum dan sesudah menerima dana bantuan dengan melihat nilai thitung sebesar 32,807 yang lebih besar dari nilai ttabel = 2,060.
Contoh Tesis 2 : ANALISIS PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI IMPLEMENTASI PROGRAM P2KP DI KOTA SEMARANG
Analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis korelasi dan uji beda. Dari hasil perhitungan koefisien korelasi (r) antara pendampingan dengan pendapatan usaha, ada korelasi positif sebesar 0,9932 yang berarti bahwa pendapatan usaha mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan pendampingan. Sedang koefisien determinasinya (r2) = 0,9864 , yang artinya bahwa pendapatan usaha sebesar 98,64% ditentukan oleh pendampingan, sisanya 1,36% ditentukan oleh faktor lain. Perhitungan koefisien korelasi (r) antara pinjaman modal dengan pendapatan usaha, ada korelasi positif sebesar 0,9883 yang berarti bahwa pendapatan usaha mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan pinjaman modal. Perhitungan koefisien korelasi (r) antara pendapatan usaha dengan simpanan usaha sebesar 0,9927 dan koefisien determinasinya (r2) =0,9855 , yang artinya bahwa simpanan usaha sebesar 98,55% ditentukan oleh pendapatan usaha, sisanya sebesar 1,45% ditentukan oleh faktor lain. Perhitungan koefisien korelasi antara pendampingan dengan simpanan usaha nilai koefisien korelasinya sebesar 0,9997 sedang perhitungan koefisien korelasi antara pinjaman modal dengan simpanan usaha nilai koefisien korelasinya sebesar 0,9989. Sedang koefisien determinasinya (r2) = 0,9534 , yang artinya bahwa simpanan usaha sebesar 95,34% ditentukan oleh pinjaman modal dan sisanya 4,66% ditentukan oleh faktor lain.
Dari hasil analisis uji beda memperlihatkan bahwa pendapatan usaha peserta program rata – rata per bulan sesudah program mengalami perubahan yang meningkat sampai 76,53%, sedang simpanan usaha peserta program rata – rata per bulan sesudah program mengalami perubahan yang meningkat sampai 95,23%, hal ini menunjukkan adanya kemauan dari peserta program berusaha untuk mandiri dalam permodalannya guna mengelola kegiatan usahanya secara mandiri di masa mendatang. Dengan demikian keberhasilan program P2KP dalam menanggulangi kemiskinan melalui pinjaman dana bergulir dapat terwujud.
Contoh Tesis 3 ; Manajemen Program Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Bantuan dan Perlindungan Sosial di Kota Surakarta
Penanggulangan Kemiskinan Adalah Kebijakan Dari Program Pemerintah Dan Pemerintah Daerah Yang Dilakukan Secara Sistematis, Terencana, Dan Bersinergi Dengan Dunia Usaha Dan Masyarakat Untuk Mengurangi Jumlah Penduduk Miskin Dalam Rangka Meningkatkan Derajat Kesejahteraan Rakyat.Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mengetahui Bagaimana Manajemen Penanggulangan Kemiskinan Di Kota Surakarta Melalui Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (Tkpkd). Penelitian Ini Merupakan Deskriptif Kualitatif.Teknik Pengumpulan Data Melalui Observasi, Wawancara Dan Telaah Dokumentasi.Data Yang Sudah Dikumpulkan Kemudian Diuji Validitasnya Dengan Menggunakan Teknik Pengujian Triangulasi Data, Yaitu Triangulasi Sumber.Analisis Data Meliputi Reduksi Data, Penyajian Data, Dan Penarikan Kesimpulan.
Dari Hasil Penelitian Diperoleh Bahwa Manajemen Program Penanggulangan Kemiskinan Kota Surakarta Berbasis Bantuan Dan Perlindungan Sosial Yang Dilaksanakan Oleh Dikoordinasikan Oleh Tkpkd Kota Surakarta Sudah Berjalan Dengan Baik. Manajemen Program Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Bantuan Dan Perlindungan Sosial Yang Dilaksanakan Oleh Tkpkd Meliputi Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerakan, Dan Pengawasan. Perencanaan Pelaksanaan Program Ini Berdasarkan Oleh Peraturan Presiden No. 15 Tahun 2010 Tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan..Dalam Perencanaan Pelaksanaan Diatur Dalam Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (Spkd). Pengorganisasian Yaitu Dengan Melakukan Pengelompokkan Terhadap Program-Program Penanggulangan Kemiskinan Yang Selama Ini Dijalankan Oleh Kementerian Dan Lembaga.Penggerakan Dengan Melakukan Rapat Koordinasi Serta Sinkronisasi Dan Harmonisasi Pelaksanaan Antar Kebijakan Dan Program Penanggulangan Kemiskinan.Pengawasan Dilakukan Dengan Monitoring Dan Evaluasi (Monev) Baik Independen Maupun Internal.
Contoh Tesis 4 : Analisis Dampak Bantuan Program Penanggulangan Kemiskinan Terhadap Tingkat Pendapatan Masyarakat Miskin di Kecamatan Tanjung Beringin, Kabuupaten Serdang Bedagai
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Dampak Bantuan Program Penanggulangan Kemiskinan terhadap Tingkat Pendapatan Masyarakat Miskin di Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai. Nanti dalam rumusan masalah dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu bagaimana dampak Program Bantuan Dana Desa bagi pengentasan kemiskinan melalui perubahan ekonomi masyarakat di Kabupaten Tanjung Beringin dan bagaimana keberhasilan Program Dana Desa untuk pengentasan kemiskinan di Kabupaten Tanjung Beringin. dari Tanjung Beringin. Program Dana Desa adalah program bantuan pemerintah yang dananya bersumber dari APBN. Dana Desa adalah salah satu bentuk komitmen pemerintah untuk memajukan pembangunan dari tingkat terkecil pemerintahan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, ada aturan bahwa setiap desa mendapat alokasi dana yang cukup bahkan bisa mencapai Rp. 1 Miliar / Desa. Program Dana Desa ini telah berlangsung dari tahun 2014 hingga sekarang. Diharapkan dengan adanya bantuan pemerintah berupa Program Dana Desa dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan dan kualitas hidup manusia serta pengentasan kemiskinan. Metode atau teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan analisis tabel serta dengan perhitungan indeks persen. Populasi yang diambil adalah jumlah penduduk di kelurahan sebanyak 9.332 rumah tangga dengan jumlah sampel 100 orang. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data pada rumusan masalah pertama, bahwa Program Dana Desa berdampak positif terhadap tingkat pendapatan masyarakat dilihat dari produksi tanaman padi seperti peningkatan sebelum adanya bantuan dari Petani Desa. Program Dana hanya dapat 1x panen meningkat menjadi 2x panen dalam 1 tahun, demikian pula hasil penelitian dan analisis data rumusan masalah kedua adalah program dana desa cukup berhasil dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dilihat dari pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan serta pengembangan masyarakat dan peningkatan kinerja masyarakat. Hipotesis penelitian juga sesuai dengan kedua rumusan masalah tersebut. Dan berdasarkan hasil indeks persentase skala likert rata-rata penilaian responden berdasarkan pernyataan kuisioner menunjukkan skala interval setuju (60% – 79,99%) dan sangat setuju (80% – 100%).
Contoh Tesis 5 : Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten Kampar (Studi Tentang Efektifitas Bantuan Dana Bergulir Sektor Agribisnis)
Kemiskinan adalah persoalan semua orang dan semua pihak. Ia akan tetap ada dimana dan kapan saja. Kita semua bertanggung jawab untuk menghapuskannya, minimal menguranginya. Adalah tugas utama negara untuk menghapuskan kemiskinan dan meratakan distribusi kekayaan, sehingga tercapailah keadilan dan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk 1). Mengetahui efektivitas proses penyaluran dan penerimaan dana bergulir yang dapat dirinci dalam tujuan khusus yaitu a). efektivitas proses seleksi penerimaan dana, b). efektivitas proses pencairan dana, c). efektivitas proses pendampingan, d). efektivitas pengelolaan dana. 2). mengetahui dampak program bantuan terhadap penciptaan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat.
Hasil dari penelitian ini diperoleh yaitu 1). Persepsi KPK terhadap bantuan pinjaman dana bergulir yang berkaitan dengan proses seleksi efektif, proses penyaluran dan pencairan dana cukup efektif serta proses pendampingan juga cukup efektif. 2). Efektivitas pengelolaan dana pinjaman bergulir oleh KPK berdasarkan Cost Coverage (CCr) adalah berada pada kondisi memuaskan. Sementara berdasarkan Return on Investment (ROI) kinerjanya berada pada kondisi minimum. 3). Berdasarkan uji beda dua rata-rata sampel berhubungan, terdapat perbedaan nyata pada CCr sesudah menerima dana bergulir. Begitu juga dengan indicator ROI terdapat perbedaan nyata pada ROI sesudah menerima dana bergulir. 4). Kemudian dalam membuka kesempatan kerja telah terjadi penambahan tenaga kerja secara signifikan sesudah menerima bantuan pinjaman dana bergulir.Saran yang dapat diberikan adalah 1). Proses seleksi hendaknya dilakukan lebih selektif, misalnya dengan tambahan prosedur wawancara yang akan mengeksplorasi apakah KPK yang bersangkutan memang layak mendapatkan bantuan dana bergulir. 2). Selama proses pencarian data pada KPK, dirasakan pada beberapa hal cukup sulit, akibat pencatatan data keuangan yang kurang rapi. Hal ini disebabkan pengetahuan KPK yang sangat minim. Oleh karena itu diperlukan pelatihan yang berkaitan dengan hal tersebut. Pelatihan yang selama ini berlangsung masih bersifat massal, sehingga ada kemungkinan kurang efektif.
Contoh Tesis 6 ; ANALISIS STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH (STUDI KASUS DI KABUPATEN BATANG HARI)
Penghapusan kemiskinan merupakan tantangan global terbesar yang dihadapi dunia dewasa ini, dan karenanya menjadi syarat mutlak bagi pembangunan berkelanjutan. Pemerintah telah berupaya keras untuk menanggulangi kemiskinan ini. Hal tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan khususnya program berbasis pemberdayaan masyarakat dan program peningkatan kemandirian masyarakat. Pemerintah Kabupaten Batang Hari pada saat ini tengah berupaya menurunkan jumlah penduduk miskin dari berbagai dimensi dengan menyusun dokumen perencanaan yang memuat strategi penanggulangan kemiskinan untuk daerah ini.
Populasi adalah seluruh rumah tangga sangat miskin (RTSM) yang berada di Kabupaten Batang Hari. Dengan menggunakan presisi tertentu, jumlah sampel (sampling fraction) ditetapkan sebanyak 308 RTSM. Pelaksanaan semua kegiatan dalam strategi Penanggulangan kemiskinan ini, bukan berarti akan menyelesaikan semua permasalahan kemiskinan yang ada di Kabupaten Batang Hari. Karena permasalahan kemiskinan, bukan permasalahan sederhana tetapi permasalahan yang multi kompleks yang harus ditangani secara holistik dan simultan serta terus menerus, termasuk sikap hidup keluarga miskin yang ingin keluar dari kemiskinan.
Contoh Tesis 7 : ANALISIS PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI IMPLEMENTASI PROGRAM P2KP DI KOTA SEMARANG
Analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis korelasi dan uji beda. Dari hasil perhitungan koefisien korelasi (r) antara pendampingan dengan pendapatan usaha, ada korelasi positif sebesar 0,9932 yang berarti bahwa pendapatan usaha mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan pendampingan. Sedang koefisien determinasinya (r2) = 0,9864 , yang artinya bahwa pendapatan usaha sebesar 98,64% ditentukan oleh pendampingan, sisanya 1,36% ditentukan oleh faktor lain. Perhitungan koefisien korelasi (r) antara pinjaman modal dengan pendapatan usaha, ada korelasi positif sebesar 0,9883 yang berarti bahwa pendapatan usaha mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan pinjaman modal. Perhitungan koefisien korelasi (r) antara pendapatan usaha dengan simpanan usaha sebesar 0,9927 dan koefisien determinasinya (r2) =0,9855 , yang artinya bahwa simpanan usaha sebesar 98,55% ditentukan oleh pendapatan usaha, sisanya sebesar 1,45% ditentukan oleh faktor lain. Perhitungan koefisien korelasi antara pendampingan dengan simpanan usaha nilai koefisien korelasinya sebesar 0,9997 sedang perhitungan koefisien korelasi antara pinjaman modal dengan simpanan usaha nilai koefisien korelasinya sebesar 0,9989. Sedang koefisien determinasinya (r2) = 0,9534 , yang artinya bahwa simpanan usaha sebesar 95,34% ditentukan oleh pinjaman modal dan sisanya 4,66% ditentukan oleh faktor lain.
Dari hasil analisis uji beda memperlihatkan bahwa pendapatan usaha peserta program rata – rata per bulan sesudah program mengalami perubahan yang meningkat sampai 76,53%, sedang simpanan usaha peserta program rata – rata per bulan sesudah program mengalami perubahan yang meningkat sampai 95,23%, hal ini menunjukkan adanya kemauan dari peserta program berusaha untuk mandiri dalam permodalannya guna mengelola kegiatan usahanya secara mandiri di masa mendatang. Dengan demikian keberhasilan program P2KP dalam menanggulangi kemiskinan melalui pinjaman dana bergulir dapat terwujud.
Contoh Tesis 8 : Peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kota Jambi
Secara praktis penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran mengenai permasalahan dan juga masukan bagi Pemerintah Kota Jambi, khususnya peranan Pemerintah Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan di Kota Jambi.
Setelah melakukan penelitian tentang Peranan Pemerintah dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan di Kota Jambi dapat di ambil kesimpulan salah satunya yaitu Peran Bappeda sebagai aparatur pemerintah dalam pelaksanaan dan perencana pembangunan di Kota Jambi yang mana dapat kita lihat dari pelimpahan wewenang Pemerintah dalam Pengentasan Kemiskinan di Kota Jambi yang mana bappeda bisa disebut juga sebagai dapur bagi pemerintahan. Yang mengatur dan merencanakan setiap pembangunan guna melakukan pengentasan kemiskinan yang ada di Kota Jambi.
Contoh Tesis 9 : PERAN DINAS SOSIAL DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KOTA SUKABUMI
Kemiskinan merupakan salah satu permasalahan sosial yang ada Kota Sukabumi yang menjadi sasaran program dinas sosial. Program penanggulangan kemiskinan telah dilaksanakan, namun demikian belum ada data yang dapat menjelaskan sejauh mana efektivitas program tersebut. Berkaitan dengan permasalahan penelitian, maka penelitian dilaksanakan dengan tujuan mengetahui peran dinas sosial Sukabumi dalam penanggulangan kemiskinan. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data dan informasi dikumpulkan melalui hasil wawancara terstruktur, studi dokumentasi terhadap hasil penelitian terdahulu, laporan-laporan dan literatur yang relevan, dan observasi. Sebagai informan, yaitu petugas dinas sosial dan instansi sektoral terkait.
Hasil penelitian membuktikan, bahwa peran dinas sosial Sukabumi dalam penanggulangan kemiskinan belum mencapai tujuan secara optimal. Hal ini dikarenakan masih terbatasnya jumlah dan kualitas sumber daya manusia, anggaran yang belum mendukung, koordinasi masih lemah, sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pelaksanaan program masih terbatas. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada dinas sosial untuk memperkuat koordinasi dan sinergitas program dengan instansi terkait di daerah, meningkatkan intensitas konsultasi dengan instansi sosial provinsi dan pusat.
Contoh Tesis 10 : ANALISIS KINERJA PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI KJKS BMT (STUDI PADA KOTA PADANG)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kinerja Program Penanggulangan Kemiskinan Melalui KJKS BMT di Kota Padang berupa dampak dari program. Populasi dalam penelitian ini adalah KJKS BMT yang berada di masing-masing kelurahan di Kota Padang yang berjumlah 104. Sampel penelitian ini ditentukan dengan metode simple random sampling, dengan sampel sebanyak 82 KJKS BMT. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Dan metode analisis yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan skala Guttman., Berdasarkan hasil analisis menunjukkan kinerja program penanggulangan kemiskinan melalui KJKS BMT yang berupa dampak dari program sangat baik. Pertama Perkembangan Usaha dan Peningkatan Pendapatan Keluarga Miskin dengan persentase penilaian sebesar 93,02%. Kedua, Peningkatan Kualitas hidup Keluarga Miskin dengan Tersedianya Kebutuhan Dasar di Bidang Pendidikan dan Kesehatan dengan persentase penilaian 93,02%. Ketiga, Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia, Baik dari Segi Pengetahuan, Sikap maupun Keterampilan dengan persentase penilaian sebesar 80.62%. Keempat, Peningkatan Sarana/Prasarana Nagari/Kelurahan dengan persentase penilaian sebesar 95,35%. Kelima, Pengembangan Usaha Masyarakat Nagari/Kelurahan dengan persentase penilaian sebesar 100%. Dan tolak ukur yang ke enam yaitu Penguatan Kelembagaan KJKS BMT dengan Kelembagaan Lainnya dengan persentase penilaian sebesar 100%. Dalam penelitian ini disarankan: 1) Bagi pemerintahan dan pengelola agar mampu mempertahankan program ini dengan baik serta memperbaiki kekurangan seperti pemberian keterampilan kepada RTM dalam mengelola usahanya 2) Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya dapat melakukan penelitian mengenai kinerja program dengan menggunakan indikator lainnya.
Leave a Reply