HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Tesis Keekonomian Pembangunan : Pembangunan Jaringan Pipa Distribusi Gas Bumi

Judul Tesis : Analisis Keekonomian Pembangunan Jaringan Pipa Distribusi Gas Bumi di Jawa Tengah

 

A. Latar Belakang

Sampai saat ini, harga minyak mentah dunia masih tetap tinggi, yang disebabkan oleh meningkatnya permintaan terhadap minyak mentah serta akibat berbagai krisis yang masih melanda beberapa kawasan di Timur Tengah. Disamping itu ketergantungan terhadap minyak bumi untuk kebutuhan dalam negeri juga mengalami peningkatan. Tingginya harga minyak mentah mengakibatkan harga bahan bakar minyak (BBM) menjadi meningkat dan akibatnya beban subsidi Pemerintah semakin besar.

Untuk mengurangi beban subsidi tersebut Pemerintah telah melakukan kebijakan untuk mengurangi subsidi BBM, dimana kebijakan ini mengakibatkan kenaikan harga BBM dalam negeri. Akibat dari kenaikan harga BBM dalam negeri tersebut, memicu pengguna BBM untuk mencari energi alternatif sebagai pengganti dari BBM dan mereka berusaha untuk mendapatkan gas bumi sebagai sumber energi, dimana gas bumi mempunyai keunggulan selain harganya lebih murah, pembakarannya lebih sempurna dan polusi yang diakibatkannya juga rendah.

 

B. Rumusan Masalah

Sistem perpipaan gas bumi di Indonesia saat ini masih belum terintegrasi secara penuh. Hal ini disebabkan karena pasokan gas bumi yang ada letaknya menyebar di seluruh wilayah Indonesia dan pemanfaatannya lebih diprioritaskan untuk konsumen-konsumen yang besar dan mudah dijangkau. Sejak dibukanya kegiatan usaha dibidang minyak dan gas bumi baru sedikit badan usaha yang berminat menanamkan investasinya dalam pembangunan jaringan pipa distribusi gas bumi.

Karena Jawa Tengah belum memiliki fasilitas infrastruktur gas bumi, untuk menarik investor agar tertarik menanamkan modalnya pada jaringan pipa distribusi gas bumi, maka dilakukan perhitungan keekonomian mengenai penggunaan jaringan pipa distribusi gas bumi untuk wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya.

 

C. Tinjauan Pustaka

Industri Gas Bumi

Gas bumi terbagi atas Gas Assosiated dan Non Assosiated, dimana Gas Assosiated adalah gas yang terikut di dalam tambang minyak bumi sedangkan gas non assosiated adalah gas yang dihasilkan oleh tambang gas bumi. Untuk Gas Assosiated didapatkan dari proses pengolahan minyak bumi, dan untuk Gas Non assosiated didapatkan dari proses pemurnian awal tanpa melalui proses pengolahan minyak dan gas bumi. Pada proses pengolahan Gas bumi pada umumnya menghasilkan produk Liquefied Natural Gas ( LNG) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG).

Pasar Gas Bumi

Secara umum ada dua model pasar gas, dimana model tersebut tergantung pada tingkat keterbukaan dan kompetisi seperti:

  • Kompetisi Pipeline (Pipeline-to-pipeline competition ):
  • Akses Jaringan Pihak ketiga (Mandatory third-pary): Kompetisi Pipeline adalah dua perusahaan transmisi gas atau lebih yang mentransportasikan gas untuk pasar regional yang sama, dan konsumennya merupakan konsumen besar seperti industri, pembangkit tenaga listrik, dan perusahaan distribusi.

Local Diistribution Company (LDC)

LDC adalah perusahaan yang bergerak dalam pengiriman dan penyerahan gas bumi ke konsumen di dalam wilayah geografi yang spesifik.Kepemilikan LDC, terbagi atas LDC yang dimiliki oleh investor, dan LDC yang dimiliki oleh Pemerintah lokal dengan sistem gas publik. Local Distribution Companies (LDCs) berdasarkan fungsinya mengangkut gas bumi dari titik serah sepanjang jalur perpipaan interstate dan intrastate melalui pipa distribusi berdiameter kecil dengan jarak yang jauh.

 

D. Metode Penelitian Tesis

Untuk memenuhi kebutuhan gas di Jawa Tengah, dilakukan analisis terhadap cadangan-cadangan gas yang ada di sekitar Jawa Tengah atau sumbersumber lain yang memungkinkan.

Melakukan analisa pasar terhadap permintaan bahan bakar minyak pada sektor industri di Jawa Tengah secara analisis makro berdasarkan atas permintaan pada tahun sebelumnya kemudian dilakukan switching kepada gas bumi.

Jalur pipa distribusi untuk Jawa Tengah diambil dari hasil survey jalur pipa yang telah dilakukan oleh UPPM TGP – UI dan PT. PGN Persero.

Metode yang digunakan dalam melakukan perhitungan ukuran pipa pada perancangan pipa menggunakan System Piping Fluid Flow.

 

E. Kesimpulan

  1. Data permintaan yang digunakan adalah data pemakaian BBM, karena Jawa Tengah sampai saat ini belum memeiliki infrastruktur jaringan pipa distribusi untuk gas bumi.
  2. Data pemakaian BBM kemudian diproyeksikan dengan basis pada tahun 2005, dan proyeksi dilakukan dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2025 dan asumsi elastisitas gas bumi dianggap 1 (satu).
  3. Data permintaan BBM hasil proyeksi kemudian dilakukan switching, dimana persentase switching yang dilakukan bervariasi dari 10 %, 20 % dan 40 % dengan pilihan sebagai berikut :
  • tahun 2006 sampai dengan 2010 diambil switching 10 %
  • tahun 2011 sampai dengan tahun 2020 diambil switching 20 %
  • tahun 2021 sampai dengan tahun 2025 diambil switching 40 % .

 

Contoh Tesis Keekonomian Pembangunan

  1. Analisis Keekonomian Pembangunan Pipa Distribusi Gas Bumi di Jawa Tengah

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?