HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Tesis Efisiensi Biaya: Relevansi Akurasi Peramalan trhdp Efisiensi Biaya Persediaan

Judul Tesis : Analisa Relevansi Akurasi Peramalan terhadap Efisiensi Biaya Persediaan di Divisi Pertambangan PT Trakindo Utama

 

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Lewis (2001:264) dalam industri pertambangan, biaya perawatan menghabiskan 30%-50% dari keseluruhan biaya operasional pertambangan. Energi yang dikeluarkan dalam menganalisa dan mengoptimumkan proses kegiatan di pertambangan sudah sangat signifikan. Meskipun begitu, perhatian yang ditujukan terhadap kegiatan untuk mengoptimalkan proses perawatan masih sangat sedikit. Padahal dampak yang ditimbulkan akibat perawatan yang tidak dilakukan secara teratur mengakibatkan perusahaan harus menanggung biaya yang lebih besar.

PT Trakindo Utama sebagai tempat dimana penelitian dilakukan adalah sebuah perusahaan yang menjual alat berat. Alat berat yang dijual tidak hanya dipakai oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, tetapi juga bidang lainnya, seperti properti, pertanian, kehutanan, dan masih banyak lagi. Atas dasar pertimbangan itu, maka Trakindo Utama membagi divisi kerja berdasarkan bidang usaha yang digeluti oleh konsumen, seperti migas (minyak dan gas bumi), kehutanan (forestry), dan pertambangan (mining). Bagi divisi pertambangan, perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan adalah konsumen yang utama. Selain karena perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan adalah perusahaan pengguna alat berat dalam jumlah yang banyak, proyek yang dikerjakan oleh perusahaan ini berlangsung dalam kurun waktu yang sangat lama. Bagi perusahaan semacam ini, perawatan terhadap segala mesin unit adalah suatu hal yang penting. Unit-unit tambang seperti traktor, excavator adalah penggerak utama kegiatan di pertambangan. Apabila unit tersebut mengalami kerusakan, maka kegiatan menambang akan terhenti.

 

B. Perumusan Masalah

  1. Apakah tinggi rendah akurasi peramalan mempengaruhi biaya persediaan yang harus ditanggung perusahaan?
  2. Apakah waktu penjualan mempengaruhi biaya persediaan yang harus ditanggung perusahaan?
  3. Apakah harga suku cadang dapat mempengaruhi biaya persediaan yang harus ditanggung perusahaan?
  4. Mengapa terjadi ketidakakuratan forecasting atau peramalan?

 

C. Tinjauan Literatur Tesis

Manajemen Perawatan

Telah banyak peneliti yang mempelajari mengenai manajemen perawatan. Dari berbagai penelitian dan dibandingkan juga dengan kehidupan nyata, menunjukkan bahwa akan lebih ekonomis apabila suatu perusahaan menggunakan system (mesin) yang lama daripada harus membeli mesin baru. Hal ini dikarenakan biaya perawatan lebih murah daripada biaya pembelian syste (mesin) baru (Nakagawa, 2005:216). Pendapat ini juga disetujui oleh Gilardoni dan Colosimo (2007:48) yang menyatakan bahwa selain dapat menghemat biaya, perawatan dapat memperpanjang umur suatu system (mesin).

Manajemen Persediaan

Spare part atau suku cadang yang dibeli oleh konsumen merupakan asset perusahaan dan harus dikelola perputarannya. Melalui kerja sama pengadaan spare part, Trakindo Utama menjalin hubungan bisnis yang baik dengan berbagai perusahaan tambang. Sebagai asset perusahaan sekaligus sebagai barang persediaan, spare part sangat diperhatikan, mulai dari proses pengadaan, penyimpanan, penjualan, bahkan apabila spare part itu tidak laku dijual dan akan dikembalikan ke perusahaan pemasok, yaitu Caterpillar. Proses yang diawali dengan pengadaan hingga pengembalian stock spare part ke Caterpillar merupakan bagian dari manajemen persediaan.

Model Analisis

Sebagaimana dipaparkan dalam latar belakang penelitian bahwa dikarenakan adanya kebutuhan perawatan alat berat maka dibutuhkan suatu kegiatan yaitu peramalan untuk memprediksi pemakaian suku cadang di masa depan. Kegiatan peramalan tersebut akan mempengaruhi jumlah persediaan, dalam hal ini adalah suku cadang, sehingga pada akhirnya mempengaruhi biaya persediaan, baik biaya pengadaan maupun biaya penyimpanan. Semakin banyak persediaan yang disimpan di gudang, diperkirakan akan memperbesar biaya persediaan yang harus ditanggung perusahaan. Kegiatan peramalan itu sendiri ternyata tidak hanya terbatas pada peramalan jumlah persediaan yang akan dipakai di masa depan, tetapi juga sampai kepada kapan persediaan itu akan digunakan. Semakin lama persediaan itu terpakai, diperkirakan akan semakin besar pula biaya persediaan yang harus ditanggung perusahaan. Besar biaya persediaan itu sendiri merupakan fungsi dari nilai total persediaan dengan beberapa unsur seperti pajak, bunga, asuransi, dan masih banyak lagi. Nilai total persediaan itu sendiri merupakan nilai kumulatif dari harga satuan persediaan dengan jumlah keseluruhan persediaan yang ada.

 

D. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dimana metode deskriptif ini digunakan untuk mengkaji sesuatu seperti apa adanya atau pola hubungan antara dua atau lebih variable.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

Teknik analisa data adalah teknik yang digunakan dalam melakukan analisis data yang merupakan hasil pengolahan data untuk mendapatkan kesimpulan akhir.

Dalam menganalisa data, peneliti menggunakan analisa deskriptif.

 

E. Kesimpulan

  • Setiap tingkat akurasi mempunyai dampak yang berbeda terhadap besar biaya persediaan yang harus dikeluarkan perusahaan. Tingkat akurasi yang rendah menyebabkan penumpukan barang pada bulan-bulan berikutnya sehingga biaya yang dikeluarkan perusahaan setiap bulan semakin besar. Semakin tinggi tingkat akurasi semakin rendah biaya persediaan yang dikeluarkan perusahaan atau biaya persediaan semakin efisien, sebaliknya semakin rendah tingkat akurasi semakin tinggi biaya persediaan yang dikeluarkan perusahaan atau biaya persediaan semakin tidak efisien.
  • Penjualan yang dilakukan di bulan pertama menyebabkan biaya penyimpanan yang dikeluarkan lebih kecil dibandingkan jika penjualan dilakukan di bulan ketiga. Semakin lama suku cadang tersebut dijual atau terpakai menyebabkan biaya persediaan yang dikeluarkan semakin besar, sebaliknya semakin cepat suku cadang tersebut dijual atau terpakai menyebabkan biaya persediaan yang dikeluarkan semakin kecil.
  • Suku cadang yang diperkirakan jumlah pemakaiannya dalam kegiatan penelitian ini adalah suku cadang dengan nilai diatas $1,000. Dalam biaya persediaan, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kegiatan pengadaan dan penyimpanan persediaan disimulasikan menjadi bentuk persentase. Kegiatan pengadaan misalnya, faktor yang mempengaruhi adalah bea cukai, ongkos kirim, asuransi, dan masih banyak lagi. Faktor yang mempengaruhi kegiatan penyimpanan adalah peralatan gudang, teknologi informasi (komputer, LAN, dan lain-lain). Besar persentase tersebut tetap meskipun harga suku cadang berbeda-beda. Setelah dilakukan perhitungan atas biaya-biaya tersebut, ternyata menghasilkan hasil yang berbeda. Hal ini dikarenakan selain persentase, biaya persediaan ternyata dipengaruhi oleh nilai total dari seluruh suku cadang yang diorder dan disimpan. Nilai total persediaan itu sendiri merupakan nilai kumulatif antara harga dan jumlah persediaan, sehingga meskipun jumlah persediaan yang diorder dan disimpan sama tetapi karena harga setiap barang berbeda-beda maka biaya persediaan juga berbeda-beda.

 

Contoh Tesis Efesiensi Biaya

  1. Analisa Relvansi Akurasi Peramalan terhadap Efisiensi Biaya Persediaan di Divisi Pertambangan PT Trakindo Utama
  2. Analisis Efisiensi Biaya Terapi Sulih Bagi Pecandu Heroin Antara Metadon dan Burphenorphin di RSKO Cibubur tahun 2007

 

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?