Judul Tesis : Reaksi Pasar terhadap Pengumuman Stock Split Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
A. Latar Belakang
Stock split (pemecahan saham) dapat diartikan sebagai memecah selembar saham menjadi n lembar saham. Stock split mengakibatkan bertambahnya jumlah lembar saham yang beredar tanpa terjadinya transaksi jual beli yang mengubah besarnya modal. Harga per lembar saham baru setelah stock split adalah sebesar 1/n dari harga saham sebelum pemecahan. Tindakan stock split akan mengakibatkan investor merasa seolah-olah memegang saham dalam jumlah yang lebih banyak, walaupun sebenarnya nilainya tetap.
Aktivitas stock split umumnya dilakukan pada saat harga saham dinilai terlalu tinggi sehingga akan mengurangi kemampuan investor untuk membelinya. Stock split hanya upaya untuk menarik investor untuk membeli saham yang dipecah tersebut karena harga setelah dipecah menjadi lebih terjangkau. Keputusan stock split merupakan kesepakatan antara para pemegang saham yang dicapai dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Emiten harus menyampaikan kepada BAPEPAM dan mengumumkan segera kepada masyarakat karena stock split dapat mempengaruhi nilai efek atau keputusan investasi oleh investor.
B. Rumusan Masalah
- Apakah terdapat perbedaan volume perdagangan saham pada periode sebelum dan sesudah stock split oleh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
- Apakah terdapat perbedaan abnormal return pada periode sebelum dan sesudah stock split oleh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
C. Landasan Teori
Pasar Modal
Secara umum, pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang, umumnya lebih dari 1 (satu) tahun. Hukum mendefinisikan pasar modal sebagai ”kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek (Samsul, 2006).
Pengertian Stock Split
Stock split merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh para manajer perusahaan dengan melakukan perubahan terhadap jumlah saham yang beredar dan nilai nominal per lembar saham sesuai dengan split factor. Split factor merupakan perbandingan jumlah saham yang beredar sebelum dilakukannya split dengan jumlah saham yang beredar setelah dilakukannya split. Stock split biasanya dilakukan pada saat harga saham dinilai terlalu tinggi, sehingga akan mengurangi kemampuan para investor untuk membelinya. Dengan melakukan stock split diharapkan harga saham yang dinilai terlalu tinggi dapat menurun sehingga dapat menarik investor untuk membeli dan meningkatkan volume perdagangan saham tersebut.
Volume Perdagangan Saham atau Trading Volume Activity (TVA)
Menurut Widayanto dan Sunarjanto (2005), trading volume activity (TVA) merupakan suatu indikator yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter pergerakan aktivitas volume perdagangan saham di pasar modal. Perubahan volume perdagangan saham di pasar modal menunjukkan aktivitas perdagangan saham di bursa dan mencerminkan keputusan investasi investor.
D. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh bukti empiris terkait reaksi pasar atas pengumuman stock split perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini merupakan event study dengan menggunakan sampel perusahaan yang mengambil kebijakan stock split di BEI.
Penelitian ini menggunakan jumlah sampel 36 perusahaan yang ditentukan dengan menggunakan purposive sampling.
E. Kesimpulan
- Terjadi kecenderungan perbedaan TVA yang signifikan antara periode 2 hari sebelum dan 2 hari setelah pengumuman stock split pada tingkat signifikansi penelitian 10 %. Sementara itu, pada periode pengujian yang lain tidak terdapat perbedaan rata-rata TVA selama tahun 2003 sampai dengan tahun 2007.
- Terdapat perbedaan yang signifikan abnormal return pada 2 hari sebelum dan 2 hari setelah pengumuman stock split. Di samping itu terdapat pula perbedaan rata-rata abnormal return atas pengumuman stock split pada periode 1 hari sebelum dan 1 hari sesudah. Untuk periode pengamatan yang lain, yaitu periode 3 hari sebelum dan 3 hari sesudah pengumuman stock split, 4 hari sebelum dan 4 hari sesudah pengumuman stock split dan 5 hari sebelum dan 5 hari setelah pengumuman stock split tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return.
Contoh Tesis Akutansi
- Evaluasi Penerapan Penentuan Tarif Jasa Sewa Kamar Hotel dengan Metode Cost
- Meminimalkan Kredit Bermasalah Melalui Fungsi Analis Kredit Sebagai Salah Satu Fungsi Pengendalian Intern (Studi Kasus pada PT. XXX Finance Indonesia, Tbk Cabang Solo)
- Relevansi Nilai Laba dan Arus Kas Studi Siklus Hidup Perusahaan (Mode Cash Flow Patterns)
- Reaksi Pasar terhadap Pengumuman Stock Split Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
- Evaluasi Peningkatan Kontribusi Pajak Reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah
Leave a Reply