Judul Skripsi : Analisis Hubungan Antara Pendapatan Per-Kapita, Jumlah Anggota Rumah Tangga, Tingkat Urbanisasi dan Tingkat Pendidikan terhadap Tinggi-Rendahnya Pekerja Anak di Jawa Tengah
A. Latar Belakang Skripsi
Jumlah pekerja anak yang tersebar di seluruh penjuru dunia melebihi seperempat populasi penduduk dunia yaitu berkisar 350 juta anak (World of Work, 2002). Masih menurut laporan yang diperoleh dari ILO (2000) menyebutkan bahwa wilayah Asia Pasifik menduduki urutan atau ranking pertama sebagai negara dengan jumlah pekerja anak yang berusia 5-14 tahun terbanyak yaitu berjumlah 127 juta atau 60 persen dari total jumlah pekerja anak yang ada di dunia. Peringkat kedua diduduki oleh wilayah Sub Sahara- Afrika dengan jumlah pekerja anak berkisar 40 juta atau 23 persen dari total keseluruhan pekerja anak di dunia. Rangking ketiga ditempati oleh Amerika Latin dan Kepulauan Karibia dengan jumlah 17,4 juta atau 8 persen dan peringkat terakhir atau sisanya di tempati oleh Timur Tengah dan Afrika Selatan jumlahnya adalah 2,5 juta anak atau 1 persen dari seluruh total jumlah pekerja anak di dunia. Dari laporan tersebut dapat dinyatakan bahwa sekitar 2,5 juta anak atau 1 persen pekerja anak bekerja dan berada di negara-negara industri, sedangkan 2,4 juta anak yang lain di temukan pada negara-negara ekonomi transisi (World of Work, 2002: 5).
Kondisi pekerja anak di tiap-tiap negara tidaklah jauh berbeda. Dari berbagai penelitian dan studi tentang pekerja anak, ditemukan bahwa anakanak yang terjun dalam dunia kerja baik di sektor formal maupun sector informal sangat rawan terhadap kecurangan dan kekejaman dalam melakukan pekerjaanya. Hal ini disampaikan oleh Tjandraningsih (1995: 13) yang mengemukakan bahwa anak yang bekerja di sektor formal (pabrik) bekerja dengan jam kerja relatif panjang dan memperoleh gaji yang relatif lebih rendah dari pekerja dewasa. Selain itu, mereka juga seringkali harus menghadapi risiko kecelakaan kerja dan seringkali menjadi sasaran pelecehan atau penindasan dan kesewenang-wenangan pekerja dewasa.
B. Rumusan Masalah
- Bagaimana hubungan antara tingkat pendapatan per kapita dengan tinggi rendahnya tingkat pekerja anak?
- Bagaimana hubungan antara jumlah anggota rumah tangga dengan tinggi rendahnya tingkat pekerja anak?
C. Landasan Teori
Pendapatan Per-Kapita
Pendapatan per-kapita merupakan alat yang paling mudah untuk mengukur tingkat kesejahteraan penduduk, karena dari pendapatan perkapita tersebut dapat diperoleh gambaran bagaimana konsumsi penduduk dapat terpenuhi.
Jumlah Anggota Rumah Tangga
Jumlah anggota rumah tangga atau sering disebut sebagi tanggungan keluarga ini berkaitan erat dengan tingkat ketergantungan (dependency ratio) yang harus di tanggung kehidupannya oleh kepala rumah tangga sebagai tiang keluarga. Semakin besar anggota rumah tangga yang tinggal dalam suatu rumah tangga, maka semakin besar pula tingkat ketergantungan yang diterima oleh kepala rumah tangga. Dalam penelitian ini data yang akan digunakan adalah jumlah rata-rata penduduk dalam satu rumah tangga.
Tingkat Pendidikan
Pendidikan merupakan investasi yang tidak segera terlihat hasilnya dalam jangka waktu yang relatif singkat. Pendidikan yang bagus akan memberikan masa depan yang bagus pula. Oleh karena itu kualitas sumber daya menusia dapat diukur dari tingkat pendidikan yang dapat ditamatkan oleh masing-masing penduduk di suatu daerah. Adanya kecenderungan investasi dalam pendidikan akan mengurangi pendapatan yang dapat dikonsumsi pada masa sekarang. Namun di masa mendatang terdapat kecenderungan bahwa pendapatan yang diperoleh akan semakin meningkat (Sugiharso, 1988).
D. Metode Penelitian
Penelitian ini meliputi 29 kabupaten dan 6 kota di propinsi Jawa Tengah.
Untuk penelitian mengenai tinggi rendah pekerja anak ini digunakan empat variabel dependent dan satu variabel independent.
Di dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis di atas maka akan digunakan alat analisis data dengan menggunakan regresi berganda dan juga dilakukan beberapa uji seperti uji statistik dan uji ekonometrik.
Dalam penelitian ini digunakan data sekunder yang didapatkan dari Badan Pusat Statistik, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan sumber-sumber lain yang dipandang dapat mendukung penelitian ini.
E. Kesimpulan
- Hasil perhitungan uji t yang dilakukan terhadap masing-masing variable menunjukkan bahwa tidak semua variabel penelitian signifikan pada derajat signifikansi 5 % yang mempengaruhi tinggi rendah pekerja anak di Jawa Tengah. Variabel-variabel yang tidak signifikan tersebut adalah variabel pendapatan per-kapita dan variabel jumlah anggota rumah tangga. Variabel pendapatan per-kapita (PP) di seluruh kabupaten/ kota di Jawa tengah tidak berpengaruh terhadap tinggi rendah pekerja anak di Jawa Tengah pada derajat signifikansi 5 %. Kedua variabel tersebut, tidak memenuhi hipotesis, yaitu untuk pendapatan per-kapita mempunyai hubungan yang negatif dan jumlah angota rumah tangga mempunyai hubungan yang positif terhadap tinggi rendahnya pekerja anak di Jawa Tengah, karena tidak signifikan berarti kedua variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap tinggi rendah pekerja anak di Jawa Tengah. Dugaan mengapa kedua variabel ini tidak memenuhi hipotesiss dan tidak mempunyai pengaruh terhadap tinggi rendah pekerja anak, disebabkan karena masih terdapat faktor-faktor lain yang menyebabkan anak-anak untuk terjun dalam dunia kerja.
- Variabel tingkat urbanisasi di Jawa Tengah secara statistik berpengaruh terhadap tinggi rendah pekerja anak di Jawa Tengah pada derajat signifikansi 5 %. Variabel tingkat urbanisasi di Jawa Tengah menunjukkan hubungan negatif dan sesuai dengan hipotesa yang berarti semakin tinggi tingkat urbanisasi di Jawa Tengah akan mengurangi jumlah pekerja anak di Propinsi Jawa Tengah. Sebaliknya, jika tingkat urbanisasi menurun maka akan semakin meningkatkan jumlah pekerja anak di Propinsi Jawa Hal ini sesuai dengan pendapat Anwar dan Azis (1990) yang menyatakan bahwa tingkat urbanisai berkorelasi positif terhadap pendapatan.
Contoh Skripsi Ekonomi
- Analisis Komparasi Kebijakan Manajerial Antar Generasi Perusahaan
- Analisis Hubungan Antara Pendapatan Per-Kapita, Jumlah Anggota Rumah Tangga
- Analisis Pengaruh PMA, PMDN dan Laju Inflasi Terhadap Tingkat Kemiskinan di Jawa Tengah Tahun 1990 – 2003
- Analisis Pengaruh Out Standing Credit, Tabungan, Deposito, Antar Bank Pasiva, Modal Inti dan Modal Pinjaman terhadap Rasio Loan To Deposit Ratio
- Prosedur Pengiriman Barang Ekspor pada PT. Djakarta Lloyd (Persero) Cabang Semarang
Leave a Reply