Judul Skripsi : Analisis Elastisitas Permintaan Jagung di Jawa Tengah
A. Latar Belakang
Perkembangan permintaan dan penawaran jagung masyarakat Jawa Tengah dari tahun 1999-2003, bahwa dalam kurun waktu 1999-2003 Jawa Tengah mengalami surplus penawaran komoditi jagung. Pada tahun 2000 terjadi peningkatan penawaran, namun dalam dua tahun berikutnya mengalami penurunan. Pada tahun 2003 penawaran jagung kembali mengalami peningkatan. Di sisi lain pada kurun waktu 1999 hingga 2003 terdapat gejala peningkatan permintaan jagung, sehingga patutlah jika komoditi jagung Jawa Tengah menjadi sorotan. Meskipun di Jawa Tengah terjadi surplus penawaran jagung, namun konsumsi masyarakat Jawa Tengah terhadap jagung belum bisa mengimbangi penawaran yang ada. Untuk itu maka diperlukan penelitian terhadap factor-faktor yang mempengaruhi permintaan jagung.
Besar kecilnya permintaan jagung dipengaruhi oleh harga jagung itu sendiri, tingkat pendapatan konsumen, harga barang lain, dan jumlah penduduk serta faktor lain seperti selera konsumen. Faktor-faktor tersebut secara bersama-sama akan mempengaruhi jumlah jagung yang diminta masyarakat.
B. Rumusan Masalah
- Seberapa besar elastisitas perubahan pendapatan perkapita terhadap perubahan permintaan jagung di Jawa Tengah.
- Seberapa besar elastisitas perubahan harga jagung terhadap perubahan permintaan jagung di Jawa Tengah.
- Seberapa besar elastisitas perubahan harga beras sebagai harga barang lain terhadap perubahan permintaan jagung di Jawa Tengah.
C. Telaah Pustaka
Gambaran Umum Jagung
Jagung (Zea Mays) adalah tanaman semusim yang mempunyai batang berbentuk bulat, beruas-ruas dan tingginya antara 60-300 cm. Jagung tersebar di seluruh Indonesia. Daerah-daerah penghasil jagung yang tercatat antara lain Sumatra Utara, Riau, Sumatra Selatan, Jawa Tengah. D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku.
Teori Permintaan
Tujuan dari teori permintaan adalah untuk menunjukkan berbagai factor yang mempengaruhi permintaan. Teori permintaan dibangun dari hokum permintaan dimana permintaan pasar berhubungan negatif dengan harga, tapi hal ini menyesatkan dimana harga sebagai faktor penentu permintaan, citeris paribus (Koutsoyiannis, 1989: 13).
Fungsi Permintaan
Berbagai barang yang ada di pasar dalam kenyataannya mempunyai nilai dan harga. Dengan demikian permintaan suatu barang didukung oleh daya beli konsumen. Pada dasarnya ada dua macam permintaan yaitu permintaan efektif dan permintaan potensial. Permintaan efektif diartikan sebagai permintaan yang didasarkan pada daya beli, sedangkan permintaan potensial didasarkan hanya kepada kebutuhan konsumen. Daya beli konsumen didasari atas 2 hal, yaitu : besar kecilnya pendapatan yang siap dibelanjakan dan tingkat harga barang. Sehingga permintaan dapat diartikan sebagai fungsi dari semua harga dan pendapatan. Harga disini adalah harga barang itu sendiri dan harga barang lain (subtitusi dan komplementer), sedangkan pendapatan adalah besar kecilnya pendapatan setiap rumah tangga (Nicholson, 2001: 68).
D. Metode Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Jawa Tengah dengan menggunakan data sekunder.
Penelitian ini menggunakan data time series permintaan jagung pada tahun 1994-2003 yang dikumpulkan dari instansi terkait, juga bersumber dari pustaka yang ada dan dikumpulkan dengan studi kepustakaan. Untuk menganalisis dan menguji variabel independen terhadap variabel dependen digunakan data-data kuartalan.
E. Kesimpulan
- Hasil uji secara individu (Uji t) yang dilakukan menunjukkan bahwa variabel independen pendapatan perkapita (Ic), harga beras (Pbrs), dan jumlah penduduk (Pnddk) berpengaruh secara individual pada tingkat signifikansi a=5 % terhadap variabel dependen permintaan jagung. Sehingga hipotesis mengenai pendapatan perkapita dan jumlah penduduk dalam penelitian ini terbukti. Namun untuk harga beras tidak sesuai dengan hipotesis karena diharapkan beras sebagai barang subtitusi tidak dapat dipenuhi.
- Uji secara keseluruhan (Uji F) menunjukkan bahwa semua variable independen pendapatan perkapita (Ic), harga jagung (Pjg), harga beras (Pbrs), dan jumlah penduduk (Pnddk) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen permintaan jagung. Hal ini diperlihatkan dengan hasil uji F hitung sebesar 13,095 lebih besar dari pada F tabel sebesar 5,72. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa hipotesis peneliti terbukti.
- Variabel independen pendapatan perkapita (Ic), harga jagung (Pjg), dan harga beras (Pbrs) mempunyai koefisien R2 sebesar 0,599. Hal ini berarti bahwa variasi variabel independen dapat menjelaskan variasi variable dependen sebesar 59,9 %. Sedangkan 40,1% lainnnya dijelaskan oleh variasi variabel di luar model.
Contoh Skripsi Ekonomi
- Analisis Metode Perhitungan Bagi Hasil Pada Pembiayaan Mudharabah Berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) di BMT Khonsa Cilacap
- Analisis Elastisitas Permintaan Jagung di Jawa Tengah
- Strategi Pemasaran Ekspor Shopping Bag pada PT Wangsa Jatra Lestari di Kartasura
- Strategi Pemasaran Ekspor pada PT. Kusumahadi Santoso Jaten Karanganyar
- Abnormal Return Saham di Bursa Efek Jakarta Sebelum dan Sesudah Peristiwa Peledakan Bom di Bali 12 Oktober 2002
Leave a Reply