Judul Skripsi : Pengaruh Modal Usaha, Tenaga Kerja, Tingkat Pendidikan, Pengalaman Usaha, Jangkauan Pemasaran dan Krisis Ekonomi terhadap Keberhasilan Batik di Kampung Batik Kliwonan Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen
A. Latar Belakang
Pembangunan ekonomi daerah diera otonomi menghadapi berbagai tantangan baik internal maupun eksternal : masalah kesenjangan dan iklim negeri. Kesenjangan dan globalisasi berimplikasi kepada provinsi, kabupaten/kota untuk melaksanakan percepatan pembangunan ekonomi daerah. Melalui pengembangan ekonomi daerah berdasarkan potensi sektor unggulan yang dimiliki oleh masing-masing daerah.
Pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) menjadi sangat relevan dilakukan di Indonesia mengingat struktur usaha yang berkembang sampai saat ini bertumpu pada keberadaan industri kecil/rumah tangga/menengah, meskipun dengan kondisi yang memprihatinkan, baik dari segi nilai tambah maupun dari keuntungan yang diperoleh. Tanpa disadari cukup banyak industri kecil/rumah tangga/menengah selama ini berorientasi ekspor, sehingga sangat membantu pemerintah dalam mendapatkan devisa, dibandingkan usaha besar yang justru mengeksploitasi pasar domestik dalam penjualannya. Sektor industri kecil rumah tangga/menengah telah terbukti lebih fleksibel dalam berbagai kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan, seperti krisis ekonomi (www.jurnalskripsi.com. 2007).
B. Rumusan Masalah
- Apakah modal usaha secara parsial berpengaruh terhadap keuntungan usaha batik di Desa Kliwonan Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen?
- Apakah tenaga kerja secara parsial berpengaruh terhadap keuntungan usaha batik di Desa Kliwonan Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen?
- Apakah tingkat pendidikan secara parsial berpengaruh terhadap keuntungan usaha batik di Desa Kliwonan Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen?
C. Tinjauan Pustaka
Teori Produksi
Produksi adalah suatu proses dimana barang dan jasa yang disebut input diubah menjadi barang-barang dan jasa-jasa yang disebut output. Proses perubahan bentuk faktor produksi disebut dengan proses produksi. Proses produksi pertanian membutuhkan macam-macam faktor produksi seperti modal, tenaga kerja, tanah, dan yang berfungsi mengkoordinasikan faktor-faktor yang ada sehingga benar-benar mengeluarkan hasil produksi (output). Perusahaan sebagai pelaku ekonomi yang bertanggung jawab menghasilkan barang atau jasa harus menentukan kombinasi berbagai input yang akan dipakai untuk outputnya (Mubyarto, 1994).
Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2002).
Tenaga Kerja
Menurut Irwan dalam Suparmoko (1992) Keberhasilan pembangunan ekonomi salah satunya dipengaruhi oleh faktor produksi. Faktor-faktor produksi tersebut diantaranya adalah penduduk (Sumber Daya Manusia), yang dimaksud dengan penduduk dalam sumber daya manusia adalah penduduk dalam usia kerja. Tenaga kerja merupakan suatu faktor produksi sehingga dalam kegiatan produksi diperlukan sejumlah tenaga kerja yang mempunyai keterampilan dan kemampuan tertentu sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Permodalan
Modal adalah aktiva bersih. Modal bisa berarti financial capital dimana tekanannya adalah nilai uang dari aktiva dikurangi dengan nilai kewajiban yang merupakan kontribusi uang pemilik kepada perusahaan. Modal disini difokuskan pada kemampuan fisik dari modal itu untuk memproduksi barang dan jasa bukan pada nilai uangnya. Ukurannya adalah kapasitas produksi dari aktiva yang dimiliki (Harahap, 2004).
D. Metode Penelitian
Populasi penelitian 957 unit usaha industri kecil kerajinan batik di desa Kliwonan, kecamatan Masaran,Kabupaten Sragen.
Pengambilan sampe1 dalam penelitian ini adalah proporsional random sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 90 unit usaha industri kecil kerajinan batik.
Analisis data menggunakan regresi linear berganda menggunakan variabel dummy.
E. Kesimpulan
1. Pengusaha batik desa Kliwonan didominasi oleh perempuan, dengan rata – rata pengusaha adalah 39 dan jumlah tanggungan keluarga rata – rata tanggungan keluarga 3,3 orang. Tingkat pendidikan pengusaha batik didominasi tingkat pendidikan SMA dan pengalaman usaha mereka rata – rata 23,45 tahun.
2. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia menjadikan produktivitas pengusaha rata – rata meningkat 3,728% dibandingkan sebelum krisis, meskipun jumlah tenaga kerja yang diserap turun 9,12% pada saat setelah krisis, akan tetapi keuntungan pengusaha naik sebesar 29,8% dibandingkan sebelum krisis.
3. Secara serentak modal usaha, tenaga kerja, tingkat pendidikan, pengalaman usaha, jangkauan pemasaran dan krisis ekonomi berpengaruh terhadap keuntungan usaha batik di Desa Kliwonan Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen.
Leave a Reply