Judul Tesis : Penerapan Metode Inkuiri Melalui Pengamatan Situs Sejarah di Kota Surakarta Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuh Kembangkan Kecintaan Pada Bangunan Bersejarah Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Batik 1 Surakarta
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan diperoleh melalui belajar yang merupakan kegiatan bagi setiap orang. Dari hasil proses belajar terdapat perubahan tingkah laku, kecakapan, sikap dan perhatian (Pasaribu, 1983:59). Keberhasilan proses dan hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor dari luar dan faktor dari dalam diri individu. Faktor dari luar yaitu faktor yang berasal dari luar diri anak/individu, terdiri dari lingkungan dan instrumental. Sedangkan faktor dari dalam yaitu faktor yang berasal dari dalam diri anak itu sendiri, terdiri dari faktor fisiologis dan psikologis. Kaitannya dengan bidang studi sejarah adalah merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa dari SD hingga SLTA dan bahkan juga Perguruan Tinggi jurusan IPS. Mata pelajaran sejarah adalah salah satu diantara pengetahuan humaniora.
Oleh karena itu mata pel;ajaran sejarah sangat penting karena berkaitan langsung dengan kehidupan manusia dalam segala aspeknya dalam hubungan dengan ruang dan waktu yang sudah berlalu. Dengan demikian sejarah adalah suatu pengetahuan yang dinamis yang sama dinamisnya dengan proses perjalanan waktu dan dapat diibaratkan dengan pedang. Bila tidak digunakan untuk mengukir sejarah maka ia akan meninggalkan kita (Zeniar Rida, 1986:1.1). Itu diantara alasan sejarah perlu diajarkan kepada siswa. Sejarah banyak digunakan dalam segi kehidupan digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.
B. Rumusan Masalah
- Bagaimanakah pelaksanaan Metode Inkuiri melalui pengamatan situs sejarah di Kota Surakarta pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Batik 1 Surakarta?
- Bagaimanakah penerapan Metode Inkuiri melalui pengamatan situs sejarah di Kota Surakarta dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Batik 1 Surakarta?
- Bagaimanakah penerapan Metode Inkuiri melalui pengamatan situs sejarah di kota Surakarta dapat menumbuhkembangkan kecintaan pada bangunan bersejarah pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Batik 1 Surakarta?
C. Landasan Teori
Metode Inkuiri
Metode Inkuiri adalah metode yang berada di bawah naungan model Contekstual Teaching and Learning (CTL). Jadi pada prinsipnya adalah pembelajaran yang terpusat pada siswa (student centered). Dalam pembahasan metode Inkuiri ini akan kita ketengahkan pengertian metode Inkuiri serta penerapannya dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran Sejarah
Dalam pembahasan ini akan diuraikan dulu tentang hakekat belajar yang didalamnya diantaranya akan dibahas tentang pentingnya belajar serta faktor-faktor yang mempengaruhi, kemudian pengertian sejarah itu sendiri, barulah tentang pembelajaran sejarah dan seberapa penting pembelajaran sejarah.
Penerapan Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Sejarah
Pada dasarnya siswa memiliki potensi berupa dorongan untuk mencari dan menemukan sendiri (asense of inquiry), baik fakta maupun data atau informasi yang kemudian akan dikembangkannya dalam bentuk cerita atau menyampaikannya kepada siswa lain, setelah melalui proses pemahaman.
Situs Sejarah
Proses pembelajaran sekarang sudah tidak berorientasi pada guru lagi atau teacher oriented tetapi sudah seharusnya berorientasi pada siswa atau student oriented. Dalam pembelajaran kontekstual bahwa pengetahuan dan pengalaman anak banyak dibentuk oleh komunikasi dengan orang lain dimana permasalahan tidak mungkin dipecahkan sendiri sehingga hasil belajar dapat diperoleh melalui sharing dengan orang lain, teman, antar kelompok, atau sumber lain misalnya hasil karya atau peninggalan.
D. Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode classroom action research dalam tiga siklus dengan pendekatan partisipasif antara guru dan observer. Subyek dari penelitian ini adalah kelas XI IPS 2.
Sedangkan obyeknya adalah kegiatan proses belajar mengajar yang meliputi aktivitas mengajar guru, kreativitas dan aktivitas siswa serta hasil belajar siswa.
E. Kesimpulan
1. Proses pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan metode Inkuiri melalui pengamatan situs sejarah di Kota Solo dilakukan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran dan satu jam pelajaran serta setiap jam pelajaran berlangsung selama 45 menit. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu:
- Tahap perencanaan tindakan
- Tahap pelaksanaan tindakan
- Tahap observasi dan interpretasi
- Tahap refleksi
Proses pembelajaran dengan penerapan metode Inkuiri melalui pengamatan situs sejarah di Kota Solo dalam pelaksanaannya dapat mengaktifkan dan mengefektifkan belajar siswa. Hal ini ditandai dengan hasil pengamatan aktivitas siswa selama mengikuti proses belajar mengajar. Pengamatan aktivitas siswa dipantau dengan lembar pengamatan yang meliputi aspek keaktifan bertanya, mempertahankan pendapat, inisiatif dan menghargai waktu. Dari pantauan peneliti setiap akhir siklus diketahui bahwa keaktifan siswa semakin meningkat. Selain itu ketrampilan guru dalam mengelola kelas juga semakin meningkat.
2. Penerapan metode Inkuiri melalui pengamatan situs sejarah di Kota Solo dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama dalam materi Kerajaan-Kerajaan yang Bercorak Islam. Hal ini ditandai dengan nilai ketercapaian kKriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mengalami peningkatan. Hasil pencapaian KKM pada kondisi prasiklus 16,6 %. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I, nilai ketercapaian KKM meningkat menjadi 80,6%. Nilai tersebut belum memuaskan akhirnya di silus II nilai ketercapaian KKM 88,9%. Untuk lebih memantabkan hasil dilakukan perbaikan di siklus III dengan hasil nilai ketercapaian KKM mencapai 100%. Hal ini berarti ada peningkatan yang sangat bagus di siklus III ini.
3. Penerapan metode Inkuiri melalui pengamatan situs sejarah di Kota Solo dapat menumbuhkembangkan kecintaan pada bangunan bersejarah. Hal ini dibuktikan dengan data angket yang disebarkan setiap akhir siklus. Dari kondisi prasiklus data yang diperoleh dengan rata-rata 63,28. Setelah diadakan tindakan di siklus I dengan penerapan metode inkuiri melalui pengamatan situs sejarah di Kota Solo, data yang diperoleh rata-rata 77,14. Nilai tersebut belum begitu memuaskan akhirnya diujicobakan di siklus II data yang diperoleh rata-rata 94,14 yang selanjutnya lebih dimantabkan di siklus III dan diperoleh data rata-rata 99,22.
Leave a Reply