BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pakan bagi ternak sapi potong merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menunjang kesehatan, pertumbuhan dan reproduksi ternak. Pakan yang diberikan pada ternak sapi potong dapat berupa hijauan dan konsentrat. Menurut Siregar (1994), hijauan maupun konsentrat sebagai komponen ransum, dapat pula terdiri dari satu jenis atau beberapa jenis pakan. Hijauan diartikan sebagai pakan yang mengandung serat kasar, atau bahan yang tidak tercerna relatif tinggi. Jenis pakan hijauan ini antara lain hay, silase, rumput-rumputan, leguminose dan limbah pertanian (misalnya : jerami padi, pucuk tebu, dan jerami jagung). Konsentrat adalah pakan yang mengandung serat kasar atau bahan yang tidak tercerna relatif rendah. Selain itu ternak sapi potong juga perlu diberi pakan suplemen. Pakan suplemen mengandung unsur – unsur mikro yang dibutuhkan untuk mencapai produktivitas ternak yang tinggi. Menurut Kartadisastra (1997), pakan suplemen merupakan jenis pakan yang berperan meningkatkan populasi dan memacu pertumbuhan mikroba rumen.
Pakan yang baik secara kualitas maupun kuantitas akan menjadikan ternak sanggup melaksanakan proses metabolisme dalam tubuh secara normal. Untuk mencapai produktivitas ternak yang tinggi diperlukan unsur – unsur mikro seperti vitamin dan mineral. Pakan suplemen merupakan jenis pakan yang mampu menyediakan unsur – unsur mikro. Salah satu contoh pakan suplemen adalah Urea Molasses Block (UMB). Unsur utama Urea Molasses Block (UMB) adalah urea dan molase. Urea merupakan sumber Non Protein Nitrogen (NPN) yang dapat menyediakan N bagi mikroba rumen, dimana dapat dipakai untuk mengatasi kekurangan N. Non Protein Nitrogen (NPN) dari urea akan diubah menjadi NH3 yang dapat digunakan untuk sintesis protein mikroba. Molasses adalah limbah dari pengolahan tebu yang berupa cairan kental, warna coklat kehitaman dan mempunyai rasa manis. Molasses merupakan sumber karbohidrat yang akan diubah menjadi VFA, asam ? keto dan gas CO2, CH4, dll (Musofie, 1989).
Urea dan molases dalam Urea Molasses Block (UMB) menghasilkan NH3 dan asam ? keto yang akan digunakan mikroba rumen untuk melakukan sintesis protein. Dengan tersedianya NH3 dan asam ? keto dari Urea Molasses Block (UMB) berarti mikroba rumen tidak kekurangan N dan energi tersedia lagi, sehingga dapat tumbuh dan bekerja secara optimal, sehingga diharapkan dapat meningkatkan populasi mikroba. Peningkatan populasi mikroba rumen akan berpengaruh pada peningkatan kecernaan pakan. Semakin tinggi kecernaan pakan maka semakin banyak nutrien yang tersedia untuk selanjutnya diserap ternak sehingga meningkatkan produktivitas ternak. Selain faktor pakan, keberhasilan usaha penggemukkan sapi potong ditentukan oleh faktor jenis sapi yang digunakan sebagai bakalan. Terdapat berbagai jenis sapi yang ada di Indonesia, diantaranya sapi Simmental dan sapi Peranakan Ongole (PO).
Sapi Simmental merupakan jenis sapi berukuran besar, pertumbuhan ototnya baik dan tidak banyak terdapat penimbunan lemak di bawah kulit (Pane, 1993), sedangkan sapi PO merupakan sapi persilangan antara sapi Sumba Ongole (SO) dengan sapi Jawa. Menurut Soeparno (1999), genetik ternak mempengaruhi laju pertumbuhan, dimana bangsa ternak besar pertumbuhannya lebih cepat daripada ternak kecil. Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan penelitian yang bertujuan mengetahui pengaruh jenis sapi dan pemberian pakan suplemen UreaMolasses Block (UMB) terhadap performannya.
Contoh Tesis
Contoh Skripsi
Leave a Reply