HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Kebiasaan Membaca Karya Sastra

Contoh Tesis– Hubungan Antara  Kemampuan Penalaran Dan Kebiasaan Membaca Karya Sastra Dengan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Pendek (Survai pada Siswa SMA Negeri Se- Kota Magelang)

Kemampuan Membaca

 

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran sastra di sekolah bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresisiasi karya sastra. Di dalamnya terkandung maksud agar siswa dapat menghargai  dan membanggakan kesusastraan bangsa sendiri serta dapat menikmati dan memanfaatkan  secara langsung yaitu nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, memperluas budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan. Oleh karena itu, pembelajaran sastra harus diikuti dengan mewajibkan siswa untuk melakukan apresiasi sendiri karya-karya sastra terpilih (Depdiknas, 2006: 261).

Boen S. Oemarjati (1996: 196) mengemukakan bahwa pengajaran sastra bertujuan menanamkan, menumbuhkan, dan mengembangkan kepekaan terhadap masalah-masalah manusiawi, pengenalan dan rasa hormat terhadap tata nilai baik dalam konteks individual, maupun sosial. Tujuan ini perlu diwujudkan agar siswa memiliki sifat-sifat luhur tersebut.  Tujuan pengajran sastra seperti di atas, belum tercapai seperti yang diharapkan. Menurut Andayani (2008: 83) ada keprihatinan dalam pembelajaran apresiasi sastra karena adanya sejumlah keterbatasan yang berkaitan dengan pembelajaran sastra. Hal ini tentu merupakan penghambat tercapaimya tujuan pengajaran sastra.

B. Rumusan  Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.

  1. Apakah terdapat hubungan antara kemampuan penalaran  dengan kemampuan mengapresiasi cerita pendek?
  2. Apakah terdapat hubungan antara kebiasaan membaca karya sastra  dengan kemampuan mengapresiasi cerita pendek?
  3. Apakah terdapat hubungan secara bersama-sama  antara kemampuan penalaran dan kebiasaan membaca karya sastra  dengan kemampuan mengapresiasi ceita pendek?

C.  Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil peneltian di atas, maka guru bahasa Indonesia dalam pembalajaran sastra khususnya pembelajaran cerpen perlu memperhatikan kemampuan penalaran siswa, dengan memberikan pelatihan-pelatihan agar kemampuan penalaran meningkat, dan perlu memotivasi siswa agar mempunyai kebiasaan membaca terutama membaca karya sastra, supaya siswa dapat meningkatkan kemampuan mengapresiasi cerita pendek.

D. Saran

Saran-saran yang diusulkan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah:

  1. Siswa  perlu memiliki kesadaran akan pentingnya membaca. Khususnya untuk    meningkatkan apresiasi cerita pendek ,siswa harus banyak membaca karya sastra.
  2. Untuk meningkatkan kemampuan bernalar siswa perlu berlatih menganalisis kesalahan bernalar, dan membandingkan dengan penalaran yang benar.
  3. Guru harus dapat memotivasi siswa agar siswa memiliki kebiasaan membaca        khususnya membaca karya sastra. Misalnya dengan memberikan tugas yang menuntut anak untuk membaca karya sastra.
  4. Guru dalam mengajar sastra khususnya cerpen, membiasakan siswa untuk membaca cerita lengkap bukan ringkasan.
  5. Berikan tugas kepada siswa untuk mendorong siswa mengunjungi perpustakaan. Dalam hal ini guru perlu menjalin kerja sama dengan petugas perpustakaan, agar petugas perpustakaan menyediakan buku-buku yang sesuai dengan tugas-tugas siswa.

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?