Judul Tesis : Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Metode SQ3R pada Siswa Kelas X.3 SMA NEGERI 1 SUMBERLAWANG
A. Latar Belakang
Menumbuhkan minat membaca siswa dengan metode yang tepat, dapat digunakan sebagai langkah awal dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan tujuan meningkatkan kemampuan pemahaman siswa terhadap bacaan. Salah satunya adalah dengan metode SQ3R (Darmiyati Zuchdi, 2007: 128). Alasan pemilihan metode SQ3R didasarkan pada hasil pengamatan penulis bahwa selama ini dalam pembelajaran membaca pemahaman siswa belum melakukan aktivitas membaca sebagaimana mestinya. Metode SQ3R ini ditinjau dari aspek proses dalam melakukan aktivitas membaca tampak sangat sistematis sehingga diasumsikan penerapan metode SQ3R dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa. Metode SQ3R merupakan proses membaca sistematik yang meliputi tahap Survey, Question, Read, Recite, dan Review (Soedarso, 2002: 59).
Peneliti merasa metode ini paling tepat untuk diterapkan karena pertama sebelum membaca langsung buku, siswa melakukan observasi awal guna mengetahui gambaran umum isi buku. Tahapan ini disebut Survey. Kedua adanya tahapan Question sebelum membaca itu sendiri, yaitu menyusun daftar pertanyaan membuat siswa menjadi semangat membaca guna menjawab pertanyaan yang timbul dalam benaknya. Ketiga adanya tahap Question tadi akhirnya membuat kegiatan Read menjadi menyenangkan dan siswa bisa lebih fokus serta konsentrasi terhadap isi bacaan. Keempat tahap Recite memungkinkan siswa dapat mengingat lebih lama terhadap esensi bacaan yang telah dibacanya dengan mengungkapkan kembali isi bacaan baik secara lisan maupun tulisan. Kelima adanya tahap Review yaitu meninjau ulang, hal-hal penting dari bacaan yang belum didapatkan dapat diminimalisir.
B. Perumusan Masalah
- Apakah penerapan metode SQ3R dalam pembelajaran membaca pemahaman dapat meningkatkan minat membaca siswa kelas X.3 SMA Negeri 1 Sumberlawang?
- Apakah penerapan metode SQ3R dalam pembelajaran membaca pemahaman dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas X.3 SMA Negeri 1 Sumberlawang?
C. Landasan Teori
Pengertian Membaca Pemahaman
Pemahaman bacaan merupakan komponen penting dalam suatu aktivitas membaca, sebab pada hakikatnya pemahaman atas bacaan dapat meningkatkan keterampilan atau kepentingan membaca itu sendiri maupun untuk tujuan-tujuan tertentu yang telah ditentukan atau hendak dicapai. Ahli bahasa mengemukakan bahwa “…pemahaman merupakan kemampuan untuk membaca dan memahami tulisan” (Palawija, 2008: 1). Hal ini dapat dimaklumi karena pemahamanmerupakan esensi dari kegiatan membaca. Dengan demikian, apabila seseorang setelah melakukan aktivitas membaca dapat mengambil pesan dari bacaan, maka proses tersebut dikatakan berhasil. Begitu pula sebaliknya, apabila seseorang setelah melakukan kegiatan membaca tetapi belum dapat mengambil pesan yang disampaikan oleh penulis, maka proses tersebut belum berhasil.
Pengertian Minat
Menurut Lester Crow dan Alice Crow (1963: 159) minat merupakan kemampuan untuk memberikan stimulisi yang mendorong seseorang untuk memperhatikan seseorang, suatu barang, kegiatan, atau sesuatu yang dapat memberi pengaruh terhadap pengalaman yang disitimulisi oleh kegiatan itu sendiri. Minat menimbulkan kekuatan atau motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu dalam kehidupannya. Selain itu, minat juga dapat dijadikan prasaran seseorang untuk mencurahkan perhatiannya terhadap sesuatu atau aktivitas lain. 3. Metode SQ3R Metode SQ3R merupakan suatu prosedur belajar yang sistematik yang dikembangkan oleh F.P. Robinson pada tahun 1970. SQ3R sendiri kependekan dari Survey, Question, Read, Recite, dan Review. Tampubolon dalam Suyatmi (1997: 210) membuat akronimnya dalam bahasa Indonesia menjadi surtabaku yang merupakan akronim dari survei, tanya, baca, katakan, dan ulang.
D. Metode Penelitian Tesis
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan strategi penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah guru Bahasa Indonesia dan siswa kelas X.3 SMA Negeri 1 Sumberlawang sebanyak 39 siswa.
Sumber data yang digunakan: (1) informan, yakni guru Bahasa Indonesia kelas X.3 SMA Negeri 1 Sumberlawang dan siswa kelas X.3 yang mudah diajak berkomunikasi, (2) peristiwa, yaitu proses belajar mengajar membaca pemahaman yang terjadi serta sikap guru dan siswa dalam aktivitas pembelajaran tersebut, dan (3) data atau dokumen, berupa teks bacaan, foto kegiatan belajar mengajar, hasil tes siswa, transkrip wawancara dengan siswa dan guru, angket, dan daftar nilai siswa.
Teknik pengumpulan data meliputi: (1) observasi/ pengamatan, (2) wawancara, dan (3) penilaian tes dan nontes. Uji validitas data yang digunakan yaitu: (1) trianggulasi data, (2) trianggulasi metode, (3) trianggulasi teori, dan (4) review informan. Prosedur penelitian meliputi tahap: (1) identifikasi masalah, (2) persiapan, (3) penyusunan rencana tindakan, (4) implementasi tindakan, (5) pengamatan, dan (6) penyusunan laporan.
Proses penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Setiap siklus dilaksanakan dalam 1-2 kali pertemuan, masing-masing pertemuan selama 2 x 45 menit
E. Kesimpulan
- Penerapan metode SQ3R dapat meningkatkan minat membaca siswa. Hal ini ditandai dengan: (a) usaha siswa dalam membaca artikel yang diberikan, (b) daya tahan siswa dalam melakukan aktivitas membaca, (c) sikap senang yang ditunjukkan siswa saat melakukan aktivitas membaca, (d) kesadaran siswa akan manfaat membaca, dan (e) peningkatan nilai rata-rata hasil angket minat membaca siswa dari siklus I hingga siklus III. Pada siklus I siswa yang berminat baik dalam kegiatan membaca sebesar 28, 21% atau 11 siswa, kemudian pada siklus II sebanyak 19 siswa atau 48, 72%, dan pada siklus III sejumlah 27 siswa atau 70%.
- Penerapan metode SQ3R dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa yang ditandai dengan: (a) peningkatan jumlah siswa yang dapat menemukan ide pokok kalimat, paragraf, atau wacana pada tiap siklusnya, (b) peningkatan jumlah siswa yang mampu memilih butir-butir penting bacaan dari 15 pada siklus I menjadi 20 pada siklus II dan 29 siswa pada siklus III, (c) peningkatan jumlah siswa yang mampu menarik kesimpulan bacaan dari 10 siswa pada siklus I menjadi 19 siswa pada siklus II dan 27 siswa pada siklus III, (d) peningkatan jumlah siswa yang mampu membuat rangkuman dari 14 siswa pada siklus I menjadi 16 siswa pada siklus II dan 21 siswa pada siklus III, (e) peningkatan jumlah siswa yang mampu membedakan fakta dan opini dari 10 siswa pada siklus I menjadi 22 pada siklus II dan 30 pada siklus III, dan (f) peningkatan jumlah siswa yang mencapai nilai ketuntasan belajar yaitu mendapat nilai ?70 sebanyak 13 siswa pada siklus I menjadi 24 pada siklus II dan 35 siswa pada siklus III. Nilai ratarata tiap-tiap siklusnya juga mengalami peningkatan, yaitu 61 pada siklus I, 67, 94 pada siklus II dan 76, 41 pada siklus III.
Contoh Tesis Pendidikan
- Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Metode SQ3R pada Siswa Kelas X.3 SMA
- Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Peranan Aparat Kelurahan terhadap Kesadaran Wajib
- Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Metode SQ3R Pada Siswa Kelas X
- Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Jigsaw II terhadap Prestasi Belajar ditinjau
- Pembelajaran Keterampilan Berbicara di SMP Negeri 3 Salatiga
Leave a Reply