Karakteristik Cara Berpikir Matematika Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) menurut De Porter dan Hernacki pada Materi Bentuk Akar dan Pangkat Pecahan ~ Salah satu materi awal dalam bidang studi matematika yang sangat penting tetapi sulit untuk dipahami oleh siswa adalah bentuk akar dan pangkat pecahan. Materi bentuk akar dan pangkat pecahan ini mencakup masalah operasi aljabar, dan menyederhanakan bentuk akar dan pangkat pecahan. Pada saat mempelajari materi bentuk akar dan pangkat pecahan, siswa Sekolah Menengah Atas mengalami kesulitan untuk menyelesaikan permasalahan matematika yang berhubungan dengan materi bentuk akar dan pangkat pecahan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh desain pembelajaran maupun tugas yang dilaksanakan belum sesuai dengan karakteristik cara berpikir matematika siswa. Sehingga siswa tidak nyaman dalam belajar.
Guru dapat membantu siswa untuk lebih memahami materi bentuk akar dan pangkat pecahan yang diberikan oleh guru tersebut dengan mengenal karakteristik cara berpikir matematika tiap siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas dalam bidang studi matematika. Dengan demikian, pembelajaran matematika dapat diarahkan pada karakteristik cara berpikir matematika tiap siswa tersebut. Atau dengan kata lain pembelajarannya lebih ditekankan pada hal-hal yang membuat siswa nyaman dan sesuai dengan karakteristik cara berpikir matematika mereka. Guru harus memeriksa pekerjaan atau tugas-tugas dari siswa dan meminta siswa menjelaskan bagaimana ia mengerjakan pekerjaan atau tugas-tugas tersebut.
Guru juga perlu melakukan observasi terhadap cara yang digunakan oleh siswa. Dengan tetap menggunakan pengajaran matematika pada setiap siswa yang memperhatikan prinsip-prinsip mengajar matematika. Prinsip mengajar matematika sangat membantu guru dalam upaya mencapai keberhasilan dalam mengajar matematika. Dalam mengajar matematika hendaknya guru menyiapkan siswa untuk mempelajari bidang studi matematika. Banyak siswa tidak mudah memahami materi yang diberikan guru salah satu penyebabnya adalah kurangnya kesiapan siswa untuk mempelajari bidang studi matematika. Siswa yang tidak siap saat belajar matematika akan semakin ketinggalan dalam pelajaran karena pelajaran matematika yang bersifat saling terkait antara materi yang akan dipelajari dengan materi yang telah dipelajari.
PerumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut.
- Bagaimana karakteristik cara berpikir matematika siswa Sekolah Menengah Atas menurut De Porter dan Hernacki dalam mempelajari materi bentuk akar dan pangkat pecahan?
- Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik cara berpikir matematika siswa Sekolah Menengah Atas dalam mempelajari materi bentuk akar dan pangkat pecahan?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik cara berpikir matematika siswa Sekolah Menengah Atas dalam mempelajari materi bentuk akar dan pangkat pecahan serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik cara berpikir matematika siswa Sekolah Menengah Atas dalam mempelajari materi bentuk akar dan pangkat pecahan.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Nguter Tahun Ajaran 2009/2010 pada kelas X 3. Sumber data pada penelitian ini diperoleh dari hasil kegiatan observasi, tes siswa dan wawancara.
Sampel Penelitian
Sampel penelitian diambil dengan teknik purposive sampling (sample bertujuan) sebanyak 5 orang siswa. Validasi data dilakukan dengan triangulasi data. Teknik analisis data yang digunakan terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/ verifikasi data. Jawaban siswa pada hasil tes dianalisis dan dibandingkan dengan karakteristik cara berpikir matematika siswa menurut De Porter dan Hernacki. Kegiatan observasi dan wawancara bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik cara berpikir matematika siswa.
Hasil Penelitian
Dari hasil analisis data hasil tes diperoleh bahwa karakteristik cara berpikir matematika siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Nguter kelas X 3 dalam mempelajari bentuk akar dan pangkat pecahan menurut De Porter dan Hernacki lebih dominan pada Sekuensial Konkret (SK) yang ditunjukkan dengan proses informasi yang teratur, linier dan sekuensial atau menghubung-hubungkan, belajar lebih berpusat pada catatan dan penyelesaian soal yang bertahap. karakteristik cara berpikir matematika siswa Sekolah Menengah Atas dipengaruhi oleh target awal yang ingin dicapai oleh guru dalam proses pembelajaran, metode mengajar, buku acuan belajar matematika yang digunakan, siswa tidak memiliki jam khusus belajar matematika dan tidak adanya kemauan siswa untuk berusaha berpikir sendiri tanpa bertanya kepada orang lain.
Untuk mendapatkan daftar lengkap contoh skripsi pendidikan lengkap / tesis pendidikan lengkap, dalam format PDF, Ms Word, dan Hardcopy, silahkan memilih salah satu link yang tersedia berikut :
TESIS
Leave a Reply