Judul Hubungan Antara Disiplin Belajar dan Tingkat Kebisingan di Lingkungan Sekolah Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas II SMK Batik 1 Surakarta
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak pihak yang cukup memperhatikan berbagai kegiatan dan permasalahan yang ada di bidang pendidikan. Pendidikan akan membantu meningkatkan Sumber Daya Manusia yang ada menjadi lebih handal dan berkualitas. Pembangunan Nasional yang di laksanakan di Indonesia mempunyai tujuan pembangunan Indonesia seutuhnya baik material maupun spiritual. Hal ini berarti pembangunan yang dilaksanakan tidak hanya mengejar kemajuan lahiriahnya atau kepuasan batin saja, melainkan keselarasan dan keseimbangan di antara keduanya.
Sasaran pembangunan yang ingin dicapai adalah meningkatkan taraf hidup, kecerdasan, kesejahteranan rakyat yang semakin merata. Dari ketiga hal ini mempunyai kaitan yang erat dan saling mendukung. Media yang sangat penting dalam upaya mencerdaskan bangsa yaitu melalui jalur pendidikan. Hal ini menuntut konsekwensi yaitu peningkatan mutu pendidikan di Indonesia misalnya dengan mangadakan perbaikan kurikulum dan meningkatkan kemampuan mengajarnya bagi siswa. Pembentukan insan yang berkualitas melalui pendidikan menekankan pada pembentukan sumber daya pembangunan yang memiliki etos kerja tinggi, produktif, profesional dan mampu menguasai serta memanfaatkan ilmu pengetahuan teknologi.
Pendidikan akan merangsang kreativitas seseorang agar sanggup menghadapi tantangan-tantangan alam, masyarakat, teknologi serta kehidupan yang semakin kompleks. Anak sebagai peserta didik menjadi sasaran utama dalam kegiatan pendidikan, di mana mereka dapat mencapai keberhasilan belajar. Keberhasilan belajar siswa dapat dilihat dari kemampuannya dalam menguasai materi pelajaran, prestasi belajar yang dicapai siswa, terampil dan kebenaran dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru dan lain-lain. Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa menunjukkan tingkat keberhasilan belajarnya yang dapat dipengaruhi dari faktor dalam dan luar diri siswa.
Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Ngalim Purwanto (2002: 102) berpendapat bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi belajar dapat kita bedakan menjadi dua golongan:
- Faktor yang ada pada diri organisasi itu sendiri yang kita sebut faktor individual, dan
- Faktor yang ada di luar individu, yang kita sebut faktor sosial.
Yang termasuk ke dalam faktor yang mempengaruhi belajar dari golongan individual adalah:
- faktor kematangan atau pertumbuhan,
- kecerdasan,
- latihan,
- motivasi dan
- faktor pribadi.
Sedangkan yang termasuk faktor yang mempengaruhi belajar dari golongan sosial adalah:
- Faktor keluarga atau keadaan rumah tangga,
- Guru dan cara mengajarnya,
- Alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar,
- Lingkungan dan kesempatan yang tersedia dan
- Motivasi sosial.
Berdasarkan pendapat tersebut di atas, dapat berarti bahwa disiplin termasuk kedalam salah satu faktor pribadi yang dapat mempengaruhi pencapaian prestasi belajar siswa. Disiplin belajar siswa yang baik akan dapat mendorong siswa meraih prestasi yang tinggi. Tumbuhnya sikap disiplin belajar bukan merupakan peristiwa mendadak yang terjadi seketika. Disiplin belajar pada diri siswa tersebut tumbuh dengan adanya bantuan dari pendidik, baik dari orang tua maupun dari guru.
Peranan Orang Tua sangat berperan penting dalam pembinaan disiplin belajar siswa di rumah yaitu dengan memotivasi anak belajar dengan rajin, memberi teladan yang baik serta mencukupi kebutuhan belajar anak. Guru juga berperan sangat besar dalam pembinaan disiplin siswa belajar disekolah. Akan tetapi masih banyak pendidik yang kurang memperhatikan masalah disiplin belajar dari siswa sehingga terjadi banyak pelanggaran. Masalah pelanggaran disiplin belajar yang timbul dirumah antara lain malas belajar, terlalu banyak bermain, masa bodoh terhadap tugas yang diberikan guru dan sebagainya.
Dalam lingkungan sekolah juga banyak ditemui pelanggaran disiplin belajar yang dilakukan oleh siswa seperti terlambat masuk kelas, membolos, tidak mengerjakan tugas dari guru, menyontek dan lain sebagainya. Disiplin belajar sangatlah penting bagi siswa dalam usaha untuk mencapai prestasi yang baik. Siswa yang mempunyai disiplin belajar yang tinggi umumnya memiliki prestasi yang tinggi pula sedangkan siswa yang memiliki disiplin belajar yang kurang maka prestasi belajarnya akan lebih rendah. Dalam proses pembelajaran masih banyak ditemui siswa yang memiliki disiplin belajar yang rendah sehingga tidak semua siswa dapat berprestasi dengan baik. Disiplin dapat mendorong siswa belajar secara terarah tentang hal-hal yang positif, melakukan hal-hal yang sesuai dengan ketentuan dan peraturan sekolah serta menjauhi hal-hal yang negatif.
Keberhasilan siswa meraih prestasi berkaitan erat dengan kelancaran dan keberhasilan dalam proses belajar mengajar di sekolah. (Sumadi Suryabrata, 1998:233) “Keberhasilan dan kelancaran proses belajar mengajar di sekolah di pengaruhi berbagai faktor antara lain situasi lingkungan sekolah yang baik dan harmonis dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Sehingga tujuan pendidikan akan tercapai.”
Selain itu siswa juga dituntut untuk mampu berinteraksi dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan sosial yang erat kaitannya dengan aktivitas belajar siswa adalah kondisi di luar lingkungan alami, kondisi ini berupa hubungan timbal balik di antara masyarakat seperti hiruk pikuk lalu lintas, keramaian pasar dan sebagainya. Lingkungan sosial di luar sekolah sekolah ternyata sisi kehidupan yang mendatangkan problem tersendiri bagi kehidupan anak.
Syaiful Bahri Djamarah (2002:145)” Pembangunan gedung sekolah tak jauh dari hiruk pikuk lalu lintas menimbulkan kegaduhan suasana kelas, dan hal tersebut menyebabkan anak didik tidak dapat berkonsentrasi dengan baik dalam belajarnya.”
Contoh Tesis
Contoh Skripsi
Leave a Reply