HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Contoh Tesis Sistem Pengukuran Kinerja Tahun 2020

CONTOH TESIS NO.1 Hubungan Sistem Pengukuran Kinerja dengan Kinerja Manajerial: Peran Keadilan Prosedural, Kejelasan Peran, dan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Pemediasi

Abstrak

Literatur tentang sistem pengukuran kinerja menunjukkan bahwa perusahaan harus mempertimbangkan untuk meningkatkan keragaman dari ukuran kinerja salah satunya adalah dengan menggabungkan / menggabungkan ukuran dari kinerja keuangan dan non keuangan. Tujuan dari ini kertas adalah untuk menguji apakah menggabungkan / menggabungkan ukuran dan non-keuangan kinerja dapat mempengaruhi kinerja keuangan manajerial. Dan bagaimana pengaruh peran mediasi keadilan prosedural, peran kejelasan dan komitmen organisasi dalam hubungan tersebut. Berdasarkan sampel dari 103 manajer bank Bank di Riau, studi menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kinerja sistem pengukuran (keuangan dan non keuangan) dan manajerial kinerja dimediasi oleh keadilan prosedural dan Komitmen Organisasional. Namun, analisis lebih lanjut membuktikan hal itu adanya hubungan yang signifikan antara kinerja sistem pengukuran (keuangan dan non keuangan) dan manajerial kinerja dimediasi oleh kejelasan peran.

BAB I

Sistem pengukuran kinerja sangat penting karena berperan sebagai kunci dalam pelaksanaan rencana strategis, evaluasi pencapaian tujuan organisasi, dan rencana pembangunan kompensasi manajerial (Ittner dan Larcker, 1998 dalam Sholihin et al., 2010). Merchant (2006) dalam Sholihin et al. (2010) berpendapat bahwa ukuran kinerja sangat penting dalam evaluasi kinerja manajerial yang berguna untuk memotivasi manajer mengerahkan usahanya dalam mencapai tujuan organisasi melalui berbagai insentif yang terkait dengan pencapaian tujuan tersebut.

Teknik Analisis

Dalam penelitian ini analisis data menggunakan pendekatan Partial Least Square (PLS). PLS adalah model persamaan Structural Equation Model (SEM) yang berbasis komponen atau varian. Menurut Ghozali (2006), PLS merupakan pendekatan alternative yang bergeser dari pendekatan SEM berbasis kovarian menjadi varian. Pengujian dilakukan dengan 2 tahap yaitu outer model dan inner model.

CONTOH TESIS NO.2 PENGARUH SISTEM PENGUKURAN KINERJA STRATEGIS TERHADAP KINERJA MANAJERIAL, KEJELASAN PERAN DAN KONFLIK PERAN SEBAGAI MEDIASI (Survei Pada Bank di Pekanbaru)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kinerja strategis sistem pengukuran kinerja manajerial dengan kejelasan peran dan peran mediasi konflik sebagai perusahaan perbankan di kota Pekanbaru. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bank yang ada di kota Pekanbaru sampai mencicipi para manajer tingkat bawah dan menengah. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Partial Least Square (PLS). Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa strategis Sistem pengukuran kinerja berpengaruh positif terhadap konflik peran, strategis sistem pengukuran kinerja berpengaruh positif signifikan terhadap kejelasan peran, konflik peran tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manjerial, kejelasan peran tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial, kinerja strategis sistem pengukuran berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja manajerial, dan kejelasan peran dan konflik peran tidak memediasi hubungan antara sistem pengukuran kinerja strategis terhadap kinerja manajerial.

BAB I

Informasi tentang kinerja adalah kunci awal dari kejelasan peran, Lawler (1992) dalam Rahman, Nasir dan Handayani (2007) berargumen bahwa informasi tentang misi suatu organisasi dan kinerja dibutuhkan untuk individu yang mengetahui bagaimana harus bertindak. Semakin jelas peran individu akan perannya dalam pekerjaan maka pekerjaan yang dilakukannya akan efektif dan meningkatkan kinerja manajerial.

Teknik Analisis

Dalam Penelitian ini, analisis data akan dilakukan dengan menggunakan pendekatan Partial Least Square (PLS) dengan bantuan aplikasi SmartPLS Versi 2.0. Partial Least Square (PLS) merupakan suatu tekhnik statistik multivariat yang bisa menangani banyak variabel respon dan variabel eksplanatori sekaligus.

CONTOH TESIS NO.3 PENGARUH SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING ( STUDI EMPIRIS PADA BANK UMUM DI JEMBER)

Abstrak

Penelitian ini mengkaji bagaimana sistem pengukuran kinerja anggaran dan reward sistem menjadi instrumen untuk menunjukkan pengaruhnya terhadap kinerja manajerial dengan motivasi sebagai variabel intervening. Penelitian ini didasarkan pada data primer yaitu kuesioner dibagikan kepada responden. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini model adalah analisis jalur. Dalam model ini, variabel independen diestimasi pengaruh sebagai variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan hanya satu Variabel independen, yaitu variabel sistem lingkungan berpengaruh signifikan terhadap variabel tak bebas. Sistem pengukuran kinerja tidak memengaruhi Kinerja manajerial, sistem reward adan berpengaruh besar terhadap manajerial kinerja.

BAB I

Pentingnya pengukuran kinerja, pemberian penghargaan dan motivasi terhadap kinerja manajerial ini menarik untuk diteliti. Penelitian ini diinspirasi dari beberapa penelitian terdahulu yang memfokuskan pengaruh sistem pengukuran kinerja terhadap kejelasan peran, pemberdayaan psikologi dan kinerja manajerial (Rahman, 2007). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa sistem pengukuran kinerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Maksudnya semakin baik sistem pengukuran kinerja maka kinerja manajerial akan semakin meningkat.

Teknik Analisis

Penelitian ini menggunakan Analisis Jalur

CONTOH TESIS NO.4 MANAJEMEN PENGUKURAN DAN PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD (Studi Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Satria Kabupaten Banyumas)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengukuran dan penilaian kinerja di PDAM Tirta Satria Kab. Banyumas dengan menggunakan balanced scorecard. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan metode analisis kualitatif yang dijelaskan dalam bentuk deskriptif. Sumber datanya diperoleh melalui observasi langsung, wawancara, data perusahaan, dan kuesioner. Data-data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan metode SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, and Threats) dan dianalisis dalam perspektif ekonomi Islam.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengukuran dan penilaian kinerja di PDAM Tirta Satria Kab. Banyumas secara keseluruhan dikategorikan BAIK dengan total skor 84,56%. Perspektif Keuangan memberikan skor tertinggi, yaitu sebesar 23,57%. Kontribusi dari persepktif pelanggan yaitu 21,74%, perspektif bisnis internal memberikan kontribusi sebesar 21,25% dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran mendapatkan skor terendah yaitu 18%.

BAB I

Pengukuran kinerja pada sektor publik menarik untuk diperbincangkan secara luas, terbuka dan mendalam karena pengukuran kinerja sektor public bukan suatu yang sederhana, namun sangat kompleks dan multidimensional. Pengukuran kinerja sektor publik dalam beberapa hal berbeda dengan sector swasta. Pada sektor swasta, tujuan utama organisasi yaitu menghasilkan laba sedangkan dalam organisasi sektor publik tujuan utamanya untuk memperbaiki kehidupan masyarakat dengan cara memberikan pelayanan terbaik yang hal itu seringkali sulit diukur dengan ukuran finansial.

Teknik Analisis

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan metode analisis kualitatif yang dijelaskan dalam bentuk deskriptif. Sumber datanya diperoleh melalui observasi langsung, wawancara, data perusahaan, dan kuesioner.

CONTOH TESIS NO.5 ANALISIS PENILAIAN KINERJA ORGANISASI DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP BALANCED SCORECARD PADA PT BANK JATENG SEMARANG

Abstrak

Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa perspektif keuangan yaitu nilai Return on Asset (ROA), Rasio Operasi (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR) mengalami peningkatan cost effectiveness untuk mencapai laba optimal. Perspektif konsumen dapat meningkatkan market share, kepuasan nasabah menghasilkan angka yang cukup baik serta didukung peningkatan profitabilitas konsumen selama tiga tahun. Perspektif bisnis internal menggunakan rasio AETR menunjukkan peningkatan efektivitas, efisiensi dan ketepatan proses transaksi. Kemudian, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan menunjukkan peningkatan produktifitas karyawan, persentase pelatihan karyawan yang terampil setiap tahunnya. Hal ini mempengaruhi peningkatan tingkat kepuasan karyawan selama tiga tahun yang menghasilkan kategori baik/puas.

BAB I

Seiring dengan terus berkembangnya perusahaan dan untuk lebih menampilkan citra positif perusahaan terutama setelah lepas dari program rekapitulasi, maka manajemen Bank Jateng berkeinginan mengubah logo dan call name perusahaan yang mempresentasikan wajah baru Bank Jateng. Berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar No.68 tanggal 7 Mei 2005 Notaris Prof.DR. Liliana Tedjosaputro dan Surat Keputusan Menteri Hukum dan hak Asasi Manusia No. C.17331 HT.01.04.TH.2005 tanggal 22 juni 2005 maka nama sebutan (call name) PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah berubah, dari sebelumnya PT. Bank BPD Jateng menjadi PT. Bank Jateng. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan citra perusahan menjadi lebih baik dan dapat meningkatkan kinerjanya dengan menyeimbangkan antara kinerja dari aspek keuangan dan non keuangan guna mewujudkan misi dan visinya.

Kerangka Pemikiran

Teknik Analisis

Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, maka penelitian ini dilakukan dengan teknik analisis sebagai berikut :

  1. Diawali dengan melakukan penelitian yaitu mengetahui visi dan misi PT Bank Jateng Semarang. Hal ini dilakukan untuk mengetahui arah dan tujuan bank yang sebenarnya.
  2. Menetapkan target diawali dari perspektif keuangan, konsumen, proses internal bisnis, serta pertumbuhan dan pembelajaran. Tujuan dari penetapan target ini digunakan untuk memotivasi manajemen bank agar dapat mencapai apa yang sudah ditetapkan.
  3. Penilaian kinerja ini dilakukan melalui empat perspektif yaitu:
  4. Pengukuran kinerja perspektif keuangan
  5. Pengukuran kinerja perspektif pelanggan/konsumen
  6. Pengukuran kinerja perspektif proses internal bisnis
  7. Pengukuran kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

CONTOH TESIS NO.6 Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja Komprehensif terhadap Pengembangan Model Mental, Keadilan Organisasional, dan Kinerja Karyawan

Abstrak

Hasil penelitian ini dapat memberi gambaran kepada perusahaan, khususnya bank syariah, mengenai pengaruh penerapan sistem pengukuran kinerja yang lebih komprehensif terhadap kinerja karyawan dan aspek keadilan organisasional yang perlu ditekankan agar dapat mendukung peningkatan kinerja karyawan. Perbankan syariah dengan kondisi lingkungan kerja yang adil dapat menerapkan sistem pengukuran kinerja komprehensif untuk meningkatkan kinerja karyawan.

BAB I

Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui pengaruh CPMS terhadap kinerja karyawan perbankan syariah di Kota Malang dan Surabaya. Perbankan syariah merupakan jenis industri yang dapat dikatakan baru dalam dunia perbankan di Indonesia. Namun, saat ini perkembangan perbankan syariah telah menjadi fenomena global. Menurut Karya & Rakhman (2006) dalam Hesti (2010) pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia merupakan yang paling pesat baik dari segi bertambahnya bank yang menawarkan produk syariah maupun dari segi pertumbuhan asetnya. Hingga tahun 2010, perbankan syariah mencapai pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu 35 persen (Hesti, 2010). Namun, berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia Bulan Agustus tahun 2014, terdapat ukuran-ukuran keuangan perbankan syariah yang belum memenuhi standar Bank Indonesia (BI), antara lain ROA 0,91 persen yang masih dibawah standar minimum BI 1,5 persen dan BOPO 90,06 persen sedikit diatas standar maksimum BI 90 persen. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem pengukuran kinerja komprehensif yang memberi informasi relevan dan mampu mendukung aktivitas karyawan dalam menjalankan operasi bisnis perusahaan.

Teknik Analisis

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan lebih banyak data dengan teknik probability sampling untuk mendapatkan hasil yang dapat digeneralisasi. Item-item pernyataan dalam instrumen penelitian ini diadopsi dari jurnal sebelumnya tanpa modifikasi lebih lanjut (selain pengalihan bahasa).

CONTOH TESIS NO.7 PENGARUH PENERAPAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT.BANK SULUT CABANG AMURANG

Abstrak

Kinerja  karyawan  merupakan  unsur  yang  penting  dalam  sebuah  perusahaan  karena  kinerja  karyawan akan  dapat  menentukan  kesuksesan  suatu  perusahaan.  kinerja  juga  merupakan  kualitas  hasil  kerja  individu didalam organisasi dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang berlaku dalam suatu organisasi. perusahaan juga perlu  menerapkan  sistem  akuntansi  manajemen  sebagai  mekanisme  untuk  memotivasi  dan  mempengaruhi perilaku  karyawan  dalam  berbagai  cara  yang  memaksimalkan  kesejahteraan  organisasi  dan  karyawan.  sistem akuntansi  manajemen  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  yaitu  sistem  pengukuran  kinerja  dan  sistem penghargaan.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  pengaruh  sistem  pengukuran  kinerja  dan  sistem penghargaan  terhadap  kinerja  karyawan  di  PT.Bank  Sulut  Cabang  Amurang. Metode  yang  digunakan  dalam penelitian  ini  adalah metode  asosiatif dengan  menggunakan  skala  likert.  Hasil  penelitian  ini  menunjukkan bahwa  pengujian  hipotesis  pertama menyatakan  tidak  berpengaruh  signifikan  dan  hasil  pengujian  hipotesis kedua menyatakan  berpengaruh  signifikan. Hasil  penelitian  secara  simultan  menunjukkan  bahwa  sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

BAB I

Setiap   perusahaan   tidak   dapat   lagi   menerapkan   cara–cara   tradisional   dalam   melakukan   proses perencanaan,   pengendalian   aktivitas   perusahaan   .   Manajemen   dalam   perusahaan   dituntut   untuk   selalu mempelajari  teknik    baru  yang  digunakan  untuk  memotivasi  pegawai  agar  dapat  meningkatkan  pelaksanaan  kinerja  mereka  dan  menciptakan  lingkungan  yang  harmonis  antara  manusia  dan  pelaksanaan  kinerjanya  serta memaksimalkan  efektifitas  setiap  individu. Salah  satu  pendekatan  dalam  menghadapi  era  globalisasi  karena  persaingan  regional  dan  global  yang  semakin  ketat  ini  ialah  dengan  menerapkan    konsep  Sistem  Pengukuran Kinerja  dan  Sistem  Penghargaan  dalam  dunia  perbankan  dan  jasa    untuk  meningkatkan  kualitas  pelayanan secara optimal.  Sistem pengukuran  kinerja dan sistem penghargaan merupakan  alat pengendalian penting  yang digunakan  oleh  perusahaan  untuk  memotivasi  karyawan  agar  mencapai  tujuan  perusahaan  dengan  perilaku sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan.

Teknik Analisis

Regresi  linear  berganda  adalah  metode  analisis  yang  tepat  ketika  penelitian  melibatkan  satu variabel terikat yang diperkirakan berhubungan dengan satu atau lebih variabel babas

CONTOH TESIS NO.8 PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA AKTIVITAS GREEN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT(GSCM)(Studi Kasus: KUD “BATU” )

Abstrak

KUD  “BATU”  merupakan  salah  satu  sektor industri   yang   memiliki   aktivitas   supply   chain   dalam memproduksi  susu  pasteurisasi  Nandhi  Murni.  Selama  ini,  KUD  “BATU”  belum  pernah  melakukan pengukuran  kinerja  supply  chain  management  yang  ramah  lingkungan.  Oleh  karena  itu,  dibutuhkan  suatu metode yang dapat diterapkan dalam pengukuran kinerja supply chain management yang ramah lingkungan. Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengukur  sejauh  mana  pencapaian  kinerja  supply  chain  management  KUD “BATU”  yang  ramah  lingkungan.  Metode  yang  digunakan  untuk  mengukur  kinerja   supply   chain management  yang  ramah  lingkungan  adalah  metode  pendekatan  green  supply  chain  management  (GSCM). Model  pengukuran  kinerja  GSCM  ini  terdiri  dari  aktivitas  green  procurement,  green  manufacture,  green distribution  dan  reverse  logistic.  Dari  pengamatan  didapatkan  indikator  pengukuran  sejumlah  44  key performance  indicator  yang  sudah  valid.  KPI  ini  diberikan  bobot  dengan  menggunakan  metode  Analytical Hierarchy  Process  (AHP)dengan  bantuan  software  expert  choice  11.  Selanjutnya  dilakukan  perhitungan scoring  systemmenggunakan  Objective  Matrix  (OMAX)  dan  traffic  light  system.  Dari  pengukuran  tersebut dapat  diberikan  rekomendasi  perbaikan  pada  indikator  kinerja  yang  memiliki  kategori  merah  dalam  traffic light system.

BAB I

Penerapan  SCM  dalam  beberapa  tahun  ini mengalami  pergerakan  karena  lingkungan  alam menjadi    sebuah    isu    global    dalam    industri manufaktur. Isu     tentang     konsep     industri manufaktur  yang  berwawasan  lingkungan  telah memaksa industri manufaktur melakukan penyesuaian   dengan   konsep green   industries dalam setiap proses bisnisnya. Dalam perkembangannya  dikenal  sebagai  konsep Green Supply Chain Management (GSCM).

Teknik Analisis

Metode  yang  digunakan  untuk  mengukur  kinerja   supply   chain management  yang  ramah  lingkungan  adalah  metode  pendekatan  green  supply  chain  management  (GSCM). Model  pengukuran  kinerja  GSCM  ini  terdiri  dari  aktivitas  green  procurement,  green  manufacture,  green distribution  dan  reverse  logistic.

CONTOH TESIS NO.9 PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (Studi Kasus di Supermarket Pamella Tiga Yogyakarta)

Abstrak

Sistem pengukuran kinerja yang tepat akan dapat membantu perusahaan dalam mendapatkan informasi tentang sejauh mana tingkat kinerja perusahaan dalam mencapat target yang telah direncanakan dan dapat mengetahui sejauh mana perkembangan perusahaan dalam mencapai target tersebut. Selama ini Pamella Supermarket hanya menekankan pada aspek keuangan sebagai tolak ukur pengukuran kinerja, karena lebih mudah diterapkan. Pengukuran kinerja berdasarkan aspek keuangan saja dianggap tidak mampu mengukur aset tidak berwujud yang dimiliki perusahaan seperti sumber daya manusia, tingkat kepuasan pelanggan, kepuasan karyawan dan kesetiaan pelanggan. Untuk memperbaiki kondisi yang seperti itu maka diperlukan metode pengukuran kinerja yang dapat mengidentifikasi kepuasan stakeholder secara keseluruhan. Metode yang dapat mengidentifikasi tingkat kinerja dan kepuasan seluruh stakeholder adalah metode Performance Prism. Pengukuran kinerja menggunakan metode Performance Prism merupakan pengukuran kinerja yang terintegrasi, meliputi seluruh aspek perusahaan meliputi kepuasan dan kontribusi setiap stakeholder. Pengukuran kinerja dalam penelitian ini didukung dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan nilai bobot prioritas perusahaan pada setiap kriteria dan KPI setiap kriteria. Scoring sistem menggunakan metode Objective Matrix (OMAX) untuk mengetahui nilai performansi total perusahaan. Perancangan pengukuran kinerja pada Pamella Tiga Supermarket Yogyakarta menghasilkan 38 KPI, 7 KPI perspektif Pimpinan Perusahaan 11 KPI perspektif Karyawan, 9 KPI perspektif konsumen, 6 KPI perspektif Suplier dan 5 KPI perspektif Masyarakat. Dari perhitungan pengukuran kinerja diperoleh nilai 7.26 yang berarti pencapaian kinerja Pamella Tiga Supermarket Yogyakarta menghasilkan kinerja yang sedang atau biasa-biasa saja.

BAB I

Penilaian kinerja sebuah organisasi atau perusahaan merupakan suatu tahapan penting yang harus dijalankan dalam rangka mengevaluasi performansi perusahaan tersebut. Penilaian kinerja ini bertujuan untuk mengevaluasi perusahaan dan mengetahui aspek-aspek dari perusahaan yang perlu diperbaiki ataupun ditingkatkan kinerjanya, dan juga untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan (Mulyadi,1997).

Teknik Analisis

Metode yang dapat mengidentifikasi tingkat kinerja dan kepuasan seluruh stakeholder adalah metode Performance Prism. Pengukuran kinerja menggunakan metode Performance Prism merupakan pengukuran kinerja yang terintegrasi, meliputi seluruh aspek perusahaan meliputi kepuasan dan kontribusi setiap stakeholder. Pengukuran kinerja dalam penelitian ini didukung dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan nilai bobot prioritas perusahaan pada setiap kriteria dan KPI setiap kriteria.

CONTOH TESIS NO.10 PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI PADA PT XYZ DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

Abstrak

PT XYZmerupakan salah satu perusahaan teknologi yang mengembangkan solusi teknologi yang terkait dengan  bisnis.  Dengan  usia  perusahaan  yang  masih  tergolong  muda,  memaksa  perusahaan  memiliki strategi  dalam  meningkatkan  performansi  bersaingnya  baik  secara  eksternal  maupun  internal.  Untuk peningkatan performansi internal, diperlukan  perbaikan kinerja perusahaan, dapat dilakukan dengan  cara merancang  manajemen  kinerja.  Salah  satu  proses  dari  manajemen  kinerja  adalah  pengukuran  kinerja. Berdasarkan  hasil  observasi,  saat  ini  perusahaan  hanya  melakukan  pengukuran  kinerja  dari  perspektif keuangan  dan  karyawan  saja,  dan  pengukuran  tersebut  hanya  dijadikan database saja  oleh  perusahaan, dan tidak dapat menjawab kebutuhan perusahaan dalam pencapaian  visi misi perusahaan dengan  kondisi tingkat  persaingan  yang  semakin  kuat.  Oleh  karena  itu,  diperlukannya  pengukuran   kinerja  untuk meningkatkan performansi kinerja menggunakan metode Balanced Scorecard.Untuk  memperoleh  usulan  sistem  pengukuran  kinerja,  diawali  denganmerancang  strategi  berdasarkan analisis   SWOT,   mengelompokkan Critical   Success   Factorsdari   sasaran   strategi,   menyusun Key Performance  Indicatorsebagai  indikator  pengukuran,  melakukan  pembobotan  menggunakan  metode Analytical  Hierarchy  Process.  Berdasarkan  hasil  pengolahan  data,  terdapat  7  sasaran  strategi,  13  CSF, dan  17  KPI.  Bobot  tertinggi  terdapat  pada  perspektif  pelanggan  sebesar  36,41%,  keuangan  24,13%, pertumbuhan dan pembelajaran 23,61%, dan internal proses bisnis 15,85%.

BAB I

PT XYZmelakukan  pengukuran  kinerja saat  ini  hanya  untuk databasesaja.  Tidak  ada tindak  lanjut  evaluasi  dari  kedua  aspek  dan korelasi antar aspek tersebut dalam menentukan  target  di  masa  yang  akan  datang. Maka,     pengukuran     kinerja     tidak     dapat menjawab kebutuhan perusahaan dalam pencapaian    visi    misi    perusahaan.    Adanya perubahan    pada    lingkungan    bisnis    yang dinamis  dan  kondisi  tingkat  persaingan  yang semakin     kuat,     maka     diperlukan     Sistem Pengukuran Kinerja perusahaan untuk menunjang     manajemen     kinerja.Pada     usia perusahaan    yang    tergolong    masih    muda dibutuhkan  Sistem  Pengukuran  Kinerja  untuk meningkatkan   kesejahteraan   perusahaan   di masa mendatang (Bititci, 1997).

Teknik Analisis

SWOT merupakan sebuah metode perencanaan  strategis  yang  digunakan  untuk mengevaluasi Strengths, Weakness, Opportunities,    dan Threats yangterdapat dalam  suatu  proyek  atau  bisnis  usaha  untuk mengidentifikasi    faktor-faktor    internal    dan eksternal yang baik dan menguntungkan untuk mencapai tujuan. (Rangkuti, 2011).Analytical    Hierarchy    Process(AHP) merupakan   suatu   alat   pengukuran   kualitatif yang mengolah hal-hal yang bersifat kuantitatif.

Model Penelitian

Model  ini  mendukung  manajemen kinerja terkait penilaian prioritas dari indikator-indikator    kinerja.    Langkah    yang dilakukan dalam menggunakan AHP:

  1. Membuat matriks perbandingan berpasangan
  2. Melakukan normalisasi  terhadap  matriks awal
  3. Menghitung bobot relatif/prioritas
  4. Menghitung lamda max (?maks)
  5. Menguji konsistensi perhitungan

CONTOH TESIS NO.11 PENGARUH SISTEM PENGUKURAN KINERJA TERHADAP KEJELASAN PERAN, PEMBERDAYAAN PSIKOLOGIS DAN KINERJA MANAJERIAL

Abstrak

Studi ini menguji pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja terhadap Peran Kejelasan, Pemberdayaan Psikologis dan Kinerja Manajerial. Melanjutkan Penelitian Hall (2004), adapun yang menjadi objek dari penelitian ini adalah manufaktur bisnis yang berlokasi di Jawa Tengah Indonesia. Penelitian ini merupakan uji empiris yang menggunakan random sampling teknik pengumpulan data. Data dikumpulkan menggunakan survei terhadap 82 manajer produksi dan pemasaran dari organisasi manufaktur di Jawa Tengah, Indonesia. Analisis data menggunakan Structural Equation Model (SEM) dengan program SmartPLS (Partial Least Square).

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa dari enam hipotesis yang diajukan hanya dua hipotesis diterima. Hipotesis yang Diterima adalah hipotesis 1 (ada yang positif pengaruh antara Sistem Pengukuran Kinerja terhadap Kinerja Manajerial) dan hipotesis 3 (ada pengaruh positif antara Psychological Empowerment terhadap Kinerja Manajerial). Sedangkan hipotesis 2 (tidak ada pengaruh antara Sistem Pengukuran Kinerja untuk Pemberdayaan Psikologis), hipotesis 4 (ada tidak ada pengaruh antara Sistem Pengukuran Kinerja terhadap Kejelasan Peran), hipotesis 5 (tidak ada pengaruh antara Kejelasan Peran dengan Psikologis Pemberdayaan), dan hipotesis 6 (tidak ada pengaruh antara Kejelasan Peran terhadap Kinerja Manajerial) ditolak hipotesis.

BAB I

Pada umumnya pengukuran kinerja organisasi perusahaan hanya ditekankan pada sudut pandang keuangan, hal ini menghilangkan sudut pandang lain yaitu pengukuran kinerja non keuangan. Pengukuran kinerja non keuangan dipercaya bisa digunakan untuk melengkapi figur pengukuran kinerja keuangan jangka pendek dan sebagai indikator kinerja jangka panjang (Kaplan dan Norton, 1996). Sebagai contoh pengukuran kinerja non keuangan adalah survey kepuasan pelanggan, pengukuran market share, tingkat kehilangan persediaan dan survey kepuasan karyawan.

Teknik Analisis

Dalam penelitian ini analisis data menggunakan pendekatan Partial Least Square (PLS) dengan menggunakan solfware SmartPLS. PLS adalah model persamaan struktural (SEM) yang berbasis komponen atau varian (variance). Menurut Ghozali (2006) PLS merupakan pendekatan alternatif yang bergeser dari pendekatan SEM berbasis covariance menjadi berbasis varian. SEM yang berbasis kovarian umumnya menguji kausalitas/teori sedangkan PLS lebih bersifat predictive model.

CONTOH TESIS NO.12 Analisis Pengukuran Kinerja PerusahaanDengan Pendekatan Balance Scorecard

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja RRI Makassar dan PT. Radio Makassar Cipta Perdana (Delta FM) dengan pendekatan Balanced Scorecard Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan, seluruh klien dan seluruh karyawan RRI Makassar dan PT. Radio Makassar Cipta Perdana (Delta FM), sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah neraca dan laporan laba rugi selama 4 (empat) tahun terakhir (2015-2018), 30 responden klien RRI Makassar dan PT. Radio Makassar Cipta Perdana (Delta FM) yang diambil secara tidak sengaja, serta 148 karyawan RRI Makassar dan 15 karyawan dari Delta FM Makassar. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik angket dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui perspektif keuangan nilai ROI yang diperoleh cukup baik dan nilai TATO cukup memadai. Sedangkan pada perspektif pelanggan yang menggunakan indeks kepuasan pelanggan, hasilnya menunjukkan bahwa pelanggan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Perspektif proses bisnis internal pada inovasi dikategorikan baik, demikian juga perhitungan EMR yang menunjukkan bahwa kinerja operasional dalam proses bisnis internal sudah efektif. Selanjutnya dari perspektif pembelajaran dan pengembangan menunjukkan bahwa nilai indeks kepuasan karyawan berada pada kategori puas

BAB I

Dalam  dunia  usaha  perusahaanmemerlukan  kinerja  tinggi.  Pada  saat  yang bersamaan  pula,  karyawan  memerlukan  umpan  balik  atas  hasil  kerja  mereka  kinerja, erat  kaitannya  dengan  suatu  pendapat  bahwa  untuk  mengetahui  hasil  kinerja  yang dicapai  dalam  suatu  perusahaan  maka  hal  pertama  yang harus  dilakukan  pimpinan adalah  melaksanakan  penilaian  kinerja.  Secara  umum  istilah  kinerja  digunakan  untuk menyebut  prestasi  atau  tingkat  keberhasilan  individu  maupun  kelompok  individu. Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatukegiatan atau program  atau  kebijakan  dalam  mewujudkan  sasaran,  tujuan,  misi,  dan  visi  organisasi yang  tertuang  dalam  strategic  planning  suatu  organisasi.  Kinerja  bisa  diketahui  hanya jika  individu  atau  kelompok  individu  tersebut  mempunyai  kriteria  keberhasilan  yang telah ditetapkan. Kriteria keberhasilan ini berupa tujuan-tujuan atau targettarget tertentu yang hendak dicapai.

Teknik Analisis

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik angket dan wawancara.

CONTOH TESIS NO.13 PENGARUH SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM REWARD TERHADAP TOTAL QUALITY MANAGEMENTDANKINERJA MANAGERIALPADA MIC TRANSFORMER SURABAYA

Abstrak

Penelitian   kausal ini   bertujuan untuk memaparkanpengaruh   sistem pengukuran  kinerja  dan  sistem reward terhadap  penerapan  TQM  dan  kinerja manajerial  pada  MIC Transformer  Surabaya.  Populasi  penelitian  adalah  seluruh karyawan MIC Transformer berjumlah 56 orang, dan teknik pengambilan sampel menggunakan   total   sampling.   Teknik   pengumpulan   data   diperoleh   dengan penyebaran  kuisioner.  Teknik  analisis  yang  digunakan  regresi  linier  berganda dengan uji F dan uji t sebagai uji hipotesis.Hasil pengujian menunjukkan sistem pengukuran kinerja dan sistem reward berpengaruh terhadap penerapan TQM dan kinerja manajerial. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik sistem pengukuran terhadap  kinerja  karyawan  dan  sistem reward yang  diterapkan  oleh  perusahaan akan  dapat  meningkatkan  TQM  dan  kinerja  manajerial  yang  dihasilkan  oleh perusahaan.Semakin     besar     perhatian     perusahaanterhadap     kebutuhan karyawannyamaka perusahaan tersebut akan mendapat timbal balik  yang sesuai, yaitu produktivitas kerjayang maksimal.

BAB I

Beberapa  penelitian  mengenai  hubungan  antara  sistem  pengukuran  kinerja dan   sistem reward dengan   TQM   dan   kinerja   sudah   dilakukan.   Narsa   dan Yuniawati (2003);Hidayat (2007),menemukan bahwa TQM, sistem pengukuran kinerja  dan  sistem reward berpengaruh  signifikan  terhadap  kinerja  manajerial secara  parsial,  dan  interaksi  antara  sistem rewarddengan  TQM  terhadap  kinerja manajerial  tidak  signifikan.  Pada  penelitian  Rahman  dkk (2007)  menunjukkan bahwa  sistem pengukuran kinerja  berpengaruh  positif  dan  signifikan  terhadap kinerja manajerial.

Teknik Analisis

Teknik penarikan  sampel  yang  digunakan  adalah  dengan  menggunakan  metode sampelnon-probabilitas samplingdengan   tipe purposive   sampling(sampel bertujuan) atau disebut juga judgement sampling, yaitu pemilihan subjek yang ada dalam  posisi  terbaik  untuk  memberikan  informasi  yang  dibutuhkan  (Silalahi, 2009).

CONTOH TESIS NO.14 ANALISIS SISTEM PENILAIAN KINERJA KARYAWAN STUDI  PADA PT.TRIDHARMA KENCANA

Abstrak

Analisis data  dilakukan  dengan  reduksi  data,  menyajikan  data,  dan membuat   simpulan.Sejak   tahun   2016,   sistem   penilaian   kinerja   karyawan dilakukan  dengan  mengunakan Key  Performance  Indicator  (KPI), dimana  proses penilaiannya dilakukan setiap 3 bulan sekali. KPI kemudian dikumpulkan selama satu  tahun kemudian dibuat  rata-rata atau  rasionya.    Aspek  penilaian  KPI  yang dilakukan  di  PT.  Tridharma  Kencana  meliputi  beberapa  aspek,  yakni  : (1) Value Acquisition   Indicator,   (2) General   Performance   Indicator,   (3) Achievement Performance  Indicator,  (4) Personal  Performance  Indicator.  Aspek-aspek  ini kemudian  diturunkan  dalam  indikator-indikator  kinerja  karyawan  dengan  kriteria SMART,    yaitu specific,   measurable,   achievable,   reasonable,   time-based. Penilaian  KPI  di  PT.  Tridharma  Kencana  digunakan  untuk  mengukur  kinerja orang  per  orang  pada  semua  level  dan gradejabatan.  Selain  itu  juga  digunakan untuk  mengukur  kinerja  divisi,  bagian  dan  departemen. Berdasarkan  penelitian,KPI  PT.  Tridharma  Kencana  tahun  2016diketahui    hasilnya cukup  baik  dan memuaskan.

BAB I

Eksistensi  sumber  daya  manusia  dalam  kondisi  lingkungan  yang  terus berubah  tidak  dapat  dipungkiri,  oleh  karena  itu  dituntut  kemampuan  beradaptasi yang  tinggi  agar  mereka  tidak  tergilas  oleh  perubahan  itu  sendiri.  Sumber  daya manusia  dalam  perusahaan  harus  senantiasa  berorientasi  terhadap  visi,  misi, tujuan  dan  sasaran  organisasi  di  mana  dia  berada  di  dalamnya.  Oleh  sebab  itu pengelolaan  sumber  daya  manusia  menjadi  penting  dalam  kaitannya  dengan pencapain  visi,  misi,  tujuan  dan  sasaran  perusahaan  dapat  tercapai  lebih  optimal dan memberikan gambaran kepada semua pelaku perusahaan.

Teknik Analisis

Teknik  analisis data  dalam  penelitian  kualitatif  menurut  Creswell  (2003) dilakukan  melalui  langkah-langkah  :  Langkah  (1)  mengolah  dan  mempersiapkan data  untuk  dianalisis.  Langkah  (2)  Membaca  keseluruhan  data.  Langkah  (3)   menganalisis lebih detail dengan meng-codingdata.  Langkah  (4) terapkan proses codinguntuk  mendeskripsikan setting, orang-orang  kategori-kategori  dan  tema-tema yang akan dianalisis. Langkah (5)  tunjukkan bagaimana deskripsi dan tema-tema ini akan disajikan  kembali dalam narasi/laporan kualitatif.

CONTOH TESIS NO.15 PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI (STUDI KASUS: PERUSAHAAN A)

Abstrak

Perusahaan A merupakan salah satu perusahaan konstruksi dengan kualifikasi golongan usaha kecil yang berlokasi di Malang, Jawa Timur. Perusahaan A memulai usahanya pada tahun 2005 dengan lingkup proyek terletak di sekitar Malang hingga Gresik. Akan tetapi pada tahun 2014, proyek yang ditangani Perusahaan A mulai mengalami penurunan yang disinyalir karena meningkatnya jumlah perusahaan konstruksi sejenis. Sedangkan keadaan ini tidak diimbangi dengan kesiapan strategi Perusahaan A, sehingga Perusahaan A kalah bersaing dengan perusahaan lain dan berakibat pada menurunnya jumlah proyek Perusahaan A. Berdasarkan permasalahan yang terjadi pada Perusahaan A, maka penelitian ini dilakukan untuk merumuskan strategi perusahaan pada pembangunan rumah tinggal yang sesuai dengan visi perusahaan. Perumusan strategi dimulai dengan analisa kondisi kekinian perusahaan menggunakan analisis SWOT. Selanjutnya analisa matriks TOWS dilakukan untuk menghasilkan strategi. Rumusan strategi tersebut kemudian dipetakan dalam 4 perspektif Balanced Scorecard. Perancangan sistem pengukuran kinerja dan penyusunan indikatorindikator yang penting untuk melihat capaian tujuan-tujuan perusahaan disusun dalam Key Performance Indicators (KPI). Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa Perusahaan A berada pada kuadran III dengan kata lain, kondisi internal Perusahaan A masih buruk dan belum bisa mengambil peluang eksternal yang ada. Berdasarkan kondisi tersebut dirumuskan 12 sasaran strategis dimana 2 terpetakan pada perspektif keuangan, dua pada perspektif pelanggan, 5 pada perspektif internal bisnis, dan 3 pada perspektif learning & growth. Sementara itu, untuk pengukuran kinerja di peroleh 27 Key Performance Indicators (KPI) dan 34 inisiatif strategi.

BAB I

Perusahaan A merupakan salah satu perusahaan konstruksi dengan kualifikasi golongan usaha kecil yang berlokasi di Malang, Jawa Timur. Perusahaan A memulai usahanya pada tahun 2005 dengan lingkup proyek terletak di sekitar Malang hingga Gresik. Pada tahun 2013, Perusahaan A berhasil menyelesaikan 11 proyek dimana 5 proyek mengalami keterlambatan penyelesaian. Sedangkan pada tahun 2014, Perusahaan A menyelesaikan 8 proyek. Jumlah proyek yang dikerjakan pada tahun 2014 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2013. Penurunan jumlah proyek yang diperoleh Perusahaan A dapat dimungkinkan merupakan akibat dari meningkatnya jumlah perusahaan konstruksi kecil di Jawa Timur. Melihat data pada Tabel 1.1, diperoleh informasi bahwa hampir 50% perusahaan konstruksi di Jawa Timur didominasi oleh perusahaan konstruksi usaha kecil. Namun, jumlah perusahaan konstruksi usaha kecil di Malang masih sedikit apabila dibandingkan dengan total perusahaan konstruksi yang ada di Malang. Mengacu, dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan jumlah perusahaan konstruksi kecil di Malang sebesar 87 perusahaan pada tahun 2014. Sedangkan keadaan ini tidak diimbangi dengan kesiapan strategi Perusahaan A, sehingga Perusahaan A kalah bersaing dengan perusahaan lain dan berakibat pada menurunnya jumlah proyek Perusahaan A.

Teknik Analisis

Analisis SWOT dapat digunakan untuk merumuskan strategi perusahaan dengan membandingkan faktor eksternal peluang (opportunity) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strenght) dan kelemahan (weakness).

 

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?