CONTOH TESIS NO.1 PARTISIPASI MASYARAKAT DI DALAM PENGELOLAAN UANG DESA PASCA UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA
Abstrak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pasca lahirnya UU Desa, maka berdasarkan Pasal 71 dan Pasal 72, Desa berhak untuk mengelola keuangannya sendiri, dan anggarannya berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara. Partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan uang desa bersifat pasif dan aktif.
BAB I
Pasca diundangkannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, maka pengaturan keuangan Desa menjadi mandiri, biasanya didasari pada Undang-Undang Pemerintah Daerah. Keterlibatan aktif masyarakat desa, menjadi kunci terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa yang baik. Sehingga pengelolaan dapat berjalan secara transparan melalui pengawasan masyarakat. Permasalahan dalam artikel ini adalah bagaimana pengelolaan uang Desa pasca lahirnya UU Desa? dan bagaimana partisipasi masyarakat terhdap pengelolaan uang Desa?. Artikel ini menggunakan metode penelitian hukum normatif.
Teknik Analisis
Adapun teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif.
CONTOH TESIS NO.2 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA (PROGRAM ALOKASI DANA DESA DI DESA BUNTONGI KECAMATAN AMPANA KOTA)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat partisipasi masyarakat serta aspek-aspek yang berkaitan dengan tingkat partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur perdesaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, tingkat partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program Alokasi Dana Desa) di Desa Buntongi masih rendah. Kedua, aspek yang terkait dengan partisipasi masyarakat pada tahap pelaksanaan yaitu jenis pekerjaan dan pendapatan. Sedangkan tingkat pendidikan hanya berpengaruh pada tahap perencanaan serta monitoring dan evaluasi.
BAB I
Adanya pemberian otonomi desa tersebut, berkonsekuensi pula pada pemerintahan daerah diberi kewenangan yang besar dalam mengatur daerahnya termasuk yang berkaitan dengan fiskal. Kebijakan ini paling tidak akan menghasilkan dua manfaat nyata yaitu, pertama mendorong peningkatan partisipasi, prakarsa dan kreativitas masyarakat dalam pembangunan serta mendorong pemerataan hasil-hasil pembangunan di seluruh daerah. Kedua, memperbaiki sumber daya produktif melalui pergeseran peran pengambilan keputusan publik ketingkat pemerintah yang lebih rendah (Mardiasmo, 2002:17)
Teknik Analisis
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan teknik purposive sampling dan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan penyampaian kuesioner. Kemudian data dianalisis dengan pendekatan kualitatif dan didukung dengan data kuantitatif.
CONTOH TESIS NO.3 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA (PROGRAM ALOKASI DANA DESA DI DESA BUNTONGI KECAMATAN AMPANA KOTA)
Abstrak
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, tingkat partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program Alokasi Dana Desa) di Desa Buntongi masih rendah. Kedua, aspek yang terkait dengan partisipasi masyarakat pada tahap pelaksanaan yaitu jenis pekerjaan dan pendapatan. Sedangkan tingkat pendidikan hanya berpengaruh pada tahap perencanaan serta monitoring dan evaluasi.
BAB I
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat partisipasi masyarakat serta aspek-aspek yang berkaitan dengan tingkat partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur perdesaan.
Teknik Analisis
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan teknik purposive sampling dan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan penyampaian kuesioner. Kemudian data dianalisis dengan pendekatan kualitatif dan didukung dengan data kuantitatif.
CONTOH TESIS NO.4 ANALISIS AKUNTABILITAS, TRANSPARANSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) BERDASARKAN PERMENDAGRI NOMOR 113 TAHUN 2014. Studi Kasus pada Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan – Madura
Abstrak
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pemerintah Desa Larangan Tokol telah akuntabel, cukup transparan dan cukup partisipatif dalam pengelolaan alokasi dana desa berdasarkan Permendagri nomor 113 tahun 2014.
BAB I
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi masyarakat tentang pengelolaan Alokasi Dana Desa berdasarkan Permendagri nomor 113 tahun 2014 di Desa Larangan Tokol. Objek penelitian ini mengenai laporan keuangan dalam perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban APBDes.
Teknik Analisis
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi. Analisis data pengelolaan alokasi dana desa menggunakan beberapa indikator akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi masyarakat berdasarkan permendagri no 113 tahun 2014.
CONTOH TESIS NO.5 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI DESA SINARSARI KECAMATAN KALIREJO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
Abstrak
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat Desa Sinarsari dalam pembangunan infrastruktur cukup baik, karena masyarakat memberikan bantuan berupa tenaga, dan pemikiran. Hal ini menunjukkan bahwa hampir keseluruhan anggota masyarakat mengetahui dan aktif dalam rangkaian kegiatan pada pembangunan infrastruktur. Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi masyarakat dalam berpartisipasi, diantaranya adanya sosialisasi, kesempatan, dan faktor pemimpin.
BAB I
Partisipasi masyarakat sangat diperlukan dalam mendorong percepatan pembangunan. Pembangunan tidak akan berjalan dengan maksimal tanpa adanya keterlibatan aktif dari masyarakat. Partisipasi meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan hasil dan evaluasi. Pemerintah pusat memberikan bantuan dalam bentuk Dana Desa, yang bertujuan untuk mendorong percepatan pembangunan di pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur dengan melihat faktor pendukung partisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan pembangunan di Desa Sinarsari.
Teknik Analisis
Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sementara itu, teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi.
CONTOH TESIS NO.6 Analisis Dampak Alokasi Dana Desa (ADD) Terhadap Pemberdayaan Masyarakat dan Kelembagaan Desa di Kabupaten Boyolali
Abstrak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa regulasi tentang ADD banyak yang tidak diimplementasikan dengan baik sesuai dengan peraturan yang ada. Sebagian besar responden lebih memilih untuk ADD dengan jumlah yang berbeda untuk setiap desa dengan mempertimbangkan beberapa faktor seperti jumlah penduduk, jumlah penduduk miskin, potensi yang dimiliki oleh masing-masing desa dan lain-lain. Mayoritas responden menganggap bahwa dana ADD memiliki dampak positif dan efek yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, perbaikan infrastruktur publik, peningkatan pengetahuan masyarakat, dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa.
BAB I
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengalokasian, pengelolaan serta penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan menganalisis dampak Alokasi Dana Desa terhadap penyerapan tenaga kerja serta persepsi aparatur desa di kabupaten Boyolali. Adapun responden dalam penelitian ini adalah anggota lembaga desa yaitu : Badan Perwakilan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan dan Ketahanan Masyarakat Desa (LPKMD), Rukun Tetangga (RT), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), organisasi pemuda (Karang Taruna), dan Satuan Tugas Pertahanan Sipil (Satgas Hansip) masing – masing diwakili oleh satu orang.
Teknik Analisis
Metode pnelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik multistage non random sampling. Penelitian ini dilakukan di 19 kecamatan, di mana pada setiap kecamatan dipilih dua desa, yaitu satu desa diklasifikasikan sebagai ‘kelurahan’ yang terletak dekat ibukota kecamatan dan desa lainnya yang diklasifikasikan ‘perdesaan’ adalah sebuah desa yang dikategorikan sebagai desa terisolir. Sementara itu dalam penentuan responden sebagai sampel subjek penelitian setiap desa menggunakan teknik judgement sampling. Jadi jumlah seluruh responden pada penelitian ini (Kabupaten Boyolali) ada 228 responden.Pengumpulan data sekunder dan data primer dilakukan melalui survei dan juga menggunakan kuesioner.
CONTOH TESIS NO.7 Partisipasi Masyarakat Dalam Pengawasan Pengelolaan Dana Desa (DD) di Desa Parlombuan Kecamatan Pangaribuan Kabupaten Tapanuli Utara
Abstrak
Hasil penelitian yang dilakukan di Desa Parlombuan Kecamatan pangaribuan Kabupaten Tapanuli Utara dapat dikatakan efektif karena masyarakat berpatisipasi dalam perencanaan pengelolaan dana desa dengan memberi saran tentang pembangunan yang seharusnya dilaksanakan dan masyarakat ikut serta dalam pelaksanan pembangunan. Namun partisipasi masyarakat dalam pengawasan pengelolaan dana desa terkait hasil pembangunan kurang kurang efektif karena hasil pembangunan hanya diketahui dari papan pengumuman maupun laporan lisan dari pemerintah desa.
BAB I
Hadirnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, maka penyelenggaraan pemerintahan desa disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan tersebut, termasuk diantaranya tentang dana desa. Untuk mengoptimalkan pengelolaan dana desa tersebut, maka diperlukan pengawasan dari masyarakat. Partisipasi masyarakat dalam pengawasan pengelolaan dana desa diperlukan karena masyarakat memahami tentang kondisi dan kebutuhan desa.
Teknik Analisis
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori Rachman yang menyatakan keberhasilan program pengawasan dapat dilihat dari berbagai indikator, yaitu peningkatan disiplin, prestasi dan pencapaian sasaran pelaksanaan tugas (dilihat dari rencana dengan program, aspek fisik dan biaya), berkurangnya penyalahgunaan wewenang, berkurangnya kebocoran, pemborosan dan pungutan liar (tingkat kesalahan, kualitas dan kuantitas).
CONTOH TESIS NO.8 PENGARUH KOMPETENSI APARATUR, KOMITMEN ORGANISASI, PARTISIPASI MASYARAKAT, DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP PENGELOLAAN DANA DESA (STUDI EMPIRIS PADA PERANGKAT DESA DI KECAMATAN MOJOTENGAH KABUPATEN WONOSOBO)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi aparatur, komitmen organisasi, partisipasi masyarakat, dan kejelasan sasaran anggaran terhadap pengelolaan dana desa pada Perangkat Desa di Kecamatan Mojotengah Kabupaten Wonosobo. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh kompetensi aparatur, komitmen organisasi, partisipasi masyarakat, dan kejelasan sasaran anggaran terhadap pengelolaan dana desa. Populasi yang digunakan dalam studi ini adalah 16 desa di Kecamatan Mojotengah Kabupaten Wonosobo. Sampel dalam studi ini adalah kepala desa, sekretaris desa, bendahara desa (kepala urusan keuangan), dan kepala urusan sebanyak 80 sampel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kompetensi aparatur, komitmen organisasi, partisipasi masyarakat, dan kejelasan sasaran anggaran berpengaruh positif terhadap pengelolaan dana desa. Selain itu diperoleh bahwa nilai adjusted R square adalah 93,9%. Ini berarti pengelolaan dana desa dapat diprediksi dari variabel kompetensi aparatur, komitmen organisasi, partisipasi masyarakat, dan kejelasan sasaran anggaran. Sedangkan 6,1% dipengaruhi oleh variabel lain.
BAB I
Keberadaan desa secara yuridis dalam Undang-Undang No 6 Tahun 2014 menjelaskan bahwa desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang mempunyai wewenang untuk mengatur dan mengurus urusan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurut Larastika Medianti (2018) pemerintah desa mempertanggungjawabkan kegiatan yang dilaksanakan dalam kaitannya dengan masalah pembangunan dan pemerintahan desa. Pertanggungjawaban yang dimaksud adalah masalah finansial yang terdapat dalam Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) dengan Dana Desa (DD) sebagai salah satu komponen di dalamnya.
Teknik Analisis
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh kompetensi aparatur, komitmen organisasi, partisipasi masyarakat, dan kejelasan sasaran anggaran terhadap pengelolaan dana desa. Populasi yang digunakan dalam studi ini adalah 16 desa di Kecamatan Mojotengah Kabupaten Wonosobo. Sampel dalam studi ini adalah kepala desa, sekretaris desa, bendahara desa (kepala urusan keuangan), dan kepala urusan sebanyak 80 sampel.
CONTOH TESIS NO.9 STUDI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI KECAMATAN CIBADAK KABUPATEN SUKABUMI
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis: 1) proses perencanaan pembangunan di Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi; 2) partisipasi pembangunan masyarakat di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1. Proses perencanaan pembangunan belum terlaksana dengan baik di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yaitu beberapa tahapan proses perencanaan pembangunan di setiap desa belum dilaksanakan, yaitu tahap persiapan dan tahap pembahasan. ; b) di tingkat Musrenbang kabupaten, beberapa langkah perencanaan pembangunan juga belum dilakukan, terutama pada tahap di mana masyarakat dilibatkan untuk memutuskan program penting yang diajukan ke tingkat kabupaten. 2. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan di Kecamatan Cibadak masih rendah. Oleh karena itu, diperlukan pencapaian dalam perencanaan pembangunan partisipatif, optimalisasi identifikasi masalah dan penilaian kebutuhan masyarakat, serta peningkatan pemahaman aparat birokrasi desa dan kabupaten serta elemen masyarakat tentang perencanaan pembangunan.
BAB I
Partisipasi memang telah lama menjadi penghias bibir para penjabat dari tingkat pusat sampai tingkat desa bahwa pembangunan dan kelestarian hasil pembangunan tidak akan berhasil bila tidak didukung dengan “partisipasi masyarakat”. Namun konsep partisipasi masyarakat yang digunakan oleh para pejabat jauh berbeda dengan konsep partisipasi yang sebenarnya. Partisipasi masyarakat menurut pejabat hanya ditekankan dalam hal pembayaran pajak, pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, penerapan teknologi yang diperkenalkan atau mengkonsumsi produk dalam negeri serta kontribusi materi yang berupa tanah, batu, semen, dan lain-lain.
Teknik Analisis
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara rinci dan mendalam tentang partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan di Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi terstruktur. Analisis data menggunakan analisis model interaktif dari Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan verifikasi data serta penarikan kesimpulan.
CONTOH TESIS NO.10 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA (Studi Kasus Desa Balesari Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung)
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat di Desa Balesari Bansari, Temanggung, Jawa Tengah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Desa Balesari Bansari Temanggung Jawa Tengah terlihat dari empat bentuk partisipasi yaitu pemberian ide / gagasan 60,25% atau berada pada kategori tinggi, Partisipasi berupa kategori 80% sangat tinggi, sedangkan bentuk sumbangan materi 78,6% atau dalam kategori tinggi dan bentuk sumbangan dana 72,2% atau dalam kategori tinggi. Persentase partisipasi masyarakat dalam pembangunan Desa Balesari tergolong tinggi dengan persentase rata-rata 72,76%. Pengaruh partisipasi masyarakat dalam pembangunan Desa Balesari adalah kesadaran / kemauan, usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pendapatan.
BAB I
Pembangunan pedesaan pun harus dilakukan agar tidak ada ketimpangan pembangunan antara pembangunan pedesaan dan perkotaan. Dalam pembangunan pedesaan harus ada kerangka yang jelas apa yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu serta adanya kesamaan gerak dan langkah pemerintah diberbagai tingkatan, dalam artian lain adanya kesamaan gerak dan langkah pembangunan perkotaan dan pedesaan (Sonntag et al, 2005)
Teknik Analisis
Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan analisis deskiptif kualitatif.
CONTOH TESIS NO.11 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2017 (STUDI PADA DESA JAMBU KECEMATAN PAJO KABUPATEN DOMPU)
Abstrak
Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Dana Desa tahun anggaran 2017 pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban mencapai 70%. Namun 30% masyarakat yang tidak berpartisipasi tetap menjadi masalah dan kendala dalam memaksimalkan pengelolaan Dana Desa. Secara keseluruhan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Dana Desa 2017 di Desa Jambu cukup baik. Pelaku telah memaksimalkan partisipasi masyarakat dalam tahapan pengelolaan Dana Desa dengan tingkat partisipasi 70%. Untuk memaksimalkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Dana Desa, pemerintah desa meningkatkan sumber daya perangkat desa dan masyarakat desa melalui pelatihan dan penyuluhan tentang pengelolaan Dana Desa.
BAB I
Sejarah perkembangan demokrasi di Indonesia melekat dalam setiap kebijakan yang dipegang oleh pemerintah, baik itu politik, ekonomi, hukum, sosial dan budaya. Dimaknai sebagai asas partisipasi atau keterlibatan secara langsung maupun tidak langsung terhadap pengembangan atau pengelolaan Dana Desa yang diselenggarakan oleh pemerintah. Dinamika yang terjadi di desa, pasca berlakunya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, menjadi agenda baru pemerintah dan aparat penegak hukum untuk menganalisis permasalahan pengelolaan dana desa. Hampir semua media lokal Dompu memuat dugaan penyalahgunaan Dana Desa. Hal ini disebabkan kurangnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Dana Desa, sehingga pemerintah memiliki banyak peluang untuk melakukan penyimpangan Dana Desa.
Teknik Analisis
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sabjek dari penelitian ini adalah kepala desa, sekretaris desa, bendahara desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan 10 warga desa.
CONTOH TESIS NO.12 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI KELURAHAN KOTABARU TENGAH
Abstrak
Hasil dari penelitian ini adalah, pertama, pelaksanaan musrenbangkel telah sesuai dengan pedoman dan sasaran yang ditetapkan dimana dalam pelaksanaanya terbuka ruang partisipasi masyarakat dalam memberikan usulan perencanaan pembangunan di kelurahan melalui aktor-aktor masyarakat. Kedua, Bentuk partisipasi masyarakat dalam Musrenbangkel Kotabaru Tengah pada tahun 2013 dari segi kehadiran peserta sudah representatif. Komunikasi antara pemerintah dan masyarakat sudah berjalan dengan baik dan sudah bersifat dua arah, dalam pemberian informasi sudah mulai diberikan jauh-jauh hari namun pemberitahuan secara formal masih terbatas dengan waktu. Masyarakat terlibat dalam proses penyusunan/perumusan kegiatan perancanaan pembangunan di Kelurahan Kotabaru Tengah, namun tidak ada sarana dalam melakukan kontrol dan pengawasan bagi masyarakat dalam Musrenbangkel. Masyarakat telah dapat memberikan usulan sesuai dengan permasalahan yang ada di lingkungan mereka, dalam penentuan skala prioritas ditentukan oleh peserta rapat dengan tim pelaksana Musrenbangkel dalam diskusi. Pengambilan keputusan realisasi kegiatan tetap ditangan pemerintah, akan tetapi masih minimnya kontrol dan pengawasan dari masyarakat dan pemerintah. Ketiga, peran pemerintah dalam dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Kotabaru dalam pelaksanan Musrenbangkel memiliki peran sebagai regulator untuk melahirkan kebijakan-kebijakan dan mekanisme-mekanisme perencanaan yang tepat untuk menumbuhkan partisipasi masyarakat serta untuk menciptakan ruang partisipasi. Sementara itu peran pemerintah kecamatan berfungsi sebagai motifator, fasilitator, monitoring dan evaluasi. Pemerintah kelurahan dalam musrenbangkel sendiri berperan sebagai sosialisasi dan pelaksana musrenbang kelurahan.
BAB I
Partisipasi masyarakat Kelurahan Kotabaru Tengah dalam perencanaan pembangunan yang menjadi fokus perhatian dalam peningkatan pembangunan dan menangani permasalahan di Kelurahan Kotabaru Tengah. Namun yang menjadi pertanyaan apakah partisipasi masyarakat tersebut telah sesuai dan dapat mencarikan solusi dalam menangani permasalahan yang ada serta merencanakan pembangunan yang tepat sasaran sesuai dengan kebutuhkan Masyarakat di Kelurahan Kotabaru Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan partisipasi masyarakat pada pelaksanaan Musrenbangkel di Kelurahan Kotabaru Tengah Kecamatan Pulau Laut Utara Kabupaten Kotabaru.
Teknik Analisis
Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan analisis deskiptif kualitatif.
CONTOH TESIS NO.13 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROSES PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur desa serta aspek-aspek yang berhubungan dengan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : pertama, bentuk partisipasi masyarakat pada tahap persiapan berupa kehadiran dan sumbangan ide atau pemikiran, pada tahap pelaksanaan bentuk partisipasi masyarakat berupa tenaga, dana dan material, pada tahap pemeliharaan bentuk partisipasi masyarakat berupa tenaga. Kedua, aspek-aspek yang berhubungan dengan partisipasi masyarakat yaitu jumlah keluarga sejahtera, jenis pekerjaan. Sementara tingkat pendidikan hanya berpengaruh pada tahap perencanaan, sementara homogenitas masyarakat desa tidak memiliki hubungan yang erat dengan partisipasi masyarakat.
BAB I
Dalam usaha pembangunan infrastruktur perdesaan, pemerintah menghadapi kendala tidak saja dalam masalah pembiayaan tapi juga penolakan dari masyarakat akibat ketidaksesuaian antara infrastruktur yang dibangun dan yang menjadi kebutuhan mereka, maka pelibatan masyarakat merupakan sebuah cara yang efektif. Dengan partisipasi masyarakat tidak hanya akan menjawab kedua permasalahan tersebut, tapi masih banyak lagi keuntungan yang diperoleh kedua belah pihak. Kendatipun demikian, mengikutsertakan masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam program-progam pembangunan tidak semudah apa yang dibayangkan. Partisipasi sebagai suatu konsep dalam pengembangan masyarakat digunakan secara umum dan luas. Partisipasi adalah sebuah konsep sentral dan prinsip dasar dari pengembangan masyarakat, pembangunan yang efektif membutuhkan keterlibatan (partisipasi) awal dan nyata di semua pihak pemangku kepentingan dalam penyusunan rancangan kegiatan yang akan mempengaruhi mereka. Sewaktu masyarakat yang terlibat merasa bahwa partisipasi mereka penting, mutu, efektifitas dan efisiensi pembangunan akan meningkat.
Teknik Analisis
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang menggunakan unit analisis informan dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Pelaksanaan program alokasi dana desa didasarkan pada prinsip partisipasi masyarakat mulai dari tahap persiapan yang meliputi sosialisasi, musyawarah desa serta perencanaan, tahap pelaksanaan serta tahap pemeliharaan hasil-hasil pembangunan.
CONTOH TESIS NO.14 Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Dana Desa untuk Pembangunan Infrastruktur di Desa Kalipecabean, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo
Abstrak
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi Desa Kalipecabean mulai tahap Persiapan. Pelaksanaan dan pengelolaan berjalan cukup baik dikarenakan penyampaian informasi yang merata. Bentuk partisipasi masyarakat dalam tahap persiapan berupa kehadiran dan ide atau pemikiran. Pada tahap pelaksanaan bentuk partisipasi masyarakat berupa sumbangan tenaga, material dan dana, namun Partisipasi masyarakat tidak cukup hanya dengan melihat tidak atau adanya partisipasi tersebut tetapi perlu melihat derajat kepartisipasian masyarakat atau kelompok atau tiap individu dalam masyarakat tersebut.
BAB I
Pembangunan di daerah pedesaan saat ini telah menjadi prioritas sebagai upaya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan yang mengarah pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, dibutuhkan sejumlah anggaran yang berasal dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerahsalah satunya adalah Dana Desa, Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang di atur dalam Undang-Undang nomor 6 tahun 2014. Salah satu bentuk partisipasi masyarakat dalam pembangunan adalah partisipasi dalam proses penganggaran daerah yang terdiri dari tahap penyusunan (perencanaan), tahap implementasi anggaran, dan tahap pertanggungjawaban anggaran. Tujuan Dari Penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat dan apa saja aspek-aspek yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Dana Desa untuk Pembangunan Infrastuktur
Teknik Analisis
Jenis penelitian ini yang digunakan adalah penelitian terapan dengan pendekatan pendekatan kualitatif sedangkan model dari penelitian ini menggunakan metode Participation Action Risearch atau riset aksi yang sering dikenal dengan PAR. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer bersumber dari wawancara yang dilakukan kepada Pemerintah desa dan masyarakat desa Kalipecabean. Sedangkan data sekunder diperoleh dari sekertaris desa, yaitu : dokumen Desa RPJM periode 2015-2020 serta foto pembangunan
CONTOH TESIS NO.15 PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PELAKASANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) ( Studi kasus di desa Pohjejer Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto )
Abstrak
Hasil penelitian ini terkait dengan teori Keith Davis yang menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Alokasi Dana Desa di Desa Pohjejer dapat dikatakan kurang optimal. Partisipasi masyarakat yang maksimal dalam pelaksanaan alokasi dana desa di Desa Pohjejer disebabkan oleh beberapa kendala yang ada di masyarakat itu sendiri maupun di stakeholder Desa Pohjejer. Kata Kunci: Alokasi Dana Desa, Partisipasi dalam pelaksanaan Alokasi Dana Desa
BAB I
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Studi Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Pohjejer. , Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto “. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pemerintah Desa Pohjejer dalam mengetahui bagaimana partisipasi masyarakat dalam Alokasi Dana Desa. Alokasi Dana. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain: observasi, yaitu melihat secara langsung keadaan di lapangan, dokumentasi yang artinya mengumpulkan data secara tertulis dan arsip yang sudah ada untuk memperkuat bukti-bukti data dan arsip yang diperoleh, wawancara, komunikasi dengan subjek penelitian. terkait Kajian Partisipasi Masyarakat Terhadap Implementasi Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Pohjejer.
Teknik Analisis
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif, yang mengkaji kualitas hubungan. , kegiatan situasi, dengan penekanan kuat pada uraian komprehensif dalam mendeskripsikan detail segala sesuatu yang terjadi dalam kegiatan atau kegiatan tertentu situasi. Subjek penelitian ini adalah Pemerintah Desa Pohjejer yaitu Kepala Desa, Sekretaris Desa, Ketua LPMDes, Kepala BPD dan beberapa masyarakat sebagai bahan penelitian untuk mengetahui partisipasi mereka dalam penyelenggaraan Desa.
Leave a Reply