BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam segala segi kehidupan, manusia tidak dapat terlepas dari bahasa. Manusia sebagai anggota masyarakat selalu berhubungan dengan anggota masyarakat yang lain. Untuk dapat melakukan hal tersebut, manusia membutuhkan alat penghubung, yaitu bahasa. Dengan bahasa, manusia bekerja sama, berinteraksi, baik antarindividu, maupun secara kelompok, di mana pun mereka berada. Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi, baik secara lisan, maupun tertulis. Komunikasi ini dapat terjadi jika ada proses interaksi antarmanusia dalam masyarakat. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk menyampaikan pikiran, ide-ide, atau maksud yang ingin diutarakan kepada pihak lain dalam suatu masyarakat.
Dalam kenyataannya, banyak kita jumpai aneka ragam variasi bahasa dengan khas atau karakteristik masing-masing sesuai dengan fungsi dan pemakaiannya. Pemakaian bahasa dalam masyarakat meliputi berbagai bidang kehidupan. Salah satu bentuk pemakaian bahasa dalam masyarakat yaitu pemakaian bahasa dalam penulisan novel populer yang bertemakan kehidupan remaja yang memiliki karakteristik tersendiri. Novel populer ditulis bukan untuk memuaskan batin pengarangnya, melainkan untuk memuaskan pembaca. Hal ini sesuai dengan konsep novel populer di mana pengarangnya harus mengabdi pada keinginan pembaca, yaitu dengan cara menyuguhkan cerita yang sesuai dengan selera pembaca. Karena sebagian besar pembacanya adalah anak-anak muda maka cerita yang disuguhkan banyak membicarakan tentang problema anak muda. Novel populer bisa dikatakan dapat menyuguhkan daya tarik tersendiri dengan cara mengabdi pada selera pembaca. Di dalam novel populer, akan kita temui bahasa anak-anak muda. Dalam hal ini, bahasa yang dipakai adalah bahasa lisan sehari-hari, yakni bahasa yang hidup, lincah, dan mengandung istilah khusus. Dalam hal berbahasa, remaja sering cenderung ingin menyimpang dari aturan bahasa baku atau bahasa yang dipakai oleh masyarakat umum. Mereka bahkan kadang menciptakan sendiri bahasa atau istilah-istilah yang hanya bisa dimengerti oleh kelompok atau kalangan remaja secara khusus. Jadi, hanya orang-orang tertentu saja yang bisa memahaminya.
Kekhasan berbahasa yang digunakan misalnya dalam kosakata atau katakata yang khas dan jarang dipakai oleh umum. Sebagai contohnya yaitu dengan menggunakan kosakata atau istilah asing dari bahasa Inggris. Hal tersebut dimaksudkan untuk mempertinggi nilai sosialnya, agar berkesan modern, hebat, maju, atau sekedar untuk aksi-aksian belaka, atau juga sekedar meniru. Di samping itu, terdapat pemakaian unsur slang. Bahasa slang merupakan bahasa tidak resmi yang dipakai oleh kelas sosial tertentu untuk berkomunikasi secara intern sebagai usaha agar orang-orang atau kelompok lain tidak mengerti, yaitu yang berupa kosakata serba baru dan berubah-ubah (Kridalaksana, 1982:156).
Adanya keunikan-keunikan karakteristik bahasa remaja dalam novel populer semacam itu kemudian membuat penulis tertarik untuk menelitinya lebih lanjut. Dari sekian banyak novel populer yang beredar, novel populer karya Setta Widya merupakan salah satu yang paling banyak digemari oleh kalangan remaja. Karena, tokoh utama dalam setiap novelnya adalah remaja, serta bertemakan dunia remaja pada umumnya. Berdasarkan alasan-alasan di atas maka penulis kemudian tertarik untuk meneliti salah satu novel terbaru karya Setta Widya, yaitu yang berjudul “Kalo Cinta Ngomong Dong…”.
Leave a Reply