HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Proposisi, Dalil, Teori, dan Fakta

PENGERTIAN PROPOSISI

Proposisi merupakan kalimat logika yang  mana pernyataan tentang hubungan antara dua atau beberapa hal yang dapat dinilai benar atau salah. Ada yang mengartikan proposisi sebagai ekspresi verbal dari putusan yang berisi pengakuan atau penginkaran sesuatu (predikat) terhadap sesuatu yang lain (subjek) yang dapat dinilai benar atau salah.

Unsur-unsur proposisi:

  • Term subjek; hal yang tentangnya pengakuan atau pengingkaran ditujukan. Term subjek dalam sebuah proposisi disebut subjek logis. Ada perbedaan antara subjek logis dengan subjek dalam sebuah kalimat. Tentang subjek logis harus ada penegasan/ pengingkaran sesuatu tentangnya.
  • Term predikat; isi pengakuan atau pengingkaran.
  • Kopula; menghubungkan term subjek dan term predikat,

Terdapat beberapa jenis proposisi, yakni:

Penjelasan:

a)      Proposisi Berdasarkan Bentuknya,

Proposisi tunggal, merupakan proposisi yang terdiri atas satu subjek dan satu predikat. Misalnya, saya makan; Andi bermain.

Proposisi majemuk, merupakan proposisi yang terdiri atas satu subjek dan lebih dari satu predikat. Misalnya, Anna belajar fisika dan mendengarkan musik; Bekham tur ke Asia dan bermain di Indonesia.

b)      Proposisi Berdasarkan Sifatnya,

Proposisi Kategorial, proposisi yang hubungan subjek dan predikatnya tidak memerlukan syarat apapun. Misalnya, semua orang akan mati; semua hewan membutuhkan makan.

Proposisi Kondisional, proposisi yang pada hubungan subjek dan predikatnya memerlukan syarat tertentu. Misalnya, jika hari mendung maka akan turun hujan; jika Dina bangun kesiangan maka akan terlambat masuk ke sekolah.

Dalam proposisi kondisonal terbagi menjadi dua macam, yakni: proposisi kondisional hipotesis dan proposisi kondisional disjungtif atau mempunyai 2 pilihan alternatif. Contohnya : jika hari ini tidak hujan, dia pasti akan menepati janjinya (hipotesis). Dia tidak jadi datang karena sibuk atau malas (disjungtif)

c)       Proposisi Berdasarkan Kualitasnya,

Proposisi Positif, atau Afirmatif, merupakan proposisi yang predikatnya membenarkan subjek. Misal, semua profesor adalah orang pintar.

Proposisi Negatif, merupakan proposisi yang predikatnya tidak mendukung/ membenarkan subjek. Misalnya, tidak satupun tumbuhan memiliki kaki.

d)      Proposisi Berdasarkan Kuantitasnya,

Proposisi Umum (universal), adalah proposisi dimana predikat mendukung atau mengingkari semua subjek. Misalnya, semua mahasiswa harus mengerjakan tugas dari dosen.

Proposisi Khusus (partikular), adalah proposisi dimana pernyataan khusus mengiyakan yang sebagian subjek merupakan bagian dari predikat. Misalnya, sebagian murid di SD adalah anak orang kaya.

Menurut Selltiz, et al., dalam Nazir (1988) dalam buku Metode Penelitian, mengatakan bahwa proposisi yagn sudah mempunyai jangkauan cukup luas dan telah didukung oleh data empiris dinamakan dalil (scientific law). Dengan perkataan lain, dalil adalah singkatan dari suatu pengetahuan tentang hubungan sifat-sifat tertentu, yang bentuknya lebih umum jika dibandingkan dengan penemuan-penemuan empiris pada mana dalil tersebut didasarkan.

PENGERTIAN TEORI DAN PENJELASANNYA

Dalam Wikipedia disebutkan bahwa teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengna menentukan hubungan antarvariabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Kata teori memiliki arti yang berbeda-beda pada bidang-bidang pengetahuan yang berbeda pula tergantung pada metodologi dan konteks diskusi. Secara umum, teori merupakan analisis hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta. Dalam ilmu pengetahuan, teori dalam ilmu pengetahuan berarti model atau kerangka pikiran yang menjelaskan fenomena alami atau fenomena sosial tertentu. Teori dirumuskan, dikembangkan, dan dievaluasi menurut metode ilmiah. Teori juga merupakan suatu hipotesis yang telah terbukti kebenarannya. Manusia membangun teori untuk menjelaskan, meramalkan, dan menguasai fenomena tertentu, misalnya benda-benda mati, kejadian-kejadian alam, atau tingkah laku hewan.

Berikut ini merupakan beberapa definisi teori dari beberapa ahli:

  • Menurut Nader (2002) mengemukakan bahwa teori adalah seperangkat konsep. Definisi dan dalil yang saling terkait secara sistematis yang dikedepankan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena yang terjadi.
  • Menurut Stephen W. Littlejohn dalam buku Theories of Human Communication Wadsworth, secara umum istilah teori dalam ilmu sosial mengandung beberapa pengertian sebagai berikut: a) teori adalah abstraksi dari realitas; b) teori terdiri dari sekumpulan prinsip dan definisi yang secara konseptual mengorganisasikan aspek-aspek dunia empiris secara sistematis; c) teori terdiri dari asumsi-asumsi, proposisi-proposisi, dan aksioma-aksioma dasar yang saling berkaitan; d) teori terdiri dari teorema-teorema yakni generalisasi-generalisasi yang diterima/ terbukti secara empiris.

Dari unsur di atas dapat disimpulkan bahwa teori pada dasarnya merupakan konseptualisasi atau penjelasan logis dan empirik tentang suatu fenomena. Bentuknya merupakan pernyataan-pernyataan yang berupa kesimpulan tentang suatu fenomena.

  • Menurut Emory – Cooper mendefinisikan teori sebagai suatu kumpulan konsep, definisi, proposisi, dan variabel yagn berkaitan satu sama lain secara sistematis dan telah digeneralisasikan, sehingga dapat menjelaskan dan memperdiksi suatu fenomena (fakta-fakta) tertentu.
  • Menurut Calvin S. Hall & Gardner Linzey, teori adalah hipotesis (dugaan sementara) yang belum terbukti atau spekulasi tentang kenyataan yang belum diketahui secara pasti.
  • Menurut Fawcett, teori adalah suatu deskripsi fenomena tertentu, suatu penjelasan tentang hubungan antar fenomena atau ramalan tentang sebab akibat satu fenomena pada fenomena lain.
  • Dalam buku Foundations Of Behaviorial Research karya Kelinger (1973) teori adalah sebuah set konsep atau construct yang berhubungan satu dengan lainnya, suatu set dari proposisi yang mengandung suatu pandangan sistematis dari fenomena.

Peranan Teori

Dalam buku Metode Penelitian dalam M. Nazir (1988) mengemukakan terdapat beberapa peranan dari teori, yaitu:

a)      Teori sebagai orientasi utama dari ilmu

Fungsi pertama dari teori adalah memberi batasan terhadap ilmu dengan cara memperkecil jangkauan (range) dari fakta-fakta yang akan dipelajari. Karena banyak fenomena yagn dapat dipelajari dari berbagai aspek, maka teori membatasi aspek mana saja yang akan dipelajari dari fenomena tertentu.

b)      Teori sebagai konseptialisasi dan klasifikasi

Tugas dari ilmu juga mengembangkan sistem klasifikasi dan struktur konsep. Dalam pengembangan tersebut, ilmu memegang peranan penting, karena konsep serta klasifikasi selalu berubah-ubah karena pentingnya suatu fenomena berubah-ubah.

c)       Teori meringkas fakta

Dengan adanya teori, generalisasi terhadap hasil penelitian dapat dilakukan dengan mudah. Teori juga dapat memadu generalisasi-generalisasi satu sama lain secara empiris sehingga dapat diperoleh suatu ringkasan hubungan antargeneralisasi atau pernyataan.

d)      Teori memprediksi fakta

Penyingkatan fakta-fakta oleh teori akan menghasilkan uniformintas dari pengamatan-pengamatan. Dengan adanya uniformnitas tersebut, maka dapat dibuat prediksi terhadap fakta-fakta yang akan datang. Teori fakta-fakta apa yang dapat mereka harapkan akan datang. Teori fakta-fakta apa yang akan dapat mereka harapkan muncul berdasarkan pengamatan fenomena-fenomena sekarang.

e)      Teori memperjelas celah-celah kosong

Karena meringkaskan fakta-fakta sekarang dan memprediksi fakta-fakta yang akan datang, yang belum diamati, maka teori dapat memberikan petunjuk dan memperjelas daerah mana dalam khazanah ilmy pengetahuan yang belum dieksplorasikan.

 

PENGERTIAN FAKTA

Dalam Wikipedia disebutkan bahwa fakta dalam bahasa Latin disebut focus, yang artinya segala sesuatu yang tertangkap oleh indra manusia atau data keadaan nyata yang terbukti dan telah menjadi suatu kenyataan. Sedangkan catatan atas pengumpulan fakta dinamakan data. Fakta seringkali diyakini oleh orang banyak (umum) sebagai hal yang sebenarnya, baik karena mereka telah mengalami kenyataan-kenyataan dari dekat maupun karena mereka dianggap telah melaporkan pengalaman orang lain yang sesungguhnya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, fakta diartikan [n] hal (keadaan, peristiwa) yg merupakan kenyataan; sesuatu yg benar-benar ada atau terjadi

Dalam buku Metode Penelitian karya M. Nazir (1988) mengemukakan beberapa peranan fakta terhadap teori, yaitu:

a)      Fakta memprakarsai teori.

Banyak fakta yang ditemui secara empiris menjurus kepada penemuan teori baru. Memang fakta tidak secara langsung menghasilkan teori, tetapi kumpulan dari fakta-fakta dapat dibuat suatu generalisasi utama yang berjenis-jenis jumlahnya. Dengan menghubung-hubungkan generalisasi-generalisasi tersebut, maka bukan tidak mungkin akan menghasilkan sebuah teori.

b)      Fakta memformulasikan kembali teori yang ada.

Fakta-fakta tidak semuanya menghasilkan teori, tetapi fakta-fakta hasil pengamatan tersebut dapat membuat suatu teori lama untuk dikembangkan. Secara umum, fakta-fakta cocok dengan teori. Tetapi, jika banyak sekali fakta yang kurang sesuai dengan teori yang telah ada maka sudah tentu, teori tersebut harus disesuaikan dengan fakta. Dengan demikian, fakta tersebut dapat mengadakan reformulasi terhadap teori.

c)       Fakta dapat menolak teori

Jika banyak fakta yang diperoleh menunjukkan bahwa teori tidak sesuai dengna fakat tersebut, maka teori tersebut tidak diformulasikan kembali tetapi harus ditolak. Penolakan teori karena tidak cocok dengan fakta harus dilakukan secara hati-hati sekali. Harus diingat, bahwa banyak fakta yang diperoleh berasal dari suatu kondisi tertentu. Karena itu, bukan tidak mungkin bahwa fakta tersebut tidak cocok dengan teori bukan karena teorinya yang tidak benar, tetapi kondisi pengamatan yagn menghasilkan fakta itu yang tidak sesuai sehingga, fakta yang dihasilkan tidak cocok dengan teori.

d)      Fakta mengubah orientasi teori.

Seperti yang telah diterangkan di atas, fakta-fakta baru yang diperoleh ada kalanya baru sesuai dengan teori, jika teori tersebut didefinisikan kembali. Fakta-fakta tersebut memperterang teori dan mengajak seseorang untuk mengubah orientasi teori. Dengan adanya orientasi baru dari teori, akan menjurus pula kepada penemuan fakta-fakta baru.

Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap tentang produk kami silahkan klik link berikut :

Jasa Pembuatan Tesis Jasa Pembuatan Skripsi Jasa Pembuatan Makalah Jasa Olah Data

 

 

Atau menghubungi nomor kontak berikut 0852.2588.7747 (AS) atau BBM :5E1D5370 email IDTesis@gmail.com

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?