Gambaran dari Technology acceptance model (TAM)
Pengertian TAM
Model penerimaan teknologi (Technology Acceptance Model, TAM) adalah salah satu model yang dibangun untuk menganalisis dan memahami faktor?faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi komputer.
Modifikasi model TAM dilakukan oleh Venkantesh (2002) dengan menambahkan variable trust dengan judul: Trust enhanced Technology Acceptance Model, yang meneliti tentang hubungan antar variabel TAM dan trust. Modifikasi TAM lain yaitu Trust and Risk in Technology Acceptance Model (TRITAM) yang menggunakan variabel kepercayaan dan resiko bersama variabel TAM (Lui and Jamieson, 2003).
Technology Acceptance Model (TAM) merupakan salah satu model yang dibangun untuk menganalisis dan memahami faktor?faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi komputer yang diperkenalkan pertama kali oleh Fred Davis pada tahun 1986. TAM merupakan hasil pengembangan dari Theory of Reasoned Action (TRA), yang lebih dahulu dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen pada 1980.
Tujuan TAM
TAM bertujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan penerimaan (acceptance) pengguna terhadap suatu sistem informasi. TAM menyediakan suatu basis teoritis untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan terhadap suatu tekhnologi dalam suatu organisasi. TAM menjelaskan hubungan sebab akibat antara keyakinan (akan manfaat suatu sistem informasi dan kemudahan penggunaannya) dan perilaku, tujuan/keperluan, dan penggunaan aktual dari pengguna/user suatu sistem informasi.
Teori-teori dari gambar Technology acceptance model (TAM)
Manfaat Technology Acceptance Model
Manfaat yang dirasa terhadap manfaat teknologi dapat diukur dari beberapa faktor sebagai berikut (Wijaya, 2006):
- Penggunaan teknologi dapat meningkatkan produktivitas pengguna.
- Penggunaan teknologi dapat meningkatkan kinerja pengguna.
- Penggunaan teknologi dapat meningkatkan efisiensi proses yang dilakukan pengguna.
Faktor Technology Acceptance Model
Faktor penyebab pengalaman sebenarnya berkaitan erat dengan faktor kedua dari TAM yaitu kemudahan yang dirasa dalam menggunakan teknologi. Menurut Wijaya (2006), kemudahan yang dirasa dalam menggunakan teknologi dipengaruhi beberapa faktor, yaitu :
- Faktor pertama berfokus pada teknologi itu sendiri misalnya pengalaman pengguna terhadap penggunana teknologi yang sejenis. Pengalaman baik pengguna akan teknologi sejenis akan mempengaruhi persepsi pengguna terhadap teknologi…
- Faktor kedua adalah reputasi akan teknologi tersebut yang diperoleh oleh pengguna. Reputasi yang baik yang didengar oleh pengguna akan mendorong keyakinan pengguna akan kemudahan penggunaan teknologi tersebut, demikian pula sebaliknya.
- Faktor ketiga yang mempengaruhi persepsi pengguna terhadap kemudahan menggunakan teknologi adalah tersedianya mekanisme support yang handal.
Contoh Tesis yang membahas tentang Technology acceptance model (TAM)
Contoh Tesis 1 : Penerapan Technology Acceptance Model (TAM) dalam Pengujian Model Penerimaan Sistem Informasi Keuangan Daerah
Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan Informasi Keuangan Sistem untuk Pemerintah Daerah (SIPKD) menggunakan Technology Acceptance Model (TAM). TAM menyatakan bahwa niat perilaku untuk menggunakan Sistem Informasi ditentukan oleh dua keyakinan: perceived usefulness (POU) dan perceived ease of use (PEU). Perceived usefulness (POU) adalah didefinisikan sebagai sejauh mana orang yakin bahwa penggunaan sistem akan meningkatkan nya kinerja. Persepsi kemudahan penggunaan (PEU) didefinisikan sebagai sejauh mana orang yakin bahwa sistemnya mudah digunakan. Penelitian ini menganalisis penerimaan SIPKD dalam konteks penerimaan oleh pengguna. Pengguna adalah pegawai pemerintah lokal memiliki kewajiban untuk jalankan SIPKD. Analisis difokuskan pada persepsi pengguna mengenai SIPKD yang harus mereka jalankan. Pengguna persepsi yang dianalisis adalah persepsi pengguna tentang kemudahan penggunaan SIPKD dan persepsi pengguna tentang manfaat SIPKD dalam pekerjaan mereka. Penelitian dilakukan pada SIPKD di Special Provinsi Yogyakarta. Responden penelitian ini 67 dari berbagai instansi di wilayah Indonesia Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manfaat yang dirasakan mempengaruhi penggunaan SIPKD, sementara Perceived Ease of Use tidak mempengaruhi.
Contoh Tesis 2 : Perluasan Technology Acceptance Model (TAM) pada Konteks Internet Broadband (Studi Pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Studi ini melakukan perluasan Technology Acceptance Model (TAM) dengan menambahkan tiga variabel yaitu perceived enjoyment, compatibility dan perceived resources untuk mengungkap faktor-faktor yang menjadi variabel kunci pada konteks teknologi internet broadband dengan setting Indonesia. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh: (1) perceived enjoyment pada perceived usefulness, perceived ease of use, dan behavioral intention, (2) compatibility pada perceived usefulness dan perceived ease of use, (3) perceived resources pada perceived usefulness, perceived ease of use dan behavioral intention, (4) perceived usefulness pada behavioral intention, (5) perceived ease of use pada perceived usefulness dan behavioral intention. Penelitian ini merupakan penelitian kausal dengan metode survey melalui kuesioner. Teknik sampling yang digunakan pada studi ini adalah non probability sampling dengan metode purposive sampling. Target populasi adalah mahasiswa S1 FE UNS Solo yang sudah pernah menggunakan akses internet broadband Speedy dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 197 responden. Studi ini menggunakan analisis Structural Equation modeling (SEM) dengan estimasi Maximum Likelihood (ML) melalui Program AMOS versi 4.01. Goodness-of-fit setelah dilakukan modifikasi atas model yang diajukan menunjukkan hasil yang baik. Berikut ini adalah urutan hasil pengukuran model penelitian yang telah dimodifikasi: ?2 = 169.412; probabilitas = 0.065; RMSEA = 0.032; GFI = 0.920; AGFI = 0.883; CMIN/DF = 1.185; TLI = 0.982; CFI = 0.987. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa: (H1) perceived enjoyment berpengaruh positif pada perceived usefulness; (H2) perceived enjoyment berpengaruh positif pada perceived ease of use; (H3) perceived enjoyment berpengaruh positif pada behavioral intention; (H7) perceived resources berpengaruh positif pada perceived ease of use; (H10) perceived ease of use berpengaruh positif pada perceived usefulness dan (H11) perceived ease of use berpengaruh positif pada behavioral intention. Saran untuk studi selanjutnya adalah (1) Melakukan generalisasi model pada konteks subjek dan objek penelitian yang berbeda, (2) Melakukan perluasan pada TAM (3) Melakukan pendekatan penelitian longitudinal, (4) Menambahkan variabel usage behavior atau actual behavior sebagai variabel prediktor, (5) Melakukan pretest pada sampel kecil sebelum disebar pada sampel besar.
Contoh Tesis 3 : Penerapan Metode Technology Acceptance Model(TAM) Terhadap Penerimaan KRS Online (STUDI KASUS : Mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Bina Darma Palembang)
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prediksi keyakinan mahasiswa ilmu komputerserta menganalisis pemanfaatan fasilitas krs online dengan metode pendekatan model techonologyacceptance model (TAM), dimana variabel yang dianalisis adalah Perceived ease of use (PEU),Perceived usefulness (PU), Behavioral intention of use (BITU) Dimana respondennya adalahmahasiswa ilmu komputer Universitas Bina Darma Palembang. Dalam pengambilan sampeldilakukan dengan teknik simple random sampling. Dimana tahap pengujian dilakukan dengan ujivaliditas, uji realiabilitas dan uji korelasi terhadap variabel PEU dan PU. Pada analisisdiskriminan dilakukan untuk mengetahui tingkat prediksi keyakinan mahasiswa. Untuk mengolahdata tersebut,software SPSS sebagai tools. Hasil yang diharapkan adalah dari variabel independensample test signifikan untuk menentukan tingkat prediksi keyakinan mahasiswa.
Contoh Tesis 4 : Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Penggunaan E-Learning Moodle Oleh Guru SMK Negeri 2 Yogyakarta Dengan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang memengaruhi penggunaan e-learning berbasis Moodle oleh guru SMK Negeri 2 Yogyakarta. Elearning yang diteliti adalah portal e-learning milik SMK Negeri 2 Yogyakarta, yaitu PINTER. Tujuan tersebut dicapai dengan menjelaskan pengaruh variabel eksternal yaitu e-learning self-efficacy, kerumitan dan keterbatasan waktu terhadap variabel-variabel dalam kerangka Technology Acceptance Model (TAM). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ex-post facto dengan pendekatan kuantitatif. Sumber data primer berasal dari penyebaran kuesioner tertutup yang berisi 31 pertanyaan menggunakan skala Likert 4 alternatif jawaban. Responden merupakan guru SMK Negeri 2 Yogyakarta yang telah mengikuti pelatihan e-learning PINTER sejumlah 90 orang. Namun karena terkendala kuesioner penelitian tidak dapat kembali semua, maka responden yang digunakan adalah 73 orang. Data yang diperoleh dalam skala interval yang kemudian diolah menggunakan perangkat lunak SPSS. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis jalur.
Berdasarkan analisis data diperoleh hasil sebagai berikut: (1) faktor e-learning self-efficacy berpengaruh terhadap penggunaan e-learning PINTER berbasis Moodle oleh guru SMK Negeri 2 Yogyakarta melalui faktor kegunaan, kemudahan penggunaan dan intensi, (2) faktor kerumitan berpengaruh terhadap penggunaan e-learning PINTER berbasis Moodle oleh guru SMK Negeri 2 Yogyakarta melalui faktor kemudahan penggunaan, kegunaan dan intensi, dan (3) faktor keterbatasan waktu berpengaruh terhadap penggunaan e-learning PINTER berbasis Moodle oleh guru SMK Negeri 2 Yogyakarta secara langsung maupun melalui faktor intensi.
Contoh Tesis 5 : Penggunaan Technology Acceptance Model Terhadap Intensi Pebisnis Dalam Menggunakan E-Commerce (Studi Pada Penerima Program Mahasiswa Wirausaha Universitas Lampung tahun 2014)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Technology Acceptance Model (TAM) terhadap intensi pebisnis dalam menggunakan e-commerce. Peneliti menggunakan empat konstruk-konstruk yang terdapat dalam TAM. Keempat konstruk tersebut adalah Persepsi Kegunaan (X1), Persepsi Kemudahan Penggunaan (X2), Sikap Terhadap Perilaku (X3) dan Niat Perilaku (Y). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa penerima Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) Universitas Lampung 2014. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 orang. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini convenience sampling. Penelitian ini menggunakan Teknik Analisis Data yaitu Uji Asumsi Klasik terdiri dari Uji Normalitas, Uji Heteroskedastisitas, dan Uji Multikolinearitas, kemudian Analisis Regresi Linear Berganda, Uji Koefisien Determinasi, serta Uji Hipotesis yang terdiri dari Uji Parsial dan Uji Simultan
Pada studi ini, persepsi kegunaan berpengaruh negatip secara signifikan terhadap niat perilaku menggunakan e-commerce, sedangkan persepsi kemudahan penggunaan dan sikap terhadap perilaku berpengaruh positip secara signifikan terhadap niat perilaku menggunakan e-commerce. Secara simultan persepsi kegunaan, persepsi kemudahaan penggunaan, dan sikap terhadap perilaku berpengaruh secara signifikan terhadap niat perilaku menggunakan e-commerce.
Contoh Tesis 6 : Analisis Technology Acceptance Model (TAM) Terhadap Penggunaan Layanan Internet Banking Studi Di Bank Rakyat Indonesia Syariah Cabang Surakarta
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis pengaruh persepsi nasabah pengguna layanan Internet Banking BRIS Cabang Surakarta terhadap sikap dan penggunaan layanan Internet Banking. Sampel yang diambil sejumlah 100 nasabah pengguna layanan Internet Banking. Dalam pengambilan sampelnya dengan menggunkan non probability sampling, tepatnya dengan pusposive sampling dengan kriteria nasabah pengguna internet banking BRIS dan yang telah menggunakan internet banking minimal 1 kali. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dan path analisis dalam membuktikan variabel mediasinya dengan menggunakan alat bantu SPSS Versi 20.0 dan Microsoft Excel 2007.
Berdasarkan pengujian dan hasil analisis data serta pembahasan hasil analisis data (pembuktian hipotesis) disimpulkan bahwa Perceived Ease of Use berpengaruh positif terhadap Attitude Toward Using dengan nilai thitung 1,863 lebih besar ttabel 1,66055. Perceived Usefullness berpengaruh positif terhadap Attitude Toward Using dengan nilai thitung 4,070 lebih besar ttabel 1,66055. Perceived Ease of Use tidak berpengaruh positif terhadap Actual Usage dengan nilai thitung 0,648 lebih kecil ttabel 1,66071. Perceived Usefullness berpengaruh positif terhadap Actual Usage dengan nilai thitung 2,233 lebih besar ttabel 1,66071. Attitude Toward Using berpengaruh positif terhadap Actual Usage dengan nilai thitung 4,362 lebih besar ttabel 1,66071.
Contoh Tesis 7 : Technology Acceptance Model (TAM) Paket Statistik untuk Aplikasi Ilmu Sosial (SPSS)
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung telah menggunakan aplikasi SPSS dalam pelaksanaan mata pelajaran manajemen pengajaran, untuk meningkatkan produktivitas dosen bekerja dengan mengotomatisasi pekerjaan dalam bentuk aplikasi SPSS. SPSS aplikasi bertujuan untuk memberikan kemudahan dan percepatan dalam proses penyelesaian riset. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi pengguna tentang kegunaan dan kemudahan penggunaan SPSS aplikasi. Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 mahasiswa jurusan manajemen. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner elektronik (bentuk google), alat ukur dengan 5- point Likert scale, dalam uji validitas dan reliabilitas serta dianalisis menggunakan analisis deskriptif dengan menemukan nilai rata-rata dari setiap pernyataan barang. Model penelitian menggunakan Teknologi Model Penerimaan (TAM) dengan dua konstanta utama adalah persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan. Hasil diskusi menunjukkan persepsi pengguna tentang manfaat SPSS aplikasi rata-rata secara keseluruhan mendapatkan nilai Mean dengan skor 4,08 dan kemudahan penggunaan Aplikasi SPSS rata-rata nilai keseluruhan skor Mean 4,10, sehingga dapat disimpulkan bahwa Responden mendapatkan manfaat yang baik dalam menggunakan aplikasi SPSS.
Contoh Tesis 8 : Pengaruh Perceived Usefulness, Perceived Ease Of Use, dan Perceived Enjoyment terhadap Penerimaan Teknologi Informasi (Studi Empiris di Kabupaten Sragen)
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan Sistem Teknologi Informasi (STI) oleh para pegawai di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sragen dengan menggunakan Technologi Acceptance Model. Model penelitian ini mengadopsi langsung dari penelitian Tangke (2004) dengan menggunakan perceived usefulness (PU), perceived ease of use (PEOU) dan perceived enjoyment (PE) yang merupakan variabel independen dan attitude (ATT) serta acceptance of IT (ACTI) sebagai variabel dependen. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode survey dan dikirm secara langsung kepada responden. Dari 112 kuesioner yang didistribusikan, semua kembali dan dapat dianalisis. Data di analisis dengan menggunakan metode SEM.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang secara langsung mempengaruhi penerimaan STI adalah perceived usefulness (PU) yang didefinisikan sebagai persepsi pengguna tentang STI dan secara tidak langsung di pengaruhi oleh perceived ease of use (PEOU) dan perceived enjoyment (PE) yang didefinisikan sebagai kemudahan dan kenyamanan dalam menggunakan STI. Selain itu variabel perceived ease of use (PEOU) terbukti berpengaruh signifikan terhadap variabel perceived usefulness (PU).
Contoh Tesis 9 : Analisis Technology Acceptance Model (TAM) Dalam Penggunaan E-Banking
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah bank dalam penggunaan layanan E-banking dengan menggunakan analisis Technology Acceptance Model (TAM). Objek dari penelitian ini adalah nasabah Bank yang pernah menggunakan layanan internet banking di kota Semarang dengan sampel berjumlah 162 orang. Data diproses dan dianalisis dengan menggunakan software SPSS 18 dan AMOS 19. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perceived risk dan personalization mempengaruhi behavioral intention to use secara tidak langsung melalui perceived usefulness, serta screen design dan accessibility mempengaruhi behavioral intention to use secara tidak langsung melalui perceived ease of use. Sedangkan screen design bukanlah variabel yang mampu memprediksi perceived usefulness, dan computer self-efficacy tidak berpengaruh terhadap ease of use. Attitude toward using berpengaruh secara tidak langsung terhadap actual system usage melalui behavioral intention to use. Selain itu juga ditemukan bahwa perceived usefulness tidak berpengaruh terhadap actual system usage secara tidak langsung melalui attitude toward using, tetapi melalui behavioral intention to use.
Contoh Tesis 10 : Analisis Proses Penerimaan Sistem Informasi Icons dengan Menggunakan Technology Acceptance Model Pada Karyawan Pt.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Kota Semarang
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Bank Negara Indonesia (persero) Tbk yang ada dikota Semarang. Penentuan sampel dilakukan dengan proportional sampling yaitu metode pengambilan sampel secara proporsional berdasarkan sub populasi. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik proportional sampling dilakukan karena populasi dalam penelitian ini menyebar di kantor-kantor cabang di seluruh Semarang yang meliputi Kantor Wilayah 05, Cabang Semarang, Cabang Karangayu dan Cabang Undip. Analisis data dilakukan dengan SEM (Structural Equation Modelling) dengan software AMOS (Analysis of Moment Structure). Hasil penelitian ini membuktikan hanya 8 hipotesis diterima dari total 16 hipotesis yang diajukan. Hanya pada hubungan berikut yang terbukti signifikan: a) identification dengan perceived ease of use, b) compliance dengan perceived ease of use, c) self efficacy dengan perceived ease of use, d) self efficacy dengan perceived usefulness, e) identification dengan perceived usefulness, f) identification dengan perceived attitude, g) compliance dengan attitude, h) perceived usefullnes dengan attitude. Hal ini membuktikan bahwa proses transisi perubahan sistem BOSS ke sistem iCons tidak sepenuhnya dapat dijelaskan oleh Technology Acceptance Model.
Leave a Reply