Judul Tesis : Analisis Ekspor Madu Indonesia ke Negara Importir Utama : Singapura dan Malaysia
A. Latar Belakang
Kontribusi sektor kehutanan terhadap perolehan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional masih sangat sedikit, bahkan di tahun 2007 kontribusi sektor kehutanan terhadap perolehan PDB hanya sebesar 0,2 % saja. Salah satu langkah yang dapat dilakukan Kementerian Kehutanan untuk meningkatkan kontribusi sektor kehutanan terhadap perolehan PDB adalah dengan cara meningkatkan ekspor produk- produk hasil hutan salah satunya adalah madu. Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Salvatore (2007) yang menyatakan bahwa ekspor merupakan suatu mesin pertumbuhan di mana ekspor merupakan komponen utama yang mengembangkan perekonomian Inggris, Amerika Serikat, Australia dan negara-negara yang kini menjadi negara maju.
Potensi madu di Indonesia cukup besar bahkan diperkirakan rata-rata produksi seluruh Indonesia sekitar 4000 ton setiap tahunnya, dan dari produksi tersebut sekitar 75 % dihasilkan dari perburuan madu liar di hutan (Kuntadi, 2008). Selain mempunyai potensi yang cukup besar, madu juga menjadi salah satu komoditas unggulan dan menjadi produk prioritas pengembangan Kementerian Kehutanan yang ditetapkan melalui Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.19/Menhut-II/2009.
B. Rumusan Masalah
- Bagaimana tingkat keunggulan komparatif produk madu Indonesia dibanding kan dengan negara kompetitor
- Faktor – faktor apakah yang menentukan ekspor madu Indonesia ke Singapura dan Malaysia.
C. Tinjauan Literatur
Teori Perdagangan International
Pada dasarnya perdagangan internasional terjadi karena dua alasan utama (Krugman dan Obstfeld, 2003). Pertama, negara-negara berdagang karena mereka berbeda satu dengan yang lain dalam banyak hal. Setiap negara dapat memperoleh keuntungan dengan melakukan sesuatu yang baik. Kedua, negara-negara melakukan perdagangan dengan tujuan mencapai skala ekonomis dalam produksi. Maksudnya, jika setiap negara hanya memproduksi sejumlah barang tertentu, mereka dapat menghasilkan barang- barang tersebut dengan skala yang lebih besar dan akan lebih efisien jika negara tersebut memproduksi segala jenis barang. Kenyataannya perdagangan dunia yang terjadi mencerminkan perpaduan dari kedua alasan ini.
Hubungan Nilai Tukar dengan Ekspor
Nilai tukar mata uang suatu negara dibedakan atas nilai tukar nominal dan nilai tukar riil. Nilai tukar nominal merupakan harga relatif mata uang dua negara (Mankiew, 2007). Misalnya, 1 US$ untuk 9.000 rupiah di pasar uang. Sedangkan nilai tukar riil menggambarkan perbandingan harga relatif dari barang-barang di antara dua negara. Nilai tukar riil menyatakan tingkat di mana pelaku ekonomi dapat memperdagangkan barang-barang dari suatu negara untuk barang-barang dari negara lain.
Tingkat Daya Saing
Konsep daya saing adalah sebuah konsep ekonomi yang menjelaskan tentang upaya suatu negara terhadap suatu produk atau komoditi agar mampu diunggu lkan dalam perdagangan internasional. Upaya tersebut dilakukan agar produk atau komoditi mampu sejajar dengan produk lain yang sejenis atau bahkan dapat melebihi produk sejenis dari negara lain (Griffin dan Ebert, 2008). Tingkat daya saing suatu negara dalam perdagangan internasional, pada dasarnya ditentukan oleh dua faktor yaitu faktor keunggulan komparatif dan faktor keunggulan kompetitif.
D. Metode Penelitian
Secara umum model ekonometri untuk menjawab tujuan dari penelitian ini terbagi ke dalam dua model, yaitu model jangka panjang dan model jangka pendek.
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari hasil publikasi pihak lain, menurut runtut waktu tiga bulanan ( time series ) periode kuartal I 2001 – kuartal IV 2011.
Dalam penelitian ini untuk menjelaskan permintaan ekspor madu Indonesia dari negara Singapura dan Malaysia belum memasukan preferensi konsumen dan juga kualitas dari produk madu Indonesia.
E. Kesimpulan Tesis
Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
- Tingkat daya saing produk madu Indonesia dilihat dari sisi keunggulan komparatif yang dianalisis dengan menggunakan indeks RCA me nunjukan nilai indeks sebesar 0,4 hal ini mennjukan bahwa madu Indonesia kurang memiliki keunggulan komparatif, sedangkan indeks RCA negara ekaportir lainnya khususnya dari negara China sebesar 1,9.
- Dalam jangka panjang kenaikan GDP riil negara importir dan nilai tukar riil efektif China akan meningkatkan ekspor madu Indonesia ke Singapura dan Malaysia, ekspor madu ke Singapura dan Malaysia menunjukan nilai yang lebih tinggi ketika pemberlakukan AFTA dibandingkan sebelum pemberlakuan AFTA, sedangkan kenaikan harga madu China dapat menurunkan ekspor madu Indonesia ke Singapura dan Sementara itu variabel harga madu Indonesia dan nilai tukar riil efektif Indonesia tidak berpengaruh terhadap ekspor madu Indonesia ke Singapura dan Malaysia.
- Dalam jangka pendek kenaikan harga madu China akan menurunkan ekspor madu Indonesia ke Singapura dan Malaysia, kemudian kenaikan nilai tukar riil efektif China akan meningkatkan ekspor madu Indonesia, sedangkan GDP riil negara importir, harga madu Indonesia, nilai tukar riil efektif Indonesia dan kebijakan perdagangan bebas AFTA tidak berpengaruh terhadap ekspor madu Indonesia ke Singapura dan Malaysia.
Contoh Tesis Analisis Ekspor
- Analisis Kinerja Ekspor CPO Indonesia di Pasar Internasional (Suatu Studi Pendekatan Constant Market Share)
- Analisis Keunggulan Komparatif Komoditas Ekspor Non Migas Kabupaten Tangerang
- Analisis Hukum Mengenai Penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA) Sebagai Dokumen dalam Perdagangan Eksport
- Analisis Kinerja dan Faktor Potensial pada Ekspor Produk Industri Barang Kayu di Propinsi Jambi
- Analisis Kinerja Ekspor dan Daya Saing Industri Elektronika Indonesia
- Analisis Kinerja Ekspor dan Nilai Tambah Hasil Industri Tekstil dan Produk Tekstil
- Analisis Kinerja Ekspor Perikanan Indonesia ke Jepang dan Amerika Serikat Tahun 1984-2003
- Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Minyak Sawit Indonesia (Studi Kasus Ekspor Ke Belanda)
- Analisis Leverage Operasi dan Faktor–Faktor yang Berhubungan Terhadap Struktur Modal (Studi Kasus pada Perusahaan-Perusahaan yang Go Publik di BEJ untuk yang Berorientasi Ekspor pada Masa Sebelum dan Selama Krisis Ekonomi)
- Analisis Ekspor Madu Indonesia ke Negara Importir Utama – Singapura dan Malaysia
- Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Batubara Indonesia Ke Cina, Jepang, Korea Selatan, India, Taiwan, Thailand, Philipina, dan Malaysia Periode 2002-2010
Leave a Reply