
Nana (1991: 22-23) mengemukakan bahwa secara garis besar penilaian hasil belajar dibagi menjadi tiga yaitu:
(1) Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi; (2) Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi; (3) Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan tindakan. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni gerakan reflek, ketrampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan ketrampilan kompeks, dan gerakan ekspresif dan interpetatif.
Menurut Arifin (1995: 24), hasil belajar siswa meliputi tiga aspek, yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Aspek kognitif dapat berupa pengetahuan dan ketrampilan intelektual yang meliputi produk ilmiah dan proses ilmiah. Produk ilmiah meliputi fakta- fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, generalisasi, teori dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan proses ilmiah meliputi pengamatan, pemahaman, aplikasi, analisis dan evaluasi.
Aspek afektif, evaluasi aspek afektif berkaitan dengan perasaan, emosi, sikap, derajat penerimaan atau penolakan terhadap suatu obyek. Evaluasi aspek afektif dalam hal ini digunakan dalam penilaian kecakapan hidup meliputi kesadaran diri, kecakapan berfikir rasional, kecakapan sosial dan kecakapan akademik.
Aspek psikomotor, pengukuran keberhasilan pada aspek ketrampilan ditujukan pada ketrampilan kerja dan ketelitian dalam mendapat hasil. Dalam hal ini siswa dilihat dari kerja diskusinya dalam mengemukakan pendapat, dalam menyampaikan hasil presentasi pada temannya.
Penguasaan ranah kognitif diukur dengan tes lisan dan tertulis meliputi pilihan ganda, uraian obyektif, uraian bebas, bentuk menjodohkan, unjuk kerja dan pengumpulan kerja siswa. Ranah afektif diukur dengan teknik angket, yang diukur adalah minat dan hasil belajar peserta didik terhadap pelajaran. Bentuk tes psikomotorik diukur dengan teknik angket dan teknik observasi secara langsung dapat berupa tes identifikasi, tes simulasi dan tes unjuk kerja.
Ranah kognitif memegang peranan yang paling utama dalam peningkatan kemampuan siswa (penilaian hasil belajar). Kemampuan tersebut antara lain adalah penguasaan ilmu, teknologi, maupun kemampuan akademik yang lainnya. Apabila seseorang memiliki penguasaan kognitif pada tingkat tinggi, maka seseorang tersebut dapat dikatakan memiliki sikap yang baik juga. Hasil belajar siswa pada ranah afektif tampak pada berbagai tingkah lakunya seperti perhatiannya terhadap pelajaran, motivasi belajarnya, kedisiplinannya maupun rasa menghormati dan menghargai terhadap guru serta teman. Ranah psikmotorik tampak dalam bentuk diskusi dan kemampuan bertindak siswa. Ketiga ranah tersebut merupakan satu kesatuan dan bagian integral dalam proses pembelajaran.
Leave a Reply