HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Contoh Proposal Skripsi Pendidikan Ekonomi – Penilaian Hasil Belajar Siswa Berdasar Kurikulum 2013

Contoh Proposal Skripsi Pendidikan Ekonomi - Penilaian Hasil Belajar Siswa Berdasar Kurikulum 2013

Contoh proposal skripsi pendidikan ekonomi banyak ditemukan di beberapa situs di internet. Tidak hanya itu, bahkan di tempat buku-buku lamapun dapat kita jumpai adanya berbagai contoh proposal skripsi pendidikan ekonomi. Adanya fenomena itu kemungkinan disebabkan tingginya permintaan contoh penelitian oleh para mahasiswa S1. Mahasiswa jurusan pendidikan kerap kali diberikan tugas untuk membuat suatu karya ilmiah, baik itu perorangan atau secara berkelompok, misalnya dalam membuat suatu makalah dengan tema tertentu. Karya ilmiah yang dilakukan perorangan seperti pembuatan tugas akhir skripsi. Kebanyakan mahasiswa S1 tersebut melakukan studi pustaka untuk mendapatkan gambaran tentang penelitian yang akan dilakukan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami akan menyajikan salah satu contoh penelitian di bidang pendidikan seperti tertera di bawah ini.

Untuk memesan judul-judul SKRIPSI / TESIS atau mencari judul-judul yang lain silahkan hubungi Customer Service kami, dengan nomor kontak 0852.2588.7747 (AS) 

PENILAIAN HASIL  BELAJAR SISWA BERDASARKAN KURIKULUM 2013  PADA MATA  PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 SUBAH KABUPATEN BATANG

BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Perkembangan dan perubahan  yang terjadi dalam kehidupan  bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari  pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,  serta seni dan budaya. Perkembangan dan perubahan yang terjadi terus menerus ini menuntut sikap suatu bangsa untuk segera membangun melalui berbagai  macam cara antara lain melalui pendidikan untuk melakukan kualitas mental,  intelektual, emosional, sosial, fisik serta ekonomi sebagai sumber kesejahteraan.  Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh sumberdaya manusia

sementara itu kualitas sumberdaya manusia tergantung pada kualitas pendidikan.  Pendidikan merupakan elemen yang  sangat penting untuk menciptakan  sumberdaya yang berkualitas, cerdas,  damai terbuka, demokratis, dan mampu  bersaing serta dapat meningkatkan kesejahteraan semua warga negara Indonesia.

Untuk itu pembaharuan pendidikan di  Indonesia perlu trus dilakukan untuk menciptakan dunia pendidikan yang adaptif terhadap perubahan jaman.

Kurikulum hanya sebuah alat untuk mencapai tujuan pendidikan, Sebuah kurikulum yang tidak memadai lagi perlu disempurnakan. Guna menjawab  permasalahan kehidupan tersebut,  maka Puskur – Balitbang Depdiknas  mengadakan perubahan kurikulum menjadi Kurikulum 2004 atau yang lazim  disebut Kurikulum 2013. Kurikulum ini memberi  peluang bagi kepala sekolah, guru, dan peserta didik untuk melakukan inovasi  dan improvisasi di sekolah, berkaitan  dengan masalah kurikulum, pembelajaran,  manajerial dan lain sebagainya yang tumbuh dari aktifitas, kreaatifitas, dan  profesionalisme yang dimiliki. Pelibatan masyarakat dalam pembangunan  kurikulum mendorong sekolah untuk lebih terbuka, demokratis, dan  bertanggungjawab. Pemberian kebebasan yang lebih luas memberi kemungkinan  kepada sekolah untuk dapat menemukan  jaati dirinya dalam membina peserta  didik, guru, dan petugas lainya  yang ada di lingkungan sekolah. Dengan  demikian, sekolah diharapkan dapat  melakukan proses pembelajaran yang  efektif, dapat mencapai tujuan yang diharapkan, materi yang diajarkan relevan  dengan kebutuhan masyarakat, berorientasi pada hasil  (output), dan dampak (outcome), serta melakukan penilaian, pengawasan, dan pemantauan berbasis  sekolah secara terus menerus dan berkelanjutan. Hal tersebut diperlukan terutama  untuk menjamin mutu secara menyeluruh (total quality), dan menciptakan proses  perbaikan yang berkesinambungan   (continues improvement), karena perbaikan  tak kenal kata berhenti  (Depdiknas, 2004:2).  Kurikulum 2013 penting alasannya: (1)  Kurikulum 2013 bertujuan memandirikan atau  memberdayakan sekolah dalam mengembangkan kompetensi yang akan  disampaikan kepada peserta didik  sesuai dengan kondisi lingkungan, (2)  Implementasinya dapat menunbuhkan tanggungjawab, partisipasi peserta didik  untuk belajar menilai dan mempengaruhi kebijakan umum serta memberanikan

diri berperan serta daalam berbagai kegiatan baik di sekolah maupun lingkungan  masyarakat.

Kurikulum 2004 memiliki ciri – ciri sebagai berikut : (1) menekankan  pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal, (2)  berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman, (3) penyampaian pembelajaran  menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi, (4) sumber belajar bukan  hanya guru tapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif dan  (5) penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan  atau pencapaian suatu kompetensi (Mulyasa, 2004:42).

Kurikulum ini berorientasi pada kompetensi atau kemampuan siswa,  artinya  bahwa kurikulum ini berorientasi pada hasil dan dampak yang  diharapkan   muncul pada peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar  yang bermakna, serta  pada keberagaman  yang dapat dimanifestasikan sesuai  dengan kebutuhan.  Dengan adanya Kurikulum 2013 dimungkinkan para siswa dibekali kompetensi multi dimensial-mental,  intelektual, emosional, sosial, spiritual  (multi intelegence) secara berkualitas.  Selain itu juga ketrampilan akademik  (academic skill) dan ketrampilan hidup  (life skill) seperti berpikir  kritis, kreatif, dan inovatif secara efisien dan efektif,  pemecahan masalah, pengambilan / perbuatan keputusan, kesadaran diri,  menghindari stres, keramahtanggaan, hubungan interpersonal, pemahaman  terhadap berbagai jenis  pekerjaan dan kemampuan vokasional. Disamping itu   dengan kemampuan tersebut akan menjadikan fondasi yang kuat dalam  melakukan discovery / inkuiri sebagai titik awal penguasaan cara belajar. Secara lebih jelasnya  Nurhadi (2004:9) menjelaskan perbedaan Kurikulum 1994 dengan  Kurikulum 2004 seperti pada tabel dibawah ini.

Kurikulum 1994

Kurikuum 2004

  1. Berbasis isi atau materi
  2. Menekankan pada ketuntasan

materi.

  1. Pada praktiknya aspek lebih diperhatikan dibandingkan afeksi dan psikomotorik topik yang harus dikuasai siswa.
  2. Pengembangan kurikulum bersifat sentralisasi.
  3. Kurikulum bidang studi berisi daftar yang diajarkan.

 

 

 

  1. Berbasis kompetensi
  2. Menekankan pada pencapaian kompetensi
  3. Perimbangan antara aspek kognisi dan psikomotorik.

 

 

  1. Pengembangan kurikulum bersifat desentralisasi
  2. Kurikulum bidang studi berisi daftar kompetensi standar (standar minimal) yang harus dikuasai siswa.

Kompetensi yang harus dikuasai  peserta didik perlu dinyatakan  sedemikian rupa agar dapat dinilai sebagai wujud hasil belaajr peserta didik yang  mengacu pada pengalaman langsung. Peserta didik perlu mengetahui tujuan  belajar dan tingkat-tingkat penguasaan yang akan digunakan sebagai kriteria  pencapaian secara eksplisit, dikembangkan berdasarkan tujuan-tujuan yang telah  ditetapkan dan memiliki kontribusi terhadap kommpetensi-kompetensi yang  sedang dipelajari.

Proses pembelajaran tidak lepas dari penilaian hasil belajar. Penilaian  terhadap pencapaian kompetensi perlu dilakukan secara objektif berdasarkan  kinerja peserta didik dengan bukti penguasaan mereka terhadap pengetahuan,  ketrampilan, dan nilai sikap sebagai  hasil belajar. Dengan demikian dalam  pembelajaran yang dirancang berdasarkan kompetensi, penilaian tidak dilakuan  berdasarkan pertimbangan yang bersifat subyektif.

Penilaian dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kemajuan dan  hasil belajar dalam ketuntasan penguasaan kompetensi. Penilaian dilakukan  dalam bentuk ulangan harian dan penugasan untuk mengetahui kemajuan hasil  belajar di kelas. Penilaian kelas sebagai bagian integral dari kegiatan  pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Dalam pelaksanaan penilaian kelas guru  berwenang untuk menentukan kriteria keberhasilan, cara dan jenis penilaian .

Di Sekolah Menengah  Atas (SMA) praktek penilain yang saat ini  dilakuakn diharapkan sudah mengacu pada Kurikulum 2004 dimana  pembelajaran dan penilaian juga sudah sesuai standar kompetensi . Siswa

diharapkan mempu menylesaikan standar kompetensi yang telah ditetapkan dan  juga siswa diharapkan aktif dalam pembelajaran mengingat pembelajaran dalam  Kurikulum 2004 lebih banyak dikaitkan dengan kehidupan nyata. Siswa  diharapkan mampu menggunakan kemampuan berpikir kritis,  terlibat penuh  dalam mengupayakan terjadinya proses pembelajaran yang efektif, ikut   bertanggungjawab atas terjadinya proses  pembelajaran yang efektif. Penilaian  dirasa penting karena penilaian dilakukan untuk memperoleh informasi tentang  kemajuan dan hasil belajar dalam ketuntasan penguasaan  kompetensi.

Atas  dasar alasan – alasan tersebut, maka penulis tertarik untuk  melakukan penelitian secara mendalam dan mangambil judul “ Penilaian Hasil  Belajar Siswa Berdasarkan Kurikulum 2013  pada Mata  Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Subah Kabupaten Batang”.

 

B.     Fokus Penelitian

Penilain hasil belajar siswa harus mencakup tiga aspek kemampuan yaitu  pengetahuan, ketrampilan dan sikap dimana penilaian yang dilakukan merupakan  proses sistematis yang mengandung pengumpulan informasi, menganalisis dan  menginterpretasikan informasi tersebut untuk membuat keputusan-keputusan.

Dari uraian diatas  maka yang menjadi fokus dalam penelitian ini  yaitu  bagaimanakah penilaian hasil belajar  siswa berdasarkan Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Subah  Kabupaten Batang. Dari fokus masalah tersebut kemudian dirinci menjadi  beberapa pertanyaan sebagai berikut:

  1. Bagaimanakah persiapan yang dilakukan oleh guru dalam menilai  hasil belajar.
  2. Bagaimanakah guru menetapkan indikator keberhasilan siswa.
  3. Pertimbangan apa yang digunakan guru dalam menentukan alat  penilaian.
  4. Bagaimana proses penilaian yang dilakukan oleh guru.
  5. Bagaimanakah pelaporan hasil belajar yang dilakukan oleh guru

C.    Tujuan

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan   penilaian hasil belajar  siswa berdasarkan Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Subah Kabupaten Batang. Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

  1. Mendiskripsikan persiapan yang dilakukan guru dalam menilai hasil  belajar.
  2. Mendiskripsikan penetapan indikator keberhasilan siswa oleh guru.
  3. Mendiskripsikan pertimbangan guru dalam menentukan alat penilaian.
  4. Mendiskripsikan proses penilaian yang dilakukan oleh guru.
  5. Mendiskripsikan pelaporan hasil belajar yang dilakukan guru

 

D.    Manfaat Penelitian

Berdasarkan penelitian tersebut diatas, maka kegunaan penelitian  adalah

sebagai berikut :

Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini  diharapkan dapat mengungkap sejauh  mana secara faktual penilaian hasil belajar siswa berdasarkan  Kurikulum 2013 di lapangan.

Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini akan dapat berguna  bagi pengelola  Kurikulum 2013 khususnya guru. Dengan  diketahuinya pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa diharapkan  guru dapat mengantisipasi hal-hal yang menghambat pelaksanaan  penilaian hasil belajar.

Untuk memesan judul-judul SKRIPSI / TESIS atau mencari judul-judul yang lain silahkan hubungi Customer Service kami, dengan nomor kontak 0852.2588.7747 (AS) 
Incoming search terms:

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?