Contoh proposal skripsi pendidikan ekonomi banyak ditemukan di beberapa situs di internet. Tidak hanya itu, bahkan di tempat buku-buku lamapun dapat kita jumpai adanya berbagai contoh proposal skripsi pendidikan ekonomi. Adanya fenomena itu kemungkinan disebabkan tingginya permintaan contoh penelitian oleh para mahasiswa S1. Mahasiswa jurusan pendidikan kerap kali diberikan tugas untuk membuat suatu karya ilmiah, baik itu perorangan atau secara berkelompok, misalnya dalam membuat suatu makalah dengan tema tertentu. Karya ilmiah yang dilakukan perorangan seperti pembuatan tugas akhir skripsi. Kebanyakan mahasiswa S1 tersebut melakukan studi pustaka untuk mendapatkan gambaran tentang penelitian yang akan dilakukan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami akan menyajikan salah satu contoh penelitian di bidang pendidikan seperti tertera di bawah ini.
Untuk mendapatkan daftar lengkap contoh skripsi pendidikan lengkap / tesis pendidikan lengkap, dalam format PDF, Ms Word, dan Hardcopy, silahkan memilih salah satu link yang tersedia berikut :
TESIS
SKRIPSI
- Daftar Contoh Skripsi Mata Pelajaran IPA,
- Daftar Contoh Skripsi Mata Pelajaran IPS,
- Daftar Contoh Skripsi Mata Pelajaran Matematika,
- Daftar Contoh Skripsi Mata Pelajaran Sastra dan Bahasa,
- Daftar Contoh Skripsi Mata Pelajaran PENJASKES
- Daftar Contoh Skripsi Mata Pelajaran Agama Islam / Tarbiyah,
- Daftar Contoh Skripsi Bimbingan Konseling,
- Daftar Contoh Skripsi dengan Metode JIGSAW
- Daftar Contoh Skripsi dengan Metode Metode Pembelajaran Numbered Heads Together
- Daftar Contoh Skripsi dengan Metode Metode Pembelajaran Think Pair Share (Metode TPR)
- Daftar Contoh Skripsi Pendidikan I (campuran)
- Daftar Contoh Skripsi Pendidikan II (campuran)
- Daftar Contoh Skripsi Pendidikan III (campuran)
PENILAIAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 SUBAH KABUPATEN BATANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni dan budaya. Perkembangan dan perubahan yang terjadi terus menerus ini menuntut sikap suatu bangsa untuk segera membangun melalui berbagai macam cara antara lain melalui pendidikan untuk melakukan kualitas mental, intelektual, emosional, sosial, fisik serta ekonomi sebagai sumber kesejahteraan. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh sumberdaya manusia
sementara itu kualitas sumberdaya manusia tergantung pada kualitas pendidikan. Pendidikan merupakan elemen yang sangat penting untuk menciptakan sumberdaya yang berkualitas, cerdas, damai terbuka, demokratis, dan mampu bersaing serta dapat meningkatkan kesejahteraan semua warga negara Indonesia.
Untuk itu pembaharuan pendidikan di Indonesia perlu trus dilakukan untuk menciptakan dunia pendidikan yang adaptif terhadap perubahan jaman.
Kurikulum hanya sebuah alat untuk mencapai tujuan pendidikan, Sebuah kurikulum yang tidak memadai lagi perlu disempurnakan. Guna menjawab permasalahan kehidupan tersebut, maka Puskur – Balitbang Depdiknas mengadakan perubahan kurikulum menjadi Kurikulum 2004 atau yang lazim disebut Kurikulum 2013. Kurikulum ini memberi peluang bagi kepala sekolah, guru, dan peserta didik untuk melakukan inovasi dan improvisasi di sekolah, berkaitan dengan masalah kurikulum, pembelajaran, manajerial dan lain sebagainya yang tumbuh dari aktifitas, kreaatifitas, dan profesionalisme yang dimiliki. Pelibatan masyarakat dalam pembangunan kurikulum mendorong sekolah untuk lebih terbuka, demokratis, dan bertanggungjawab. Pemberian kebebasan yang lebih luas memberi kemungkinan kepada sekolah untuk dapat menemukan jaati dirinya dalam membina peserta didik, guru, dan petugas lainya yang ada di lingkungan sekolah. Dengan demikian, sekolah diharapkan dapat melakukan proses pembelajaran yang efektif, dapat mencapai tujuan yang diharapkan, materi yang diajarkan relevan dengan kebutuhan masyarakat, berorientasi pada hasil (output), dan dampak (outcome), serta melakukan penilaian, pengawasan, dan pemantauan berbasis sekolah secara terus menerus dan berkelanjutan. Hal tersebut diperlukan terutama untuk menjamin mutu secara menyeluruh (total quality), dan menciptakan proses perbaikan yang berkesinambungan (continues improvement), karena perbaikan tak kenal kata berhenti (Depdiknas, 2004:2). Kurikulum 2013 penting alasannya: (1) Kurikulum 2013 bertujuan memandirikan atau memberdayakan sekolah dalam mengembangkan kompetensi yang akan disampaikan kepada peserta didik sesuai dengan kondisi lingkungan, (2) Implementasinya dapat menunbuhkan tanggungjawab, partisipasi peserta didik untuk belajar menilai dan mempengaruhi kebijakan umum serta memberanikan
diri berperan serta daalam berbagai kegiatan baik di sekolah maupun lingkungan masyarakat.
Kurikulum 2004 memiliki ciri – ciri sebagai berikut : (1) menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal, (2) berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman, (3) penyampaian pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi, (4) sumber belajar bukan hanya guru tapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif dan (5) penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi (Mulyasa, 2004:42).
Kurikulum ini berorientasi pada kompetensi atau kemampuan siswa, artinya bahwa kurikulum ini berorientasi pada hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna, serta pada keberagaman yang dapat dimanifestasikan sesuai dengan kebutuhan. Dengan adanya Kurikulum 2013 dimungkinkan para siswa dibekali kompetensi multi dimensial-mental, intelektual, emosional, sosial, spiritual (multi intelegence) secara berkualitas. Selain itu juga ketrampilan akademik (academic skill) dan ketrampilan hidup (life skill) seperti berpikir kritis, kreatif, dan inovatif secara efisien dan efektif, pemecahan masalah, pengambilan / perbuatan keputusan, kesadaran diri, menghindari stres, keramahtanggaan, hubungan interpersonal, pemahaman terhadap berbagai jenis pekerjaan dan kemampuan vokasional. Disamping itu dengan kemampuan tersebut akan menjadikan fondasi yang kuat dalam melakukan discovery / inkuiri sebagai titik awal penguasaan cara belajar. Secara lebih jelasnya Nurhadi (2004:9) menjelaskan perbedaan Kurikulum 1994 dengan Kurikulum 2004 seperti pada tabel dibawah ini.
Kurikulum 1994 |
Kurikuum 2004 |
materi.
|
|
Kompetensi yang harus dikuasai peserta didik perlu dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dinilai sebagai wujud hasil belaajr peserta didik yang mengacu pada pengalaman langsung. Peserta didik perlu mengetahui tujuan belajar dan tingkat-tingkat penguasaan yang akan digunakan sebagai kriteria pencapaian secara eksplisit, dikembangkan berdasarkan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dan memiliki kontribusi terhadap kommpetensi-kompetensi yang sedang dipelajari.
Proses pembelajaran tidak lepas dari penilaian hasil belajar. Penilaian terhadap pencapaian kompetensi perlu dilakukan secara objektif berdasarkan kinerja peserta didik dengan bukti penguasaan mereka terhadap pengetahuan, ketrampilan, dan nilai sikap sebagai hasil belajar. Dengan demikian dalam pembelajaran yang dirancang berdasarkan kompetensi, penilaian tidak dilakuan berdasarkan pertimbangan yang bersifat subyektif.
Penilaian dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kemajuan dan hasil belajar dalam ketuntasan penguasaan kompetensi. Penilaian dilakukan dalam bentuk ulangan harian dan penugasan untuk mengetahui kemajuan hasil belajar di kelas. Penilaian kelas sebagai bagian integral dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Dalam pelaksanaan penilaian kelas guru berwenang untuk menentukan kriteria keberhasilan, cara dan jenis penilaian .
Di Sekolah Menengah Atas (SMA) praktek penilain yang saat ini dilakuakn diharapkan sudah mengacu pada Kurikulum 2004 dimana pembelajaran dan penilaian juga sudah sesuai standar kompetensi . Siswa
diharapkan mempu menylesaikan standar kompetensi yang telah ditetapkan dan juga siswa diharapkan aktif dalam pembelajaran mengingat pembelajaran dalam Kurikulum 2004 lebih banyak dikaitkan dengan kehidupan nyata. Siswa diharapkan mampu menggunakan kemampuan berpikir kritis, terlibat penuh dalam mengupayakan terjadinya proses pembelajaran yang efektif, ikut bertanggungjawab atas terjadinya proses pembelajaran yang efektif. Penilaian dirasa penting karena penilaian dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kemajuan dan hasil belajar dalam ketuntasan penguasaan kompetensi.
Atas dasar alasan – alasan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian secara mendalam dan mangambil judul “ Penilaian Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Subah Kabupaten Batang”.
B. Fokus Penelitian
Penilain hasil belajar siswa harus mencakup tiga aspek kemampuan yaitu pengetahuan, ketrampilan dan sikap dimana penilaian yang dilakukan merupakan proses sistematis yang mengandung pengumpulan informasi, menganalisis dan menginterpretasikan informasi tersebut untuk membuat keputusan-keputusan.
Dari uraian diatas maka yang menjadi fokus dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah penilaian hasil belajar siswa berdasarkan Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Subah Kabupaten Batang. Dari fokus masalah tersebut kemudian dirinci menjadi beberapa pertanyaan sebagai berikut:
- Bagaimanakah persiapan yang dilakukan oleh guru dalam menilai hasil belajar.
- Bagaimanakah guru menetapkan indikator keberhasilan siswa.
- Pertimbangan apa yang digunakan guru dalam menentukan alat penilaian.
- Bagaimana proses penilaian yang dilakukan oleh guru.
- Bagaimanakah pelaporan hasil belajar yang dilakukan oleh guru
C. Tujuan
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penilaian hasil belajar siswa berdasarkan Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Subah Kabupaten Batang. Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan sebagai berikut:
- Mendiskripsikan persiapan yang dilakukan guru dalam menilai hasil belajar.
- Mendiskripsikan penetapan indikator keberhasilan siswa oleh guru.
- Mendiskripsikan pertimbangan guru dalam menentukan alat penilaian.
- Mendiskripsikan proses penilaian yang dilakukan oleh guru.
- Mendiskripsikan pelaporan hasil belajar yang dilakukan guru
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan penelitian tersebut diatas, maka kegunaan penelitian adalah
sebagai berikut :
Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat mengungkap sejauh mana secara faktual penilaian hasil belajar siswa berdasarkan Kurikulum 2013 di lapangan.
Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini akan dapat berguna bagi pengelola Kurikulum 2013 khususnya guru. Dengan diketahuinya pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa diharapkan guru dapat mengantisipasi hal-hal yang menghambat pelaksanaan penilaian hasil belajar.
Untuk mendapatkan daftar lengkap contoh skripsi pendidikan lengkap / tesis pendidikan lengkap, dalam format PDF, Ms Word, dan Hardcopy, silahkan memilih salah satu link yang tersedia berikut :
TESIS
SKRIPSI
- Daftar Contoh Skripsi Mata Pelajaran IPA,
- Daftar Contoh Skripsi Mata Pelajaran IPS,
- Daftar Contoh Skripsi Mata Pelajaran Matematika,
- Daftar Contoh Skripsi Mata Pelajaran Sastra dan Bahasa,
- Daftar Contoh Skripsi Mata Pelajaran PENJASKES
- Daftar Contoh Skripsi Mata Pelajaran Agama Islam / Tarbiyah,
- Daftar Contoh Skripsi Bimbingan Konseling,
- Daftar Contoh Skripsi dengan Metode JIGSAW
- Daftar Contoh Skripsi dengan Metode Metode Pembelajaran Numbered Heads Together
- Daftar Contoh Skripsi dengan Metode Metode Pembelajaran Think Pair Share (Metode TPR)
- Daftar Contoh Skripsi Pendidikan I (campuran)
- Daftar Contoh Skripsi Pendidikan II (campuran)
- Daftar Contoh Skripsi Pendidikan III (campuran)
Leave a Reply