Kegagalan Kontrasepsi ~ Pada awal pelaksanaan program KB yang telah dicanagkan oleh pemerintah, ialah wujud upaya untuk mengurangi jumlah penduduk atau dapt dikatakan sebagai upaya mencegah mebludajnya penduduk.
Dengan program Keluarga Berencana kita mengenal berbagai alat kontrasepsi yang telah disediakan oleh badan penyelenggara Keluarga Berencana. Pada dasarnya Keluarga Berencana ditujukkan pada Pasangan Usia Subur atau PUS, karena pad pasangan inilah peluang untuk mendapatkan anak sangat besar.
Akan tetapi, dengan semakin maraknya kasus yang ditimbulkan dari kleuarga berencana menimbulkan serta melahirkan suatu persepsi yang menyimpang. Salah satu kasus tersebut adalah kegagalan kontrasepsi.
Kegagalan kontrasepsi merupakan suatu kasus gagalnya akseptor KB dalam melkuakn promgram KB ditandai dengan kehamilan yang tidak terncana. Dengan kata lai seorang wanita dapat mengalami kehamilan pada saat masih aktif menggunakan alat kontrasepsi.
Hal tersebut dibuktikan dengan data yang menunjukkan bahwa dari separuh wanita yang hamil tanpa memiliki rencana sebulumnya ternyata pengguna lat kontrasepsi yang masih aktif, dan yang lainnya mengalami kegagalan berupa penghentian kontrasepsi saat pemakain bermasalah.
Secara Internasional kontrasepsi bertujuan untuk membatasi jumlah penduduk yang lahir pada suatu negara tertentu. Selain itu kontrasepsi juga menjaminsegala kebutuhan sumber daya dapat dirasakan oleh semua penduduk.
Namun pada dasarnya kontrasepsi digunakan sebagai pengatur jumlah anak dalam suatu keluarga dengan demikian kualitas hidup anggota keluarga tersebut dapat terjamin. Selain itu kontrasepsi juga digunakan sebagai pencegah tertularnya penyakit menular seksual.
Pengguna kontrasepsi yang mengalami kegaglan kontrasepsi adalah mereka yang menggunakan metode kontrasepsi secara tidak benar dan tidak konsisten. Akan tetapi penggunaan kontrasepsi yang sesuai metode juga dpat mengalami kehamilan jika frekuensi hubungan suami stri tinggi.
Pengguna kontrasepsi wanita mengeluarkan sel telur berdasrkan usia yang telah ada pada wania tersebut. Pada wanita yang berusia tigapuluhan akan mengalami penurunan kesuburan, sehingga sudah tidak lagi pada batas normal.
Hal tersebut diperkuat oleh hasil penelitian:
Akseptor yang memiliki siklus haid teratur 7,2 kali lebih mungkin menjadi hamil selama menggunakan kontrasepsi kondom dibandingkan mereka yang siklusnya tidak teratur.
Leave a Reply