Pengertian Pendampingan Masyarakat
Dalam ilmu kesejahteraan sosial, terdapat beberapa istilah yang terkait berkait dengan pendamping.
Misalnya Rex. A. Skidmore member istilah Community Organizer, Jim Ife member istilah Community Worker, Cox member istilah front line worker, dan beberapa istilah lain seperti Social Agent, Aktivist, Enabler, dan beberapa istilah yang pada hakekatnya memiliki esensi yang sama yaitu pekerja sosial yang berfungsi sebagai pendamping komunitas yang melaksanakan tugas dengan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Guna memperoleh pengertian yang komprehensif tentang siapa yang disebut sebagai pendamping, pengetahuan dan keterampilan apa yang harus dipersiapkan, dan prinsip-prinsip apa yang harus dipertimbangkan dalam mekanisme pendampingan, maka kajian mengenai hal ini harus tetap dilakukan (Ife, 1995). (Sumber : http://idtesis.com)
Keberadaan pendamping sebagai unsur penggerak tercapainya keswadayaan dan kemandirian masyarakat mempunyai posisi yang strategis dalam upaya pemberdayaan masyarakat petani di pedesaan. Seperti telah dijelaskan di atas bahwa suatu gerakan pemberdayaan berangkat dari kondisi ketidakberdayaan masyarakat untuk memperjuangkan hidupnya ke atah yang lebih baik. Oleh karenanya dibutuhkan pendamping baik berasal dari “luar” masyarakat ataupun pendamping yang berasal dari masyarakat itu sendiri.
Berkaitan dengan siapa yang akan melaksanakan tugas pendampingan, juga merupakan bahasan tersendiri. Sumodiningrat, 1996 dalam Priyono dan AMW Pranarka 1996, mengemukakan bahwa pendampingan dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu : pertama Pendamping setempat yaitu tokoh-tokoh masyarakat dan kader-kader yang ada di desa setempat. Kedua, Pendamping Teknis, yang berasal dari tenaga penyuluh lapangan, petugas sosial dan petugaspetugas lapangan lainnya. Ketiga, Pendamping Khusus, yang disediakan bagi masyarakat desa miskin tertinggal dengan pembinaan khusus.
Mengenai siapa yang melakukan pendampingan, Midgley 1995, memberikan pemikiran bahwa untuk melakukan pengembangan masyarakat pada umumnya menggunakan tenaga para professional yang terlatih (trained para professional personnel) yang berasal dari luar masyarakat. Namun demikian dimungkinkan juga kegiatan pengembangan masyarakat menggunakan tenaga pendamping dari petugas-petugas lokal, dalam rangka memobilisasi partisipasi lokal, mengorganisir kegiatan dan menghubungkan dengan lembaga-lembaga masyarakat (Sumber : http://idtesis.com).
Leave a Reply