1. Peran Pemerintah Kota Bandar Lampung dalam Penyelenggaraan Layanan Publik
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang peranan Pemerintah Kota Bandar Lampung dalam melaksanakan fungsi pelayanan public sesuai dengan karakteristik potensi daerah; mengetahui bidang pelayanan public yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung termasuk variasi cakupan pelayanan berdasarkan struktur dan fungsi yang telah ditetapkan; serta menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi peranan Pemerintah Kota Bandar Lampung dalam melaksanakan fungsi pelayanan publik sesuai dengan karakterisitik fungsi daerah Kota Bandar Lampung. Data yang dikumpulkan melalui penelitian ini adalah data sekunder sebagai data utama yang diperoleh melalui studi dokumentasi tentang pelayanan publik yang telah dan sedang dilaksanakan baik oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung maupun institusi lainnya.
Di dukung oleh data primer yang diperoleh melalui wawancara terhadap beberapa respon yang dipilih, dan semua data yang dikumpulkan itu dianalisa secara diskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah semua kewenangan wajib yang didesentralisasi Pemerintah Pusat telah dijalankan oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung kecuali bidang pertanahan. Pemerintah Kota Bandar Lampung mempunyai 14 bidang pemerintahan yang wajib dilaksanakan dan 5 bidang yang bersifat pilihan. Hanya 2 bidang saja urusan pemerintahan yang bersifat wajib yang tidak lakukan oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung yakni pelayanan pertanahan dan urusan wajib lainnya yang diamanahkan oleh peraturan perundang-undangan.
Sementara bidang pemerintahan yang bersifat pilihan yang tidak dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung sebanyak 3 bidang saja yakni; energi dan sumberdaya mineral, kehutanan, dan ketransmigrasian. Hal ini sesuai dengan kondisi, kekhasan dan potensi yang dimiliki Kota Bandar Lampung. Dalam penyelenggaraan layanan publik, Pemerintah Kota Bandar Lampung berusaha untuk menggunakan instrument penyediaan layanan langsung (direct provision). Hampir setiap organisasi perangkat daerah dilengkapi dengan perangkat aturan yang memungkinkannya menjalankan penyediaan sendiri layanan publik, sekaligus sebagai instrumen untuk meningkatkan pendapatan asli daerah. Model peran Pemerintah Kota Bandar Lampung dalam menyelenggarakan pelayanan publiknya dipengaruhi dengan kuat oleh empat dimensi yakni dimensi ekonomi, pemerintahan. politik, dan sosial budaya. Dari dimensi ekonomi dapat diketahui bahwa peran sektor publik lebih mendominasi penyediaan layanan publik dibandingkan dengan sektor pasar. Dari dimensi pemerintahan dapat dikatakan bahwa Pemerintah Kota Bandar Lampung memiliki peran kuat dalam penyediaan layanan publik (strong local government). Hal penting yang ditemukan dalam penelitian ini adalah alternatif model peran Pemerintah Kota Bandar Lampung yang lebih pas dalam menyelenggarakan layanan publiknya yakni pilihan antara community authority atau market enabling authority. Model community-oriented enabling authority bisa dipertimbangkan untuk model Pemerintah Kota Bandar Lampung dimana dalam memenuhi kebutuhan warganya yang beragam menggunakan saluran penyediaan apa saja (apakah itu penyediaan langsung pemerintah, sektor swasta, organisasi nirlaba, atau sekedar pengaruh belaka) yang dipandang paling tepat. Sementara model market-oriented enabling authority dapat juga jadi pilihan bagi Pemerintah Kota Bandar Lampung yang wilayahnya bercorak perkotaan. Karena di wilayah ini telah berkembang mekanisme pasar maka lebih dimungkinkan penyediaan layanan publik yang didominasi oleh sektor swasta, sehingga peran Pemerintah Kota Bandar Larnpung dalam penyediaan layanan publik lebih dipermudah dengan menguatnya sektor swasta.
2. Hambatan Pemanfaatan Tutorial Online Mahasiswa Non Pendas UPBJJ-UT Bandar Lampung Masa Ujian 2010.1
3. Sumber Daya Pelaksanaan Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa Lampung di Kelas 4 SD
Abstrak
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui keberadaan dan usaha pembinaan terhadap guru, untuk mengetahui keberadaaan dana dan usaha penganggarannya dan untuk mengetahui keberadaan dan usaha persiapan sarana dalam pelaksanaan KML bahasa lampung di kelas 4 SD kecamatan kota Kotabumi tahun 1994/1995.
Teknik pengumpulan data menggunakan interview guide, observasi dan dokumentasi sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan prosentase dengan jumlah sampel 20 sd yang berada di kottabumi.
4. Desain Kemasan Cookies Talas Lampung
5. Studi tentang Peran Humas di UPBJJ-UT Bandarlampung dalam Meningkatkan Citra UT di Provinsi Lampung
6. Model Pariwisata Berbasis Tradisi Kuliner Nyerwit di Kab. Tulang Bawang Lampung
7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi di Rawa Sragi Kabupaten Lampung Selatan
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh varietas padi Ciherang, Cilamaya Muncul, dan Mekongga; ketersediaan air Cukup tersedia, Kurang tersedia, dan Tidak tersedia; sistem tanam Jajar Legowo, Tegel, dan Biasa; dan pupuk terhadap peningkatan produksi padi di Rawa Sragi Kabupaten Lampung Selatan.
Data yang digunakan berupa data primer dalam bentuk cross-sectional yang dikumpulkan melalui quesioner. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 120 orang petani padi.
Data dianalisis menggunakan model regresi linier berganda. Hasil analisa menunjukkan bahwa secara parsial pada tahun 2009 hanya variabel Ciherang-Ciherang, Jajar legowo, dan pupuk yang berpengaruh positif dan signifikan. Pada tahun 2010 hanya variabel Cukup tersedia-Kurang tersedia, Kurang tersedia-Kurang tersedia, dan pupuk berpengaruh positif dan signifikan.
Pada tahun 2011 hanya variabel Cilamaya muncul-Ciherang, Cilamaya muncul-Cilmaya muncul, Cilamaya muncul-Mekongga, Mekongga-Ciherang, Kurang tersedia-Kurang tersedia, sistem tanam Tegel, dan pupuk berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi padi.
8. Persepsi Masyarakat tentang Kepemimpinan Daerah yang Ideal pada Tingkat Provinsi (Studi Kasus Pada Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung di Provinsi Lampung)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran persepsi masyarakat tentang kepemimpinan daerah yang ideal pada tingkat provinsi dengan studi pada pemilihan calon gubenur dan wakil gubernur dalam pilkada secara langsung di Provinsi Lampung pada tahun 2008. Penelitian ini didesain menggunakan pendekatan survei dengan metode deskriptif kuantitatif. Sedangkan jumlah sampel sebesar 400 responden yang diambil dengan menggunakan teknik penyampelan acak sederhana secara bertahap (multistage random sampling).
Hasil penelitian menunjukkan tiga hal, yaitu: pertama, keterlibatan masyarakat dalam proses pilkada sangat tinggi dengan angka partisipasi sebesar 93,2%. Kedua, calon kepala daerah dengan program yang baik, demokratis, berintegritas dan merakyat akan diprioritaskan untuk dipilih oleh masyarakat. Ketiga, etnisitas, integritas dan program kandidat, pragmatisme, dan afiliasi pada partai politik cukup berpengaruh terhadap pilihan politik masyarakat Lampung. Berkaitan dengan hasil penelitian tersebut, penelitian ini menyarankan tiga hal. Pertama, para pemilih hendaknya terus meningkatkan kualiatas dan kuantitas partisipasi politiknya. Kedua, masyarakat pemilih hendaknya dapat menentukan pilihannya dalam pilkada secara cerdas dan rasional. Ketiga, aspek integritas pribadi dan program kerja perlu diperhatikan oleh kandidat dalam membangun kesan dan merancang strategi kampanye untuk memenangkan kompetisi pilkada.
9. Penerapan Model Tutorial pada Mahasiswa Program S1 PGSD-Universitas Terbuka UPBJJ- Bandar Lampung Masa Ujian 2009.1
10. Potensi Usaha Budidaya Udang Putih (Litopenaeus Vannamei Bonne) di Wilayah Pesisir Pantai Timur Kabupaten Tulang Bawang Lampung dan Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan
Abstrak
Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang strategis dan memiliki wilayah laut yang sangat luas sekitar 5,8 juta km2 , dengan pantai pesisir yang menyimpan kekayaan sumber daya alam melimpah termasuk hayati laut (perikanan). Salah satu kekayaan laut yang bernilai ekonomis tinggi di Indonesia adalah udang. Di mana pada dekade ini didominasi oleh usaha budidaya udang putih (Litopenaeus vannamei Bonne) dengan segala kelebihannya dibandingkan jenis lain. Realita ini belum banyak diketahui masyarakat secara umum, karena kurangnya informasi dan focus oriented pada pertanian, sehingga masih banyak yang memandang sebelah mata potensi besar di wilayah pesisir ini.
Di antara wilayah pesisir di Indonesia adalah pantai timur kabupaten Tulang Bawang di provinsi Lampung dan kabupaten Ogan Komering Ilir di Sumatera Selatan. Wilayah ini berkembang sejak lama bahkan mendunia. Hal ini terbukti dengan berdirinya tiga perusahaan besar yaitu PT. Dipasena Citra Darmadja (sekarang PT. Aruna Wijaya Sakti), PT. Central Pertiwi Bahari, dan PT. Wachyuni Mandira yang berkontribusi besar terhadap devisa non migas nasional. Selain ke tiga perusahaan tersebut, tidak sedikit masyarakat sekitar berkonsentrasi pada usaha serupa sebagai petambak tradisional, karena wilayah ini memiliki kondisi alam yang sangat mendukung. Potensi ini semakin besar jika dikelola dengan prosedur yang benar, serta didukung berbagai pihak misalnya penyuluh perikanan terutama bagi petambak tradisional. Seperti halnya ketiga perusahaan di atas yang memiliki divisi khusus untuk menyediakan para penyuluh strategis dalam pengembangan usahanya. Sehingga potensi usaha budidaya udang putih (Litopenaeus vannamei Bonne) di wilayah pesisir pantai timur sumatera ini akan semakin berkembang baik di pasar domestik maupun internasional.
11. Pengaruh Budaya Kerja Profesional terhadap Efektivitas Pelaksanaan Tugas Karyawan Sekretariat DPRD Kabupaten Lampung Selatan
Abstrak
Implikasi dari adanya perubahan sistem pemerintahan yang lebih mengarah pada demokrasi yang didasarkan pada otonomi daerah, menuntut adanya sistem kepemerintahan dan praktik pemerintahan yang baik sering disebut dengan good governance.
Dalam good governance pelayanan prima terhadap masyarakat (public services) merupakan hal yang mendasar dalam pengelolaan administrasi publik. Pemerintahan pada hakekatnya adalah pelayanan kepada masyarakat, untuk melayani masyarakat serta menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya demi mencapai tujuan bersama.
Pada kenyataannya, birokrasi publik kendati mampu memenuhi dan mempertemukan tuntutan dan harapan publik dengan standar kinerja (standard of performance) tertentu, seringkali terdapat ruang diskresi yang luas. Akibatnya, kewenangan birokrasi publik kurang memberikan kepuasan dalam penyediaan kebutuhan dan layanan publik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh budaya kerja profesional (terdiri dari integritas, team work dan kualitas layanan) terhadap efektivitas pelaksanaan tugas karyawan Sekretariat DPRD Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini merupakan tipe penelitian penjelasan (explanatory/cofirmatory reseach), karena menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Populasi penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat DPRD Kabupaten Lampung Selatan yang berjumlah 51 (limapuluh satu orang).
Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuisioner. Pengukuran terhadap variabel-variabel dijabarkan dalam item-item pernyataan yang merujuk pada Skala Likert, dengan kisaran skor antara 1 – 5. Variabel bebas (independent) dalam penelitian ini adalah integritas (x1), team work (x2) dan kualitas layanan (x3), sedangkan variabel terikatnya (dependent) adalah efektivitas pelaksanaan tugas organisasi (Y).
Data dianalisis dengan menggunakan analisa regresi linear berganda (multiple regression). Hasil penelitian ini membuktikan ada pengaruh budaya kerja yang profesional (terdiri dari integritas, team work dan kualitas layanan) terhadap efektivitas pelaksanaan tugas organisasi Sekretariat DPRD Kabupaten Lampung Selatan. Hasil analisis secara statistik melalui pengujian hipotesis diketahui bahwa nilai p = 0,000 (p<0,05), besarnya pengaruh perubahan efektivitas pelaksanaan tugas karyawan Sekretariat DPRD Kabupaten Lampung Selatan disebabkan budaya kerja profesional adalah 63,3 % atau 0,633. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan budaya kerja profesional (terdiri dari integritas, team work dan kualitas layanan) terhadap efektivitas pelaksanaan tugas karyawan Sekretariat DPRD Kabupaten Lampung Selatan diterima. Hasil uji t parsial, diketahui bahwa budaya kerja profesional yang berpengaruh terhadap efektivitas pelaksanaan tugas karyawan Sekretariat DPRD Kabupaten Lampung Selatan adalah variabel integritas dan kualitas layanan. Hal ini diketahui dari tingkat signifikansi variabel integritas sebesar 0,048 dan variabel kualitas layanan sebesar 0,000 (p 0,05)
12. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gigsaw II terhadap Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematik (Studi Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Lampung Tengah)
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II terhadap kemampuan penalaran dan kemampuan komunikasi matematik. Matematika tak hanya sebagai bahasa yang menjadi alat bantu dalam berpikir, menemukan pola, menyelesaikan masalah, dan membuat kesimpulan, namun matematika juga merupakan aktivitas sosial yang berupa interaksi antar siswa juga komunikasi antara guru dengan siswa. Siswa yang sudah mempunyai kemampuan penalaran matematik dituntut untuk dapat mengkomunikasikannya agar penalarannya bisa bermanfaat.
Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II, memberi kesempatan kepada siswa untuk mentrasfer materi kepada temannya dengan menggunakan bahasa mereka sendiri. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dan dilakukan untuk menjawab dua hipotesis, yaitu:
- pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II terhadap kemampuan penalaran matematik
- pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II terhadap kemampuan komunikasi matematik. Subyek pada penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Terbanggi Besar, Lampung Tengah pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013, sebanyak 131 siswa yang terdistribusi dalam empat kelas. Sampel pada penelitian ini dipilih dengan cara purposive sampling berdasarkan pada nilai murni semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013 dan diperoleh satu kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol.
Hasil pengujian terhadap skor post-test kemampuan penalaran dan komunikasi matematik siswa memperoleh hasil yaitu kedua kelompok data berdistribusi normal dan juga memiliki varians yang sama (homogen). Oleh karena itu, dapat dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan Independent Samples T-Test. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan penalaran komunikasi matematik siswa dengan pembelajaran Jigsaw II lebih dari pembelajaran konvensional, dan rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa dengan pembelajaran Jigsaw II lebih dari pembelajaran konvensional pada taraf signifikansi ?=0,05. Sebagai kesimpulan, penelitian ini membuktikan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II berpengaruh terhadap kemampuan penalaran dan komunikasi matematik siswa.
13. Desain Kebijakan Penerapan Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) pada Unit Pembenihan Udang di Kabupaten Lampung Selatan
Abstrak
Pemerintah c/q. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya menetapkan program penerapan Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) bagi unit pembenihan untuk memacu produksi benih bermutu. Dalam penerapan program tersebut masih banyak mengalami hambatan dan kendala. Penelitian ini bertujuan untuk menggali masalah dan kendala CPIB pada pembenih ikan skala kecil dari sisi karakteristik pembenih, perilaku komunikasi dan persepsinya terhadap penerapan CPIB. Lokasi penelitian adalah sentra produksi benur udang di Kabupaten Lampung selatan dengan mengambil 20 unit pembenihan sebagai sampel.
Data penelitian yang diperoleh kemudian dianalisis dan disajikan secara diskriptif dalam bentuk tabel distribusi frequensL Untuk menganalisis hubungan antara variabel bebas, variabel antara dan variabel terikat dilakukan dengan uji korelasi Rank Speannan. Dari tahapan t~rsebut dapat dimunculkan faktor penting yang mempengaruhi terkendalanya penerapan CIPB pada pembenih udang skala kecil yang diperoleh atas saran dan masukan para pakar. Tahap selanjutnya dari faktor penting kendala penerapan CPIB dan faktor kendala teknis CPIB dilakukan analisis menggunakan Intepretative Stuctural Modelling (ISM) untuk merumuskan alternative kebijakan di masa yang akan datang. Tahapan yang dilaksanakan meliputi penyusunan hierarki dan klasifikasi sub elemen.
Sebagai kesimpulan dari penelitian ini adalah diperolehnya rekomendasi kebijakan agar intensitas penyuluhan lebih ditingkatkan dengan tetap memperhatikan karakteristek tradisi setempat. Pendekatan pembinaan diarahkan dalam bentuk kelompok dan pemerintah tetap harus menstimulasi dengan bantuan untuk lebih memberikan motivasi kepada para pembenih skala udang kecil.
14. Pengaruh Kualitas Ruang Ujian terhadap Efektivitas Pelaksanaan UAS pada Mahasiswa Program S-1 PGSD Universitas Terbuka UPBJJ-UT Bandar Lampung Masa Ujian 2010.1
Abstrak
Bentuk penelitian ini adalah penelitian kwantitatif , yang menjadi populasi adalah mahasiswa program S-1 PGSD UT semester 7, yang berjumlah 400 mahasiswa, pengambilan data diterapkan pada sampel yang berjumlah 40 mahasiswa. Adapun pengambilan sampel menggunakan teknik penetapan sampel secara stratified random sampling, secara acak Penelitian ini menyangkut dua variabel penelitian, yakni variabel Pengaruh Kualitas Ruang Ujian sebagai variabel X1, dan variabel Efektivitas Pelaksanaan UAS sebagai variabel Y.
Instrument pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket bentuk tertutup, yakni
- angket Pengaruh Kualitas Ruang Ujian
- angket Efektivitas Pelaksanaan UAS , dan metode observasi. Hasil pengolahan data menunjukkan ada hubungan yang positif dan sisgnifikan, yakni antara Pengaruh Kualitas Ruang Ujian terhadap Efektivitas Pelaksanaan UAS.
Pada Mahasiswa Program S-1 PGSD Universitas Terbuka UPBJJ-UT Bandar Lampung Masa Ujian 2010.1, yakni nilai r hitung sebesar 0,658, angka tersebut lebih besar dari r tabel pada df = N-2 taraf signifikan 0,5 % yang besarnya 0,271, maka dengan demikian Ho ditolak atau dengan kata lain Ha diterima Harapan dalam penelitian ini, bagi
- penyelenggara ujian semester harus selalu mengikuti ketentuan yang diberikan oleh UT pusat dengan selalu memberikan sosialisasi terhadap seluruh panitia UAS
- Pihak UPBJJ melakukan survey pada lokasi tempat ujian terlebih dahulu sebelum pelaksanaan UAS,
- Panitia ujian selalu memberikan informasi kepada peserta ujian untuk selalu menjaga kebersihan di lingkungannya.
15. Pemanfaatan Bantuan Belajar Melalui Tutorial Online Mahasiswa Non Pendas Program Studi S-1 Pendidikan Matematika UPBJJ- UT Bandarlampung Masa Registrasi 2010.1
Abstrak
Penelitian ini ingin mengetahui pemahaman , jumlah dan hambatan mahasiswa program S-1 pendidikan matematika dalam memanfaatkan layanan tutorial Online. Universitas Terbuka UPBJJ-UT Bandar Lampung Masa Ujian 2010.1 Bentuk penelitian ini adalah penelitian kuantitatif , yang menjadi Populasi adalah mahasiswa program S-1 pendidikan matematika masa registrasi 2010, yang berjumlah 110 mahasiswa, pengambilan sampel yang berjumlah 50% dari populasi atau sebesar 55 mahasiswa. dengan menggunakan teknik pengambilan secara stratified random sampling, secara acak Penelitian ini berkenaan dengan layanan bantuan belajar melalui tutorial Online, pada mahasiswa S-1 pendidikan matematika. Instrument pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket, yakni angket tentang pemahaman tutorial Online, dan angket pemanfaatan tutorial dan ddidukung dengan teknik dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa S-1 pendidikan matemátika UPBJJ-UT Bandar Lampung masa ujian 20101, secara umum belum mengerti, memahami, dan mengikuti penggunaan layanan bantuan belajar melalui tutorial Online. Hal ini dikarenakan secara umum berkaitan dengan sarana prasarana belum ada.
Leave a Reply