HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Efek Xylitol terhadap Viabilitas dan Profil Protein Sel-sel Pulpa Gigi (in vitro)

ABSTRAK

Latar belakang: xylitol adalah gula alkohol berantai karbon lima (polyol) yang banyak digunakan sebagai pemanis alami dalam bentuk permen karet untuk mencegah karies gigi. Xylitol memiliki efek antikaries karena dapat menghambat pertumbuhan S. mutans yang merupakan salah satu agen utama penyebab karies gigi, menurunkan pembentukan plak dan meningkatkan remineralisasi gigi. Pulpa gigi berperan penting bagi vitalitas gigi. Pada pulpa gigi yang terbuka, xylitol dapat berpenetrasi dan menimbulkan efek biologik pada sel.

Tujuan: untuk mendeteksi efek xylitol terhadap viabilitas dan profil protein sel-sel pulpa gigi (in vitro). Metode: sel-sel pulpa gigi didapat dari gigi sehat yang baru diekstraksi, dan dikultur dalam medium kultur DMEM (37°C, 5% CO2) hingga confluent. Selanjutnya sel-sel tersebut disubkultur pada kondisi yang sama selama semalam di 24-wellplate. Setelah itu kelompok perlakuan dipaparkan xylitol dengan konsentrasi 2%, 4%, 8% dan 16%. Sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberi xylitol. Viabilitas sel diukur dengan MTT assay. Sedangkan profil protein dianalisis dengan SDS PAGE.

Hasil: rerata optical density (OD) kelompok xylitol 2% (1,784 ± 0,052), 4% (2,465 ± 0,057), 8% (2,168 ± 0,162), dan 16% (1,912 ± 0,148) lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol (1,566 ± 0,069). Uji statistik Oneway ANOVA menunjukkan bahwa seluruh kelompok perlakuan berbeda bermakna dengan kontrol (p<0,05). Persentase viabilitas sel diperoleh dari rerata optical density. Viabilitas sel kelompok xylitol 2% (113,92%), 4% (157,40%), 8% (138,44%), dan 16% (122,09%) lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol (100%). Dari hasil SDS PAGE, tampak perubahan profil protein sel-sel pulpa gigi. Simpulan: terdapat peningkatan viabilitas sel dan perubahan profil protein sel-sel pulpa gigi setelah pemaparan xylitol.

Kata kunci : Xylitol, sel pulpa gigi, viabilitas sel, profil protein

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Xylitol merupakan gula alkohol yang banyak terdapat pada buah dan sayuran.1-4, 9 Penelitian awal xylitol di Turku, Finlandia pada sekitar tahun 1970 menunjukkan bahwa xylitol dapat mengurangi karies hingga 70%, bahkan pada kelompok dengan risiko karies yang tinggi. Xylitol juga dilaporkan memiliki efek mengurangi plak gigi, menghambat pembentukan asam, menghambat metabolisme bakteri streptococci yang merupakan penyebab utama karies gigi, serta berperan dalam proses remineralisasi gigi.1-3, 5 Berbeda dengan pemanis lainnya seperti sukrosa, D-glukosa, dan D-fruktosa yang memiliki potensi membentuk plak kariogenik, xylitol tidak memiliki potensi membentuk plak.1 Menurut Mäkinen, hal ini disebabkan oleh susunan molekul xylitol yang hanya memiliki lima atom karbon.1

Pada sekitar tahun 1960, xylitol mulai banyak digunakan dalam makanan. Di Amerika Serikat, xylitol sangat populer sebagai pemanis yang dikonsumsi untuk keperluan diet.2 Seiring dengan perkembangan zaman, xylitol banyak digunakan dalam berbagai bentuk produk kesehatan gigi dan mulut seperti pasta gigi, obat kumur, permen karet, dan lain-lain.6,10 Sebagian besar penelitian mengenai xylitol menggunakan konsentrasi 0,5-6%.8 Su-Ji dkk melaporkan bahwa xylitol pada dosis 4% atau 8% secara signifikan mampu menghambat proinflammatory cytokine.7 Bakteri P. gingivalis yang dikultur semalam (overnight) juga dihambat pertumbuhannya oleh xylitol pada konsentrasi 2,5%, 5%, 10%, dan 20%.7 Pulpa adalah bagian gigi yang tersusun atas berbagai macam sel. 12-13 Pulpa dapat terpapar oleh suatu benda asing yang dapat menyebabkan terjadinya inflamasi.14 Menurut WD Miller, bakteri merupakan penyebab paling umum dari suatu inflamasi di dalam pulpa.14 Bakteri atau benda asing lainnya, termasuk xylitol, dapat masuk ke dalam pulpa.

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?