1.Optimalisasi Pembelajaran Sejarah Melalui Pemanfaatan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa SMA Taruna Nusantara Kabupaten Magelang Kelas XI IPS 1 Tahun Pelajaran 2012/2013 (Studi Penelitian Tindakan Kelas)
Abstrak
Latar Belakang: Inovasi dan improvisasi dalam pembelajaran Sejarah berupa pemanfaatan media audio visual dapat menjadi alternatif dalam mengatasi permasalahan kejenuhan dalam pembelajaran sehingga diharapkan siswa semakin berminat untuk mendalami pelajaran tersebut dan hasil belajar sejarah dapat dicapai sesuai yang diharapkan.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktifitas guru, siswa, dan proses pembelajaran Sejarah dengan pemanfaatan media audio visual dan pendekatan konstruktivisme serta model diskusi kelompokdi SMA Taruna Nusantara kelas XI IPS1 Kabupaten Magelang. Metode: Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan obyek penelitian siswaSMA Taruna Nusantara kelas XI IPS1 Kabupaten Magelang pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Data dikumpulkan melalui observasi, kajian dokumen dan analisis diskriptif kualitatif. Untuk memberikan makna keberhasilan tindakan maka digunakan kriteria relatif yaitu tindakan yang dinyatakan berhasil apabila terjadi peningkatan dari proses pembelajaran sebelumnya. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga kali putaran (siklus) dan dilakukan penyempurnaan strategi pembelajaran dalam setiap siklusnya. Hasil: Pemanfaatan media audio visual dikombinasikan dengan pendekatan konstruktivisme serta model diskusi kelompok ini dapat meningkatkan aktifitas guru, siswa, proses pembelajaran serta menumbuhkan minat belajar sehingga prestasi belajar meningkat. Oleh karena itu model pembelajaran ini hendaknya dilakukan sebagai variasi model pembelajaran mata pelajaran Sejarahsehingga siswa merasa senang yang berdampak pada pembentukan suasana belajar yang menyenangkan dan minat belajar yang tinggi. Keberhasilan penelitian ini terjadi pada siklus III dengan hasil belajar pre testnya adalah jumlah 2055, rata-rata 79, nilai tertinggi 90, nilai terendah 60, jumlah nilai di bawah KKM 11, ketuntasan 57,7%. Sedangkan hasil post tes jumlah nilai 2090, rata-rata 80.40 nilai tertinggi 100, nilai terendah 45, siswa tidak tuntas KKM sebanyak 5 siswa, dan prosentase ketuntasan 80,8%. Dalam presentasi dengan media audio visual dalam kelompok kecil tercipta tanggungjawab besar untuk berkonsentrasi dan paham dengan materi sehingga perhatian siswa dalam pembelajaran 100%.
2. Efektivitas Pembelajaran Matematika Kontekstual Audio Visual terhadap Pencapaian Belajar Matematika Ditinjau dari Minat Belajar Siswa SMP Tahun Pelajaran 2010/2011
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah :
- kompetensi belajar dengan pembelajaran matematika kontekstual audio visual lebih baik dari pada pembelajaran matematika kontekstual tanpa audio visual.
- kompetensi belajar siswa dengan minat belajar yang tinggi lebih baik dari pada siswa yang mempunyai minat belajar sedang dan rendah, kompetensi belajar siswa dengan minat belajar sedang lebih baik dari pada siswa yang mempunyai minat belajar rendah.
- perbedaan kompetensi belajar pada pembelajaran matematika kontekstual audio visual dan pembelajaran matematika kontekstual tanpa audio visual apakah konsisten pada tiap-tiap kategori minat belajar siswa, dan apakah perbedaan kompetensi belajar siswa tiap-tiap kategori minat siswa konsisten pada pembelajaran matematika kontekstual audio visual dan pembelajaran matematika kontekstual tanpa audio visual.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu dengan disain faktorial 2×3. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri di Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Sampel penelitian ini terdiri kelompok eksperimen adalah 102 siswa. Sedangkan banyak anggota sampel untuk kelompok kontrol (Pembelajaran matematika kontekstual tanpa audio visual) sebanyak 102 siswa. Jumlah anggota sampel dalam penelitian ini adalah 204 siswa diperoleh dengan cara stratified cluster random sampling. Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan tes pilihan ganda. Validitas instrumen angket menggunakan validitas isi, dan reliabilitas angket dengan rumus Kuder-Richardson 20. Validitas instrumen tes menggunakan validitas isi, dan reliabilitas tes dengan rumus Kuder-Richardson 20. Prasyarat analisis menggunakan Lilliefors untuk uji normalitas, dan Bartlett untuk uji homogenitas, Dengan taraf signifikansi ? = 5%. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah Analisis Variansi dua jalan dengan sel tak sama.
Hasil analisis menunjukkan :
- kompetensi belajar matematika pada pembelajaran matematika kontekstual audio visual lebih baik dari pada pembelajaran matematika kontekstual tanpa audio visual
- kompetensi belajar matematika siswa yang mempunyai minat belajar tinggi lebih baik dari siswa yang mempunyai minat belajar sedang dan rendah, dan kompetensi belajar matematika siswa yang mempunyai minat belajar sedang lebih baik dari siswa yang mempunyai minat belajar rendah.
- perbedaan kompetensi belajar matematika pada pembelajaran matematika kontekstual audio visual dan pembelajaran matematika kontekstual tanpa audio visual konsisten pada tiap-tiap kategori minat belajar siswa, demikian pula perbedaan kompetensi belajar siswa pada tiap-tiap kategori minat belajar konsisten pada penggunaan pembelajaran matematika kontekstual audio visual dan pembelajaran matematika kontekstual tanpa audio visual.
Kata Kunci : Pembelajaran Kontekstual, Audio Visual, minat belajar, kompetensi.
3. Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dengan Pendekatan Quantum Learning pada Pokok Bahasan Statistika Ditinjau dari Minat Belajar Siswa Kelas XII SMK Kelompok Teknologi Se-Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2012/2013
Abstrak
Penelitian bertujuan untuk mengetahui :
- manakah yang menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik antara siswa diberi pembelajaran kooperatif tipe tps dengan pendekatan quantum learning, pembelajaran kooperatif tipe tps, dan pembelajaran konvensional.
- manakah yang menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik antara peserta didik yang mempunyai minat belajar tinggi, minat belajar sedang dan minat belajar rendah.
- manakah yang lebih baik prestasi belajar siswa dengan yang diberi pembelajaran dengan menggunakan penggunaan pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan quantum learning, pembelajaran kooperatif tipe TPS dan konvensional pada siswa yang mempunyai minat belajar tinggi, sedang atau rendah.
- manakah yang lebih baik hasil prestasi belajarnya pada masing-masing kategori minat belajar siswa (tinggi, sedang, dan rendah), padapenggunaan pembelajaran kooperatif tipe tps dengan pendekatan quantum learning, pembelajaran kooperatif tipe TPS atau konvensional.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 3×3. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XII SMK kelompok teknik se Kabupaten Kebumen tahun akademik 2012/2013. Pengambilan sampel dengan cara stratified cluster random sampling, banyaknya anggota sampel 322 siswa dengan 109 untuk kelas eksperimen satu, 109 untuk kelas eksperimen dua dan 104 untuk kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah angket minat belajar siswa dan tes prestasi belajar matematika. Uji coba instrumen angket meliputi validitas isi, konsistensi internal dan reliabilitas. Uji coba tes meliputi validitas isi, tingkat kesukaran, daya beda dan reliabilitas. Untuk uji coba normalitas menggunakan uji lilliefors, uji homogenitas menggunakan uji bartlett. Uji keseimbangan yang digunakan yaitu anava satu jalan dengan sel tak sama. Uji hipotesis penelitian menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa :
- model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan quantum learning memberikan prestasi belajar yang sama dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS, model pembelajaran kooperatif tipe tps dengan pendekatan quantumlearning memberikan prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional sedangkan model pembelajaran kooperatif tipe tps memberikan prestasi belajar yang sama dengan model pembelajaran konvensional.
- siswa dengan minat belajar tinggi, minat belajar sedang maupun minat belajar rendah memiliki prestasi belajar matematika yang sama.
- pada masing-masing model pembelajaran prestasi belajar matematika pada siswa yang mempunyai minat belajar tinggi, minat belajar sedang maupun minat belajar rendah adalah sama.
- pada masing-masing minat belajar siswa baik tinggi, sedang ataupun rendah prestasi belajar matematika pada model kooperatif tipe tps sama dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe tps dengan pendekatan quantum learning maupun konvensional, sedangkan pada model tps dengan pendekatan quantum learning lebih baik dari pada pembelajaran konvensional
4. Eksperimentasi Pembelajaran Matematika pada Pokok Bahasan Geometri Bangun Ruang Sisi Datar dengan Menggunakan Program Wingeom dan Alat Peraga Konkret Ditinjau dari Minat Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri di Wonosobo
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pada pembelajaran matematika pokok bahasan geometri :
- Manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik, pembelajaran geometri dengan menggunakan program wingeom, menggunakan alat peraga konkret atau tanpa menggunakan alat peraga.
- Manakah yang memberikan prestasi belajar yang lebih baik, siswa dengan minat belajar tinggi, siswa dengan minat belajar sedang atau siswa dengan minat belajar rendah.
- Pada siswa dengan pembelajaran menggunakan program wingeom manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik antara siswa dengan minat belajar tinggi, siswa dengan minat belajar sedang atau siswa dengan minat belajar rendah.
- Pada siswa dengan pembelajaran menggunakan alat peraga konkret, manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik antara siswa dengan minat belajar tinggi, siswa dengan minat belajar sedang atau siswa dengan minat belajar rendah.
- Pada siswa dengan pembelajaran tanpa menggunakan alat peraga, manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik antara siswa dengan minat belajar tinggi, siswa dengan minat belajar sedang atau siswa dengan minat belajar rendah.
- Pada siswa dengan minat belajar tinggi, manakah yang menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik, pembelajaran dengan menggunakan program wingeom, pembelajaran dengan menggunakan alat peraga konkret atau pembelajaran dengan tanpa menggunakan alat peraga.
- Pada siswa dengan minat belajar sedang, manakah yang menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik, pembelajaran dengan menggunakan program wingeom, pembelajaran dengan menggunakan alat peraga konkret atau pembelajaran tanpa menggunakan alat peraga.
- Pada siswa dengan minat belajar rendah, manakah yang menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik, pembelajaran dengan menggunakan program wingeom, pembelajaran dengan menggunakan alat peraga konkret atau pembelajaran tanpa menggunakan alat peraga.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain faktorial 3 x 3. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri di Wonosobo pada semester genap 2011/2012. Sampel penelitian ini berjumlah 238 orang dengan rincian 79 orang untuk kelas dengan pembelajaran menggunakan program wingeom. 80 orang untuk kelas dengan pembelajaran menggunakan alat peraga. dan 79 orang untuk kelas dengan pembelajaran tanpa menggunakan alat peraga. teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Stratified Cluster Random Sampling Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah tes hasil belajar matematika pada pokok bahan geometri bangun ruang sisi datar pada kompetensi dasar mengidentifikasi unsur-unsur dan bagian dari balok, kubus, prisma, dan limas serta membuat jaring-jaringnnya, serta angket minat belajar siswa dalam bentuk pilihan ganda. Pada uji coba butir tes belajar matematika diuji tentang reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran. Sedangkan uji coba instrumen butir angket minat belajar siswa diuji tentang konsistensi internal dan reliabilitas. Pengujian hipotesis menggunakan anava dua jalan dengan frekuansi sel tak sama, dengan taraf signifikan 5%. Sebelumnnya dilakukan uji prasyarat, yaitu: uji normalitas menggunakan uji Lilliefors dan uji homogenitas menggunakan uji Bartlett dan hasilnya adalah normal dan homogen.
Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa pembelajaran matematika pada pokok bahasan geometri bangun ruang sisi datar :
- Siswa dengan pembelajaran menggunakan program wingeom mempunyai prestasi lebih baik dibandingkan siswa dengan pembelajaran alat peraga konkret dan tanpa alat peraga
- Prestasi belajar matematika siswa dengan minat belajar tinggi lebih baik dibandingkan siswa siswa dengan minat belajar sedang atau siswa dengan minat belajar rendah.
- Pada pembelajaran dengan menggunakan program wingeom, siswa dengan minat belajar tinggi, mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan alat peraga konkret dan tanpa alat peraga
- Pada pembelajaran dengan menggunakan alat peraga konkret prestasi belajar antara siswa dengan minat belajar tinggi, siswa dengan minat belajar sedang atau siswa dengan minat belajar rendah adalah sama
- Pada pembelajaran tanpa menggunakan alat peraga prestasi belajar antara siswa dengan minat belajar tinggi, siswa dengan minat belajar sedang atau siswa dengan minat belajar rendah adalah sama
- Pada siswa dengan minat belajar tingggi pembelajaran dengan menggunakan program wingeom, pembelajaran dengan menggunakan alat peraga konkret atau pembelajaran dengan tanpa menggunakan alat peraga mempunyai prestasi belajar sama.
- Pada siswa dengan minat belajar sedang pembelajaran dengan menggunakan program wingeom, pembelajaran dengan menggunakan alat peraga konkret atau pembelajaran dengan tanpa menggunakan alat peraga mempunyai prestasi belajar sama
- Pada siswa dengan minat belajar rendah pembelajaran dengan menggunakan program wingeom mempunyai prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan alat peraga konkret dan tanpa alat peraga.
Kata Kunci: PEMBELAJARAN MATEMATIKA, Alat Peraga, Minat
5. Hubungan antara Lingkungan Belajar dan Minat Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI Jurusan IPS SMA Negeri I Paninggaran Kabupaten Pekalongan Tahun 2008
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan antara :
- Lingkungan belajar dan prestasi belajar mata pelajaran Akuntansi siswa kelas XI Jurusan IPS SMA Negeri I Paninggaran Pekalongan,
- Hubungan minat belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran Akuntansi siswa kelas XI Jurusan IPS SMA Negeri I Paninggaran Pekalongan,
- Hubungan lingkungan dan minat belajar sccara bersama-sama dengan prestasi mata pelajaran Akuntansi kelas XI Jurusan IPS SMA Negeri I Paninggaran Pekalongan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan studi korelasional. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI jurusan IPS SMA Negeri I Paninggaran Pekalongan tahun diklat 2007/2008 yang berjumlah 150 orang. Sampel diambil sebanyak 30% atau sebanyak 45 orang dengan teknik random sampling dengan cara undian. Data diperoleh dengan angket dan dokumntasi, teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier ganda.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan :
- “Ada hubungan yang positif antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran Akuntansi kelas XI jurusan IPS SMA Negeri I Paninggaran Pekalongan” hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan yang dilakukan, diperoleh rhitung > rtabel yaitu 0,30899 > 0,294,
- “Ada hubungan yang positif antara minat belajar dengan prestasi mata pelajaran Akuntansi kelas XI jurusan IPS SMA Negeri I Paninggaran Pekalongan, hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan yang dilakukan, diperoleh rhitung > rtabel yaitu 0,32868 > 0,294,
- “Ada hubungan yang positif lingkungan belajar dan minat belajar secara bersama-sama dengan prestasi mata pelajaran Akuntansi kelas XI jurusan IPS SMA Negeri I Paninggaran Pekalongan” hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan yang dilakukan, diperoleh rhitung > rtabel yaitu 0,4118 > 0,294 dan untuk menguji keberartian dilakukan uji F dengan db = 2 dan dk = 43 dan diperoleh Fhitung > Ftabel yaitu 4,29 > 3,21 dengan persamaan garis regresi Y = 43,55 + 0,120X1 + 0,145X2
6. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Laboratorium Kimia dan Video Compact Disc terhadap Prestasi Belajar Kimia Ditinjau dari Minat Belajar Siswa (Studi Komparasi pada Siswa Kelas X SMA Rayon 01 Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2008/2009)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
- Perbedaan pengaruh penggunaan media pembelajaran Laboratorium Kimia dan VCD terhadap prestasi belajar mata pelajaran Kimia.
- Perbedaan pengaruh Minat belajar siswa terhadap prestasi belajar mata pelajaran Kimia.
- Interaksi pengaruh penggunaan Media Pembelajaran dan Minat belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran Kimia.
Penelitian dilaksanakan di SMA Rayon 01 Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2008/2009. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Eksperimen dengan desain faktorial 2 x 2. Populasi penelitian adalah siswa SMA Rayon 01 Kabupaten Ngawi. Teknik Sampling yang digunakan adalah Multi stage cluster random sampling. Sampel penelitian berjumlah 60 siswa terdiri dari 30 siswa kelompok Eksperimen dan 30 siswa kelompok Kontrol. Instrumen yang digunakan adalah Angket minat belajar dan Tes hasil belajar. Validitas instrumen untuk Angket diuji dengan teknik korelasi Product moment dan reliabilitas angket dengan teknik korelasi Spearman Brown. Untuk tes dihitung Tingkat kesukaran dan Daya beda, serta uji validitas butir dilakukan dengan rumus korelasi Pointbiserial. Uji Reliabilitas Tesnya menggunakan rumus korelasi produnct moment dan Spearman Brown.Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Varian (ANAVA) yang dilanjutkan dengan uji Tukey.
Hasil penelitian ini adalah :
- Ada perbedaan pengaruh antara penggunaan Media Pembelajaran Laboratorium Kimia dan Media VCD terhadap prestasi belajar mata pelajaran Kimia. (Fa.obs = 9,46 dan Ftabel = 4,00. Fa.obs > Ftabel). Berdasarkan nilai rataan yang diperoleh : penggunaan media Lab. Kimia 7,46 dan media VCD 6,71 ( 7,46 > 6,71 ), maka dapat disimpulkan bahwa siswa yang diberi pelajaran dengan media Lab. Kimia prestasi belajarnya lebih tinggi dari pada siswa yang diberi pelajaran menggunakan media VCD.
- Ada perbedaan pengaruh antara Siswa yang memiliki Minat Belajar Tinggi dengan Siswa yang memiliki Minat Belajar Rendah. (Fb.obs = 6,51 dan Ftabel = 4,00. Fb.obs > Ftabel). Berdasarkan nilai rataan yang diperoleh : Minat belajar Tinggi 7,54 dan Minat belajar rendah 6,63 ( 7,54 > 6,63 ), maka dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki minat belajar tinggi prestasi belajarnya lebih tinggi dari pada siswa yang memiliki minat belajar rendah.
- Ada interaksi pengaruh antara penggunaan Media Pembelajaran dan Minat Belajar Siswa terhadap prestasi belajar mata pelajaran Kimia. (Fab.obs = 7,44 dan Ftabel = 4,00. Fab.obs > Ftabel).
7. Pengaruh Penggunaan Media Komik Digital dan Gambar terhadap Prestasi Belajar IPA Ditinjau dari Minat Belajar Siswa Kelas IV SD di Kecamatan Donorojo
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
(1) Pengaruh penggunaan media komik digital dan gambar terhadap prestasi belajar IPA siswa kelas IV semester genap Sekolah Dasar di Kecamatan Donorojo,
(2) Pengaruh minat belajar tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar IPA siswa kelas IV semester genap Sekolah Dasar di Kecamatan Donorojo,
(3) Interaksi pengaruh penggunaan media pembelajaran dan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar IPA siswa kelas IV semester genap Sekolah Dasar di Kecamatan Donorojo.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental semu dengan rancangan faktorial 2X2. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri se Kecamatan Donorojo, tahun ajaran 2014/2015. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah multistage cluster random sampling. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel antara lain SD Negeri Donorojo II sebagai kelompok eksperimen dengan menggunakan media komik dan SD Negeri Donorojo I sebagai kelompok kontrol dengan media gambar. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan tes. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan yaitu anava dua jalan.
Hasil uji hipotesis menunjukkan :
(1) Terdapat perbedaan pengaruh penggunaan media komik dan gambar tehadap prestasi belajar. Media komik digital menghasilkan prestasi belajar IPA yang lebih baik dibandingkan dengan media gambar. Hal ini dibuktikan dengan harga signifikansi= 0,000 a0,05.
Kata Kunci: Komik Digital, Gambar, Minat Belajar, Prestasi Belajar.
8. Pengaruh Penggunaan Media Transparansi terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Ditinjau dari Minat Belajar Siswa di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Semen Kabupaten Kediri (Studi Eksperimen di SD Negeri Kecamatan Semen Tahun Pelajaran 2008/2009)
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
- Perbedaan pengaruh yang signifikan penggunaan media transparansi dengan media konvensional terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa SDN Kecamatan Semen Kabupaten Kediri,
- Perbedaan pengaruh yang signifikan antara minat belajar tinggi dengan minat belajar rendah terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa SDN Kecamatan Semen Kabupaten Kediri,
- Interaksi pengaruh yang signifikan antara penggunaan media pembelajaran dengan minat belajar terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa SDN Kecamatan Semen Kabupaten Kediri.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan eksperimen dengan rancangan faktorial 2 x 2 dan penyajian data secara deskriptif analisis. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SDN Kecamatan Semen Kabupaten Kediri tahun 2008/2009. Cara pengambilan sampel dengan multi stage random sampling, sehingga sampel penelitian adalah 38 siswa klas VI SDN Sidomulyo sebagai klas eksperimen dan 38 siswa klas VI SDN Bobang I sebagai klas kontrol. Instrumen untuk pengumpulan data berupa angket minat belajar dan tes prestasi belajar. Untuk mengetahui kesahihan dan ketepatan instrumen angket dan tes dilakukan uji validitas, reabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda. Sebelum pengujian hipotesis dilakukan uji prasyarat analisis data, yaitu uji normalitas dengan rumus Kolmogorov-Smirnov dan uji homogenitas dengan uji Harley. Untuk analisis data dan pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis varians atau ANAVA dua jalan, yang dilanjutkan dengan uji Scheefee untuk mengetahui antar kelompok sel.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan :
- Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara media transparansi dengan media konvensional terhadap prestasi belajar IPA siswa SDN Kecamatan Semen Kediri (Fobs > Ftabel atau 23,627 > 3,92) yang diperjelas dengan perolehan prestasi belajar IPA dengan media konvensional (33,97 > 30,82)
- Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara minat belajar tinggi dengan minat belajar rendah terhadap prestasi belajar IPA siswa SDN Kecamatan Semen Kabupaten Kediri (Fobs > Ftabel atau 115,044 > 3,92) yang diperjelas dengan perolehan prestasi belajar IPA siswa yang mempunyai minat belajar tinggi lebih baik dibandingkan dengan prestasi belajar IPA siswa yang mempunyai minat belajar rendah (35,89 > 28,89)
- Ada interaksi pengaruh penggunaan media pembelajaran dengan minat belajar terhadap prestasi belajar IPA siswa SDN Kecamatan Semen Kabupaten Kediri (Fobs > Ftabel atau 4,197 > 3,92) yang diperjelas dengan hasil uji Scheefee, hipotesis yang diajukan teruji kebenarannya.
9. Pengaruh Penggunaan Model Problem Based Learning dan Cooperative Learning Model Jigsaw terhadap Prestasi Belajar IPA Ditinjau dari Minat Belajar Siswa (Eksperimen Pada Siswa Kelas V di SD Negeri Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
- Perbedaan pengaruh penggunaan Model PBL dan Model Jigsaw terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas V sekolah dasar negeri di Gugus Nakula Kecamatan Selogiri.
- Perbedaan pengaruh minat siswa tinggi dengan minat siswa rendah terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas V sekolah dasar negeri di Gugus Nakula Kecamatan Selogiri.
- Interaksi pengaruh antara penggunaan model pembelajaran dengan minat terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas V sekolah dasar negeri di Gugus Nakula Kecamatan Selogiri.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimental. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri di Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Selogiri yang berjumlah 786 siswa yang terdiri dari 35 SD. Teknik penelitian yang digunakan adalah multi stage cluster random sampling. Sampel penelitian yang terpilih adalah SD Negeri Singodutan sebanyak 30 siswa sebagai sampel eksperimen dan SD Negeri I Krisak sebanyak 30 siswa sebagai kelompok kontrol. Ketepatan dan kesahihan tes prestasi belajar diuji dengan uji validitas dan reliabilitas. Validitas butir soal diuji menggunakan program excel 2010 dan uji reliabilitas menggunakan belah dua dengan program excel 2010. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji prasyarat (uji normalitas dan homoginitas) dan Analisis Variansi (ANAVA) dua jalan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan :
- Perbedaan pengaruh penggunaan Model PBL dan Model Jigsaw terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas V sekolah dasar negeri di Gugus Nakula Kecamatan Selogiri, hal ini dapat diketahui bahwa hasil perolehan Fo= 123,37 > Fo,05=4,02,
- ada Perbedaan Perbedaan pengaruh minat siswa tinggi dengan minat siswa rendah terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas V sekolah dasar negeri di Gugus Nakula Kecamatan Selogiri (Fo=421,35 > Fo,05 =4,02), dan
- ada Interaksi pengaruh antara penggunaan model pembelajaran dengan minat terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas V sekolah dasar negeri di Gugus Nakula Kecamatan Selogiri (Fo= 8,208 >Fo,05=4.02).
10. Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Problem Solving, Inquiry, Ekspositori terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PKN Ditinjau dari Minat Belajar Siswa (Studi Eksperimen pada Kelas X SMK Muhammadiyah Kota Surakarta)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
- perbedaan pengaruh yang signifikan penggunaan strategi pembelajaran problem solving, strategi pembelajaran inquiry dan strategi pembelajaran ekspositori terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn.
- perbedaan prestasi belajar pada mata pelajaran PKn antara yang berminat belajar tinggi dan yang berminat belajar rendah terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran PKn.
- interaksi pengaruh antara penggunaan strategi pembelajaran dan minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn. Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah Kota Surakarta.
Populasi dalam penelitian ini siswa SMK Muhammdiyah Kota Surakarta yang terdiri dari 4 SMK dengan sub populasi adalah siswa kelas X SMK Muhammadiyah kota Surakarta. Kelas Eksperimen terdiri dari dua SMK yaitu SMK Muhammadiyah 1 Surakarta (34 siswa) sebagai kelas eksperimen pembelajaran dengan menggunakan metode Problem Solving dan SMK Muhammadiyah 3 Surakarta (37 siswa) sebagai kelas eksperimen pembelajaran dengan menggunakan metode Inquiry. Sedangkan kelas kontrol yaitu SMK Muhammadiyah 2 Surakarta (30 siswa) dengan model pembelajaran ekspositori. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan test dan metode analisis data menggunakan analisis anava dua jalan.
Hasil penelitian ini menunjukkana bahwa :
- Ada perbedaan pengaruh yang signifikan penggunaan strategi pembelajaran problem solving, strategi pembelajaran inquiry dan strategi pembelajaran ekspositori terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn siswa kelas X SMK Muhammadiyah Kota Surakarta.
- Ada perbedaan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn siswa kelas X SMK Muhammadiyah Kota Surakarta, antara yang berminat belajar tinggi dan yang berminat belajar rendah.
- Tidak ada pengaruh interaksi antara penggunaan strategi pembelajaran dengan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn siswa kelas X SMK Muhammadiyah Kota Surakarta.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi para guru di SMK dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran. Selain itu, sekolah juga harus memberikan perhatian pada minat belajar yang dimiliki para siswa.
Leave a Reply