Contoh proposal penelitian kuantitatif berikut ini dapat Anda gunakan sebagai bahan referensi dalam pembuatan karya ilmiah Anda. Pada contoh proposal penelitian kuantitiatif kali ini akan membahas tentang berbagai faktor yang mempengaruhi harga saham pada suatu perusahaan, dalam hal ini perusahaan Automotif And Allied Product yang terdaftar di BEJ atau Bursa Efek Jakarta selama tahun 1995 sampai dengan tahun 2004. Dalam contoh proposal yang akan dijabarkan di bawah ini akan menguak beberapa faktor yang berpengaruh dalam harga saham pada perusahaan tersebut. Faktor-faktor yang akan dianalisa adalah Return On Investment (ROI), Price Earning Ratio (PER), dan Price Book Value (PBV). Berikut untuk lebih jelasnya.
Contoh Tesis
- Daftar Contoh Tesis Akuntansi
- Daftar Contoh Tesis Akuntansi Perpajakan
- Daftar Contoh Tesis Akuntansi Perusahaan
Contoh Skripsi
- Daftar Contoh Skripsi Sistem Akuntansi
- Daftar Contoh Skripsi Akuntansi Komputer
- Daftar Contoh Skripsi Akuntansi Perusahaan
- Daftar Contoh Skripsi Akuntansi Perpajakan
- BAG I : Judul Contoh Skripsi Fakultas Ekonomi (Pemasaran, SDM, Akuntansi, Keuangan, Ekonomi Pembangunan)
- BAG II : Judul Contoh Skripsi Fakultas Ekonomi (Pemasaran, SDM, Akuntansi, Keuangan, Ekonomi Pembangunan)
- BAG III : Judul Contoh Skripsi Fakultas Ekonomi (Pemasaran, SDM, Akuntansi, Keuangan, Ekonomi Pembangunan)
- BAG IV : Judul Contoh Skripsi Fakultas Ekonomi (Pemasaran, SDM, Akuntansi, Keuangan, Ekonomi Pembangunan)
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIF AND ALLIED PRODUCT YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di negara maju pasar modal sejak lama telah menjadi lembaga yang sangat diperhitungkan bagi perkembangan perekonomian negara, sebab itu negara selalau berkepentingan mangatur jalannya pasar modal. Pasar modal atau bursa efek secara sederhana adalah tempat dimana bertemunya pembeli dan penjual efek yang terdaftar di bursa itu. Perjalanan hidup perusahaan mirip dengan perjalanan hidup manusia yang dimulai dari lahir, tumbuh, berkembang, menjadi dewasa bahkan dapat pula menjadi tua dan mati. Dalam menjalani siklus hidup ini seperti layaknya manusia, perusahaan juga membutuhkan darah segar. Dalam kenyataan sehari-hari darah yang diperlukan ini berupa modal usaha yang terutama dalam bentuk uang tunai atau cash (Sitompul, 1996:8).
Pasar modal merupakan salah satu penyedia dana bagi sektor produktif yang sangat dibutuhkan keberadaannya dalam meningkatkan pembangunan suatu negara. Untuk menunjang pembangunan nasional pasr modal Indonesia mulai menunjukkan peranan pentingnya dalam mobilitasi dana dari pemodal (pihak yang berlebihan dana) kepada perusahaan (pihak yang kekurangan dana) seacara efisien. Untuk melaksanakan pembagunan diharapkan dapat berjalan dengan mengandalkan kemampuan sendiri tanpa mengadakan sumber dari luar, pasar modal dipandang sebagai suatu sarana yang efektif untuk ikut serta mempercepat pembangunan suatu negara. Hal ini dikarenakn pasar modal merupakan pengarahan dana masyarakat yang disalurkan dke sektor-sektor produktif dan memperkuat bisnis pemodal domestik. Ditinjau dari segi perekonomian, pasar modal digunakan sebagai sarana investasi bagi para investo atau sarana pembentukan modal bagi dana tabungan yang ada di sektor swasta atau pemerintah. Oelh karena itu, kondisi pasar modal berkaitan dengan perkembangan ekonomi dan dunia usaha. Semakin baik perkembangan ekonomi dan dunia usaha, maka semakin baik pula perkembangan pasar modal. Sebaliknya, semakin buruk perkembangan ekonomi dan dunia usaha, maka semakin lemah kondisi pasar modal.
Pasar modal menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan dalam perekonomian suatu negara. Banyak manfaat yang diperoleh dari dibentuknya pasar modal, meskipun tidak semua negara membentuk pasar modal karena pertimbangan politik, sosial, dan ekonomi. Agar modal berhasil berkembang maka supply dan demand akan dana jangkan panjang hrus memadai, disamping faktor-faktor pendukung lain. Perkemabgnan pasar modal Indonesia nampaknya banyak dipegaruhi oleh berbagai kebijaksanaan yang diambil oleh pemerintah. Meskipun demikian pula tahun-tahun terakhir, pengaruh pemodal asing nampak menjadi makin besar di pasar modal Indonesia (Husnan, 1996:21).
Sementara itu, faktor-faktor yang mempengaruhi kebersihan pasar mdoal aalah (Husnan, 1996:8) :
- Penawaran sekuritas, Faktor ini berarti harus banyak perusahaan yang bersedia menerbitkan sekuritas di pasar modal.
- Permintaan akan sekuritas, Faktor ini harus terdapat anggota masyarakat yang memiliki jumlah dana yang cukup besar untuk digunakan membeli sekuritas-sekuritas yang ditawarkan baik yang berasal dari individu, perusahaan non-keuangan maupun lembaga keuangan.
- Kondisi politik dan ekonomi, Kondisi politik yang stabil akan ikut membantu pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya akan mempengaruhi penawaran dan permintaan akan sekuritas.
- Masalah hukum dan peraturan, Pembeli sekuritas pada dasarnya mengandalkan diri pada informasi yang disediakan oleh perusahan-perusahaan yang menerbitkan sekuritas, peraturan yang melindungi pemodal dari informasi yang tidak benar dan menyesatkan menjadi mutlak diperlukan.
- Peran lembaga-lembaga pendukung pasar modal, Lembaga-lembaga seperti BAPEPAM, Bursa Efek, Akuntan Publik, Underwriter, Wali Amanat, Notaris, Konsultan Hukum, Lembaga Clearing dan lainlain perlu untuk bekerja dengan profesional dan bisa diandalkan sehingga kegiatan emisi dan transaksi di bursa efek bisa berlangsung dengan cepat, efisien dan bisa dipercaya.
Pasar modal memungkinkan perusahaan menerbitkan sekuritas yagn berupa surat tanda hutang (obligasi) atau surat tanda kepemilikan (saham). Saham telah menjadi salah satu alternatif bagi investor untuk menanamkan modalnya dalam bentuk saham maka investor harus berhati-hati terhadap perubahan harga saham yang mungkin terjadi (Husnan, 1996:4). Faktor yang menyebabkan harga saham berubah adalah adanya persepsi yang berbeda dari masing-masing investor, sesuai informasi yang dimiliki. Bagi sebagian orang, perdagangan saham harus diartikan sebagai kegiatan investasi. Keputusan investasi dari seorang pemodal yang rasional didahului oleh proses analisis terhadap variabel yang secara fundamental diperkirakan akan mempengaruhi harga saham (Usman dasn Koesnadi, 1990:139).
Para investor akan mengalisis saham untuk menentukan harga saham yang wajar. Mereka menilai saham perusahaan dengan melihat hubugan antara resiko dengan keuntungan dari dana yang diinvestasikan pada perusahaan. Pada dasarnya, para investor tidak menyukai resiko, oleh karena itu prinsip ekonomi tetap dipegang oleh mereka. Investor berharap resiko sekecil-kecilnya dapat mendatangkan keuntungan yang sebesar-besarnya.
Telah banyak dilakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengeruhi harga saham, yaitu (Natarsyah, 2002:540-541).
- Gordon (1976) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham perusahaan industri makanan dan industri mesin, periode penelitian 1954-1958. Didasarkan pada model pertumbuhan yang konstan, hasil penelitian menunjukkan bahwa deviden, pertumbuhan pendapatan, tingat likuiditas dan ukuran perusahaan, mempunyai pengaruh yang positif, sedangkan debt ratio dan standard deviasi dari pertumbuhan pendapatan mempunyai pengaruh yang negatif terhadap harga saham.
- Meadar dan Sprecher (1991) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham di NYSE pada periode 1930-1940, hasilhnya menunjukkan bahwa nilai buku saham (book value), modal kerja bersih, EPS, mempunyai pengaruh yang positif, sedangkan deviden mempunyai pengaruh yang negatif terhadap perubahan harga saham. Kemudian ia melakukan penelitian ulang dengan variabel yang sama pada tahun 1931-1939, dan hasinya ternyata semua variabel mempunyai pengaruh yang positif.
- Sillahi (1991) mengadakan penelitian terhadap 38 perusahaan yang lsiting di Bursa Efek Jakarta dengan periode penelitian pada tahun 1989-1991. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa fluktuasi harga saham secara nyata dan simultan dipengaruhi oleh variabel return on assets, dividen pay out ratio, volume perdagangan saham dan tingkat bunga deposito. ROA mempunyai pengaruh yang dominan.
- Sulitiono (1994) meneliti tentang beberapa faktor yang berpengaruh tehada ahrga sahma pada perusahaan farmasi yang go public di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel ROA, dieviden, finansial leverage, tingkat likuditas dan tingkat bunga deposito, secara simultan signifikan berpengaruh terhadap bunga saham, sedangkan variabel lain tidak signifkan.
- Christianta (1996) meneliti tentang hubgunan indeks Harga Saham Gabugna Jakrta (IHSG) dengan faktor-faktor non fundamental emiten dalam pasar sekudner di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk periode short run, faktor-faktor yang memiliki hubungan yang signifikan dengan perubahan harga saham (IHSG) adalah permintaan saham investor lokal dan investor asing, suku bunga deposito bank (berjangka 3 bulan) serta jumlah uang yang beredar (M2). Sedangkan perubahan kurs rupiah terhadap US dolar dan perubahn inflasi tidak menunjukkan hubungan yang signifikan.
- Tujuan utama investor dalam menanamkan modal adalah untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan resiko tertentu. Salah satu keuntungan investor adalah dalam bentuk deviden. Deviden merupakan hak yang diberikan perusahaan kepada pemilik modal sebagai suatu kompensasi atas kesediaan investor untuk menanamkan dananya. Namun demikian tidak selamanya deviden ini dibagikan kepada pemegang saham. Dalam keadaan kesulitan finansial terkadang perusahaan tidak membagikan deviden secara tunai, yaitu mengganti deviden dengan saham. Adapun dalam keadaan yagn benar-benar merugi maka perusahaan tidak dapat membagikan dividen. Penaksiran nilai saham merupakan indikator yang dapat mempengaruhi besar kecilnya keuntungan yang akan diperoleh investor.
Nilai saham menggambarkan nilai perusahaan, sehingga nilai saham sangat dipengaruhi oleh kinerja perusahaan dan prospek perusahaan dalam usaha untuk meningkatkan nilai perusahaan di masa yang akan datang. Jika industri meningkat, maka investor akan menerima penghasilan dari saham yang dimiliki beberapa deviden dan capital gain.
Meskipun faktor fundamental sangat luas dan kompleks cakupannya tidak saja meliputi kondisi internal perusahaan (basic financial dan economic facts), tetapi juga kondisi fundamental makro ekonomi yang berada di luar kendali perusahaan. Adapun faktor-faktor fundamental perusahaan dari aspek performance financial yang mempengaruhi harga saham antara lain : return on inverstement, return on equity, price earning ratio, debt to equity ratio dan price book value.
Dengan asumsi para pemodal adalah rasional maka aspek fundamental menjadi dasar penelitian yang utama bagi seorang fundamentalis, argumen dasarnya adalah bahwa nilai saham mewakili nilai perusahaan, tidak hanya nilai intrinsik suatu saat, tapi juga akan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan nilai kekayaan di kemudian hari.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham pada Perusahaan Automotif and Allied Product yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”
B. Pembatasan Masalah
Faktor-faktor yang mempengeruhi harga saham antara lain : return on investment, return on equity, price earning ration, debt to equity ration dan price book value. Mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi harga saham serta keterbatasan kemampuan penulis maka dalam penelitian ini diberikan pembatasan masalah sebagai berikut :
- Penelitian ini mengambil obyek penelitian pada perusahaan Automotif and Allied Product yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
- Periode penelitian yang digunakan dalam periode tahunan yaitu mulai tahun 1995 sampai dengan tahun 2004.
- Faktor-faktor yang diteliti adalah return on investment (ROI), price earning ratio (PER) dan price book value (PBV).
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
- Apakah return on investment (ROI), price earning ratio (PER) dan price book value (PBV) secara serempak maupun secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan Automotif and Allied Product yang terdapat di Bursa Efek Jakarta dari tahun 1995 sampai tahun 2004.
- Faktor apakah yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap harga saham pada perusahaan Automotif and Allied Product yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tahun 1995 sampai tahun 2004?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
- Untuk mengetahui pengaruh return on investment (ROI), price earning ratio (PER) dan price book value (PBV) secara serempak maupun secara parsial terhadap harga saham pada perusahaan Automatif and Allied Product yang terdapat di Bursa Efek Jakarta dari tahun 1995 sampai tahun 2004.
- Untuk mengetahui faktor yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap harga saham pada perusahaan Automatif and Allied Product yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tahun 1995 sampai tahun 2004.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
Bagi Akademis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk acuan penelitian selanjutnya bagi ilmu manajemen, khususnya manajemen keuangan bidang investasi.
Bagi Investor
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan bahan evaluasi dalam kaitannya dengan proses pengambilan keputusan investasi saham dalam keadan harga yang berflutuasi.
Leave a Reply