Judul Tesis : Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Pengurangan Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2006-2010
A. Latar Belakang
Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses pembangunan yang dilaksanakan suatu negara/daerah dalam rangka memakmurkan warga negara/penduduk daerah setempat. Proses pembangunan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan kemajuan suatu bangsa melalui peningkatan kesejahteraan rumah tangga atau penduduk. Pembangunan ekonomi berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi dan disertai dengan perubahan pada distribusi output dan struktur ekonomi (Nafziger, 2006). Idealnya, pembangunan ekonomi akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi sekaligus meningkatkan kesejahteraan kepada segenap masyarakat. Pada kenyataannya, manfaat dari pertumbuhan ekonomi ini tidak otomatis dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat.
Hal ini ditandai dengan adanya ketimpangan dalam distribusi pendapatan, kemiskinan dan pengangguran. Isu tentang pertumbuhan ekonomi, ketidakmerataan pendapatan dan kemiskinan ini telah lama menjadi fokus utama pembangunan ekonomi baik di tingkat global maupun nasional. Analisa hubungan segitiga antara ketiga hal tersebut telah menjadi bahan perdebatan yang panjang dan sangat menarik terutama pada pemilihan strategi pembangunan ekonomi dalam upaya pengentasan kemiskinan, apakah lebih mendahulukan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan mengesampingkan pembagian distribusi pendapatan atau lebih mengutamakan distribusi pendapatan yang lebih merata tanpa harus mengorbankan pertumbuhan ekonomi.
B. Rumusan Masalah
- Bagaimana efek pertumbuhan dan efek distribusi terhadap pengurangan kemiskinan pada tingkat kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah?
- Bagaimana derajat pro poor growth pada tingkat kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah?
- Faktor-faktor apa yang mempengaruhi pengurangan kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah?
C. Tinjauan Pustaka
Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pendapatan
Pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan produksi suatu negara atau pendapatan perkapita (Nafziger, 2006). Produksi tersebut dihitung dengan GNP (Gross National Product – Produk Nasional Bruto) atau GNI (Gross National Income – Pendapatan Nasional Bruto) yang merupakan total output dari negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai peningkatan kapasitas perekonomian suatu wilayah dalam suatu waktu tertentu.Ketimpangan pendapatan terjadi apabila sebagian besar penduduk memperoleh pendapatan yang rendah dan pendapatan yang besar hanya dinikmati oleh sebagian kecil penduduk. Semakin besar perbedaan pendapatan yang diterima masing-masing kelompok menunjukkan ketimpangan yang semakin besar.
Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan
Fenomena kemiskinan merupakan sesuatu yang kompleks, dalam arti tidak hanya berkaitan dengan dimensi ekonomi saja tetapi juga dengan dimensi-dimensi lain di luar ekonomi. Selama ini kemiskinan lebih sering diartikan sebagai ketidakcukupan pendapatan dan harta (lack of income and assets) untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar seperti pangan, sandang, perumahan, pendidikan dan kesehatan, yang mana semuanya berada dalam lingkup dimensi ekonomi.
PDRB Sektoral
PDRB sektoral menggambarkan jumlah output agregat sektor yang dihasilkan suatu daerah. PDRB sektoral perkapita menurut harga konstan merupakan nilai PDRB sektoral menurut harga konstan dibagi dengan jumlah penduduk di wilayah tersebut. PDRB sektoral perkapita ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu PDRB perkapita sektor pertanian dan PDRB perkapita sektor non pertanian. Peningkatan nilai PDRB sektoral menurut harga konstan menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi sektoral. Menurut teori ekonomi, pertumbuhan ekonomi mengindikasikan semakin banyak kesempatan kerja yang tercipta dan semakin banyak orang yang bekerja, sehingga akan mengurangi pengangguran dan kemiskinan.
D. Metodelogi Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia dan Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
Penelitian ini menggunakan Analisis Deskriptif dan Metode Kuantitatif berupa metode dekomposisi kemiskinan Shapley, metode Poverty Equivalent
Growth Rate (PEGR) dan model regresi data panel.
Metode penghitungan PEGR dengan menggunakan teknik analisis ex-post dilakukan untuk mengatasi permasalahan penghitungan secara ex-ante.
E. Kesimpulan
- Pencapaian pembangunan di Provinsi Jawa Tengah berdasarkan efek pertumbuhan dan efek distribusi menunjukkan bahwa pertumbuhan pendapatan memiliki efek menurunkan ketiga ukuran kemiskinan terjadi pada periode 2007-2008, 2009-2010 dan 2006-2010, sedangkan proses redistribusi pendapatan memiliki efek menurunkan kemiskinan terjadi pada periode 2006- 2007 dan 2008-2009. Efek netto pengurangan kemiskinan terjadi pada hampir semua periode, kecuali pada periode 2007-2008 hanya terjadi pada persentase penduduk miskin. Pada tingkat kabupaten/kota, efek pertumbuhan, efek distribusi serta efek netto tersebut tidak selalu sama, baik antar periode maupun antar daerah.
- Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Tengah pada periode 2006-2007 dan 2008-2009 tergolong pro poor growth dari ketiga ukuran kemiskinan yang ada, sedangkan pada periode 2007-2008, 2009-2010 dan 2006-2010 belum tergolong pro poor growth. Pada tingkat kabupaten/kota, jumlah kabupaten/kota yang pertumbuhan ekonominya tergolong pro poor growth sangat berfluktuasi, baik antar periode maupun antar daerah. Pencapaian pembangunan pada tingkat kabupaten/kota pada periode 2008-2009 lebih baik dibandingkan periode lainnya, di mana mayoritas kabupaten/kota pertumbuhan ekonominya tergolong pro poor growth.
- Peningkatan PDRB riil perkapita sektor pertanian dan tingkat pendidikan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengurangan persentase penduduk miskin, indeks kedalaman kemiskinan dan indeks keparahan kemiskinan. Sedangkan peningkatan PDRB riil perkapita sektor non pertanian hanya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengurangan persentase penduduk miskin. Pengeluaran pemerintah untuk investasi publik tidak berpengaruh signifikan terhadap pengurangan kemiskinan, namun memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan indeks kedalaman kemiskinan dan indeks keparahan kemiskinan. Sedangkan peningkatan ketimpangan pendapatan malah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengurangan persentase penduduk miskin.
Contoh Tesis Pertumbuhan Ekonomi
- Apakah Pengeluaran Pendidikan dan Kesehatan Mendukung Pertumbuhan Ekonomi (Sebuah Pendekatan Panel Kointegrasi untuk Provinsi-Provinsi Indonesia)
- Apakah Tingkat Tabungan Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Analisis Perkembangan Sektor Keuangan, Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan di Indonesia Pendekatan – Kausalitas dalam VECM
Leave a Reply