Judul Tesis : Analisis Ketimpangan Pendidikan dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2000-2010
A. Latar Belakang Tesis
Tujuan utama dari pembangunan ekonomi nasional adalah mencapai masyarakat yang sejahtera. Todaro dan Smith (2006) mendefinisikan pembangunan secara luas sebagai suatu sistem sosial secara keseluruhan menuju kehidupan yang lebih baik/lebih manusiawi. Keberhasilan pembangunan dipandang sebagai keberhasilan menyeluruh atas upaya yang dilakukan secara terencana untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia.
United Nations Development Program (UNDP) mendefinisikan kesejahteraan menjadi lebih luas, bukan hanya dilihat dari pendapatan domestik bruto (PDB) yang menggambarkan pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 1990, UNDP meluncurkan Human Development Index (Indeks Pembangunan Manusia/IPM), yang mengukur pencapaian suatu negara atas tiga (3) dimensi dasar pembangunan manusia: umur panjang, pendidikan dan kelayakan hidup yang diwakili oleh angka harapan hidup, angka melek huruf dan lama sekolah rata-rata serta pendapatan per kapita riil yang telah disesuaikan menurut daya beli masing-masing negara.
B. Rumusan Masalah
- Bagaimana gambaran ketimpangan pendidikan di Indonesia tahun 2000- 2010?
- Bagaimana perbandingan ketimpangan pendidikan antar pulau di Indonesia tahun 2000-2010?
- Bagaimana dampak ketimpangan pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia?
C. Landasan Teoritis
Pentingnya Ukuran Ketimpangan Pendidikan
Beberapa alasan dikemukakan mengapa ketimpangan pendidikan menjadi sesuatu yang perlu untuk ditelusuri. Thomas, Wang dan Fan (2001) menyebutkan bahwa alasan tersebut terkait dengan kesejahteraan dan efisiensi. Dari sisi kesejahteraan, pendidikan dan kesehatan yang baik akan meningkatkan kemampuan orang-orang untuk menentukan kehidupannya yaitu memperkuat peran mereka dan memberikan kontribusi bagi kesejahteraannya secara langsung. Meskipun demikian, gap pendidikan antara si kaya dan si miskin dalam satu negara ataupun antar negara masih menjadi hal yang mencemaskan.Jika kemiskinan dianggap sebagai “perampasan dari pemenuhan kebutuhan minimum pendidikan yaitu Sekolah Dasar”, maka ketimpangan kesejahteraan harus memasukkan ukuran ketimpangan pendidikan.
Ketimpangan Pendidikan dan Pertumbuhan Ekonomi
Beberapa studi empiris gagal menjelaskan teori yang mengimplikasikan hubungan yang kuat antara human capital dan pertumbuhan karena mengabaikan ketimpangan human capital (dipandang sebagai omitted variable). Beberapa studi yang memasukkan variabel ketimpangan pendidikan malah membuat estimasi lebih handal (Thomas, Wang dan Fan, 2001). Ketimpangan human capital merupakan satu dimensi dari ketimpangan lainnya (ketimpangan pendapatan, kesehatan) yang digunakan sebagai ukuran ketimpangan yang multidimensi.
Tinjauan Empiris
Penelitian empiris yang menganalisis hubungan antara ketimpangan human capital dan pertumbuhan ekonomi memaparkan penggunaan data antar negara (Birdsall dan Londono, 1997; Castello dan Domenech, 2002; Bowman, 2007; Castello-Climent, 2010; Sauer dan Zagler, 2011), data time series (Rao dan Jani, 2008), data panel (Lopez, Thomas & Wang, 1998; Park, 2006; Klasen dan Lamanna, 2009; Castello-Climent, 2010) atau antar daerah dalam satu negara (Hassan dan Shahzad, 2005; Digdowiseiso, 2009; Duarte dan Simoes, 2010; Gungor 2010).
D. Metode Penelitian
Untuk keperluan studi ini, penulis menggunakan data sekunder yang didapatkan dari beberapa publikasi BPS, seperti Statistik Indonesia, Indikator Kesejahteraan Rakyat dan PDRB Menurut Penggunaan beberapa terbitan.
Beberapa studi mengkaji ukuran ketimpangan pendidikan menggunakan ukuran yang berbeda-beda. Birdsall dan Londono (1997) dan Ram (1990) mengukur ketimpangan pendidikan melalui standar deviasi dari lamanya bersekolah.
Relasi di antara variabel-variabel ekonomi pada kenyataannya banyak yang bersifat dinamis. Analisis data panel dapat digunakan pada model yang bersifat dinamis dalam kaitannya dengan analisis penyesuaian dinamis (dynamic of adjustment).
E. Kesimpulan
- Ketimpangan pendidikan selama tahun 2000-2010 di Indonesia bergerak menurun dan tergolong ketimpangan yang rendah sepanjang tahun. Pada tahun 2010, provinsi dengan ketimpangan pendidikan yang paling merata adalah DKI Jakarta dan sebaliknya yang paling tidak merata adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
- Dengan membandingkan gini pendidikan antar pulau, maka sejak tahun 2000 Pulau Sumatera menjadi pulau dengan ketimpangan pendidikan terendah meskipun mengalami sedikit peningkatan indeks dari tahun 2000 ke tahun 2010. Sebagian besar provinsi di Pulau Sumatera memiliki gini pendidikan dibawah rata-rata gini pendidikan nasional pada tahun 2000 maupun 2010. Sebaliknya Pulau Bali dan Nusa Tenggara menjadi wilayah dengan ketimpangan pendidikan tertinggi meskipun mengalami penurunan gini pendidikan pada periode tersebut.
- Dengan metode panel dinamis, diperoleh hasil bahwa ketimpangan pendidikan berdampak negatif signifikan terhadap pertumbuhan. Ketimpangan pendidikan yang semakin tinggi akan menghambat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Contoh Tesis Pertumbuhan Ekonomi
- Analisis Kontribusi Pengeluaran Pemerintah Daerah terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Manusia di Provinsi Banten, Tahun 2002-2011
- Analisis Ketimpangan Pendidikan dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2000-2010
- Analisis Hubungan Antara Hutang Luar Negeri, Capital Inflow dan Pertumbuhan Ekonomi
Leave a Reply