Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia yang terletak di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Universitas ini berdiri pada tanggal 23 September 1963, berdasarkan Keputusan Presiden RI No.195/1963 dan SK Menteri No. 153/1963. Nama Jenderal Soedirman sendiri diambil dari seorang Panglima Besar yang merupakan Pahlawan Nasional kelahiran Purbalingga untuk mengenang jasa-jasanya pada nusa, bangsa, dan negara.
Daftar Isi
- Akreditasi Magister Kesehatan
- Akreditasi Magister Kesehatan
- Akreditasi Magister Kesehatan (Kampus Jakarta)
- Sejarah Magister Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto
- Visi
- Misi
Akreditasi Magister Kesehatan
Keputusan Menhumham RI No. AHU – 30 A.H 01.07 Tahun 2014 dan keputusan Mendikbud No. 291/P/2014 berdasarkan keputusan LAM-PTKes (Decree) No. : 0610/LAM-PTKes/Akr/Sar/V/2016 menyatakan Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto terakreditasi dengan peringkat B
Sejarah Magister Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto
Cikal bakal terbentuk dan berdirinya Fikes Unsoed dimulai dengan berdirinya Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan (fkik) yang terdiri dari :
- Program Pendidikan Dokter (Ijin Dikti No 308/D/T/2001), 25 Sept 2001
- Prog. Sarjana Kesehatan Masyarakat (Ijin Dikti No 2798/D/T/2001), 30 Agust. 2001
- Program Sarjana Keperawatan (Ijin Dikti No 598/D/T/2005), 2 Maret 2001
Bertempat di Gedung A (Jurusan Keperawatan sekarang).
Tanggal 9 Oktober 2006 FKIK di kukuhkan sebagai salah satu fakultas di Unsoed dengan SK Dirjen Dikti No. 3833/D/T/2006 dan SK Rektor Unsoed No. 122/H23/OT/2007 kemudian menempati gedung D sebagai gedung dekanat, sebelum akhirnya menempati gedung baru FKIK di kompleks RS. Margono Soekardjo.
Selanjutnya, mengacu pada Rencana strategis Unsoed, tahun 2014 melalui SK Rektor Unsoed No. 1600/UN23.OT.01/2014 menetapkan Fakultas-fakultas baru dilingkungan Universitas Jenderal Soedirman. FKIK termasuk salah satu fakultas yang di rekomendasikan untuk melakukan “pemekaran fakultas”. Maka di tahun 2014 berdirilah Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan (FIKES) yang menaungi program studi :
- Kesehatan Masyarakat (Kesmas)
- Keperawatan
- Farmasi
- Progi Gizi
- Prodi Pendidikan Jasmani.
Sebagai fakultas baru, Fikes yang saat itu belum memiliki gedung sendiri, menginduk di salah satu ruangan di gedung Magister Manajemen (MM) dari tahun 2014 s/d 2017. Akhir 2017 pembangunan gedung dekanat FIKES selesai, dan awal 2018 FIKES menempati gedung dekanat baru hingga sekarang.
Visi
Menjadi fakultas yang unggul dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni (IPTEKS) di bidang kesehatan yang relevan dengan pengembangan sumberdaya perdesaan yang berkelanjutan, berlandaskan pada sumberdaya dan kearifan lokal pada tahun 2034.
Misi
- Menyelenggarakan pendidikan kesehatan yang berkualitas untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat perdesaan yang berlandaskan pada sumberdaya dan kearifan lokal.
- Menyelenggarakan penelitian kesehatan yang relevan dengan pengembangan sumberdaya perdesaan dan kearifan lokal guna menunjang pembangunan nasional.
- Meningkatkan kerjasama dalam pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni di bidang kesehatan pada tingkat lokal, nasional, dan internasional.
- Mengembangkan tata kelola fakultas dengan menerapkan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan meritokrasi.
Tujuan
- Menghasilkan lulusan yang profesional, kompetitif, memiliki kemampuan kepemimpinan, entrepreneurship, memecahkan masalah kesehatan, dan berinovasi dalam pengembangan kesehatan masyarakat perdesaan yang berlandaskan pada sumberdaya dan kearifan lokal.
- Menghasilkan karya penelitian dalam bidang kesehatan yang relevan dengan pengembangan sumberdaya perdesaan dan kearifan lokal guna menunjang pembangunan nasional.
- Menjalin kerjasama dalam pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni di bidang kesehatan pada tingkat lokal, nasional, dan internasional.
- Membentuk tata kelola yang transparan, akuntabel, dan meritokrasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan.
Leave a Reply