HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Perancangan Website dari Aspek Usabilitas dengan Focus Group Discussion

Perancangan Ulang Website Teknik Industri Universitas Sebelas Maret dengan Memperhatikan Aspek Usabilitas Menggunakan Metode Focus Group Discussion

ABSTRAK

Kemajuan teknologi membuat website menjadi salah satu media penyampai informasi. Website yang baik idealnya mempunyai kemudahan dalam penggunaannya (usabilitas) sehingga membuat pengguna lebih mudah dalam mengakses informasi yang disajikan. Namun pada kenyataannya, usabilitas menjadi faktor yang kurang diperhatikan dalam perancangan suatu website. Penelitian ini menyajikan perancangan ulang website Teknik Industri UNS dengan memperhatikan aspek usabilitas.

Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :

  • identifikasi usabilitas desain lama,
  • identifikasi permasalahan,
  • pencarian solusi serta masukan,
  • penetapan prioritas perbaikan,
  • perancangan desain usulan, dan
  • pengujian usabilitas desain usulan.

Pengujian usabilitas dilakukan dengan menggunakan kuesioner WEBUSE. Identifikasi permasalahan, solusi serta masukan dan prioritas perbaikan dilakukan dengan Focus Group Discussion (FGD). Sedangkan perancangan desain usulan memperhatikan beberapa guideline usabilitas dari The U.S. Department of Health and Human Services (HHS).

Hasil pengujian usabilitas desain usulan menggunakan kuesioner WEBUSE menunjukkan terjadinya peningkatan usabilitas pada website TI, yaitu dari level moderate menjadi good. Kenaikan usabilitas meliputi content organization and readability (0.17 poin), navigation and links (0.26 poin), design user interface (0.25 poin), dan performance and effectiveness (0.29 poin).

Kata Kunci: website Teknik Industri, web TI, WEBUSE, FGD, Focus Group Discussion, usabilitas

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah
Website merupakan salah satu media untuk menyampaikan informasi. Informasi tersebut dapat berupa publikasi, promosi, maupun komunitas di dunia maya. Keberadaan website telah memberikan kemudahan bagi penggunanya dimana pengguna tidak perlu datang ke suatu tempat secara langsung untuk mencari informasi terkait dengan tempat tersebut. Pengguna cukup membuka internet, kemudian mencari informasi yang diinginkan melalui website yang ada. Website dirancang untuk dapat membantu pengguna dalam mencapai tujuannnya. Oleh karena itu, website sebaiknya memiliki kemudahan dalam pemakaiannya (usabilitas). Usabilitas website dapat diwujudkan dengan interface design yang mudah dipelajari, content yang terorganisir dengan baik, navigation dan link yang jelas, dan performa yang baik.

Usabilitas memegang peranan penting dalam pengembangan suatu website. Menurut Chiew dan Salim (2003), usabilitas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan suatu website. Usabilitas dapat juga menjadi faktor yang membedakan pengguna untuk dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik atau tidak, dan juga ada tidaknya kepuasan dari pengguna ketika menyelesaikan tugasnya (Usabilityfirst, 2008). Usabilitas yang baik akan menjadikan website lebih mudah dipelajari dan digunakan sehingga pengguna lebih cepat dalam menemukan informasi yang diinginkan.

Website Teknik Industi Universitas Sebelas Maret (UNS) yang beralamatkan di http://www.ti.uns.ac.id menyajikan informasi tentang hal – hal terkait dengan Teknik Industri UNS. Website ini dibuat untuk mempermudah seseorang mengenal lebih dalam tentang Teknik Industri UNS tanpa harus datang mengunjungi Teknik Industri UNS secara langsung. Informasi yang bisa didapatkan pada website http://www.ti.uns.ac.id antara lain profil Teknik IndustriUNS, daftar staff akademik dan non akademik, program sarjana Teknik Industri UNS, informasi laboratorium dan juga berita terkini mengenai Teknik Industri. Observasi awal objek penelitian yang telah dilakukan menemukan beberapa keluhan yang dialami pengguna saat menggunakan website TI. Beberapa keluhan tersebut diantaranya susunan menu navigasi yang mengharuskan pengguna membuka satu persatu untuk mengetahui link tambahan di dalamnya dan juga tidak adanya tombol eksekusi untuk search. Selain itu, observasi awal juga menemukan beberapa masalah pada desain website. Permasalahan tersebut antara lain warna link yang tidak berubah, beberapa link yang mati, dan juga fasilitas search yang tidak berfungsi.

Semua permasalahan yang ditemukan pada website TI merupakan permasalahan terkait dengan usabilitas. Permasalahan usabilitas dapat menyebabkan website ini menjadi sulit digunakan (tidak usable). Menurut Thomason (2004) beberapa komponen penting dalam perancangan website yang usable diantaranya adalah desain sistem navigasi yang jelas dan sederhana, content yang jelas dan simple, dan juga fasilitasi feedback dari pengguna. Nielsen (2007) juga menyebutkan bahwa tidak adanya perubahan warna link dan juga buruknya fasilitas search termasuk dalam 10 kesalahan terbesar dalam perancangan website. Permasalahan usabilitas dan juga kesalahan pada website TI menjadi alasan dilakukannya perancangan ulang. Perancangan ulang yang dilakukan bertujuan untuk membuat website TI lebih usable bagi penggunanya. Oleh karena itu diperlukan penggalian informasi lebih dalam untuk mengetahui permasalahan dan keluhan yang dirasakan pengguna. Penggalian informasi lebih dalam dapat dilakukan dengan suatu diskusi yang terfokus dan melibatkan beberapa pengguna website. Suatu kelompok diskusi yang dilakukan secara sistematis dan terarah atas suatu isu atau permasalahan yang terjadi dinamakan Focus Group Discussion (FGD) (Irwanto, 2006).

Metode FGD dipilih karena FGD memberikan kebebasan bagi peserta untuk menyampaikan ide, pendapat, dan juga masukan selama masih dalam batas kerangka kerja dari tujuan FGD. Dengan kata lain, data yang diperoleh dari FGD merupakan data yang lebih terperinci dan hal ini sulit dilakukan jika menggunakan kuesioner yang hanya memberikan penilaian terhadap atribut yang sudah ada. Permasalahan yang berhasil diidentifikasi dalam FGD selanjutnya menjadi data masukan untuk perancangan ulang website dengan memperhatikan aspek usabilitas.

Untuk mengetahui ada tidaknya perubahan usabilitas, maka perlu dilakukan pengujian usabilitas pada hasil rancangan website. Pengujian usabilitas website dapat menggunakan berbagai macam alat seperti WAMMI, Bobby, NIST Web Metrics, Protocol analysis dan WEBUSE. Pada penelitian ini WEBUSE dipakai sebagai alat untuk mengukur level usabilitas. WEBUSE dipilih karena WEBUSE merupakan alat pengukur usabilitas yang dapat digunakan untuk semua jenis website. Selain itu, kriteria usabilitas pada WEBUSE lebih lengkap dan telah mencakup semua kriteria usabilitas yang ada pada WAMMI, Bobby, NIST Web Metrics, dan Protocol analysis (Chiew dan Salim, 2003).

Hasil pengukuran usabilitas yang dilakukan dapat memberi gambaran sejauh mana hasil rancangan website dapat memberi kemudahan, kepuasan, dan juga mengurangi tingkat kesalahan dalam penggunaan website.

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?