HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Pengaruh Metode Latihan dan Panjang Tungkai terhadap Prestasi Lari Cepat 100 Meter

Judul Skripsi : Pengaruh Metode Latihan dan Panjang Tungkai terhadap Prestasi Lari Cepat 100 Meter (Studi Eksperimen Hollow Sprint dan Acceleration Sprint pada Siswa Putra SMA Negeri 1 Kalasan Yogyakarta)

 

A. Latar Belakang

Penelitian ini menggunakan uji coba siswa SMA Negeri 1 Kalasan Yogyakarta sebagai populasi dan sampelnya. Adapun alasan pemilihan populasi dan sampel, didasarkan pada belum pernah dilakukan penelitian latihan lari cepat 100 meter untuk siswa SMA tersebut serta dimungkinkan pembibitan atlet muda dari daerah. Dengan umur yang relatif muda seorang calon atlet lebih mudah dilatih dan dibentuk, sehingga diharapkan mampu berprestasi tinggi. Penelitian ini sangat mendukung usaha peningkatan mutu pembelajaran pendidikan kesehatan jasmani siswa di sekolah. Berkaitan dengan peningkatan mutu pendidikan jasmani maka perlu usaha untuk mengkaji masalah yang berkaitan dengan bidang kesehatan jasmani (keolahragaan), khususnya mengenai prestasi lari cepat yang ingin dicapai oleh siswa. Mengingat event lari 100 m merupakan partai yang sangat menarik dalam lomba atletik, namun demikian prestasi catatan waktu yang diperoleh oleh siswa SMA semakin menurun, sehingga perlu untuk mengetahui penggunaan metode latihan yang menitik beratkan pengaruh panjang tungkai terhadap prestasi lari 100 meter.

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka ingin dilakukan penelitian yang mengkaji mengenai pengaruh metode latihan dan panjang tungkai terhadap prestasi lari cepat 100 meter siswa putra peserta kegiatan ekstrakurikuler olahraga SMA Negeri I Kalasan Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009.

 

B. Perumusan Masalah

  1. Adakah perbedaan pengaruh metode latihan hollow sprint dan acceleration sprint terhadap prestasi lari cepat 100 meter siswa putra peserta kegiatan ekstrakurikuler olahraga SMA Negeri I Kalasan Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009?
  2. Adakah perbedaan prestasi lari cepat 100 meter bagi siswa yang memiliki tungkai panjang dan pendek pada siswa putra peserta kegiatan ekstrakurikuler olahraga SMA Negeri I Kalasan Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009?
  3. Adakah pengaruh interaksi antara metode latihan dan panjang tungkai terhadap prestasi lari cepat 100 meter pada siswa putra peserta kegiatan ekstrakurikuler olahraga SMA Negeri I Kalasan Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009?

 

C. Landasan Teori Skripsi

Lari Cepat 100 Meter

Lari cepat 100 meter merupakan salah satu event yang dilombakan pada lari jarak pendek dalam cabang olahraga atletik. Kecepatan memegang peran yang sangat penting untuk mencapai finish. Inti dari prestasi lari 100 meter adalah terletak pada kecepatan lari atau lari secepat-cepatnya. Aip Syarifudin (1992: 41) menyatakan bahwa lari jarak pendek atau lari cepat (sprint) merupakan cara lari dalam kondisi atlet harus menempuh seluruh jarak yang ditentukan dengan kecepatan semaksimal mungkin. Untuk itu atlet harus mampu lari secepatcepatnya dengan mengerahkan seluruh kekuatannya mulai awal (mulai dari start) sampai melewati garis akhir (finish).Soegito (1993: 8) menyatakan bahwa lari cepat merupakan gerak maju yang diusahakan agar dapat mencapai tujuan (finish) secepat mungkin atau dalam waktu sesingkat mungkin.

 

Metode Latihan Lari Cepat Akselerasi (Acceleration Sprints)

Lari cepat akselerasi (acceleration sprints) adalah percepatan secara bertahap dari jogging, ke langkah cepat (striding), kemudian diikuti lari cepat (sprinting). Fox (1984:208) mendefinisikan bahwa lari cepat akselerasi (acceleration sprints) adalah peningkatan secara bertahap pada kecepatan lari dari jogging, ke langkah cepat, kemudian lari cepat di dalam bagian yang berjarak 45 – 110 meter. Latihan lari akselerasi merupakan suatu bentuk latihan lari percepatan yang kecepatan larinya bertambah secara perlahan-lahan dari pelan hingga kecepatan maksimal.

 

Panjang Tungkai

Bentuk tubuh yang tinggi, atletis dan memiliki otot-otot yang baik dapat mendukung penampilan atlet lari cepat untuk meraih prestasi. Biasanya orang yang tinggi dan atletis disertai dengan anggota tubuh yang ideal (orang yang tinggi biasanya tangan dan tungkainya juga panjang). Dalam hal ini Yusuf Hadisasmita & Aip Syarifuddin (1996:73) menyatakan bahwa orang yang tinggi umumnya anggota badan, lengan dan tungkainya juga panjang. Bentuk tubuh serta anggota badan yang demikian akan memberikan keuntungan bagi atlet untuk cabang olahraga yang spesifikasinya memerlukan tubuh seperti itu.

 

Peranan Panjang Tungkai Terhadap Prestasi Lari 100 Meter

Panjang tungkai merupakan proporsi tubuh yang dapat mendukung langkah lari cepat khususnya lari 100 meter. Yusup Hadisasmita & Aip Syarifudin (1996:73) menyatakan bahwa keuntungan kaki yang panjang adalah dimungkinkan bertambahnya panjang langkah. Pendapat lain dikemukakan Sudarminto (1996:40) yang menyatakan bahwa makin panjang pengungkit makin besar pula usaha yang digunakan untuk mengayun.

 

D. Metode Penelitian

Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan rancangan faktorial 2 X 2.

Populasi penelitian adalah siswa putra peserta kegiatan ekstrakurikuler olahraga SMA Negeri 1 Kalasan Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009, berjumlah 60 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, besar sampel yang diambil yaitu 40 siswa.

Siswa sejumlah 60 siswa diukur panjang tungkainya, selanjutnya diambil 40 sebagai sampel penelitian siswa terdiri dari 20 siswa yang memiliki tungkai panjang dan 20 siswa yang memiliki tungkai pendek.

Variabel yang diteliti yaitu variabel bebas terdiri dari dua faktor yaitu variabel manipulatif dan variabel atributif, serta satu (1) variabel terikat. Variabel manipulatif terdiri dari latihan hollow sprint dan latihan acceleration sprint. Variabel atributif terdiri dari kelompok siswa dengan tungkai panjang dan tungkai pendek. Variabel terikat pada penelitian ini yaitu prestasi lari cepat 100 meter.

Teknik pengumpulan data dengan tes dan pengukuran. Pengambilan data prestasi lari cepat 100 meter dengan tes lari cepat menempuh jarak 100 meter. Pengambilan data panjang tungkai dilakukan dengan mengukur panjang tungkai. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis varians dan uji rentang Newman Keuls, pada taraf signifikansi 5%.

 

E. Kesimpulan

1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode latihan hollow sprint dan acceleration sprint terhadap prestasi lari cepat 100 meter pada siswa putra peserta kegiatan ekstrakurikuler olahraga SMA Negeri I Kalasan Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009. Pengaruh metode latihan hollow sprint lebih baik dari pada acceleration sprint.

2. Ada perbedaan prestasi lari cepat 100 meter yang signifikan antara siswa yang memiliki tungkai panjang dan pendek pada siswa putra peserta kegiatan ekstrakurikuler olahraga SMA Negeri I Kalasan Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009. Peningkatan prestasi lari cepat 100 meter pada siswa yang memiliki tungkai panjang lebih baik dari pada yang memiliki tungkai pendek.

3. Tidak terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara metode latihan dan panjang tungkai terhadap prestasi lari cepat 100 meter pada siswa putra peserta kegiatan ekstrakurikuler olahraga SMA Negeri I Kalasan Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009.

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?