Analisis Pengaruh Faktor Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Pertanahan Kabupaten Karanganyar
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap perusahaan atau organisasi mempunyai tujuan yang hendak dicapai, dan untuk mencapainya diperlukan peran sumber daya manusia. Peran ini merupakan sebuah komponen yang penting dengan berbagai karakteristik misalnya jenis kelamin, usia, agama, kemampuan, pendidikan, pelatihan, pengalaman kerja, latar belakang, motivasi, dan berbagai sifat atau aspek kepribadian lainnya. Dengan penggunaan sumber daya manusia yang tepat akan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan perusahaan atau organisasi.
Dari berbagai sumber yang dimiliki oleh organisasi, pegawai yang memiliki kemampuan dan keahlian yang baik merupakan aset perusahaan yang sangat berharga. Dan untuk dapat mewujudkan karyawan dengan kinerja yang baik diperlukan adanya perhatian dari pihak manajemen, misalnya dengan program pengembangan karyawan. Pengembangan karyawan yang ada diorganisasi dapat diperoleh salah satunya dengan mengadakan pendidikan dan pelatihan (diklat). Setiap organisasi yang menginginkan karyawannya dapat bekerja secara lebih efektif dan efisien, sama sekali tidak bolehmengesampingkan masalah pendidikan dan pelatihan. Dengan adanya pendidikan dan pelatihan yang diikuti, diharapkan dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan tersebut.
Menurut Hasibuan (2001:87), prestasi kerja adalah kegiatan manajer untuk mengevaluasi perilaku prestasi kerja karyawan serta menetapkan kebijaksanaan selanjutnya. Sistem pengukuran prestasi kerja ini untuk menilai pencapaian individu dalam organisasi atas tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Sehingga dapat diketahui bagaimana sebenarnya kinerja karyawan pada suatu organisasi, apakah kinerja mereka baik atau malah sebaliknya. Dan pada akhirnya akan dapat meningkatkan prestasi kerja.
Begitu juga halnya dengan instansi pemerintah, dimana Pegawai Negeri Sipil merupakan aset termahal dan terpenting bagi pencapaian tujuan. Maka diperlukan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dalam penyelenggaraan administrasi negara dan pembangunan melalui pembinaan Pegawai Negeri Sipil secara menyeluruh. Dan untuk dapat mewujudkannya diperlukan adanya upaya, misalnya dengan program pengembangan karyawan yang dapat diperoleh salah satunya dengan mengadakan pendidikan dan pelatihan (Diklat). Hal ini dilakukan karena pendidikan dan pelatihan mempunyai peran strategis terhadap keberhasilan mencapai tujuan organisasi, baik pemerintah maupun swasta. Di sisi lain juga sebagai keberhasilan individu bagi karier pegawai dan dapat meningkatkan prestasi kerjanya (profesionalitas).
Secara umum tingkat pendidikan Pegawai Negeri Sipil masih rendah, meski relatif lebih tinggi dari tingkat pendidikan angkatan kerja. Hal ini dapat dilihat dari data yang dikemukakan oleh Mulyadi (Artikel Koran Pikiran Rakyat: 15 April 2004) yang menunjukkan bahwa 59,3% Pegawai Negeri Sipil berpendidikan SLTA, dan 12% berpendidikan di bawah SLTA. Sedangkan PNS yang berpendidikan Diploma III dan Sarjana Muda 12,5%, Sarjana (S-1) 15,6% dan 0,6% berpendidikan Pascasarjana (S-2 dan S-3). Untuk itu upaya peningkatan kualitas melalui pendidikan dan pelatihan mutlak dilakukan agar diperoleh aparat pemerintahan yang memiliki keunggulan kompetitif dalam memberikan pelayanan yang sesuai dengan tingkat kepuasan dan keinginan masyarakat.
Pegawai Negeri Sipil sebagai salah satu unsur birokrasi harus memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat. Oleh karena itu, pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan akademik serta pendidikan dan pelatihan (Diklat) harus diupayakan, dengan demikian Pegawai Negeri Sipil diharapkan mampu memberikan pelayanan yang memuaskan dalam arti dapat memenuhi tingkat kualitas pelayanan sesuai dengan harapan masyarakat.
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa sering kegiatan pendidikan dan pelatihan dilihat sebagai kegiatan yang sekedar perlu ada, terutama untuk peningkatan karir atau jabatan yang mempersyaratkan pernah atau tidaknya seseorang mengikuti Diklat tersebut. Banyak pegawai yang merasa mengikuti Diklat sebagai suatu keharusan untuk dapat naik pangkat atau meniti karir yang lebih tinggi, walau secara tidak langsung juga mampu meningkatkan kemampuan kerjanya. Untuk itu keberhasilan dari suatu pendidikan dan pelatihan sangat ditentukan oleh motivasi dalam diri seseorang, selain itu beberapa faktor diantaranya: kemampuan dari pengajar, pemilihan materi Diklat, metode yang digunakan dalam Diklat, sarana yang menunjang pelaksanaan Diklat, serta komitmen manajemen terhadap Diklat itu sendiri.
Begitu pula halnya dengan Kantor Pertanahan Kabupaten Karanganyar yang dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat pasti didukung oleh aparatur pertanahan yang mempunyai kualifikasi yang telah ditentukan baik meliputi pendidikan dan pelatihan. Dari kesemuanya itu pada akhirnya membawa produktivitas kerja yang tinggi, yang nantinya juga meningkatkan prestasi kerja karyawan. Karena bagaimanapun tinggi rendahnya produktivitas kerja akan menunjukkan kredibilitas dari lembaga publik tersebut. Dengan adanya hubungan yang ditimbulkan dari pendidikan dan pelatihan terhadap prestasi kerja, maka penelitian ini akan mengambil judul : “ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KARANGANYAR”
Contoh Tesis
- Daftar Contoh Tesis Manajemen Administrasi Rumah Sakit
- Daftar Contoh Tesis Manajemen Perusahaan
- Daftar Contoh Tesis Manajemen Perusahaan II
- Daftar Contoh Tesis Manajemen Sumber Daya Manusia
- Daftar Contoh Tesis Manajemen Pemasaran
- Daftar Contoh Tesis Manajemen Pelayanan
Contoh Skripsi
Leave a Reply